Anda di halaman 1dari 13

NAMA : M.

Baihaqi AL Dzaqi

GURU PEMBIMBING
Nurhayati, S.Pd

SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI KABUPATEN EMPAT


LAWANG PROVINSI SUMATRA SELATAN

DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii

BAB I PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Program Linear, Rumus dan Contoh Soal…………………. 1

1.2 Pengertian Matriks, Jenis-jenis Matriks dan Contoh Soal……………… 3

1.3 Pengertian Transformasi, Jenis dan Contoh Soal……………………… 8


PROGRAM LINEAR

Program linear merupakan salah satu metode dalam menentukan solusi


optimal dari suatu permasalahan linear. Dalam program linear terdapat fungsi
objektif atau fungsi tujuan. Syarat, batas, dan kendala dalam program
linear merupakan suatu bentuk pertidaksamaan linear. Program linear banyak
diterapkan dalam berbagai bidang. Dalam bidang matematika dan ekonomi,
program linear dapat digunakan sebagai salah satu teknik optimasi produksi
dalam suatu pabrik maupun suatu perusahaan. Dengan menggunakan program
linear kegiatan-kegiatan (misalnya produksi di pabrik, produksi obat, dan lain-
lain) akan optimal, sehingga perusahaan memiliki keuntungan yang lebih besar
jika dibandingkan dengan tidak memanfaatkan program linear.

LANGKAH-LANGKAH PROGRAM LINEAR

Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan optimasi


menggunakan teknik program linear.

1. Tentukan variabel-variabel kendalanya.


2. Tentukan fungsi tujuan.
3. Susun model dari variabel-variabel kendala.
4. Gambarkan grafik dari model yang telah dibuat.
5. Tentukan titik-titik potong dari grafik.
6. Tentukan daerah penyelesaian yang sesuai.
7. Hitung nilai optimum dari fungsi tujuan.

CONTOH SOAL PROGRAM LINEAR

1. Ada seorang pedagang buah naga sedang memanen hasil kebunnya. Dia
menyewa 30 kendaraan jenis truk dan colt dengan total muatan sebanyak
300 karung. Setiap truk hanya mampu menampung 15 karung dan colt
hanya mampu mengangkut 10 karung. Tentukanlah bentuk model
matematikanya
PEMBAHASAN
Dalam mengerjakan soal cerita seperti ini, Kita dapat melakukan pemisalan pada truk dan colt. Kita
anggap truk sebagai fungsi x dan colt sebagai fungsi y. Selain itu, banyak karung yang di tampung adalah
300 karung dengan masing-masing per truk mampu menampung 15 karung dan colt 10 karung. Sehingga
kita bisa menuliskan model matematikanya seperti di bawah ini.

Fungsi banyak karung = 15x + 10y = 300

Fungsi banyak karung = 3x + 2y = 60

Fungsi kuantitas = x + y = 30

Sehingga model matematika soal tersebut adalah F(kuantitas): x + y = 30 dan F(banyak karung): 3x + 2y =
60.
2. Diketahui sebuah persamaan x + y = 10 dan diberikan sebuah fungsi seperti
di bawah ini

{(x,y)| x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≤ 8; 3x + 2y ≤ a}

Tentukan nilai a pada fungsi di atas sehingga nilai maksimum x + y = 10

PEMBAHASAN

Pertama, kita harus menuliskan semua fungsi yang ada secara benar seperti contoh di bawah
ini.
x≥0

y≥0

2x + 3y ≤ 8

3x + 2y ≤ a

Kemudian, lakukan penjumlahan dari dua fungsi di atas.


2x + 3y ≤ 8

3x + 2y ≤ a    +

5x + 5y ≤ 8 + a

5 (x + y) ≤ 8 + a

5 (10) ≤ 8 + a

50 – 8 ≤ a

42 ≤ a
MATRIKS

Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun berdasarkan baris dan


kolom, serta ditempatkan di dalam tanda kurung. Nah, tanda kurungnya ini bisa
berupa kurung biasa “( )” atau kurung siku “[ ]”, ya. Suatu matriks diberi nama
dengan huruf kapital, seperti A, B, C, dan seterusnya. 
Matriks itu punya ukuran. Ukuran matriks disebut ordo. Ordo matriks ini
berdasarkan dari banyaknya baris dikali banyaknya kolom pada matriks. Jadi,
kalo suatu matriks A memiliki m baris dan n kolom, maka matriks A tersebut
berukuran (berordo) m x n. Masing-masing bilangan yang terdapat di dalam
matriks disebut elemen matriks. Elemen-elemen matriks juga ada notasinya
sendiri, lho. Kalo matriks dinotasikan dengan huruf kapital, maka elemen-
elemen matriks dinotasikan dengan huruf kecil dan diberi indeks yang
menyatakan letak baris dan kolomnya. Misalnya nih, pada matriks A di atas,
jumlah barisnya kan ada 5 dan jumlah kolomnya juga ada 5, maka ordonya
adalah 5 x 5, atau bisa kita tulis A5x5.

JENIS-JENIS MATRIKS

Selain punya ukuran (ordo), matriks juga terbagi menjadi beberapa


bentuk yang mempunyai sifat khusus. Nah, beberapa jenis matriks khusus yang
perlu kamu ketahui di antaranya sebagai berikut:

a. Matriks Baris
Matriks baris adalah matriks yang terdiri atas satu baris saja. Biasanya
ordo matriks seperti ini adalah 1x n, dengan n banyak kolom pada matriks
tersebut.

b. Matriks Kolom

Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom saja. Matriks
kolom berordo m x 1, dengan m banyak baris pada matriks tersebut.

c. Matriks Persegi
Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai banyak baris dan kolom
sama. Matriks ini memiliki ordo n x n. Pada matriks persegi, terdapat diagonal
utama, yaitu elemen-elemen matriks yang letak barisnya sama dengan letak
kolomnya. Selain diagonal utama, ada juga diagonal samping atau diagonal
kedua.

d. Matriks Diagonal

Dengan memperhatikan konsep pada matriks segitiga di atas, jika kita


cermati kombinasi pola tersebut pada suatu matriks persegi, matriks diagonal
adalah matriks persegi yang elemen-elemen selain diagonal utamanya bernilai
nol.

e. Matriks Identitas

Matriks identitas adalah matriks persegi yang semua elemen pada


diagonal utamanya bernilai satu, sedangkan elemen lainnya bernilai nol.
Matriks identitas dinotasikan sebagai I berordo n x n.

f. Matriks Nol

Sesuai namanya, matriks nol adalah matriks yang semua elemennya


bernilai nol. Matriks nol biasanya dinotasikan dengan huruf O disertai ordonya.

g. Matriks Persegi Panjang

Matriks persegi panjang adalah matriks yang banyak berisnya tidak sama
dengan banyak kolomnya. Matriks seperti ini memiliki ordo m x n.

h. Matriks Segitiga

Matriks segitiga merupakan suatu matriks persegi berordo n x n dengan


entry-entry matriks dibawah atau di atas diagonal utama semuanya bernilai nol.

TRANSPOSE MATRIKS
Transpose matriks adalah suatu matriks yang diperoleh dari hasil
pertukaran antara elemen baris dan kolomnya. Jadi, elemen-elemen pada baris
akan kita tukar menjadi elemen-elemen pada kolom, atau sebaliknya. Sementara
pengertian matriks itu sendiri adalah susunan bilangan yang terdiri atas baris
dan kolom dan ditulis dalam kurung ().

Sebetulnya, matriks itu materi yang mudah. Matriks ini bisa digunakan
untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan yang memiliki lebih dari dua
variabel dengan cepat. Dibandingkan kamu harus menggunakan metode
substitusi atau eliminasi.

CONTOH SOAL MATRIKS

PEMBAHASAN
Diketahui persamaan matriks A, B, dan C:

PEMBAHASAAN
TRANSFORMASI

Dalam matematika, transformasi adalah fungsi f yang memetakan


himpunan X ke dirinya sendiri, yaitu f: X → X. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), transformasi merujuk pada perubahan rupa, baik itu dari
bentuk, sifat, ataupun fungsi. Transformasi juga memiliki arti berupa perubahan
struktur gramatikal menjadi struktur gramatikal lain dengan menambah,
mengurangi, atau menata kembali unsur-unsurnya. Singkatnya, kita bisa
mengatakan bahwa transformasi adalah perubahan.

Transformasi dalam matematika memiliki arti sebagai suatu fungsi yang


memetakan kedudukan setiap titik dari posisi awal menjadi posisi baru.
Transformasi terdiri dari empat jenis, yaitu translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatasi. Bentuk awal benda sebelum transformasi disebut objek, sementara
bentuk baru setelah transformasi disebut dengan bayangan. Transformasi
refleksi, rotasi, dan translasi akan menghasilkan bentuk objek yang sama
dengan bayangan yang sama dengan objek. Sementara itu pada transformasi
dilatasi, objek akan mengalami perubahan ukuran, tapi bukan perubahan bentuk.

JENIS JENIS TRASFORMASI

Transformasi juga memiliki beberapa jenis, beberapa jenis transformasi


yang perlu kamu ketahui di antaranya sebagai berikut:

a. Translasi (Pergeseran)

Translasi adalah pergeseran objek menurut jarak dan arah tertentu.


Translasi merupakan transformasi yang memindahkan setiap titik pada suatu
bidang dengan jarah dan arah yang diberikan. Dalam transformasi translasi,
setiap titik dipindahkan dengan besar dan arah yang sama.

Misalnya, sebuah titik ditranslasikan sejauh a satuan sejajar sumbu X dan


sejauh b satuan sejajar sumbu Y. Artinya, a merupakan gerak horizontal (positif
ke kanan, negatif ke kiri), dan b adalah gerak vertikal (positif ke atas, negatif ke
bawah).

b. Refleksi (Pencerminan)

Refleksi sering kita temukan pada permukaan cermin atau pada


permukaan air yang jernih. Refleksi sendiri merupakan transformasi yang
memetakan setiap titik dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Titik yang terletak pada garis cermin tidak mengalami perubahan posisi.
2. Titik yang tidak terletak pada garis cermin akan dicerminkan sehingga
jarak objek ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.

c. Rotasi (Perputaran)

Bentuk transformasi dalam matematika selanjutnya adalah rotasi. Kita


bisa menemukan rotasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya roda yang
bergerak pada porosnya, perpindahan jarum jam, dan pergerakan pintu ketika
dibuka dan ditutup.

Rotasi adalah transformasi yang mengubah koordinat suatu titip terhadap


titik tetap dengan besar tertentu dan arah tertentu. Arah rotasi dapat searah
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Sudut bernilai positif berarti
berlawanan arah jarum jam, sementara sudut yang bernilai negatif berarti searah
jarum jam. Titik tetap adalah titik sudut rotasi, disebut juga dengan titik pusat
rotasi. Sudut putar yang diukur berdasarkan titik pusat disebut sudut rotasi.

d. Dilatasi (Perkalian)

Bentuk transformasi dalam matematika yang terakhir adalah dilatasi.


Dilatasi merupakan transformasi yang menghasilkan bayangan dengan bentuk
yang mirip dengan objek asli, tapi dengan ukuran yang berbeda. Bayangan yang
dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil dari objek aslinya.

Untuk memahami konsep dilatasi secara matematis, kita perlu


mengetahui apa itu faktor skala dan titik pusat dilatasi. Faktor skala adalah nilai
yang menentukan seberapa besar atau seberapa kecil bayangan hasil dilatasi
terhadap objek aslinya. Sementara itu, titik pusat dilatasi digunakan untuk
mengetahui titik acuan pengukuran jarak dalam memperbesar atau memperkecil
objek.

CONTOH SOAL TRANSFORMASI


PEMBAHASAAN

a) Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)


b) Tentukan bayangan dari titik A (5, 10) oleh translasi T= (4,2)
c) Tentukan bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T = (1, 2) dilanjutkan
oleh translasi U = (3, 4)

PEMBAHASAAN

Anda mungkin juga menyukai