Anda di halaman 1dari 3

Biaya pengiriman LPG 3kg yang digunakan pada penelitian ini bergantung

dari harga BBM. Sehingga biaya pengirimannya adalah sebagai berikut:

1. Harga BBM (Solar) saat ini: Rp. 9.300,00/liter


2. Solar yang diguakan dalam 1 bulan adalah 120 liter
3. Total biaya solar adalah 120 liter dikali 9.300, yaitu Rp. 1.116.000,-
4. Total jarak tempuh dari 5 kecamatan yang ada adalah 38,9 KM
5. Biaya Solar yang dihabiskan per KM perjalanan adalah 1.116.000/38,9 =
28.688 atau dibulatkan menjadi Rp. 29.000
6. Harga pada poin 5 adalah harga dari biaya pemakaian solar/km dalam
sebulan. Yang berarti untuk hariannya (sekali perjalanan), biaya yang
dibutuhkan adalah Rp. 29.000/30 hari = Rp. 966.67/hari.
7. Dari data yang didapatkan, maka dapat dilakukan generalisasi lokasi
berdasarkan kecamatan. Yang mana terdapat lima kecamatan dengan rute
yang ditempuh yaitu Gudang PT. Tri Jaya Abadi Sentausa Malang –
Sukun – Klojen – Lowokwaru – Blimbing – Kedungkandang - Gudang
PT. Tri Jaya Abadi Sentausa Malang. Maka jarak yang ditempuh dapat
disajikan ke dalam tabel matriks berikut ini.

j
O A B C D E
i
O - 4,6 5,2 7,3 6,1 9,9
A - - - - - -
B - - - - - -
C - - - - - -
D - - - - - -
E 5,8 - - - - -

Setelah itu untuk menghitung kapasitas, maka didapatkan dari jumlah LPG
yang dibawa dari titik satu ke titik yang selanjutnya. Berdasarkan urutan rute yang
sesuai, maka berikut adalah kapasitas yang didapatkan.

j
O A B C D E
i
O - 37.520 28.915 18.195 16.745 10.385
A - - - - - -
B - - - - - -
C - - - - - -
D - - - - - -
E 0 - - - - -

Parameter selanjutnya yang dibutuhkan adalah biaya. Biaya dihitung dari


jarak tempuh titik satu ke titik selanjutnya. Lalu jarak tersebut dikalikan dengan
biaya Solar/KM (29.000).

j
O A B C D E
i
O - 133.400 150.800 211.700 176.900 287.100
A - - - - - -
B - - - - - -
C - - - - - -
D - - - - - -
E 168.200 - - - - -
Keterangan:
i : titik keberangkatan
j : titik yang dituju
O : Lokasi Gudang PT. Tri Jaya Abadi Sentausa
A : Kecamatan Sukun
B : Kecamatan Klojen
C : Kecamatan Lowokwaru
D : Kecamatan Blimbing
E : Kecamatan Kedungkandang

1. Algoritma Capacity Scaling


Uraian penyelesaian Minimum Cost Flow dari titik O ke E menggunakan
Algoritma Capacity Scaling sebagai berikut:

1) Menggambar model graph awal distribusi produk. Titik memiliki bobot


berupa banyaknya LPG yang akan dikirim. Jika suatu titik memerlukan
pasokan LPG sebanyak n, maka bobot untuk titik tersebut adalah -n.
2) Menentukan Lintasan terpendek. Dalam menentukan lintasan terpendek
menggunakan algoritma Dijkstra. Berikut adalah langkah – langkahnya:
a. Tentukan titik mana yang akan menjadi titik awal. Lalu beri bobot
jarak pada titik pertama ke titik terdekat satu per satu. Dijkstra akan
melakukan pengembangan pencarian dari satu titik ke titik lain dan ke
titik selanjutnya tahap demi tahap.
b. Beri nilai bobot jarak untuk setiap titik ke titik yang lainnya, lalu set
nilai 0 pada titik awal dan nilai tak hingga terhadap titik yang lainnya
(belum terisi).
c. Set semua titik yang belum dilalui dan set titik awal sebagai “Titik
keberangkatan”.
d. Dari titik keberangkatan, pertimbangkan titik tetangga yang belum
dilalui dan hitung jaraknya dari titik keberangkatan. Jika jarak ini lebih
kecil dari jarak sebelumnya (yang telah terekam sebelumnya), hapus
data yang lama. Simpan ulang data yang baru.
e. Saat kita selesai mempertimbangkan setiap jarak terhadap titik
tetangga, tandai titik yang telah dilalui sebagai “Titik Dilewati”. Titik
dilewati tidak akan pernah dicek kembali, jarak yang disimpan adalah
jarak terakhir dan yang paling minimal bobotnya.
f. Set “Titik belum dilewati” dengan jarak terkecil (dari titik
keberangkatan) sebagai “Titik keberangkatan” selanjutnya dan ulangi
langkah e.
3)

Anda mungkin juga menyukai