Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KALKULUS

APLIKASI TURUNAN DALAM BIDANG INDUSTRI DAN


EKONOMI (OPTIMISASI PROBLEMS)

Disusun oleh :
Catur Endah S (14522457)
Defi Ariyani (14522432)
Heru Fajri Putra (14522394)
Rachmawati Aulia (14522459)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah
yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya, kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Aplikasi Turunan
dalam Bidang Industri dan Ekonomi (Optimisasi Problems)", yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Aplikasi Turunan” yang sangat erat kaitannya dalam
bidang industri dan ekonomi serta erat pula dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun makalah ini
kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Yogyakarta, 1 Januari 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan


perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Diferensiasi adalah proses
penurunan sebuah fungsi yang merupakan penentuan limit suatu koefisien diferensial dalam
pertambahan variable bebasnya sangat kecil atau mendekati nol. Adapun hasil (turunan) yang
diperoleh dari proses diferensiasi itulah yang disebut dengan derivatif (∆y/∆x atau dy/dx).

Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menyatakan
hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas
lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton
(1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 -
1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan kembali
kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang ilmu
pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang utama dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Turunan fungsi biasa digunakan saat menentukan gradien garis singgung suatu kurva,
menentukan dimana interval naik turun fungsi, menentukan jenis nilai stasioner dan beberapa
aplikasi pada persamaan gerak atau masalah terkait titik maksimum, titik belok, dan titik
minimum. Berdasarkan manfaat – manfaat inilah konsep diferensial menjadi salah satu alat
analisis yang sangat penting dalam bisnis dan ekonomi serta industri. Sebagaimana diketahui,
analisis dalam bidang tersebut sangat akrab dengan masalah perubahan, penentuan nilai
maksimum dan nilai minimum. Teori turunan juga amat lazim diterapkan dalam konsep nilai
marginal. Dalam kaitannya dengan konsep nilai marginal akan dibahas penerapan turunan dalam
pembentukan fungsi atau perhitungan nilai marginal dari berbagai variabel ekonomi.

Pendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik bentuk gambar suatu
fungsi non linear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama (first derivative)
sebuah fungsi, akan dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengertian diferensial?


2. Bagaimana aplikasi turunan pada bidang indistri dan ekonomi?
4. Bagaimana biaya rata-rata minimum?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk memahami apa pengertian diferensial dan bagaimana aplikasi turunannya pada
bidang industri dan ekonomi.
2. Untuk mengetahui cara perhitungan diferensial pada biaya rata-rata minimum

D. MANFAAT PENULISAN

1. Dapat mengetahui pengertian diferensial dan penerapan diferensial pada bidang


industri dan ekonomi.
2. Dapat mengetahui cara perhitungan diferensial dan macam-macam diferensial.
3. Dapat mengetahui bagaimana perhitungan biaya rata-rata minimum pada bidang
industri dan ekonomi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diferensial (Turunan Fungsi)

Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Turunan dari suatu fungsi pada titik
tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi yang mendekati nilai input. Turunan mempunyai
aplikasi dalam semua bidang kuantitatif. Dalam riset operasi, turunan menentukan cara paling
efisien dalam memindahkan bahan dan mendesain pabrik. Dengan menerapkan teori
permainan, turunan dapat memberikan strategi yang paling baik untuk perusahaan yang
sedang bersaing.

B. Aplikasi Turunan di Bidang Industri dan Ekonomi

Penerapan penggunaan turunan parsial matematika pada kehidupan sehari-hari sangat


banyak. Pada bidang ekonomi fungsi turunan dipakai untuk mencari biaya marjinal,
yaitu dengan cara menurunkannya dari persamaan biaya total. Bisa ditulis biaya marjinal =
biaya total’. Para matematikawan mengenal biaya marjinal sebagai dc/dx, turunan C terhadap
x. dengan demikian dapat didefinisikan harga marjinal sebagai dp/dx, pendapatan marjinal
sebagai dR/dX, dan keuntungan marjinal sebagai dp/dx.

1. Biaya Rata-Rata dan Biaya Marginal

Andaikan ABC mengetahui fungsi biayanya C(x) dan ntuk sementara direncanakan
memproduksi 2000 satuan tahun in. ABC ingin menetapan biaya tambahan tiap satuan.
Jika fungsi biaya adalah seperti pada gambar A, Direktur Utama ABC menanyakan nilai
∆C/∆X pada saat ∆x = 1. tetapi kita mengharapkan bahwa ini akan sangat dekat terhadap
nilai Limit.

Pada saat x = 2000. ini disebut biaya marjinal. Kita mengenalnya sebagai dc/dx, turunn C
terhadap x. dengan demikian, kita definisikan harga marjinal sebagai dp/dx, pendapatan
marjinal dR/dx, dan keuntungan marjinal sebagai dP/dx.

Contoh Soal :
andaikan C(x) = 6700 + 4,15x + 30x1/2 rupiah. Cari biaya rata-rata tiap satuan dan biaya
marjinal dan hitung mereka bilamana x = 4000
penyelesaian :
Biaya rata-rata : C(x)/x = (6700 + 4,15x + 30x 1/2) /x
Biaya marjinal : dC/dx = 4,15 + 30x -1/2
Pada X = 400 diperoleh
Biaya rata-rata = 22,4 x 400 = 8960
Biaya marjinal = 4,9 x 400 = 1960
Ini berarti bahwa rata-rata biaya tiap satuan adalah Rp. 8960 untuk memproduksi 400
satuan yang pertama, untuk memproduksi satu satuan tambahan diatas 400 hanya
memerlukan biaya Rp. 1960.

2. Biaya marginal

Biaya Marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit
tambahan produk. Fungsi biaya marginal adalah turunan pertama dari fungsi biaya total.
Jika fungsi biaya total adalah C = f(Q) maka biaya marginalnya adalah :

MC = C′

Notes: Pada umumnya fungsi biaya total berbentuk fungsi kubik sehingga fungsi biaya
marginal akan berbentuk fungsi kuadrat. Dalam kurvanya, kurva biaya marginal akan
mencapai titik minimum tepat pada saat kurva biaya total berada pada titik beloknya.

Contoh :

Fungsi biaya total dinyatakan dalam persamaan C = 2Q3 – 6Q2 + 8Q + 8. tentukanlah


persamaan biaya marginal serta berapa titik minimumnya?

Penyelesaian :
C = 2Q3 – 6Q2 + 8Q + 8 → MC = C′ = 6Q2 - 12Q + 8
MC′ = C′′ = 12Q – 12
MC minimum jika MC′ = 0 → 0 = 12Q – 12
Q=1

Untuk Q = 1 → MC = 6Q2 - 12Q + 8


MC = 6(1)2 – 12(1) + 8 = 2

C = 2Q3 – 6Q2 + 8Q + 8
C = 2(1)3 – 6(1)2 + 8(1) + 8 = 12

Jadi, persamaan biaya marginalnya adalah MC = 6Q2 - 12Q + 8. Fungsi biaya marginal
mencapai titik minimum pada koordinat (1,2) pada saat fungsi biaya total berada pada titik
belok di koordinat (1,12).

3. Penerimaan marginal

Adalah penerimaan tambahan yang diperoleh akibat bertambahnya satu unit keluaran
yang diproduksi (terjual). Fungsi penerimaan marginal adalah turunan pertama dari fungsi
penerimaan total. Jika fungsi penerimaan total adalah R = f(Q) maka penerimaan
marginalnya adalah :

MR = R′

Notes: Pada umumnya fungsi penerimaan total berbentuk fungsi kuadrat sehingga fungsi
penerimaan marginal akan berbentuk fungsi linear. Dalam kurvanya, kurva penerimaan
marginal akan mencapai 0 tepat pada saat kurva penerimaan total berada pada titik
ekstrimnya.

Contoh :

Fungsi permintaan dinyatakan dalam persamaan P = 20 – 5Q. tentukanlah persamaan


penerimaan total & marginal serta berapa titik ekstrim dari fungsi penerimaan totalnya?
Penyelesaian :
P = 20 – 5Q → R = Q.P
R = Q (20 – 5Q)
R = 20Q – 5Q2
Jika R = 20Q – 5Q2 → MR = R′ = 20 – 10Q
R maksimum jika MR = 0 → 0 = 20 – 10Q
Q=2
Untuk Q = 2 → P = 20 – 5Q
P = 20 – 5(2) = 10
R = 20Q – 5Q2
R = 20(2) – 5(2)2 = 20
Jadi, titik ekstrim fungsi penerimaan total berada pada koordinat (2,20)
4. Utilitas marginal

Adalah utilitas tambahan yang diperoleh konsumen akibat bertambahnya satu unit
barang yang dikonsumsi. Fungsi utilitas marginal adalah turunan pertama dari fungsi
utilitas total. Jika fungsi utilitas total adalah U = f(Q) maka utilitas marginalnya adalah :

MU = U′

Notes: Pada umumnya fungsi utilitas total yang non-linear berbentuk fungsi kuadrat
sehingga fungsi utilitas marginal akan berbentuk fungsi linear. Dalam kurvanya, kurva
utilitas marginal akan mencapai 0 tepat pada saat kurva utilitas total berada pada titik
ekstrimnya.

Contoh :

Fungsi utilitas dinyatakan dalam persamaan U = 15Q – 5Q2. tentukanlah persamaan utilitas
marginal serta berapa titik ekstrim dari fungsi utilitas totalnya!. Berapa utilitas marginal
jika barang yang diproduksi ditambah dari 2 unit menjadi 3 unit?

Penyelesaian :
U = 15Q – 5Q2 → MU = U′ = 15 – 10Q

U maksimum jika MU = 0 → 0 = 15 – 10Q = 1,5

Untuk Q = 1,5 → U = 15Q – 5Q2


U = 15(1,5) – 5(1,5)2 = 11,25

Jika Q = 2 → MU = 15 – 10(2) = -5
Jika Q = 3 → MU = 15 – 10(3) = -15

Jadi, titik ekstrim fungsi utilitas total berada pada koordinat (1,5;11,25). Pada saat
konsumen mengkonsumsi 2 unit barang utilitas tambahan sudah menurun dan akan
semakin menurun jika ditambah 1 unit lagi, sehingga konsumen harus mengurangi
konsumsi terhadap produk tersebut untuk meningkatkan kembali utilitas tambahannya.

5. Produk marginal

Adalah produk tambahan yang dihasilkan akibat bertambahnya satu unit faktor
produksi yang digunakan. Fungsi produk marginal adalah turunan pertama dari fungsi
produk total. Jika fungsi produk total adalah P = f(X) maka produk marginalnya adalah :

MP = P′
Notes: Pada umumnya fungsi produk total yang non-linear berbentuk fungsi kubik
sehingga fungsi produk marginal akan berbentuk fungsi kuadrat. Dalam kurvanya, kurva
produk marginal akan mencapai 0 tepat pada saat kurva produk total berada pada titik
ekstrimnya dan mencapai titik ektrim tepat saat produk total berada pada titik beloknya.

Contoh :
Fungsi produk dinyatakan dalam persamaan P = 9X2 – 3X3. tentukanlah persamaan produk
marginal serta berapa titik ekstrim dan titik belok dari fungsi produk totalnya!. berapa titik
ekstrim dari fungsi produk marginalnya serta berapa besar produk marginalnya?

Penyelesaian :

P = 9X2 – 3X3 → MP = P′ = 18X – 9X2


MP′ = P′′ = 18 – 18X

P maksimum jika MP = 0 → 0 = 18X – 9X2


X = 2 (dicari dengan rumus abc)

Untuk X = 2 → P = 9X2 – 3X3


P = 9(2)2 – 3(2)3 = 12

P belok jika MP′ = 0 → 0 = 18 – 18X


X=1

Jika X = 1 → P = 9X2 – 3X3


P = 9(1)2 – 3(1)3 = 6
Jika X = 1 → MP = 18X – 9X2
MP = 18(1) – 9(1)2 = 9

Jadi, titik ekstrim fungsi produk total berada pada koordinat (2,12), titik beloknya pada
titik (1,6). Fungsi produk marginal ada pada titik ekstrim di koordinat (1,9).

6. Hubungan Biaya Marjinal Dengan Biaya Rata-Rata

Contoh Soal:

Jika TC = Q3 – 6Q2 + 15Q


Buktikan bahwa biaya rata-rata minimum sama dengan biaya marjinal!
Solusi:
Biaya Marjinal = MC = TC’ = 3Q2 – 12Q + 15
𝑇𝐶 Q3 – 6Q2 + 15Q
Biaya Rata-Rata = AC = = = Q2 – 6Q + 15
𝑄 𝑄
Biaya Rata-Rata minimum adalah pada saat AC’ = 0
AC′ = 2Q − 6 = 0
2𝑄 = 6
𝑄=3
Q = 3  Biaya Rata-Rata Minimum
AC = Q2 – 6Q + 15
AC = 32 – 6(3) + 15 = 6
Q = 3  Biaya Marjinal
MC = 3Q2 – 12Q + 15
MC = 3(3)2 – 12(3)+ 15 = 6
Terbukti bahwa biaya rata-rata minimum sama dengan biaya marjinal sebesar 6.

7. Elastisitas

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari


sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur
seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Konsep
elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan atau
mengubah harga produknya.

a. Elastisitas Permintaan

Adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang besarnya perubahan jumlah


barang yang diminta akibat adanya perubahan harga (rasio antara persentase perubahan
jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga).
Jika Qd = f(P) maka elastisitas permintaannya adalah :

Dimana menunjukkan turunan dari Qd yaitu Q’d

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
jika E > 1 maka elastik, jika E< 1 maka inelastik dan jika E= 1 maka elastik-uniter.

Contoh Soal :

Fungsi permintaan ditunjukkan dengan persamaan Qd = 75 – 5P2. tentukan elastisitas


permintaan pada harga p = 20

Penyelesaian :

Qd = 75 - 5P2
𝑑𝑄
Jika p = 20, maka Qd = 75 - 5(20)2 Q’d = lim
∆𝑃→0 𝑑𝑃
Qd = 75 - 2000 = -10P
Qd = -1925 = -10 (20)  Q’d = -200

𝑃 20
Nilai elastisitas : Ed = Q’d .  Ed = -200 x  Ed = 2,077922078
𝑄𝑑 −1925
atau E = 2 (2>1...elastik)

Jadi, dari kedudukan P = 20, harga akan naik (turun) sebesar 1% sehingga jumlah barang
yang diminta akan berkurang (bertambah) sebanyak 2%.

b. Elastisitas Penawaran

Adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang besarnya perubahan jumlah barang
yang ditawarkan akibat adanya perubahan harga (rasio antara persentase perubahan jumlah
barang yang ditawarkan terhadap persentase perubahan harga).

Jika Qs = f(P) maka elastisitas penawarannya adalah :

Dimana menunjukkan turunan dari Qs yaitu Q’s

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
jika E > 1 maka elastik, jika E< 1 maka inelastik dan jika E= 1 maka elastik-uniter.

Contoh :
Fungsi penawaran ditunjukkan dengan persamaan Qs = -75 + 5P2. tentukan elastisitas
penawaran pada harga p = 20

Penyelesaian :
Qs = -75 + 5P2 → Q′s = 10P → P = 20
Qs = -75 + 5(20)2 Q’s = 10(20)
Qs = 1925 Q’s = 200

𝑃
Es = Q’s . 𝑄𝑠
20
Es = 200 . 1925
Es = 2 (2 > 1 ...... elastik)

Jadi, dari kedudukan P = 20, harga akan naik sebesar 1% sehingga jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah sebanyak 2%.

c. Elastisitas Produksi

Adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang besarnya perubahan jumlah keluaran
(output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan
(rasio antara persentase perubahan jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah
masukan).
Jika P = jumlah produk yang dihasilkan & X = jumlah faktor produksi yang
digunakan, dan fungsi produksi P = f(X) maka elastisitas produksinya adalah :

Ep = %∆P atau Ep = P′ . X
%∆X P

jika E > 1 maka elastik, jika E< 1 maka inelastik dan jika E= 1 maka elastik-uniter.

Contoh :
Hitunglah elastisitas produksi dari fungsi produksi P = 5X2 – 5X3 pada tingkat faktor
produksi sebanyak 2 unit!

Penyelesaian :

P = 5X2 – 5X3 → P′ = 10X - 15X2 →X=2


P = 5(2)2 – 5 (2)3 P’ = 10(2) – 15(2)2
P = 20 – 40 P’ = 20 - 60
P = –20 P’ = –40
𝑋
Ep = P’ . 𝑃
2
Ep = -40 . −20
Ep = -40 . -0,1
Ep = 4

Jadi, dari kedudukan X = 2, faktor produksi yang digunakan naik sebesar 1% sehingga
produk yang dihasilkan bertambah sebanyak 4%.

8. Mencari Keuntungaan Maksimum Perusahaan

Contoh Soal :

Suatu perusahaan memproduksi x buah barang. Setiap barang yang diproduksi memberikan
keuntungan (225x − x2) rupiah. Supaya total keuntungan mencapai maksimum, banyak barang
yang harus diproduksi adalah...

Penyelesaian :

Keuntungan satu barang adalah (225x − x2), sehingga jika diproduksi x buah barang maka
persamaan keuntungannya adalah keuntungan satu barang dikalikan dengan x
U (x) = x (225x − x2)
U (x) = 225 x2 − x3

Nilai maksimum U (x) diperoleh saat turunannya sama dengan nol


U ' (x) = 0
450 x − 3x2 = 0

Faktorkan untuk memperoleh x


3x(150 − x) = 0
x = 0, x = 150

Sehingga banyak barang yang harus diproduksi adalah 150 buah.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran dan Kritik

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya karya tulis ilmia ini
dan penulisan karya tulis ilmia di kesempatan – kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai