MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Matematika Ekonomi dan Keuangan
yang dibina oleh Bapak Asmianto,S.Si.,M.Si
Oleh:
Halaman
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
(3) Tujuan.......................................................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan..................................................................................................................................
2. Saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulillahirabbil ‘alamin kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
Matematika Sosial dengan judul “HUBUNGAN ANTAR VARIABEL” ini dapat selesai pada
waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Tidak lupa pula, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Eddy Budiono, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika Ekonomi dan Keuangan ini, yang telah
memberikan bimbingan serta bantuan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
3. Mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan Equilibrium dan Break-Even
4. Mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan Consumer dan Producer Surplus
30
2.2 Equilibrium and Break-even
Keseimbangan barang pasar (market equilirium) terjadi ketika kuantitas yang diminta (Qd)
oleh konsumen dan kuantitas yang disuplai oleh produsen barang atau jasa adalah sama. Secara
ekuivalen, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi ketika harga yang bersedia dibayar oleh
konsumen (Pd) adalah sama dengan harga yang diterima oleh produsen (Ps). Oleh karena itu, kondisi
keseimbangan di ekspresika sebagai berikut :
Qd = Qs , dan Pd = Ps (3.1)
Dimana :
Qd : Jumlah permintaan
Qs : Jumlah penawaran
Contoh :
Keseimbangan pasar terjadi ketika Qd = Qs dan Pd = Ps. Karena fungsi tersebut dituliskan dalam
bentuk P = f(Q) dengan P sebagai satu-satunya variabel pada LHS dari setiap persamaan, lebih
mudah untuk menyamakan harga, dengan demikian mengurangi sistem ke persamaan Q saja;
karenanya, penyelesaian untuk Q :
Pd = Ps
Sekarang penyelesaian untuk harga keseimbangan dengan mensubtitusikan Q = 100 ke salah satu
persamaan (3.2) atau (3.3).
P = 20 + 0.5Q
P = 20 + 0.5(100)
P = 20 + 50
P = 70
Untuk mengecek apakah nilai keseimbangan benar, maka subtitusikan nilai P = 70 dan Q = 100 ke
salah satu persamaan (3.2) atau (3.3), sebagai berikut :
70 = 120 - 0.5(100)
70 = 70
32
barang yang juga merupakan harga yang diterima produsen untuk barang tersebut. jadi, tidak ada
pajak.
120 P = 20 + 0.5Q
P = 120 - 0.5Q
20 Q
0 100 240
Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi ketika permintaan tenaga kerja (Ld) oleh firma sama dengan
penawaran tenaga kerja (Ls) oleh pekerja, atau, sama ketika upah yang ditawarkan perusahaan (ws)
sama dengan upah yang bersedia diterima oleh pekerja (wd). karena itu, keseimbangan pasar tenaga
kerja diekspresikan sebagai
Ld = Ls dan wd = ws (3.4)
Lagi, dalam penyelesaian keseimbangan pasar tenaga kerja, sekali kondisi keseimbangan
dinyatakan, L dan w merujuk ke nilai keseimbangan dari satuan tenaga kerja dan keseimbangan
upah masing-masing.
Contoh :
Hitung keseimbangan upah dan keseimbangan jumlah dari pekerja secara aljabar dan secara grafik.
Solusi
Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi ketika L d = Ls dan wd = ws. Karena fungsi dituliskan
dalam bentuk w = f(L), menyamakan upah, dengan demikian mengurangi sistem ke persamaan L
saja; sehingga, penyelesaian untuk L :
wd = ws
5 = 0.5L
10 = L
Sekarang, penyelesaikan w dengan mesubtitusikan L = 10 ke salah satu persamaan (3.5) atau (3.6)
w = 3 + 0.2(10)
w = 5
Gambar 2 mengilustrasikan keseimbangan pasar tenaga kerja di titik E0 dengan nilai keseimbangan
dari pekerja adalah 10, dan keseimbangan upah adalah £5. Setiap pekerja menerima £5 per jam
untuk layanan tenaga kerjanya yang juga merupakan upah yang perusahaan bayarkan.
34
w
8 w = 3 + 0.2L
w = 8 - 0.3L
3 L
10 26.6
Pada kenyataannya, pasar mungkin gagal untuk mencapai keseimbangan karena beberapa
faktor; sebagai contoh, intervensi pemerintah, adanya firma dengan kekuatan memonopoli. intevensi
pemerintah di pasar melalui penggunaan kontrol harga sekarang dianalisis.
harga plafon digunakan oeh pemerintah dalam kasus dimana mereka percaya bahwa harga
keseimbangan terlalu tinggi untuk dibayar konsumen. dengan demikian, harga plafon beroperasi
dibawah keseimbangan pasar dan bertujuan untuk melindungi konsumen. Harga plafon juga
diketahui sebagai kontrol harga maksimum. dimana harga tidak diizinkan untuk diatas maksimum
atau harga ‘plafon’ (contohnya rental kontrol atau pesanan harga maksimum).
Contoh :
(b) Hitung profit yang dibuat oleh pedagang gelap jika pasar gelap beroperasi di pasar ini.
35
Solusi
(a) Fungsi permintaan dan penawaran sama dengan contoh sebelumnya yang sudah dihitung bahwa
nilai keseimbangan harga dan kuantitas dimana masing-masing £70 dan 100 unit. harga plafon dari
£60 berada dibawah harga keseimbangan dari £70. efeknya dianalisis dengan membandingkan
tingkatan dari kuantitas permintaan dan penawaran saat P = £60.
Qd = 120 Qs = 80
Karena kuantitas permintaan (Qd =120) lebih besar dariada kuantitas penawaran (Qs = 80), ada
permintaan berlebih (XD) dari XD = Qd - Qs = 120 - 80 = 40.
(b) Keberadaan harga plafon sering mengarah pada pembangunan pasar-pasar gelap dimana barang-
barang habis secara ilegal dengan harga diatas maksimum legal. pedagang gelap akan membeli 80
unit penawaran pada harga yang dikontrol yaitu £60 per unit. Bagaimanapun, ada kekurangan dari
barang, konsumen bersedia untuk membayar dengan harga tinggi untuk 80 unit. harga yang dibayar
konsumen adalah dihitung dari fungsi permintaan dari Q = 80.
Pd = 120 - 0.5Qd
Pd = 120 - 0.5(80)
Pd = 80
Adapun, pedagang pasar gelap membeli 80 unit saat harga maksimum dari £60 per unit,
perhitungan mereka 80 x £60 = £ 4800. profit mereka (π) adalah perbedaan antara pendapatan dan
biaya :
36
π = TR - TC
= 5600 - 4800
= 800
Gambar 3. P
120
70
20 Q
100 240
Harga Lantai
Harga lantai digunakan oleh pemerintah dalam kasus dimana mereka percaya bahwa keseimbangan
harga terlalu rendah untuk diterima produsen. Sehingga, harga lantai beroperasi diatas
keseimbangan pasar dan bertujuan untuk melindungi produsen. Harga lantai juga diketahui sebagai
harga minimum, dimana harga tidak boleh lebih rendah dari harga minimum atau harga ‘lantai’
(contohnya, Kebijakan Pertanian Bersama di Uni Eropa dan undang-undang upah mniimum.
Contoh
37
Fungsi penawaran tenaga kerja : ws = 3 + 0.2Ls (3.10)
menganalisis efek pada pasar tenaga kerja jika pemerintah memperkenalkan undang- undang upah
minimum £6 per jam.
Solusi
Fungsi permintaan dan penawaran sama seperti pada contoh di subbab keseimbangan pasar tenaga
kerja, dimana upah keseimbangan dan unit dari tenaga kerja masing-masing adalah £5 per jam dan
10 unit tenaga kerja. undang – undang upah minimum (harga lantai) £6 diatas keseimbangan pasar.
efeknya dianalisis dengan membandingkan tingkatan dari permintaan dan penawaran tenaga kerja
saat w = 6.
6 = 8 - 0.3Ld 6 = 3 + 0.2Ls
0.3Ld = 2 3 = 0.2 Ls
Ld = 6.67 ~ 6 Ls = 15
Karena penawaran tenaga kerja (Ls = 15) lebih besra daripada permintaan tenaga kerja (L d = 6.67),
ada kelebihan penawaran tenaga kerja dari XS = Ls - Ld = 15 – 6 = 9. Ini juga merujuk pada
surplus, bahwa ada yang bukan karyawan di pasar tenaga kerja.
Ada hubungan negatif antara kuantitas yang diminta dari barang X dan harga barang Y,
karena
Qx = (a – dPy) – bPx
Oleh karena itu , seiring PY meningkat, Qx menurun. Demikian pula, fungsi permintaan
yang baik untuk Y adalah,
Qy = α −βPy−δPx
Contoh : Jika harga mobil meningkat, individu akan mengurangi permintaan mereka untuk
mobil dan akibatnya permintaan bensin menurun.
Memecahkan untuk Px bysubstituting Py = 3 menjadi baik persamaan (3.15) atau persamaan (3.16)
-18Px + 3 = -87
-18Px = -90
Px =5
Sekarang, selesaikan untuk Qx dan QY Selesaikan untuk Qx dengan mengganti Px = 5 dan PY = 3
ke dalam persamaan (3.11) atau persamaan (3.12) yang sesuai:
Qx = -5 + 15 Px
Qx = -5 + 15 (5)
Qx = 70
Selesaikan untuk QY dengan mengganti PY = 3 dan Px = 5 ke dalam persamaan (3.13) atau
persamaan (3.14) yang sesuai:
QY = -6 + 32 PY
QY = -6 + 32(3)
QY = 90
Harga dan jumlah ekuilibrium dalam dua pasar barang ini
Px = 5 , Qx = 70 , PY = 3 , QY = 90
40
2.2.4 Pajak , Subsidi dan Pendistribusiannya
Pajak dam subsidi adalah contoh lain dari camput tangan pemerintah di dalam pasar. Sebuah
pajak atas barang diketahu sebagai pajak tak langsung. Pajak tak langsung mungkin :
Sebuah jumlah tetap per unit dari output (pemotongan pajak); contoh, Pajak dikenakan pada gasolin
dan alkohol. Ini akan mengubah fungsi vertikal ke atas oleh jumlah dari pajak itu.
Persentasi dari harga barang; contoh, harga ditambah pajak. Ini akan mengubah kemiringan dari
fungsi penawaran. Kemiringan akan menjadi curam karena adanya persentasi pajak yang bertambah
besar pada jumlah kuantitas tetap namun harga lebih tinggi.
(a) Secara berturut-turut keseimbangan kuantitas dan harga adalah 90 unit dan £55.
Ingat: Kesiembangan harga £55 (tanpa pajak) berarti harga yang konsumen bayar sama dengan yang
diterima produsen
41
(b) Pajak £6 per unit yang terjual berarti harga efektif yang diterima oleh produsen adalah (P s – 6).
Persamaan fungsi penawaran setelah pajak ialah
Ps – 6 = 10 + 0.5Q
Ps = 16 + 0.5Q (3)
(i) Fungsi penawaran bergeser secara vertikal sebesar 6 satuan (dengan berkorespondensi ke kiri
horizontal). Ilustrasi ini terdapat pada gambar 3.8 sebagai garis sejajar dari fungsi penawaran asal.
(ii) Keseimbangan harga dan kuantitas baru dapat dihitung dengan menyamakan persamaan (1) dengan
persamaan baru (3):
Pd = Ps
100 – 0.5Q = 16 + 0.5Q menyamakan persamaan (1) dan (3)
Q = 84
Subtitusi keseimbangan kuantitas, Q = 84 ke persamaan (1) atau (3) untuk menemukan
keseimbangan harga:
P = 100 – 0.5(84) subtitusi ke persamaan (1)
P = 58
Titik (84,58) ditunjukkan pada gambar 3.8.
(iii) Konsumen selalu membayar harga keseimbangan, oleh karena itu konsumen membayar £58, sebuah
peningkatan dari £3 dari harga keseimbangan asal tanpa pajak. Artinya konsumen membayar 50%
dari pajak. Produsen menerima harga keseimbangan, dikurangi pajak, jadi produser menerima £58 -
£6 = £52, pengurangan dari £3 pada keseimbangan harga asal, yaitu £55. Ini juga berarti produsen
membayar 50% pajak.
Di contoh ini, pajak didistribusikan dengan rasio 50:50 antara konsumen dan produsen, berdasarkan
kemiringan dari fungsi permintaan sama dengan kemiringan fungsi penawaran (mengabaikan tanda).
Anggap bahwa perubahan kemiringan dari fungsi permintaan atau fungsi penawaran akan mengubah
distribusi ini.
42
Subsidi dan pendistribusiannya
Ide yang hampir sama mugnkin dianalisa dengan seksama untuk subsidi dan pendistribusiannya.
Dalam kasus ini, ada yang menarik yaitu bagaimana kegunaan dari subsidi yang didistibusikan
antara produsen dan konsumen.
Penganalisaan subsidi, poin penting untuk diperhatikan
Subsidi per unit yang terjual akan menggeser fungsi penawaran ke bawah, karenanya, harga yang
diterima produsen P+subsidi
Keseimbangan harga akan menurun (konsumen membayar harga keseimbangan baru yang lebih
rendah). Harga yang diterima produsen merupakan harga keseimbangan baru ditambah subsidi.
Kuantitas Keseimbangan meningkat.
43
Solusi
(a) Pd = Ps menyamakan persamaan (1) dan (2)
450 – 2Q = 100 + 5Q
Q = 50
44
Gambar 3.9
Dalam kasus ini, subsidi tidak terbagi setara, produsen menerima subsidi lebih besar dari konsumen.
Alasannya karena kemiringan fungsi penawaran lebih besar dari kemiringan fungsi permintaan
(abaikan tanda).
Titik Break-even terjadi saat pendapatan total sama dengan total pengeluaran.
Titik Break-even : total pendapatan = total pengeluaran
45
(a) Titik Break-even secara aljabar dapat diperolah dengan menyamakan persamaan (1) dan
(2):
3Q = 10 + 2Q
Q = 10
Keseimbangan kuantitas saat titik Break-even ialah Q = 10. Diilustrasi pada gambar 3.10.
(b) Nilai dari pendapatan total dan pengeluaran total saat titik break-even dapat dihitung dengan
mensubtitusi Q = 10 ke fungsi (1) dan (2)
TR = 3(10) = 30
TC = 10 + 2(10) = 30
Saat Q=10, TR=TC=30
Gambar 3.10
Consumer surplus (surplus konsumen) adalah kelebihan kepuasan total (total utility) yang
konsumen nikmati dari mengkonsumsikan barang tertentu dengan pengorbanan totalnya untuk
memperoleh barang tersebut. Fungsi permintaan P = f(Q) menunjukkan jumlah sesuatu barang yang
akan dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Jika tingkat harga pasar adalah Pe, maka bagi
konsumen tertentu yang sebenarnya mampu dan bersedia membayar dengan harga lebih tinggi dari
Pe hal ini merupakan keuntungan baginya, sebab ia hanya membayar barang tadi dengan harga Pe.
Keuntungan lebih semacam inilah yang oleh Alfred Marshall disebut consumer surplus.
Perumpamaannya misalnya, untuk membeli roti konsumen bersedia membayar Rp5.000, namun dia
mendapati roti yang diinginkan di harga Rp3.000, maka kelebihan harga sebesar Rp2.000 adalah
surplus yang dinikmati oleh konsumen.
Secara geometri besarnya consumer surplus ditunjukkan oleh luas area dibawah kurva
permintaan tetapi diatas tingkat harga pasar.
46
Pe
Qe
Rumus
1
CS= x Qe x ΔP
Dimana : 2
Qe = Kuantitas permintaan pada titik ekuilibrium, dimana permintaan dan penawaran adalah sama
ΔP = Pmax – Pe
Pmax = Harga yang bersedia dibayarkan konsumen
Pe = Harga pada ekuilibrium, di mana permintaan dan penawaran sama
47
Misalkan harga pasarnya Rp55. Berapakah consumer surplus-nya?
Penyelesaian :
Diketahui : P0 = Pe = 55
Substitusi P = 55 ke fungsi permintaan P = 100 – 0.5Q. Sehingga,
55 = 100 – 0.5Q
0.5Q = 100 – 55
0.5Q = 45
45
Q=
0.5
Q = 90 → Q0 = Qe = 90
Oleh karena itu, konsumen menghabiskan total P x Q = 55 x 90 = 4950. Ini sama dengan luas
persegi panjang 0P0E0Q0 .
Konsumen membayar dengan harga yang sama yaitu 55 untuk masing-masing dari 90
unit yang dibeli, namun konsumen juga bersedia membayar lebih dari 55 untuk setiap unit
sebelum ke-90 ketika barangnya langka, Q < 90. (Harga yang lebih tinggi ini, yang bersedia
dibayar oleh konsumen, bisa dihitung dari fungsi permintaan). Jumlah total yang bersedia
dibayar oleh konsumen untuk 90 unit pertama diberikan oleh area dibawah fungsi permintaan
antara Q=0 dan Q = 90, yaitu area 0AE0Q0.
Karena consumer surplus adalah selisih antara jumlah yang bersedia dibayar oleh
konsumen dan jumlah yang benar-benar dibayarkan oleh konsumen, maka :
CS = 0AE0Q0 - 0P0E0Q0 = AP0E0
= 1/2 (90)(55)
= 2475
Area AP0E0 adalah keuntungan bagi konsumen karena jumlah yang bersedia dibayarkan
konsumen melebihi jumlah yang sebenarnya dibayar.
48
2.4 PRODUCER SURPLUS
Surplus produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang
dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut. Semakin tinggi harga yang diperoleh maka
semakin tinggi pula surplus produsen yang dimiliki oleh penjual. Surplus produsen dalam
kurva penawaran ditunjukkan pada area dibawah harga barang, dan di atas kurva penawaran.
49
P=10+ 0,5Q → 55=10+ 0,5Q → 45=0,5Q → 90=Q
Namun, produsen bersedia memasok setiap unit, hingga unit ke-90, dengan harga kurang
dari 55. (Harga yang lebih rendah ini dapat dihitung dari persamaan fungsi penawaran).
Pendapatan yang bersedia diterima oleh produsen untuk unit di bawah unit ke Sembilan
puluh oleh area di bawah fungsi penawaran antara Q=0 hingga Q=90 , yaitu area 0 B E 0 Q0.
Karena surplus produsen adalah selisih antara pendapatan yang diterima produsen pada
Q=90 dan pendapatan yang bersedia diterima oleh produsen untuk unit yang dipasok
hingga :
50
Kesimpulan
Solusi dari persmaan simultan adalah nilai dari x dan y yang memenuhi semua persamaan.
(a) untuk menyelesaikan persamaan secara aljabar, dilakukan dengan mengeliminasi semua variabel,
kecuali satu variabel yang akan dicari nilainya.
(b) untuk menyelesaikan persamaan secara grafik, buat grafiknya. solusinya adalah koordinat dari
titik yang berpotongan pada graf.
Penerapan :
51
Surplus Konsumen (CS) adalah selisih antara pengeluaran yang bersedia dilakukan oleh
konsumen berturut-turut untuk barang dari Q = 0 ke Q = Q 0 dan jumlah sebenrnya yang
dihabiskan pada Q0 unit barang pada harga pasar P0 per unit.
Surplus Produser (PS) adalah selisih diantara pendapatan yang diterima produsen untuk
Q0 unit barang ketika harga pasar adalah P 0 per unit dan pendapatan yang bersedia diterima
produsen untuk berturut-turut unit barang dari Q = 0 ke Q = Q0.
Memperbaiki dampak dari kenaikan dan penurunan harga pada CS dan PS.
Model pendapatan nasional
Model IS/LM
Excel
52
DAFTAR PUSTAKA
Bradley, T., Patton, P. 2002. Essential Mathematics for Economics and Business, Edisi 2. England :
John Wiley & Sons, LTD.
Hanani, Nuhfil, dkk. 2011. Ekonomi Mikro. Malang: Agribisnis Universitas Brawijaya
https://kageweblog.wordpress.com/2017/07/30/surplus-ekonomi/
53