Anda di halaman 1dari 10

MATEMATIKA

EKONOMI
Modul 3 Fungsi
SHERLY AGUSTIN N
NURUL ANNISA
Letak Suatu Titik
• Sumbu Koordinat: garis lurus yang saling berpotongan tegak lurus.
• Garis horizontal disebut sumbu x
(3)

Letak Suatu Titik


• Sumbu x yang ada di sebelah kanan 0 dan sumbu y yang
berada di atas 0 digunakan untuk nilai positif.
• Sumbu x yang ada di sebelah kiri 0 dan sumbu y yang berada dibawah 0
digunakan untuk nilai negatif.
• Suatu titik yang sebidang dengan sumbu koordinat, letaknya ditentukan oleh suatu
pasangan urut (x,y)  x=absis, y=ordinat.
(4)
(5)

Fungsi
• Fungsi: himpunan pasangan urut dengan anggota-anggota pertama pasangan urut
yang dinamakan wilayah (domain) dan
anggota-anggota kedua pasangan urut dinamakan jangkau (range).
• Suatu fungsi dapat ditunjukkan dengan 3 cara yaitu daftar lajur, penulisan dengan
lambang, dan grafik
Lajur x Y 1 -3 2 0 3 3 4 6 5 9 •y = 3x – 6 •f(x) = 3x – 6
•f(x,y) ialah fungsi yang pasangan urutnya 3x – 6 •{(x,y) / y = 3x – 6}
(6)

Konstanta dan Variabel


• Konstanta: jumlah yang nilainya tetap dalam suatu masalah tertentu.
• Konstanta absolut : jumlah yng nilainya tetap untuk segala macam masalah.
• Konstanta parametrik: jumah yang mempunyai nilai tetap pada
suatu masalah akan tetapi dapat berubah pada masalah yang lain.
• Variabel: jumlah yang nilainya berubah-ubah pada suatu masalah.
• Variabel bebas: variabel yang nilainya menentukan nilai fungsi (himpunannya
anggota pertama pasangan urut).
• Variabel tak bebas: variabel yang nilainya sama dengan nilai fungsi setelah
variabel bebas ditentukan nilainya (himpunannya anggota kedua pasangan urut).
(7)
Hitung Jarak dua Titik

RP
2
= RQ
2
+ QR
2
RQ = Y
R

–Y
Q

(8)

Contoh Soal (modul hal 3.14


– 3.15)
• Gambarkan titik A (4,3), B(3,-4), C(-3,-2), dan D(-4,2).
• Gambarkan titik titik (0,8), (2,4), (4,0), dan (6,-4),
kemudian tunjukkan bahwa titik-titik tersebut terletak pada garis lurus.
• Hitung jarak antara titik A(4,0) dan B(0,3).
(9)

Fungsi Linear
• Bentuk umum dari fungsi linear adalah:
ax + by + c = 0
dimana a, b, dan c adalah konstan dengan ketentuan bahwa a dan b tidak bernilai 0.
• Garis persamaan: garis lurus yang ditarik melalui titik-titik yang koordinat-
koordinatnya memenuhi persamaan.
(10)
(11)

CURAM

Setiap garis lurus mempunyai arah dan


ditunjukkan oleh curam (gradien) yang

didefinisikan sebagai tangens dari sudut yang


dibentuk oleh garis tersebut.

m = tg α = BC/AC
(12)

Bentuk Dua Titik


Persamaan suatu garis lurus dapat ditentukan

bila diketahui koordinat dua titik yang terletak

pada garis tersebut atau apabila diketahui curam


garisnya dan sebuat titik yang terletak di garis

tersebut.
y–y
1

=y
2

–y
1

x–x
1

x
2

–x
1

Dimana m (curam) = y
2

–y
1

x
2

–x
1

Sehingga
y–y
1

= m(x – x
1

)
(13)

Contoh Soal
Cari persamaan garis yang melalui titik (3,2) dan (4,5)
x1 = 3, y1 = 2, x2 = 4, y2 = 5 y – 2 = 5 – 2
x – 3 4 – 3 y = 3x - 7
(14)

Bentuk penggal garis


• Untuk kasus tertentu dimana titik (x1,y1) merupakan penggal x yang ditunjukkan
oleh (a,0) dan titik (x2,y2) merupakan penggal y yang ditunjukkan dengan (0,b) maka:
x+y=1abxayb
(15)

Berpotongan

Sifat 1: Dua garis lurus akan saling berimpit

apabila persamaan garis yang satu merupakan


kelipatan persamaan garis yang lain.
Sifat 2: Dua garis akan sejajar bila curamnya sama.
Sifat 3: Dua garis lurus akan saling berpotongan

tegak lurus apabila curam garis yang satu

merupakan kebalikan negatif dari curam garis


yang lain. m
1

= -1
(16)

Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi


• Fungsi Permintaan
• Fungsi Penawaran
• Pajak dan Subsidi
(17)

Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan: persamaan yang menunjukkan
hubungan antara jumlah sesuatu barang yang diminta dan semua faktor-faktor yang
memengaruhinya.
Qx = f(Px, Py, Pz, M, S)
Dimana:
Qx = jumlah barang X yang diminta
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Pz = harga barang Z
M = pendapatan konsumen
(18)

Fungsi Permintaan

Hukum Permintaan: Bila harga suatu barang naik,


maka ceteris paribus jumlah yang diminta
konsumen akan barang tersebut turun; dan

sebaliknya bila harga barang turun, maka jumlah


barang yang diminta akan bertambah.

Dari hukum tersebut, dapat diketahui bahwa

sumbu Y digunakan untuk harga per unit dan


sumbu X digunakan untuk jumlah barang yang
ditawarkan.
(19)

Fungsi Penawaran
Contoh Soal:
Sepuluh buah jam tangan merek tertentu akan terjual kalau harganya (dalam ribuan)
Rp 80,- dan 20 jam tangan akan terjual bila harganya Rp 60,-. Tunjukkan bentuk
fungsi permintaanya dan gambarkan grafiknya.
 Q1 = 10 P1 = 80 Q2 = 20 P2 = 60 P – P1 = P2 – P1 Q – Q1 Q2 – Q1 P – 80 = 60 – 20 Q
– 10 20 – 10 Q = 100 – P 2 Q = 50 – 0,5P
(20)

Fungsi Penawaran
• Fungsi Penawaran: persamaan yang menunjukkan harga
barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan produsen.
• Hukum Penawaran: pada umumnya bila harga suatu
barang naik maka ceteris paribus (faktor-faktor lain
dianggap tetap) jumlah yang yang ditawarkan akan naik.
(21)

Fungsi Penawaran
Contoh Soal:
Jika harga kamera jenis tertentu Rp 65,- (dalam ribuan), maka ada 125 kamera yang
tersedia di pasar. Kalau harganya Rp 75,- maka di pasar akan tersedia 145 kamera.
Tunjukkan persamaan penawarannya.
 Q1 = 125 P1 = 65 Q2 = 145 P2 = 75 P – P1 = P2 – P1 Q – Q1 Q2 – Q1 P – 65 = 75 –
65 Q – 125 145 – 125 P = Q + 5 2 Q = 2P - 5
(22)

Titik Keseimbangan (Ekuilibrium)


Contoh Soal:
Dapatkan titik keseimbangan dari fungsi permintaan P d = 10 – 2Qd dan fungsi
penawaran Ps = 3Qs + 1
2
Titik keseimbangan dicapai pada saat P d (harga permintaan) = P s (harga penawaran)
Sehingga: Pd = Ps 10 – Q = 3Q + 1 2 Q = 18/7 Maka P = 34/7
(23)

Pajak dan Subsidi


Dengan adanya pajak dan/atau subsidi, maka

posisi kurva penawaran (fungsi Qs) akan


berubah sebesar pajak dan/subsidi yang
dikenakan.

Pajak:
• Jika fungsi penawaran suatu barang Qs = 2Ps – 6 dikenakan
pajak sebesar Rp 3 per unit maka fungsi penawaran tersebut berubah menjadi Qs =
2(Ps’ – 3) – 6  Qs = 2Ps - 12

Subsidi
• Jika fungsi penawaran suatu barang Qs = -6 + 2Ps dikenakan subsidi sebesar Rp 2
per unit maka fungsi penawaran tersebut berubah menjadi Qs = -6 + 2(Ps + 2)  Qs
= -2 + 2Ps
(24)
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatannya.
Semakin tinggi pendapatannya maka tingkat konsumsinya juga semakin
tinggi. Dan juga seseorang yang tingkat pendapatannya semakin tinggi, maka
semakin besar pula tabungannya karena tabungan merupakan bagian dari
pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
C = f(Y) atau C = a + bY (a dan b > 0) dimana:
C = pengeluaran untuk konsumsi
a = besarnya konsumsi pada saat pendapatannya nol
b = besarnya tambahan konsumsi karena adanya tambahan pendapatan. Y =
pendapatan
Y=C+S
S = -a + (1 - b)Y S = tabungan
(25)

Fungsi Konsumsi dan Tabungan


Contoh soal:
Pak Santosa mengatakan bahwa pada saat menganggur ia harus mengeluarkan Rp
30.000,- untuk kebutuhannya sebulan. Sekarang setelah bekerja dengan
penghasilan Rp 100.000,- ia bisa menabung Rp 10.000,- per bulan. Berapakah
tabungannya perbulan bila pengasilannya telah mencapai Rp 120.000,- per bulan?

C = a + bY
Pada saat menganggur  C = 30.000 + bY
Pada tingkat penghasilan 100.000, tabungan (S) = 10.000 sehingga Y = C + S 
100.000 = C + 10.000  C = 90.000
Sehingga apabila disubstitusi: 90.000 = 30.000 + b(100.000) b = 0.6
Sehingga persamaan konsumsinya adalah C = 30.000 + 0.6Y Dengan demikian
pada tingkat pendapatan 120.000, maka C = 30.000 + 0.6 (120.000)
C = 102.000 Y = C + S
120.000 = 102.000 + S S = 18.000
(26)

Tugas
1. Sederhanakan perkalian berikut: a2 x a3 x a6 2. Jarak antara titik A(1,0) dan B(-
1,4) adalah?
3. Jika diketahui f(x) = x2 – 4x + 5, maka besarnya f(5)
adalah?
4. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (5,2) dan
mempunyi curam m = -2
5. Tentukan koordinat titik potong garis y = 50 – 2x

TERIMAKASIH…..

Anda mungkin juga menyukai