Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI KEBALIKAN DAN TRANSFORMASINYA

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Fungsi Kompleks
Yang dibina oleh Ibu Dahliatul Hasanah, S.Si, M.Math.Sc

Disusun oleh:

Aulia Hanum Faradisa : 170312612062


Dewi Susanti : 170312612067
Hadiyatul Maula : 170312612016
Rindya Meyrisa Aris Taufani : 170312612017
Rifki Diva Riyanto : 170312612020
Muhammad Arif Wahyudi : 170312612123

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA
JURUSAM MATEMATIKA
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami haturkan pada kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karuniaNya makalah “Fungsi Kebalikan dan
Transformasinya” ini dapat terselesaikan.
Terimakasih kami sampaikan kepada dosen dan rekan-rekan yang
membimbing dan bekerjasama untuk pembuatan makalah dengan judul “Fungsi
Kebalikan dan Transformasinya” hingga selesai. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas matakuliah Fungsi Kompleks. Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat dan menjadi bahan ajar mahasiswa sekaligus menambah rasa kritis
bagi pembaca.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini belum sempurna, dengan segala
kerendahan hati kami memohon kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Malang, Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Fungsi Kebalikan ..................................................................3
2.2 Contoh Fungsi Kebalikan ...................................................................4
2.3 Noncontoh Fungsi Kebalikan .............................................................4
2.4 Definisi Transformasi Kebalikan .......................................................4
2.5 Langkah-Langkah Transformasi Kebalikan .......................................5
2.6 Contoh Transformasi Kebalikan ........................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 9
3.2 Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bilangan kompleks adalah gabungan dari bilangan real dan bilangan imajiner
membentuk satu bilangan baru yang dinotasikan dengan z = a + bi, a,b ϵ ℝ. System
bilangan kompleks dapat diperkenalkan secara formal dengan menggunakan konsep
pasangan terurut(ordered pair) bilangan nyata (a,b). (Pallouras, 1975).
Definisi awal bilangan kompleks secara alami telah menciptakan suatu
korespondensi satu-satu antara himpunan bilangan kompleks dan
himpunan titik-titik pada bidang xy atau sering disebut bidang z. Dengan sumbu x dan
sumbu y masing-masing dinamakan sumbu nyata dan sumbu khayal, disajikan
dengan pasangan terurut (x,y). Apabila suatu bilangan kompleks z disajikan dalam
diagram, bilangan kompleks dapat dipandang sebagai vector, sehingga panjang vector
tersebut dinamakan modulus z dan dinotasikan dengan |𝑧|. Jika z = a + bi, maka |𝑧|
= √𝑎2 + 𝑏 2 . (Pallouras, 1975).
Misalkan S himpunan bilangan kompleks fungsi kompleks f pada S adalah aturan
yang mengasosiasikan setiap z ϵ S dengan bilangan kompleks w dinotasikan dengan w
= f(z). Dalam hal ini S disebut domain dari f dan z dinamakan peubah kompleks.
Peubah kompleks z adalah suatu titik umum dari himpunan tertentu pada bidang
datar. Fungsi peubah kompleks secara formal didefinisikan sebagai pasangan terurut
dua bilangan kompleks (z,w) yang memenuhi syarat tertentu. Hal ini berarti bahwa
setiap nilai peubah z di petakan tepat satu ke nilai w. misalkan w = u + iv adalah nilai
fungsi f di z = x + iy sehingga u + iv = f(x + iy). (Pallouras, 1975).

2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis ingin
mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud fungsi kebalikan pada bilangan kompleks?
2. Bagaimana contoh fungsi kebalikan pada bilangan kompleks?
3. Bagaimana noncontoh fungsi kebalikan pada bilangan kompleks?
4. Apa yang dimaksud transformasi kebalikan pada fungsi kompleks?
5. Bagaimana langkah-langkah transformasi kebalikan?
6. Bagaimana contoh transformasi kebalikan?

1
2

2.3 Tujuan

1. Memahami konsep fungsi kebalikan pada bilangan kompleks.


2. Mengetahui contoh fungsi kebalikan pada bilangan kompleks.
3. Mengetahui noncontoh fungsi kebalikan bilangan kompleks.
4. Memahami konsep transformasi kebalikan.
5. Mengetahui langkah-langkah transformasi fungsi kebalikan.
6. Mengetahui contoh transformasi kebalikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Fungsi Kebalikan

1
Suatu fungsi f dengan f(z) = 𝑧 disebut fungsi kebalikan.

Fungsi kebalikan merupakan fungsi satu-satu antara bidang z (kecuali z = 0)


dengan bidang w (kecuali w = 0). Turunan fungsi f diberikan oleh :

1
f’’(z) = - dan turunan itu ada untuk semua z ≠ 0. Jadi, fungsi kebalikan analitik
𝑧2
pada seluruh bidang kecuali pada pusat koordinat.

Untuk titik z = 0, yang tidak mempunyai bayangan dibawah fungsi


kebalikan, dan w = 0, yang tidak mempunyai pembayang, untuk memudahkan,
kita gunakan “ titik tak berhingga” yang dapat ditulis ∞. Titik tak berhingga
adalah titik ideal yang mempunyai sifat |z| < ∞. Bilangan z yang ditambah dengan
titik ideal ini dinamakan bidang kompleks perluasan. Meskipun kita menggunakan
titik ∞ untuk menyatakan “ titik z = ∞ “ tetapi tidak ∞ bukan suatu bilangan
melainkan titik ideal yang sifatnya hanya kita ketahui pada fungsi kebalikan yang
nilainya lebih besar dari bilangan z manapun ; yaitu |z| < ∞.

Defenisi titik tak berhingga diatas didukung oleh kenyataan bahwa,


1
dibawah fungsi f = , jika z → 0, maka w yang bersesuaian akan menjadi
𝑧

bilangan yang modulusnya besar tak terbatas : jadi untuk z → 0, |w| ” menuju tak
berhingga”. Dengan menggunakan titik di tak berhingga, sekarang dapat mengatakan
bahwa, pada fungsi kebalikan, bayangan z = 0 adalah w = ∞, dan pembayang w = 0

adalah z = ∞. Kita dapat memperhitungkan secara umum tingkah laku suatu fungsi yang

diberikan pada titik z = ∞ jika memenuhi kesepakatan bahwa :

Tingkah laku suatu fungsi f(z) pada z = ∞ akan disamakan dengan tingkah laku
1 1
f (𝑧) untuk titik z = 0. Kesepakatan ini didukung oleh limit yang sama yaitu 𝑧 → 0 untuk

z → ∞ dann sebaliknya.

3
4

2.2 Contoh Fungsi Kebalikan

𝑧−1
Periksalah tingkah laku fungsi f(z) = 𝑧2 + 1 pada z = ∞ !

1
Sesuai dengan kesepakatan diatas, kita akan memeriksa tingkah laku f(𝑧) di z = 0 dan

diperoleh

1
1 −1
𝑓( ) = 𝑧 2
𝑧 1
(𝑧 ) + 1

1−𝑧
1
𝑓( ) = 𝑧 2
𝑧 1+𝑧
𝑧2

1 (1 − 𝑧)𝑧 (1 − 0)0
𝑓( ) = = =0
𝑧 1 + 𝑧2 1 + 02

yang pada z = 0, menghasilkan w = 0. Jadi, pada z = ∞, fungsi yang diberikan diberi


nilai 0.

2.3 Noncontoh Fungsi Kebalikan

Misalakan ɑ  C, ɑ = 3z + 1, maka fungsi kebalikan dari ɑ dapat dinyatakan sebagai

1
f(ɑ) = ɑ
1
f( 3z + 1) = 3𝑧+1

1
Tetapi fungsi f(z) = 3𝑧+1 bukan suatu fungsi kebalikan dari z karena tidak sesuai dengan
1
defenisi yang menyatakan f(z) = 𝑧 .

2.4 Definisi Transformasi Kebalikan


1
Suatu transformasi yang didasarkan pada fungsi f dengan f(z) = 𝑧
1
dinamakan transformasi kebalikan. Secara geometris, transformasi w = akan
𝑧

memetakan titik-titik yang mendekati z = 0 ke titik-titik di daerah yang jauh dari


5

peta titik-titik sebelumnya. Dengan menuliskan z dan w dalam bentuk kutub, kita
lihat bahwa jika z = r cis t maka diperoleh

1
w = 𝑟 cis (-t).

Jadi, di bawah fungsi kebalikan suatu titik dengan modulus r dan argument t
1
dipetakan menjadi suatu titik dengan modulus 𝑟 dan argument –t.

Misal diberikan persamaan garis lurus ax + by + c = 0 di R2 yang


1
ditransformasikan oleh w = dimana z = x + iy, w = u + iv maka dapat
𝑧

1 x −y
dinyatakan sebagai w = = 2 +i 2 = u + iv dengan
x + iy x + y 2
x + y2

x −y
u ( x, y) = dan v( x, y) = 2 .
x +y
2 2
x + y2
2.5 Langkah-Langkah Transformasi Fungsi Kebalikan
Kasus 1

• z berada di dalam lingkaran

1. Ambil suatu titik z ≠ 0 yang mempunyai modulus r dan argument t yang


terletak di dalam lingkaran satuan.
2. Lukis garis L melalui z yang tegak lurus pada sinar R dari O dan melalui zi
3. Dari titik-titik perpototngan L dengan lingkaran satuan, lukis garis
singgung S dan T yang berpotongan pada suatu titik ζ pada R.
1 1
4. Diperoleh | ζ | = 𝑟 dan ζ = 𝑧̅ .
1 1
5. Tentukan titik w = ζ dimana |𝑤| = 𝑟 dan arg w = -t.
1
6. Diperoleh w = 𝑧
6

Kasus 2

• z berada digaris pada lingkaran


1
untuk setiap z ϵ C, ϶ |𝑧| = 1, maka 𝑤 = 𝑧 merupakan pencerminan titik z terhadap
sumbu real

1. Ambil sebarang titik z ϵ C, ϶ |𝑧| = 1


2. Cerminkan z pada sumbu real

Kasus 3

• z berada di luar lingkaran

1. Ambil sebarang titik z ϵ C, ϶ |𝑧| > 1


2. Tarik garis R melalui (0,0) dan z
3. Bagi garis R menjadi dua bagian sama panjang, beri nama titik tengah
dengann A
4. Lukis lingkaran dengan pusat A dan berjari-jari OA yang akan memotong
lingkaran satuandi dua titik. Beri nama B dan C.
5. Tarik garis S yang melalui B dan C sehingga memotong garis R di titik ζ
1 1
6. Diperoleh |𝜁| = 𝑟 dan 𝜁 = 𝑧
1 1
7. Tentukan ttitik 𝑤 = dimana |𝑤| = 𝑟 dan arg 𝑤 = −𝑡.
𝜁
1
8. Diperoleh 𝑤 = 𝑧
7

Berdasarkan kasus tersebut di atas untuk hasil yang lebih umum dapat
dinyatakan sebagai berikut ; Di bawah transformasi kebalikan garis-garis dan
lingkaran-lingkaran dipetakan ke garis atau lingkaran-lingkaran. Dapat dibuktikan
sebagai berikut ;
1 𝑥 𝑦
a) = 𝑥 2 +𝑦 2 − 𝑖 𝑥 2 +𝑦 2
𝑧

b) Persamaan a(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + bx + cy + d = 0 mewakili suatu lingkaran


(jika a ≠ 0) atau suatu garis (jika a = 0) dan sebaliknya, setiap garis
atau lingkaran dapat diwakili oleh suatu persamaan yang berbentuk
seperti di atas.

Misalkan suatu lingkaran atau suatu garis dinamakan dengan K, kemudian untuk
konstanta a, b, c, dan d

K = a(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + bx + cy + d = 0

𝑎(𝑥 2 +𝑦 2 )+𝑏𝑥+𝑐𝑦+𝑑
= 𝑥 2 +𝑦 2
=0

𝑥 𝑦 𝑑
= 𝑎+𝑏 −𝑐 2 + 2 =0
𝑥2 +𝑦 2 𝑥 +𝑦 2 𝑥 + 𝑦2

= 𝑎 + 𝑏𝑢 − 𝑐𝑣 + 𝑑(𝑢2 + 𝑣 2 ) = 0

= d(u2+v2) + bu – cv + a = 0

Yang merupakan garis (d = 0) atau lingkaran (d ≠ 0) pada bidang w.


8

2.6 Contoh Transformasi Kebalikan


1
Carilah bayangan lingkaran |𝑧 + 1| = 1 dibawah 𝑤 = 𝑧

Penyelesaian :
|𝑧 + 1| = 1

|(𝑥 + 1) + 𝑖𝑦| = 1

√(𝑥 + 1)2 + 𝑦 2 = 1

𝑥 2 + 2𝑥 + 1 + 𝑦 2 = 1

𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 = 0
𝑑(𝑢2 + 𝑣 2 ) + 𝑏𝑢 − 𝑐𝑣 + 𝑎 = 0

0(𝑢2 + 𝑣 2 ) + 2u – cv + 1 = 0 → a = 1, b = 2, c = 0, d = 0

2u + 1 = 0
2u = -1
1
u=−
2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu fungsi f


1
dengan f(z) = 𝑧 disebut fungsi kebalikan. Fungsi kebalikan merupakan fungsi satu-

satu antara bidang z (kecuali z = 0) dengan bidang w (kecuali w = 0). f analitik


diseluruh bidang z.

1
Suatu transformasi yang didasarkan pada fungsi f dengan f(z) = 𝑧
1
dinamakan transformasi kebalikan. Secara geometris, transformasi w = akan
𝑧

memetakan titik-titik yang mendekati z = 0 ke titik-titik di daerah yang jauh dari


peta titik-titik sebelumnya. Di bawah fungsi kebalikan suatu titik dengan modulus
1
r dan argument t dipetakan menjadi suatu titik dengan modulus 𝑟 dan argument –t.

9
DAFTAR RUJUKAN

Paliouras. John D, Peubah Kompleks untuk Ilmuwan dan Insinyur. Jakarta:


Erlangga, 1987.

10

Anda mungkin juga menyukai