Anda di halaman 1dari 18

Matematika Bisnis

04
Modul ke:

ALJABAR:
Fungsi NON Linear Pada Manajemen I

Fakultas
Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis
Ignatius Prasetya Aji Wibowo, SE, MM

Program Studi
Manajemen
Pengertian
• Hubungan fungsional antara variabel-variabel
ekonomi dan bisnis tidak selalu berbentuk linier,
tetapi ada juga yang berbentuk non linier. Artinya,
perubahan suatu variabel terikat yang diakibatkan
oleh perubahan variabel bebas tidak tetap.
• Penerapan fungsi non linier dalam ekonomi dan bisnis
berupa fungsi permintaan, fungsi penawaran,
keseimbangan pasar, fungsi penerimaan, fungsi biaya
dan analisis pulang pokok.
Fungsi Kuadrat
• Fungsi kuadrat atau fungsi berderajat dua adalah fungsi yang
pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua.
• Gambar dari suatu fungsi kuadrat dapat berupa salah satu dari
empat kemungkinan bentuk potongan kerucut : lingkaran,
elips, hiperbola, atau parabola.
• Bentuk umum persamaan adalah :

f(x) = y = ax2 + bx + c
Didasarkan atas diskriminan

• Jika B = 0 dan A = C ≠ 0  lingkaran


• Jika B2 – 4AC < 0  Elips
• Jika B2 – 4AC > 0  Hiperbola
• Jika B2 – 4AC = 0  Parabola
Fungsi Kuadrat Parabola

• Berdasarkan Nilai Diskriminan


• Jika D > 0, maka grafik memotong sumbu x
didua titik yang berbeda
• Jika D = 0, maka grafik menyinggung sumbu x
di (x, 0) disebuah titik.
• Jika D < 0, maka grafik tidak memotong dan
tidak menyinggung sumbu x.
Kedudukan Grafik Fungsi Kuadrat Terhadap Sumbu X
Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

atau
Soal 1

Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = 𝒙𝟐 -4x – 5


•Penyelesaian:
1.Titik potong dengan sumbu x (y =0)
•𝒙𝟐 -4x – 5 = 0
 (x + 1)(x – 5) = 0
 x = -1 atau x = 5
•jadi titik potong grafik dengan sumbu x adalah (-1, 0) dan (5, 0)
2.Titik potong dengan sumbu y (x = 0)
•y = 𝟎𝟐 -4.0 – 5
• y = -5
1.jadi titik potong grafik dengan sumbu y adalah (0, -5)
Hasil Grafik Parabola a>0 dan D>0
Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan
Pasar

• Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan


penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier.
Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang
kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan
elips, potongan hiperbola maupun potongan
parabola. Cara menganalisis keseimbangan pasar
untuk permintaan dan penawaran yang non linier
sama seperti halnya dalam kasus yang linier.
Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd =
Qs, pada perpotongan kurva permintaan dan kurva
penawaran.
Kurva Keseimbangan Pasar
• Keseimbangan Pasar :
Qd = Q s
 
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe= jumlah keseimbangan
Fundamental Keseimbangan Pasar
• Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan
pasar juga sama seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi
menyebabkan harga jual yang ditawarkan oleh produsen
berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan penawaran,
sehingga harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang
tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan harga
keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah keseimbangan
menjadi lebih sedikit. Sebaliknya subsidi menyebabkan harga
keseimbangan menjadi lebih rendah dan jumlah keseimbangan
menjadi lebih banyak.
Soal 2

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan


oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi
penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah
harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di
pasar ?
Jawab
Qd = Qs
19 – P 2 = –8 + 2P2
P2 = 9
P = 3 3 = Pe
maka Q = 19 – P
= 19 – 32
Q = 10 10 = Qe

Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )


Soal 3
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1
(rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi :
Qs' = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2
Keseimbangan pasar yang baru :
Qd = Qs'
19 – P2 = –6 – 4P + 2P2
3P2 – 4P – 25 = 0

Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30,


P2 tidak dipakai karena harga negative adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Q d atau Qs' diperoleh Q = 5,82.
Jadi, dengan adanya pajak : Pe' = 3,63 dan Qe' = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen
per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-masing :
tk = Pe' ­– Pe = 3,63 – 3 = 0,63
tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
T = Qe' x t = 5,82 x 1 = 5,82
Daftar Pustaka
• Dani Rizana Sekolah, Modul PPT Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Bangsa
• Hasmand Zusi, Matematika Ekonomi, Jakarta 2011.
• Heizer Jay, B. Rander, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2010.
• Imam Tahyudin, Matematika Bisnis Teori dan Terapan, Edisi pertama
Purwokerto 2010
• Modul Manajemen Operasional, Keuangan, Pemasaran dan Sumberdaya
Manusia Universitas Mercu Buana
• Modul Matematika Ekonomi / Bisnis Dosen UMB
• Studi Literatur Internet
• Yunia Mulyani;Susy Susanti, Matematika Bisnis, Universitas Pakuan, Bogor
2019
• Viciwati Modul Matematika Ekonomi / Bisnis, Universitas Mercu Buana
Terima Kasih
Ignatius Prasetya Aji Wibowo, SE, MM
NEXT

• Fungsi non linear 2

Anda mungkin juga menyukai