Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JARINGAN

Model transportasi dapat diselesaikan sebagai suatu jaringan, misalnya :


a. Rancangan sambungan pipa gas alam lepas pantai
b. Penentuan rute terdekat yang menghubungkan dua kota dalam jaringan jalan raya yang
ada.
c. Penentuan kapasitas tahunan masksimum (jumlah ton) jaringan pipa penyaluran batu bara
d. Penentuan jadwal arus berbiaya minimum dari ladang minyak ke pengilangan dan akhirnya
ke pusat-pusat distribusi.

Jaringan :
Jaringan terdiri dari sekelompok node, dimana node dihubungkan oleh busur atau
cabang.
Misalnya : jaringan transportasi

busur
2
5
node

4
3

Gambar 1. Jaringan

Beberapa terminologi jaringan adalah :


Jalur, yaitu urutan-urutan busur yang menghubungkan node 1 dengan 5.
1. Siklus, yaitu lintasan yang menghubungkan suatu node dengan node itu sendiri.
2. Pohon (tree), yaitu jaringan yang mempunyai lintasan yang menghubungkan pasangan-
pasangan node, dimana siklus tidak terjadi.
3. Busur maju i, yaitu busur yang meninggalkan node i.
Contoh :

4. Busur mundur i , yaitu busur yang menuju node i


Contoh :

5. Kapasitas aliran suatu busur dengan arah tertentu.


6. Sumber suatu jaringan, yaitu node yang menjadi awal bagi busur-busurnya, dimana aliran
meninggalkannya.
ANALISIS JARINGAN 2

7. Tujuan suatu jaringan, yaitu node yang dituju oleh busur-busurnya dan aliran masuk ke
node tersebut.

A. Persoalan Rute Terpendek


Dapat berupa meminimumkan jarak, waktu tempuh atau biaya transportasi.

Contoh persoalan rute terpendek :


1. Penentuan rute terdekat antara dua kota.
2. Perencanaan jaringan distribusi produk dari perusahaan ke daerah-daerah pemasaran.
3. Rancangan sambungan pipa gas alam lepas pantai dari sumbernya ke sebuah titik
pengiriman

Contoh 1 :
Diketahui jaringan transportasi berikut adalah persinggahan kota-kota dari kota A
menuju kota G dengan jarak masing-masing antara kota persinggahan tersebut dalam satuan
km.

B 7

F
2
2 5
4

5 1
A D G

1 3 7
4

C 4
E

Tentukan rute terpendek dari kota A menuju kota G tersebut!

Penyelesaian :

Cara 1 :
Semua jalur (rute) dilakukan dengan cara trial and error.
- Alternatif 1 : A – B – F – G = 14
- Alternatif 2 : A – B – D – E – G = 14
- Alternatif 3 : A – D – F – G = 14 biaya
- Alternatif 4 : A – B – D – F – G = 13 terkecil

- Alternatif 5 : A – B – D – E – F – G = 13
- Alternatif 6 : A – D – E – F – G = 14
- Alternatif 7 : A – D – E – G = 15
- Alternatif 8 : A – C – D – F – G = 14
- Alternatif 9 : A – C – D – E – F – G = 14
- Alternatif 10 : A – C – D – E – G = 15
- Alternatif 11 : A – C – E – G = 14
ANALISIS JARINGAN 3

Kesimpulan :
 Alternatif jalur pertama, rute dari kota A ke kota B, kota B ke kota D, kota D ke kota F
dan kota F ke kota G, dengan total jarak tempuh yang terpendek yaitu sebesar 13 km. Atau
 Alternatif jalur kedua, rute dari kota A ke kota B, kota B ke kota D, kota D ke kota E, kota
E ke kota F dan kota F ke kota G, dengan total jarak tempuh yang terpendek yaitu sebesar
13 km.

Cara 2 :
2
7 9
B
2 8 E
2 5
4 4 8 13
5 5
A D G
1
5
4 1 3 7 14
7
C 4 F
4 8

Kesimpulan :
 Alternatif jalur pertama, rute dari kota A ke kota B, kota B ke kota D, kota D ke kota F
dan kota F ke kota G, dengan total jarak tempuh yang terpendek yaitu sebesar 13 km, atau
 Alternatif jalur kedua, rute dari kota A ke kota B, kota B ke kota D, kota D ke kota E, kota
E ke kota F dan kota F ke kota G, dengan total jarak tempuh yang terpendek yaitu sebesar
13 km.

Anda mungkin juga menyukai