Anda di halaman 1dari 12

ISSN: 2085-2541

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA DAULAH FATIMIYAH DI MESIR

Aidil Saputra
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh
aidilmbo@gmail.com

Abstrak

Menunjukan Pertama, selama dua abad lebih Dinasti Fatimiyah menguasai Mesir, keberadaan
Dinasti Fathimiyah telah memberikan sumbangan peradaban yang besar. Kemajuan
terbesar adalah memberikan ruang berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia Islam yang
melahirkan banyak ilmuwan, tertatanya sistem administrasi pemerintahan yang membuahkan
kemakmuran, terkenal dengan toleransi beragamanya. Kedua, Dinasti Fatimiyah adalah
satu-satunya dinasti Syi’ah dalam Islam yang eksis selama kurang lebih dua setengah abad
dan bisa berjaya melampaui capaian wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam terdahulu,
dan telah memberi banyak sumbangan peradaban terhadap dunia Islam, khususnya Mesir,
karena pada masa Dinasti Fatimiyah ini, Mesir mengalami tingkat kemakmuran dan vitalitas
kultural yang mengungguli Irak dan Baghdad sebagai pusat kekuasaan Islam kala itu.
Dalam kontek pendidikan dinasti fatimiyah menjadi rujukan pada masa tersebut dibelahan
dunia islam bahkan pada masa sekarang dan menjadi rujukan pendidikan dibelahan dunia
islam. kemajuan yang cukup pesat. Perkembangan intelektual pada dinasti ini memberi
kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia Timur dan Barat: meliputi
perkembangan ilmu agama dan umum sehingga sampai sekarang pun masih dapat kita lihat
perkembangannya.
Kata kunci: Pendidikan, Islam, Dinasti, Fatimiyah

Abstract

During the Fatimid Dynasty, Islamic education was growing rapidly and advanced. The
First, for more than two centuries the Fatimid controlled Egypt, the existence of the Fatimid
dynasty had contributed greatly to civilization. The greatest progress is to provide space for
the development of science in the Islamic world that has given birth to many scientists, an
organized system of government administration that has resulted in prosperity, known for
its diversity of tolerance. Second, the Fatimid dynasty was the only Shi’ite dynasty in Islam
that existed for approximately two and a half centuries and could prevail over the territorial
achievements of the previous Islamic kingdoms, and had contributed a lot of civilization
to the Islamic world, especially Egypt, because in During the Fatimid dynasty, Egypt
experienced a level of cultural prosperity and vitality that surpassed Iraq and Baghdad
as the center of Islamic power. In the context of education, the Fatimid dynasty became a
reference at that time in parts of the Islamic world even today and has become a reference for
education in parts of the Islamic world, quite rapid progress. The intellectual development of
this dynasty made a major contribution to the development of science in the East and West
world; covering the development of religious and general science so that we can still see its
development today.
Key words: Education, Islam, Fatimid Dynasty

189
ISSN: 2085-2541

PENDAHULUAN Ismailiyah.2
Tidak dapat dipungkiri sesungguhnya Fatimiyah didirikan oleh
perkembangan intelektual yang berkembang dan Ubaidillah al-Mahdi yang datang dari
Berjaya sekarang di Barat berasal dari ilmuwan- Syiria Ke Afrika Utara Menisbahkan
ilmuwan muslim melalui sarana penerjemahan nasabnya sampai ke putri Rasulullah
pengetahuan dari bahasa arab kedalam bahasa dan istri Khalifah Keempat Ali Bin Abi
latin yang kemudian tersebar ke Eropa. Dengan Thalib. Karena itu dinamakan Dinasti
demikian selama ini bagaikan para sejarawan Fatimiyah, namun di kalangan Sunni
sengaja menyembunyikan/menutupi usaha mengatakan Al Ubaidiyyun.3 (khalifah
pengembangan intelektual yang telah dilakukan pertama Dinasti Fatimiyah) dan barasal
para ilmuan muslim pada masa kejayaan dan dari Yahudi. Konsep yang digunakan
keemasan kebudayaan keraaan Islam. Diantara adalah syiah radikal Isma’iliyah dengan
kerajaan islam yang banyak menghasilkan doktrin-doktrinnya yang berdimensi
ilmuan muslim adalah Dinasti Fathimiah (296- politik, agama, filsafat dan sosial. Serta
555 H/ 908-1171 M). seperti yang dikatakan para pengikutnya mengharapkan
oleh Syed Ameer Ali bahwa “dibawah kaum kemunculan Al-Mahdi.
fathimiah di Mesir, kairo telah menjadi pusat Ubaidillah dengan dukungan
intelektual dan ilmiah baru.1 kaum Barbar, pertama dapat
Pada masa inilah yang disebut oleh mengalahkan gubenur-gubenur
Harun Nasutioan sebagai periode klasik (650- Aghlabiyah di Ifriqiah,Rustamiyah di
1250 M) yang merupakan masa kemajuan. Di Tahart dan menjadika Idrisiyah Fez
masa inilah berkembang ilmu pengetahuan, baik sebagai bawahannya, saat pemerintah
dalam bidang agama maupun non agama dan pertama kali pemerintah fatimiyah
kebudayaan Islam. Pada zaman ini dihasilkan mengembangkan sayapnya ke daerah
ulama-ulama besar seperti imam Mazhab, sekitarnya serta menduduki Mesir.
Tasawuf, dan Filsafat. Dalam tulisan ini penulis Dalam bersaing dengan
mencoba memaparkan kemajuan intelektual pemerintahan Abbasiyah, Fatimiyah
yang berkembang pada masa kejayaan Islam memindahkan ibukotanya dari al-Mahdi
khususnya pada masa dinasti Fatimiah, yaitu ke kairo, juga memeberi gelar kepada
mengenai sekolah dan juga bidang ilmu yang Khalifah-khalifah fatimiyah sebagai
berkembang saat itu. Khalifah sejati,dia juga menyebarkan
da’i-da’inya (lulusan dari Universitas
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA al-Azhar) ke luar mesir.
DAULAH FATIMIYAH DI MESIR Pada pemerintahan Fatimiyah
A. Terbentuknya Daulah Fatimiyah (297-
567 H/ 909-1171 M) bermazhab Syiah 2 http://fitrianimaduddin.wordpress.
com/2010/01/07/dinasti-dinasti-lokal-dan-akhir-sejarah-
1 Syed Ameer Ali, The Spirit of Islam. abasiyah
Diterjemahkan oleh Ahmadi Api Islam, Jakarta: Bulan 3 Ali Mufrodi, Islam dikawasan kebudayaan
Bintang, 1978, h. 548. arab, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997, h. 109.

190 | BIDAYAH: Volume 11, No. 2, Desember 2020


ISSN: 2085-2541

timbul Perang Salip dan muncul dekorasi dan arsitektur istana.


gerakan-gerakan Syiah yang ekstrim. c. Dalam bidang pengetahuan/pendidikan
Berdirinya dinasti ini bemula dengan dibangunnya Universitas Al-ahzar.
menjelang kekuasaan bani Abbasiyah d. Dibidang ekonomi, baik sector
di Baghdad mulai melamah dan wilayah pertanian,perdagangan maupun industri.
kekuasaanya yang sangat luas sehingga e. Dibidang keamanan.
tidak terkoordinir lagi. Kondisi seperti Sesudah berakhirnya masa pemerintahan
inilah yang membuka peluang bagi Al-aziz, pamor dinasti ini mulai menurun.
munculnya dinasti-dinasti kecil di Walaupun pada masa al-Munthasir sempat
daerah-daerah,terutama di daerah yang mengalami kejayaan, ini tidak sebagaimana
gubernur dan sultannya memiliki tentara yang dicapai oleh al-Azis. Adapun faktor-
sendiri.Kondisi ini telah menyulut faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti
pemberontakan dari kelompok- Fatimiyah adalah:
kelompok yang selama ini merasa a. Para penguasa yang selalu tenggelam dalam
tertindas serta memberi kesempatan kehidupan mewah.
bagi kelompok Syiah, Khawarij dan b. Adanya pemaksaan ideologi Syiah kepada
kaum mawali untuk melakukan kegiatan masyarakat yang mayoritas sunni.
politik.Dinasti Fatimiyah bukan hanya c. Terjadinya persaingan perebutan wazir.
sebuah wilayah yang gubenurnya d. Kondisi Al-Adhid (dalam keadaan sakit)
yang independen,melainkan juga yang di manfaatkan oleh Nur ad-Din,
sebuah rezim revolusioner yang Dalam kondisi khilafah yang sedang
mengklaim otoritas unifersal. Mereka lemah,konflik kepentingan yang berkepanjangan
mendeklarasikan adanya konsep imamah diantara pejabat dan militer. Merasa tidak
yakni para pemimpin dari keturunan Ali sanggup, akhirnya al-Zafir meminta bantuan
yang mengharuskan sebuah redefinisi kepada Nur al-Din dengan pasukan yang
mengenai pergantian sejarah Imam atau dipimpin oleh Salahuddin Al-Ayyubi. Mula-
mengenai siklus eskatologis sejarah. mula ia berhasil membendung invansi
Dinasti Fatimiyah berkuasa tentara salib ke mesir.akan tetapi kedatangan
mulai (909-1173 M) atau kurang lebih Salahuddin untuk yang kedua kalinya tidak
2,5 abad lamanya dan Fatimiyah telah hanya memerangi tentara salib, tetapi untuk
mencapai kemajuan yang pesat,terutama menguasai Mesir.dengan dikalahkanya tentara
pada masa Al-Muiz, Al-Aziz dan Salib sekaligus dikuasainya Mesir,maka
Al-Hakim. Kemajuan-kemajuan itu berakhirlah riwayat Dinasti Fatimiyah di Mesir
mencakup berbagai bidang yaitu: pada tahun 1171 M yang telah bertahan selama
a. Kemajuan dalam hubungan perdagangan 262 tahun.
dengan dunia non Islam,termasuk india dan Adapun para Khalifah Dinasti Fatimiyah
negeri-negeri Meditarenia yang Kristen. Penguasa Cairo, diantaranya adalah:
b. Kemajuan bidang seni,diantaranya sejumlah 1. Khalifah Ubaidillah Al-Mahdi (910-

Pendidikan Islam pada masa Daulah Fatimiyah …, | 191


ISSN: 2085-2541

934). Dia adalah pendiri Dinastii


Fatimiyah. B. Pendidikan Islam Pada Masa Daulah
Fatimiyah di Mesir.
2. Abu al-Qasim Muhammad al-Qa’im
Pada masa ini ulama membagi ilmu
bi-Amr Allah bin al-Mahdi Ubaidillah
pengetahuan kepada dua macam:
(934-946).
1. Ilmu yang berhubungan dengan al-Qur’an
3. Isma’il al-Mansur bi-llah (946-953). al-Karim
2. Ilmu pengetahuan yang bukan bersumber
4. Abu Tamim Ma’add al-Mu’izz li- dari Arab.
Din Allah (953 M - 975) M. Mesir Ilmu yang bersumber dari al-Qur’an
ditaklukkan semasa pemerintahannya. disebut dengan ilmu naqliyah atau syar’iyyah
5. Abu Mansur Nizar al-’Aziz bi-llah (975 sedang utuk katagori yang kedua disebut
M - 996 M). degan ilmu ‘aqliyah atau hukmiyah, kadang
juga disebut dengan ilmu ‘azam.Adapun yang
6. Abu ‘Ali al-Mansur al-Hakim bi-Amr termasuk ilmu Naqliyah adalah; Ilmu Tafsir,
Allah (996M - 1021 M). qiraat, Ilmu hadits, fikih, ilmu kalam, nahwu,
lughah, al-Bayan, dan Adab. Sedangkan
7. Abu’l-Hasan ‘Ali al-Zahir li-I’zaz Din
yang termasuk ilmu Aqliyah ialah; Filsafat,
Allah (1021 M - 1036 M).
Arsitektur, ilmu Nujum, music, kedokteran,
8. Abu Tamim Ma’add al-Mustanhir bi- sihir, kimia, matematika, sejarah dan geografi.5
llah (1036 M - 1094 M). Dinasti Fatimiyah memiliki perhatian
besar terhadap perkembangan ilmu pegetahuan
9. Al-Musta’li bi-llah (1094 M - 1101 M).
dan intelektual. Hal ini terbukti ketika
Pertikaian atas suksesinya menimbulkan
pembangunan Masjid Al-Azhar dan Dar al-
perpecahan Nizari.
Hikmah, serata melahirkan banyak pakar dalam
10. All-Amir bi-Ahkam Allah (1101 M - pelbagai disiplin ilmu.
1130 M). Penguasa Fatimiyah di Mesir Ajid Thohir dalam Perkembangan
setelah tak diakui sebagai Imam oleh Peradaban di Kawasan Dunia Islam
tokoh Ismailiyah Mustaali Taiyabi. menyebutkan, dalam menyebarkan tentang
ke-Syiah-annya, Dinasti Fatimiyah banyak
11. Abd al-Majid (1130 M - 1149 M).
menggunakan falsafat Yunani yang mereka
12. Al-Wafir (1149 M - 1154 M). kembangkan dari pemikiran-pemikiran Plato,
Aristoteles dan ahli-ahli filsafat lainnya.
13. Al-Fa’iz (1154 M - 1160 M). Kelompok ahli filsafat yang paling terkenal
14. Al-’Adid (1160 M - 1171 M): Setelah pada masa Dinasti Fatimiyah ini adalah ikwan
jatuhnya Al-`Adid, kekuasaan Dinasti al-shofa. Dalam falsafatnya, kelompok ini
Fatimiyah selama 200 tahun berakhir.4 FatimiyahBani Fatimiyah.
5 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh Al-Daulah Al-
4h t t p : / / i d . w i k i p e d i a . o r g / w i k i / B a n i _ Fathimiyah, Kairo, Jannatut Ta’lif, 1958, h. 436.

192 | BIDAYAH: Volume 11, No. 2, Desember 2020


ISSN: 2085-2541

lebih cenderung membela kelompok Syiah didirikannya, Masjid al-Azhar menjadi pusat
Ismailiyah, dan kelompok inilah yang mampu pengkajian Islam dan pusat perkembangan ilmu
menyempurnakan pemikiran-pemikiran pengetahuan bahkan sampai sekarang.9
yang telah dikembangkan oleh golongan Selain itu juga dikenal Dar al-Hikam
Mu’tazilah terutama dalam masalah-masalah atau dikenal juga Dar al-Ilmi yang didirikan
yang berhubungan dengan ilmu, agama, oleh al-Hakim pada tahun 1005 M sebagai
pengembangan syariah dan filsafat Yunani.6 pusat pembelajaran dan penyebaran ajaran
Dr. Hasan Asari dalam Menyingkap Syiah ekstrim. Untuk mengembangkan institusi
Zaman Keemasan Islam menjelaskan, pada ini, al-Hakim menyuntikkan dana sebanyak
masa klasik Islam, masjid mempunyai fungsi 257 dinar di antaranya digunakan untuk
yang jauh lebih besar dan bervariasi dibading menyalin berbagai naskah, memperbaiki buku
dengan fungsinya sekarang. Dulu, di samping dan pemeliharaan umum lainnya. Gedung ini
sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi dibangun berdekatan dengan istana kerajaan
pusat kegiatan sosial dan politik umat Islam. yang di dalamnya terdapat sebuah perpustakaan
Lebih dari itu masjid adalah lembaga pendidikan dan ruang-ruang pertemuan. Kurikulumnya
semenjak masa paling awal Islam.7Hal yang meliputi kajian ilmu-ilmu ke-Islman, astronomi,
sama juga terjadi di Masjid al-Azhar. dan kedokteran. Meskipun pada tahun 1119
Pada masa Khalifah al-Mu’iz, Mesir ditutup oleh al-Malik al-Afdhal karena
berhasil ditaklukkan. Pahlawan penting dalam dianggap menyebarkan ajaran bid’ah, institusi
gerakan penyerbuan yang mengagumkan ini masih bisa bertahan sampai kedatangan Bani
ini adalah Jauhar ash-Shiqilli, orang Sisilia. Ayyubiyah.10
Aslinya adalah seorang Kristen yang lahir Pada masa dinasti ini, muncul
di daerah Bizantium, mungkin Sisilia, yang sejumlah ulama dalam pelbagai disiplin ilmu
dari sana ia dibawa sebagai seorang budak ke pengetahuan. Bahkan, secara pribadi, al-Hakim
Kairawan. Segera atas kemenangannya terhadap sendiri tertarik pada perhitungan-perhitungan
kota Fusthat pada tahun 969 M, Jauhar mulai astrologi. Dia membangun di Muqattam sebuah
mendirikan markas baru yang diberi nama al- observatorium yang sering ia kunjungi, sambil
Qahirah. Kota ini, Kairo modern, menjadi pusat berjalan-jalan sebelum fajar menunggangi
kota Fatimiyah sejak tahun 973 M. Setelah keledainya. Seorang nara sumber yang dikutip
mendirikan ibu kota baru, yang sekarang oleh sejarawan kontemporer, Ibnu Hammad,
menjadi kota paling ramai di Afrika, Jauhar melihat sebuah perangkat terbuat dari tembaga
mendirikan Masjid Agung al-Azhar, yang menyerupai astrolobe yang didirikan oleh al-
kemudian oleh Khalifah al-Aziz dikembangkan Hakim di atas dua menara untuk mengukur
menjadi universitas besar.8 Semenjak
h.117.
6Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban…,
Kawasan Dunia Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. h.114
116. 9 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
7 Hasan Asari, Menyikap Zaman Keemasan Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, cet.VII, h. 282.
Islam,Bandung: Ciptapustaka Media, 2007. 10 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban…,
8Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban…, h.117.

Pendidikan Islam pada masa Daulah Fatimiyah …, | 193


ISSN: 2085-2541

tanda-tanda zodiak. Panjang astrolobe itu 5. Ali ibn Yunus


sekitar tiga jengkal. Seorang astronom hebat yang pernah
Di antara pakar dan aktor intelektual dilahirkan Mesir ini meninggal pada tahun
pada dinasti ini adalah sebagai berikut: 1009, pada masa pemerintahan al-Hakim.
1. Ya’cub bin Killis
Beliau adalah seorang wazir pada 6. Ali al-Hasan ibn al-Haitsami (w. + 1039 M)
kekhalifahan al-Mu’iz dan al-Aziz. Ia adalah Ibnu Haitsam adalah peletak dasar ilmu
seorang Yahudi dari Baghdad yang masuk fisika dan optik. Ia dilahirkan di Bashrah sekitar
Islam. Berkat karir pilitiknya yang meningkat tahun 965. dalam bahasa Latin, ia lebih dikenal
dan kecakapannya di bidang administrasi, dengan sebutan Alhazen. Dalam pelbagai
berhasil meletakkan dasar-dasar ekonomi penelitiannya, ia pernah mencoba untuk
sehingga negeri itu mencapai kemakmuran di mengatur aliran sungai Nil yang mengalir setiap
sepanjang sungai Nil. Dan dikabarkan Ibn Killis tahun. Ketika percobaannya gagal, ia berpura-
juga adalah tokoh dan pelopor perkembangan pura gila dan menyembunyikan diri dari
pendidikan pada kekhalifahan Fatimiyah di kemarahan sang khalifah, sampai sang khalifah
Mesir. Bahkan, Ya’cub rela rumahnya dijadikan meninggal dunia. Ia menulis tidak kurang dari
tempat belajar bagi murud-muridnya.11 seratus karya yang meliputi bidang matematika,
astronomi, filsafat dan kedokteran. Karya
2. Muhammad at-Tamimi terbesar yang patut dicatat adalah Kitab al-
Seorang dokter yang lahir di Yerusalam Munazhir, mengenai ilmu optik. Edisi buku asli
dan pindah ke Mesir sekitar tahun 970. Beliau ini telah hilang, tetapi sudah diterjemahkan pada
adalah ahli fisika dan kedokteran.12 masa Gerald dari Cremona atau sebelumnya,
dan sudah diterbitkan dalam bahasa Latin
3. Al-Kindi pada tahun 1572. kitab ini sangat berpengaruh
Muhammad bin Yusuf al-Kindi adalah seorang terhadap perkembangan ilmu optik pada abad
sejarawan ternama yang meninggal dunia di pertengahan. Hampir semua penulis tentang
Fusthat pada tahun 961 M. Di antara karyanya optik pada abad pertengahan menjadikan karya
adalah Kitab al-Wulah wa Kitab al-Qudhah. warisan Alhazen sebagai rujukan utama; karya-
Buku ini telah diedit oleh R. Guest dan dicetak karya Roger Bacon, Leonardo da Vinci, dan
di Leiden pada tahun 1908.13 Jonathan Kepler menunjukan adanya jejak-jejak
pengaruh dari kitab itu. Dalam karyanya Ibnu al-
3. Abu Hanifah An-Nu’man Haitsam menentang teori Euclid dan Ptolemius
Beliau adalah ahli hukum dan pernah yang mengatakan bahwa mata mengirimkan
menjabat sebagai hakim. cahaya visual pada objek yang dilihat. Ia juga
11Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban…,
melakukan percobaan untuk menguji sudut
h.117. pantulan cahaya. Dalam beberapa percobaan
12 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban…,
h.117.
tertentu ia mendekati penemuan teoritis tentang
13 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban…, lensa pemesar yang menjadi prototipe lensa
h.117.

194 | BIDAYAH: Volume 11, No. 2, Desember 2020


ISSN: 2085-2541

yang dibuat tiga abad kemudian di Italia. lainnya. Di perpustakaan ini pula al-Aziz
menyimpan salinan tulis tangan buku sejarah
7. Ammar ibn Ali al-Maushili karya at-Tabari. Dalam peristiwa perebutan
Karyanya adalah al-Muntakhab fi ‘Ilaj rampasan perang pada tahun 1068, seorang
al-Ayn, muncul di Mesir pada masa kekuasaan sejarawan menyaksikan sekitar 25 ekor unta
al-Hakim. Dalam hal ini para sejarawan membawa pergi buku-buku itu. Naskah-naskah
menyatakan bahwa karya ini jauh lebih yang berharga itu digunakan sebagai bahan
orisinal ketimbang Tadzkirah karya Ibnu Isa, bakar untuk membakar rumah-rumah dan
ilmuan lain yang sezaman dengannya. Berkat kantor-kantor orang Turki, sedangkan bagian
kelengkapannya, kitab ini menjadi standar sampulnya yang tebal dan mewah dijadikan
dalam disiplin penyakit mata, optalmologi. untuk tambalan sepatu budak-budak mereka.15
Ammar menjelaskan dasar-dasar operasi
katarak yang belum parah dengan mengisapnya C. Lembaga-lembaga Pendidikan Pada
melalui lobang pembuluh. Praktek operasi ini Masa Daulah Fatimiyah di Mesir
merupakan salah satu penemuannya. Perkembangan kebudayaan
Islam pada masa ini mencapai
8.Abu Abdillah An-Nasafi kondisi yang sangat mengagumkan.
Ia telah menulis kitab al-Maushul. Hal ini disebabkan berkembangnya
Kitab ini lebih banyak membahas masalah usul penerjemahan dan penerbitan sumber-
mazhab-mazhab Islam. Selahjutnya ia menulis sumber pengetahuan dari bahasa asing
kitab Unwanuddin, Ushulusyar’i, Adda’watu seperti bahasa yunani, Persia, dan India
Munjiyah. Kemudian ia juga menulis buku kedalam bahasa Arab yang banyak
tentang ilmu falak dan sifat alam dengan judul mendorong para wazir, sultan dan
Kaunul alam dan al-Kaunul Mujraf. 14
umara untuk melahirkan tokoh-tokoh
Pada masa al-Muntashir, kegagalan dan ilmu pengetahuan dan sastra. Diantara
kemunduran kerajaan yang mengakibatkan lembaga-lembaga pendidikan pada
berkurangnya harta kekayaan, pada gilirannya Dinasti Fathimiyah antara lain:
menyebabkan kemunduran lebih besar 1. Masjid dan Istana
dengan banyaknya buku-buku yang hilang Diceritakan salah seorang wazir
dari perpustakaan kerajaan. Perpustakaan itu dinasti ini Ya’qub bin Yusuf Ibn Killis
sendiri mulai didirikan pada masa al-Aziz, dan sangat mencintai ilmu pengetahuan dan
ketika itu memiliki kurang lebih 200.000 buku seni, sehingga setiap hari Kamis, ia selalu
dan 2.400 eksemplar al-Quran yang dihiasi membacakan karangannya di depan
ornamen-ornamen indah. Salah satu koleksi masyarakat. Perkumpulan ini dihadiri
langkah perpustakaan ini adalah naskah-naskah oleh para hakim, fuqaha, ahli qiraat dan
hasil karya Ibnu Muqlah dan ahli-ahli kaligrafi
15Mehdi nakosteen, Konstribusi Islam Atas
Dunia Intelektual Barat Deskripsi Analisis Abad
14 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh Al-Daulah Al- Keemasan Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 1996, cet. I, h.
Fathimiyah,… h. 465-501. 95.

Pendidikan Islam pada masa Daulah Fatimiyah …, | 195


ISSN: 2085-2541

nahwa serta tokoh Hadits. Setelah ia madrasah dapat disimpulkan beberapa


selesai membacakan karangannya maka hal sebagai berikut yaitu:
para ahli syair akan memujinya dengan a. Bahwa madrasah Nizhamiah, lengkap
pantun dan lagu. dengan harta wakaf dan penghasilan yang
Khalifah juga mengumpulkan diperoleh dari pengelolaan harta tersebut,
para penulis di istana untuk menyalin adalah untuk kepentingan satu kelompok
buku-buku seperti: Al-Qur’an, Hadits, tertentu, yang menganut mazhab Syafi’i.
Fikih, Sastra serta ilmu Kedokteran, b. Bahwa tiga dari lima jabatan (Mudarris,
ia memberi penghargaan khusus bagi Wa’idh dan Pustakawan) harus dijabat oleh
para ilmuwan ini dan menugaskan orang-orang bermazhab syiah.
mereka untuk menjadi imam di masjid Meskipun dokumen pendirian
istana juga . Begitu tingginya perhatian
16
madrasah tidak mensyaratkan bahwa
pemerintah terhadap ilmu pengetahuan Nahwi dan Maq’ri harus bermazhab
hingga kebutuhan untuk penyalinan Syafi’i dalam praktek Nizham al-
naskah tersebut pun tersedia seperti; Mulk, tetapitetap mengangkat orang-
tinta dan kertas. orang dari mazhab ini untuk kedua
Pada masa diasti ini mesjid juga jabatantersebut. Tetapi ternyata lembaga
menjadi tempat berkumpulnya ulama pengembangan intelektual dalam hal ini
fiqih khususnya ulama yang menganut madrasah pada masa klasik tidak hanya
mazhab syiah ismailiyah juga para wazir dijadikan sebagai sarana penyebaran
dan hakim. Mereka berkumpul membuat suatu mazhab saja sebagaimana yang
buku tentang mazhab syiah ismailyah dilakukan pada dinasti Fathimiyah juga
yang akan diajarkan kepada masyarakat. Abbasyiah pada masa Nizham al-Mulk.
Diantara tokoh yang membuat buku itu Jadi dari beberapa paparan
antara lain: Yakop Ibn Killis, fungsi diatas member gambaran yang bahwa
para hakim dalam perkumpulan ini madrasah sebagai media pengembangan
adala untuk memutuskan perkara yang intelektualitas umat tidak hanya untuk
timbul dalam proses pembelajaran pendidikan dan agama lebih dari itu
mazhab syiah tersebut17. Dengan terdapat juga motif politik dan social.
demikian tanpak jelas lembaga-lembaga
ini menjadi sarana penyebaran idiologi 2. Perpustakaan
mereka. Hal senadadilakukan pada Perpustakaan juga memiliki
madrasah-madrasah Nidhamiah, seperti peran yang sangat penting dalam
yang tertera dalam dokumen sifat-sifat penyebaran Akidah Syiah Ismailiyah
di masyarakat. Oleh karena itu, para
16 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh Al-Daulah Al- khalifah dan wazir memperbanyak
Fathimiyah,… h. 426.
17 . .................................................................
pengadaan berbagai buku ilmu
Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh Al-Daulah Al- pengetahuan sehingga perpustakaan
Fathimiyah,… h. 427.

196 | BIDAYAH: Volume 11, No. 2, Desember 2020


ISSN: 2085-2541

istana menjadi perpustakaan yang maka bukan suatu kemustahilan bagi


terbesar pada masa itu, yaitu pustaka berkembangnya ilmu pengetahuan pada
“Dar al-Ulum” yang masih memiliki masa ini.
keterkaitan dengan perpustakaan Begitu giatnya usaha
“Baitul Hikmah” (perpustakaan dinasti penerjemahan buku ilmiah dan
Abbasiyah). Pustaka ini dibangun propaganda mazhab yang didukung oleh
oleh Khalifah Fatimiyah al-Aziz yang pemerintah tergambarkan sebagaimana
berkuasa dari tahun 975-996 M, pada yang diriwayatkan dari al-Maqrizy yang
tahun 998. Berisikan tidak kurang dari menyatakan bahwa diistana terdapa
100.000 volume, boleh jadi 600.000 40 lemari yang setiap lemari tersebut
jilid buku termasuk 2.400 al-Qur’an memiliki 18.000 volume buku. Dan
yang berhiaskan emas dan perak yang perpustakaan ini sebagaimana dikatakan
disimpan diruang terpisah18. Abi Syamah sebagai salah satu keajaiban
Begitu besarnya pengaruh dunia di dalamnya juga dinyatakan
buku-buku yang diterjemahkan bagi terdapat sebanyak 1.220 naskah dari
penyebaran mazhab dinasti ini maka tarikh Thabari.20 Selain itu setelah al-
Ya’kub ibn Yusuf ibn Killis atas salah Juyusyi dan kekhalifahan digantikan
satu jasa khalifah Fatimiyahdi Kairo oleh khalifah al-Amir, ia memindahkan
serta didorong oleh cendekiawan sebanyak 500.000 jilid buku dari istana
muslim, memperkerjakan banyak ke perpustakaannya sendiri.21
penyalin buku untuk menyalin
buku-buku tentang undang-undang, 3. Dar al-Ilm
kedokteran dan pengetahuan ilmiah. Ia Pada bulan Jumadil Akhir
menghabiskan 1000 dinar emas setiap tahun 395 H/ 1005 M atas saran perdana
bulan untuk dana bagi cendekiawan mentrinya Ya’kub ibn Killis, khalifah
dan gaji para penyalin serta tukang al-Hakim mendirikan Jamiah ilmiah
jilid.19 Dukungan bagi perkembangan akademi (lembaga riset) seperti akademi-
penerjemahan tidak hanya dilakukan akademi lain yang ada di Baghdad dan
oleh pemerintah tetapi tokoh-tokoh kaya dibelahan dunia lain. Lembaga ini
dapat menyediakan tinta, kertas, meja- kemudia diberi nama Dar al-Hikmah.
meja serta ruangan bagi para ilmuan Disinilah berkumpul para ahli fiqih,
untuk belajar. Pada masa ini ilmuwan astronomi, dokter dan ahli nahwu dan
yang kekurangan biaya menerima bahasa untuk mengadakan penelitian
pasongan untuk kehidupan selama studi. ilmiah. Al-Maqrizy mengatakan tentang
Dalam kondisi yang sangat kondusif ini hal ini sebagai berikut:

18 Mahdi Nakosteen, Kontribusi islam Atas…, 20 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islami…, h.
h. 94. 432.
19 Mahdi Nakosteen, Konstribusi Islam atas…, 21 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islami…, h.
h. 96-97. 432.

Pendidikan Islam pada masa Daulah Fatimiyah…, | 197


ISSN: 2085-2541

Pada hari kedelapan saat Begitulah al-Hakim sebagai


Jumadil Tsani 309 H, bangunan yang khalifah terpelajar memfasilitasi
di sebut Rumah Kebijaksanaan (Bait al- segala yang berhubungan dengan
Hikmah) telah dibuka. Para mahasiswa perkembangan intelektual pada masa
mengambil tempat mereka. Buku- pemerintahannya. Walaupun dalam
buku dipinjam dari perpustakaan- sejarah Dar al-Hikmah ini yang terkenal
perpustakaan di istana yang dijaga- dengan pusat pendidikanpernah
tempat tinggal khalifah fatimiah- dan ditutup oleh sultan al-Malik al-Afdhal
masyarakatpun diizinkan memasukinya. dikarenakan terdapat dua orang ilmuan
Siapapun bebas menulis yang tamu yang mengajarkan perkuliahan
diinginkan, atau siapa pun yang ingin mengenai ajaran-ajaran yang
membaca buku tertentu dapat dilakukan menyeleweng (heretik) pada bagian-
di perpustakaan itu. Di perpustakaan bagian tertentu.25
ini para pelajar dapat mempelajari
Fikih Syiah, ilmu bahasa, ilmu falak, D. Kontribusi Dinasti Fatimiyah Dalam
kedokteran, matematika, falsafah serta Kontek Kekinian Terhadap Dunia Islam
mantik.22 Didunia
Gedung tersebut juga Menunjukan Pertama, selama dua
diperindah dengan karpet, dan pada abad lebih Dinasti Fatimiyah menguasai
semua pintu dan koridor terdapat Mesir, keberadaan Dinasti Fathimiyah telah
tirai. Untuk perawatannya ditugaskan memberikan sumbangan peradaban yang
manajer, pelayan, penjaga dan pekerja besar. Kemajuan terbesar adalah memberikan
kasar lainnya. Al-Hakim member ruang berkembangnya ilmu pengetahuan di
hak masuk kepada setiap orang tanpa dunia Islam yang melahirkan banyak ilmuwan,
perbedaan tingkat, siapa yang ingin tertatanya sistem administrasi pemerintahan
membaca dan menyalin buku23. yang membuahkan kemakmuran, terkenal
Kemudia pada tahun 403 H khalifah al- dengan toleransi beragamanya. Kedua, Dinasti
Hakim mulai mengadakan majlis ilmu Fatimiyah adalah satu-satunya dinasti Syi’ah
rutin yang diadiri oleh ahli kesehatan, dalam Islam yang eksis selama kurang lebih
mantek,fiqih, kedokteran dan bersama- dua setengah abad dan bisa berjaya melampaui
sama mengkaji berbagai masalah24. capaian wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan
Islam terdahulu, dan telah memberi banyak
22Muhammad jamaluddin, Tarikh al-Hadharah
al-Islamyah fi al-syarq, Dar al-Fikri al-Arabi, 1976, cet. sumbangan peradaban terhadap dunia Islam,
IV, h. 238. khususnya Mesir, karena pada masa Dinasti
23 Mahdi Nakosteen, Konstribusi Islam Atas…,
l. 92.
24 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islami…, h. 25 Charles Michael Stanton, Pendidikan Tinggi
434. Islam, Jakarta: Logos, 1998, h. 170.

198 | BIDAYAH: Volume 11, No. 2, Desember 2020


ISSN: 2085-2541

Fatimiyah ini, Mesir mengalami tingkat Utsmaniy,Kairo: Maktabah an-Nahdhah


kemakmuran dan vitalitas kultural yang al-Mashriyah, 1976.
Ali Mufrodi, Islam dikawasan kebudayaan
mengungguli Irak dan Baghdad sebagai pusat
arab, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
kekuasaan Islam kala itu. Dalam kontek 1997.
pendidikan dinasti fatimiyah menjadi rujukan Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di
pada masa tersebut dibelahan dunia islam Kawasan Dunia Islam, Jakarta: Grafindo
Persada, 2004.
bahkan pada masa sekarang dan menjadi
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:
rujukan pendidikan dibelahan dunia islam. Raja Grafindo Persada, cet. VII, 1998.
Charles Michael Stanton, Pendidikan Tinggi
KESIMPULAN Islam, Jakarta: Logos, 1998.
Motif pendirian Dinasti Fatimiyah adalah Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedi
sebagai propaganda mazhab Syiah Ismailiyah Islam,Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,
2001.
yang dulunya selalu mendapat penindasan/
Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan
kecaman dari pemerintahan Abbasiyah. Dinasti Islam, Bandung: Ciptapustaka Media,
ini bertahan dua setengah abad lamanya, dan 2007.
terdiri dari empat belas khalifah yang kabarnya Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islami,Kairo:
keturunan Fatimah az-Zahra puteri Rasul Saw. Maktabah al-Masriyah, 1967.
dan sekaligus isteri Ali bin Abi Thalib. sebagai Hasan Ibraim Hasan,Tarikh ad-Daulah al-
Fatimiyah fil Maghrib, Masr, Suriah wa
sebuah perjalan kekuasaan yang cukup panjang,
Biladul Arab,Kairo: Lajnatut Ta’lif wal
dinasti ini juga mengalami masa kemakmuran Tarjamah wan Nasyr, 1958.
dan kemajuan serta masa kemunduran. Masa http://id.wikipedia.org/wiki/Bani_
kemakmuran dan kemajuan dinasti ini adalah FatimiyahBani Fatimiyah.
masa Khalifah al-Mu’iz dan puncaknya pada http://fitrianimaduddin.wordpress.
masa al-Aziz. Sedangkan masa kemundurannya com/2010/01/07/dinasti-dinasti-lokal-
dan-akhir-sejarah-abasiyah/.
pada pemerintahan al-Hakim sampai al-
Adid. Walaupun pada sisi tertentu intelektual Mehdi Nakosteen, Konstribusi Islam Atas Dunia
pemerintahan al-Hakim memiliki kemajuan Intelektual Barat Deskripsi Analisis
yang cukup pesat. Perkembangan intelektual Abad Keemasan Islam, Surabaya:
Risalah Gusti, 1996.
pada dinasti ini memberi kontribusi yang besar
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia Muhammad Jamaluddin Surur, at-Daulah al-
Timur dan Barat: meliputi perkembangan ilmu Fatimiyah fi Mashr,Kairo: Dar- al-Fikr
agama dan umum sehingga sampai sekarang al-Arabi, 1979.
pun masih dapat kita lihat perkembangannya.
Philip K. Hitti, History of The Arabs, penerjemah
R. Cecep Lukman Yasin dkk.,Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Serambi, 2005.
Ali Ibrahim Hasan, Mashr fli ‘Ushuril
Wustha: Minal Fathil Arabiy ila Fathil Suwito, et al, Sejarah Sosial Pendidikan

Pendidikan Islam pada masa Daulah Fatimiyah…, | 199


ISSN: 2085-2541

Islam,Jakarta: Kencana, 2005. Diterjemahkan oleh Ahmadi Api Islam,


Syed Ameer Ali, The Spirit of Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

200 | BIDAYAH: Volume 11, No. 2, Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai