OLEH:
KELOMPOK IV
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Batasan Masalah 2
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Tujuan Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1.1 Fungsi Permintaan 3
2.1.2 Fungsi Penawaran 3
2.1.3 Fungsi Keseimbangan Pasar 4
2.1.4 Fungsi Konsumsi dan Tabungan 5
2.1.5 Pajak 7
2.2.1 Fungsi Permintaan Kuadrat 12
2.2.2 Fungsi Penawaran Kudrat 14
2.2.3 Keseimbangan Pasar 15
2.2.4 Penerimaan Total 16
BAB III PENUTUP 20
3.1 Kesimpulam 20
DAFTAR PUSTAKA 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyelesaian persamaan linear – non linear adalah mencari titik potong
fungsi dengan sumbu X demikian juga penyelesaian persamaan differensial adalah
mencari fungsi yang memenuhi persamaan. Penyelesaian persamaan differensial
maupun mencari akar suatu persamaan dapat dilakukan dengan berbagai metode,
namun dalam tulisan ini akan diuraikan dengan menggunakan metode kesamaan.
Metode kesamaan adalah suatu metode penyelesaian yang mengusahakan bentuk
Fungsi non linier merupakan model yang tidak kalah pentingnya
dibandingkan dengan fungsi linier dalam penerapan ekonomi, karena sebagian
dari model ekonomi linier yang ada, sesungguhnya merupakan linierisasi dari
model non linier.
Ada 4 macam bentuk fungsi non linier yang paling sering dijumpai dalam
analisis ekonomi, yaitu : - Fungsi Kuadrat
- Fungsi Kubik
- Fungsi Eksponensial
- Fungsi Logaritma
Diantara ke empat fungsi nonlinier tersebut yang paling sering digunakan adalah
fungsi kuadrat.
Fungsi non linear merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk
ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-
variabel ekonomi bentuknya tidak linear. Fungsi non linearmerupakan fungsi yang
banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karna lebih mendekati ke keadaan
nyata. Banyak masalah dalam elmu ekonomi yang menggunakan fungsi non linier
sebagi model. Meskipun demikian tidak semua aplikasi dimuat dalam makalah
ini. Aplikasi kuadratik yang dibicarakan, dibatasi untuk:
Fungsi permintaan
Fungsi penawaran
Fungsi keseimbangan pasar
Fungsi konsumsi
Fungsi Pajak
1
Pengaruh Subsidi
Aplikasi eksponensial yang dibicarakan, dibatasi untuk:
Bunga Majemuk
Nilai aset sekarang dari aset masa depan
Model Pertumbuhan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penerapan Fungsi Linear
2.1.1. Fungsi Permintaan
Fungi permintaan linear yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara
variable jumlah/kuantitas suatu barang yang diminta dengan variable harganya
yang kurvanya merupakan grafik fungsi linear. Sehingga diperoleh bentuk umum
𝒂 𝟏
fungsi permintaan : Qd = a – bP atau P=𝒃–𝒃Q
Dimana: Qd = Jumlah produk yang diminta
a = Konstanta
b = parameter (b>0)
Contoh Soal :
10 buah barang A terjual jika harganya Rp. 80,-/buah. Sedangkan jika harga
barang A Rp. 60,-/buah, terjual 20 buah. Tentukan persamaan dan kurva
permintaannya!
Penyeleseian :
Q1 = 10 P1 = 80
Q2 = 20 P2 = 60
Menggunakan rumus persamaan garis melalui dua titik : P
𝑦2 − 𝑦1
y – y1 = (x– x1)
𝑥2 −𝑥1
(0,100)
P P
P P1 2 1 Q Q1
Q2 Q1
60 80
P 80 Q 10
20 10
P 80 2Q 20 (50,0)
P 2Q 100 0
Q
2Q 100 P
Jika P = 0 2Q = 100 – 0 Q = 50 A (50,0)
Jika Q = 0 2(0) = 100 – P P = 100 B (0,100)
2.1.2. Fungsi Penawaran
Hukum penawaran.
𝒂 𝟏
Bentuk umum fungsi penawaran : Qs = a + bP atau P=𝒃+ Q
𝒃
Dimana : Qs = Jumlah Produk yang ditawarkan
3
a = konstanta
P = Harga Barang per unit
b = parameter (b>0)
Contoh
Apabila harga barang A Rp. 75,- barang yang tersedia di pasar 100 buah. Apabila
harga barang A Rp. 50,- maka barang yang tersedia di pasar hanya 50 buah.
Penyeleseian :
Q1 = 100 P1 = 75
Q2 = 50 P2 = 50
Menggunakan rumus persamaan garis melalui dua titik : P
𝑦2 − 𝑦1
y – y1 = (x– x1)
𝑥2 −𝑥1
P2 P1
P P1 Q Q1 (0,25)
Q2 Q1
50 75
P 75 Q 100
50 100
(-50,0) Q
1
P 75 Q 50
2 0
1 1
P Q 25 P Q 25 x 2 2 P Q 50
2 2
Q 50 2 P
Jika P = 0 Q = - 50 + 2(0) Q = - 50 A (- 50,0)
Jika Q = 0 0 = - 50 + 2P 2P = 50 P = 25 B (0,25)
2.1.3. Fungsi Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan, dan harga barang yang diminta sama
dengan harga barang yang ditawarkan.
P
Rumus Keseimbangan Pasar: Qd=Qs
Excess Supply Qs
Di mana: Pe
Qd : jumlah permintaan
Qs : jumlah penawaran
E
E : titik keseimbangan Qd Q
Excess Demand
d
Pe : harga keseimbangan
Qe : jumlah keseimbangan 0
Qe
4
Contoh Soal:
Tentukan titik keseimbangan dari persamaan permintaan P = 12 – 2Q dan
persamaan penawaran P = 3/2Q + 2!
Penyeleseian :
Permintaan : P = 12 – 2Q Qd = 6 – 1/2P P
5
Dimana:
S = tingkat tabungan
(1 – b) = kecenderungan menabung marginal (MPS)
Apabila diperhatikan:
• Pada persamaan tabungan MPS = (1 – b)
• Pada persamaan konsumsi MPC = b
Berarti:
MPS = 1 – MPC
MPS + MPC = 1
Persamaan konsumsi dan persamaan tabungan dapat digambarkan secara
bersama-sama dalam satu diagram seperti gambar di samping.
Contoh:
Bila diketahui fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C = 15 + 0,75y, maka
tentukanlah:
(a) Fungsi Tabungan
(b) Berapa besarnya konsumsi bila pendapatannya = 0
(c) Berapa titk impas tabungannya?
(d) Berapa tabungannya bila pendapatannya 80?
(e) Berapa tingkat pendapatannya bila tabungan masyarakat adalah 60?
(f) Gambarkan grafik fungsi konsumsi dan tabungan
Penyelesaian:
a. Tabungan S = y – c → S = y – (15 + 0,75y)
S = y – 15 – 0,75y
S = -15 + 0,25y Fungsi tabungan adalah C = -
15 + 0,25y
b. Funsi Konsumsi : C = 15 + 0,75y Bila pendapatan = 0 atau y = 0 maka
konsumsi c = 15
c. Keseimbangan pendapatan terjadi bila S = 0, jadi C = -15 + 0,25y
0,25y = 15
y = 60
d. Bila pendapatan =80, maka S = -15 + 0,25y → S = 5, bila pendapatan 80 maka
tabungan 5
6
e. Bila tabungan 60, maka S = -15 +0,25y → 60 = -15 +0,25y
y = 300
Jadi bila tabungannya 60, maka tingkat pendapatan masyarakat adalah 300
f. Grafik :
2.1.5. Pajak
Pajak langsung dari wajib pajak misalnya, pajak kekayaan, pajak
pendapatan, pajak perseroan. Sedangkan pajak tidak langsung misalnya, pajak
penjualan, pajak tontonan. Dalam hal ini yang akan kita bahas adalah pajak tidak
langsung berupa pajak penjualan.
Jika fungsi penawaran (So) berbentuk P=f(Q)
Maka fungsi penawaran setelah pajak (St) => PT=Po + t
Jika fungsi penawaran berbentuk Q= f(P)
Maka fungsi penawaran setelah pajak (St)=> Qt= (Pt-t) + C
(jadi setiap variabel Po dalam persamaan
Q= f(P) tersebut diganti menjadi (Pt-t). Karena nilai Po (harga sebelum
pajak) = Pt-t
Total pajak yang diterima pemerintah => T= t.Qt
(Jumlah total pajak yang ditanggung konsumen dan produsen)
Total pajak yang ditanggung konsumen => t.kons.Qt
Total pajak yang ditanggung produsen => t.prod.Qt
Contoh:
1. Fungsi permintaan (D): P=10-Q, fungsi penawaran : P=Q+2, jika pajak 2 per
unit maka carilah:
a. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
b. Total pajak yang diterima pemerintah
c. Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen dan produsen
d. Gambar
Jawab:
7
Langkah 1:
D => P = 10-Q
S => P = Q + 2
T = 2/ unit
a. Eo => 10-Q = Q+2 St=> Pt=(Q+2)+2
2Q = 8 pt=Q+4
Q=4 Et=> Q+4=10-Q
P=6 2Q=6
Jadi E0=(4,6) Q=3 dan P=7
Jadi Et (3.7)
b. Total pajak =t.Qt =2.3 =6
c. Pajak konsumen =1.3=3
Pajak produsen =1.3=3
d. Gambar
Adapun besarnya bagian beban pajak untuk konsumen dan produsen, serta
jumlah pajak yang diterima pemerintah dapat diketahui melalui persamaan
Ket :
berikut ini : tk = P’e – Pe tk = pajak konsumen
Pajak Konsumen : P’e = harga keseimbangan sesudah
tp = t – tk pajak
Pajak Produsen
Pe = harga keseimbangan sebelum
Pajak Diterima Pemerintah : T = Q’e x t pajak
tp = pajak produsen
t = pajak per unit barang
T = pajak yang diterima pemerintah
Contoh Soal :
Berdasarkan contoh soal 4, tentukan masing-masing nilai pajak konsumen,
pajak produsen, dan jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah!
Penyeleseian :
Pajak Konsumen : tk = 2,5 – 1,5 = 1/ unit
Pajak Produsen : tp = 3 – 1 = 2/ unit
8
Pajak Diterima Pemerintah : T = 2,5 x 3 = 7,5
9
3. Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi
yang dihasilkan. Terdiri atas tiga jenis, yaitu :
1) Fixed cost atau fungsi biaya tetap (FC) merupakan fungsi yang tidak
bergantung pada jumlah produk yang diproduksi. Jadi fungsi biaya tetap
adalah fungsi konstanta. FC = k dengan k : konstanta positif
2) Variabel cost atau biaya variabel (VC) adalah fungsi biaya yang
berubah-ubah yang besarnya bergantung dari jumlah barang yang
diproduksi. Jadi : VC = f(Q) merupakan hasil kali antara biaya produksi
per unit dengan VC
jumlah
= f (barang yang
Q ) = vQ diproduksi.
dengan v : lereng kurva VC dan kurva C
3) Total Cost, dilambangkan dengan C (Cost)positif
atau TC (Total Cost)
merupakan penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya TC
variabel.
= FC + VC = k + vQ
Contoh Soal :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,-
. Sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 500Q.
Tunjukkan persamaan dan kurva biaya totalnya! Berapa biaya total yang
dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi 9.000 unit barang?
Penyeleseian :
FC = 1.000.000 TC = FC + VC = 1.000.000 + 500Q
VC = 500Q Jika Q = 9.000, TC = 1.000.000 + 500 (9.000) =
5.500.000
= 500 (9.000) = 4.500.000
TC
TC =1.000.000 + 500Q
5.500.000
VC = 500Q
4.500.000
1.000.000 FC
0 Q
9.000
10
Fungsi Penerimaan disebut juga fungsi pendapatan atau fungsi hasil penjualan,
dilambangkan dengan R (Revenue) atau TR (Total Revenue). Fungsi Penerimaan
merupakan fungsi dari output : TR= R = f (Q) dengan Q : jumlah produk yang laku terjual
Fungsi penerimaan merupakan hasil kali antara harga jual per unit dengan jumlah
barang yang diproduksi dan laku dijual. TR = Q x P = f (Q)
Fungsi penerimaan bukan saja melambangkan jumlah barang yang dihasilkan,
tetapi juga melambangkan jumlah barang yang terjual dengan asumsi bahwa
perusahaan selalu berhasil menjual setiap barang yang dihasilkan.
Contoh Soal:
Berdasarkan Contoh Soal 6, tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total
perusahaan, serta besarnya penerimaan jika harga jual barang dari perusahaan
Rp. 1000,- per unit!
Penyeleseian :
TR = Q x P
TR = Q x 1000 Jika Q = 9.000, TR = 1.000 x 9.000 = 9.000.000
TR = 1000QTR
TR = 1000Q
9.000.000
4.500.000
Q
4. Analisis Pulang Pokok/Break Event Point (Titik Impas) 9.000
0
Setelah diketahui nilai TR dan TC dapat dianalisa
4.500 apakah perusahaan
mendapat keuntungan ataukah mengalami kerugian. BEP (Break Even
Point) atau titik impas adalah suatu titik atau keadaan dimana suatu
perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak mengalami
Biaya Tetap
BEPQ
Harga Jual Per Unit - Biaya Variabel Per Unit
11
kerugian. Dengan kata lain, keuntungan atau kerugiannya bernilai nol. Jumlah
unit yang dihasilkan dalam keadaan BEP dapat ditentukan melalui rumus :
Persamaan BEP ditentukan dengan rumus : = 0 , TR = TC
Karena parameter a < 0 pada persamaan (5), maka parabola akan terbuka ke kiri.
Gambar parabola yang terbuka ke kiri ini juga menunjukkan kurva permintaan.
Jadi, untuk fungsi permintaan kuadrat baik yang berbentuk P = f(Q) ataupun Q =
f(P) grafiknya hanya diambil dari sebagian parabola yang terletak di kuadran I.
12
Berapa harga keseimbangan dan jumlah barang keseimbangan ?
Jawab : titik Keseimbangan terjadi pada saat Q d = Q s
19 – P 2 = - 8 + 2 P 2
19 + 8 = 2 P 2 + P 2
27 = 3 P 2
P2 =9P=9=3
Jika nilai P = 3 Q = 19 – P 2 = 19 – 3 2 = 19 – 9 = 10
Jadi harga yang terjadi pada titik keseimbangan Rp 3,00 dan jumlah permintaan
pada titik keseimbangan 10 unit.
Jika dikenakan pajak spesifik ( pajak tetap ) sebesar t = 1
Berapa harga dan jumlah barang pada titik keseimbangan?
Fungsi penawaran setelah pajak Qs =-8+2(P–t)2
Q s = - 8 + 2 ( P – 1) 2
Qs =-8+2(P2 –2P+1)
Qs =-8+2P2 –4P+2
Qs =-6+2P2 –4P
Titik keseimbangan setelah kena pajak Q d = Q s yg baru
19 – P2 = - 6 + 2 P2 – 4 P
0 = 2 P2 + P2 – 4 P – 6 – 19
0 = 3 P2 – 4 P – 25 3 P2 – 4 P – 25 = 0
b b 2 4ac
Untuk mencari nilai P gunakan rumus abc X 12 =
2a
13
Jadi harga keseimbangan setelah ada pajak Rp. 3,63 dan jumlah permintaan
setelah ada pajak 6 unit
2.1.7. FUNGSI PENAWARAN KUADRAT
Bentuk umum fungsi penawaran kuadaratP = f (Q) adalah sebagai berikut.
P = c + bQ + aQ2
Karena parameter a > 0 pada persamaan, maka parabola akan terbuka ke atas.
Gambar dari parabola yang terbuka ke atas ini menunjukkan kurva penawaran.
Sedangkan, bila fungsi penawaran kuadrat berbentuk Q = f(P), maka bentuk
umumnya adalah:
Q = c + bP + aP2
Contoh :
Diketahui fungsi penawaran akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P =
Q2 +6Q+8. Gambarkan kurva penawarannya !
Penyelesaian :
a. Titik potong pada sumbu P, Bila Q = 0, maka P = 8. Jadi titik Potong (0,8).
14
b. Titik potong pada sumbu Q, Bila P = 0, maka :
Q2 +6Q+8 = 0
(Q + 4) (Q+ 2) = 0
Q1 = -4 dan Q2 = -2
Jadi titik poton adalah (-4,0) dan (-2,0)
–𝑏 −𝐷
c. Titik Puncak (2𝑎 , 4𝑎 ) = (−3, −1)
−2 ±√324}
Q1,2 = 8
−2+18
Q1,2 = =2
8
−2− 18
Q1,2 = = - 2,5 ( tidak memenuhi)
8
15
2.1.9. PENERIMAAN TOTAL
Peneriman total dari suatu perusahaan (produsen) adalah hasil kali antara
harga per unit produk dengan jumlah produk yang dijual, atau rumusnya adalah
sebagai berikut :
TR = P.Q
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan P = 20 – 2Q, carilah penerimaan total maksimum
dan gambarkanlah kurva permintaan dan penerimaaan total dalam satu diagram!
Penyelesaian :
TR = PW
TR = (20 – 2Q)Q
TR = 20Q – 2Q2
−20 −(20)2 −20 −(400)
TR maksimum = {2(−2), } = { −4 , }
4(−2) −8
= (5, 50)
Jika TR = 0, maka 20Q – 2Q2 = 0
16
2Q(10 – Q) = 0
Q1 = 0
Q2 = 10
2.1.10. Penerapan Fungsi non Linier dari Fungsi Biaya
Bentuk non linier dari fungsi biaya Fungsi Parabola
Fungsi Kubik
Biaya Tetap ( FC ) = konstanta
Biaya Variabel ( VC ) = f ( Q )
Biaya Total ( TC ) C = FC + VC = k + f ( Q )
C
Biaya Marginal =
Q
a). Fungsi Biaya Total TC = a Q 2 – b Q + c Fungsi Parabola
C C
AFC
C
AC
FC
VC AVC
Q 0
-b Q
b). Fungsi Biaya Total TC = a Q – b Q 2 + c Q + d Fungsi Kubik
3
17
TC minimum titik ekstrim parabola
b (24) 24
Q pada TC minimum = = = = 6 unit
2a 2(2) 4
TC (Biaya Total) pada produksi minimum = 2 Q 2 – 24 Q +102
= 2 (6) 2 – 24 (6) + 102 = 30
TC minimum pada ordinat titik ekstrim parabola.
b 2 4ac (24) 2 4(2)(102)
TC total minimum = = = 30
4a 4(2)
Pada Q = 6
FC = 102
VC = 2Q 2 – 24Q = 2 ( 6 ) 2 – 24 ( 6 ) = - 72
2.1.11. Fungsi Penerimaan, Keuntungan dan Kerugian serta Titik Impas dari
Fungsi Non Linier
Fungsi penerimaan bentuk umum fungsi parabola menghadap ke
bawah pada Produsen di pasar monopoli.
Sedang bentuk fungsi penerimaan akan linier untuk produsen di pasar persaingan
sempurna
TR = Q X P = f (Q) total penerimaan
TR
= AR rata-rata penerimaan
Q
TR TR
= MR penerimaan marginal
Q
C,R C
TI
TI
Q
0
Q1 Q2 Q4
18
Dimana T I = titik impas
Besar kecilnya keuntungan diperlihatkan oleh besar kecilnya selisih, positif antara
TR dan C
Keuntungan maximum tidak selalu terjadi pada saat TR maksimum.
19
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Matematika adalah satu alat untuk menyerdehanakan penyajian dan
pemahaman suatu maslah dengan menggunakan bahasa matematika, penyajian
suatu maslah menjadi lebih sederhana sehingga mudah untuk dipahami, dianalisis
serta di pecahkan. Didalam ilmu ekonomi yang berkembang dengan pesat,
berbagai konseop matematika digunakan sebagai alat analisis salah satu
konsepnya diantaranya fungsi linear dan non linear. Penggunaan fungsi linear
dalam ilmu ekonomi seperti:
1. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran
2. Fungsi keseimbangan pasar
3. Fungsi konsumsi dan tabungan
4. Fungsi pajak
Sedangkan penerapan fungsi non linear dalam ilmu ekonomi seperti fungsi
permintaan, fungsi penawaran, fungsi keseimbangan pasar, bunga majemuk, nilai
aset sekarang dari aset masa depan, dan model pertumbuhan
20
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi, J.B. (2012). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
21
22