Anda di halaman 1dari 17

ANALISA JARINGAN

Terminologi Jaringan
Berdasarkan terminologi teori grafik, maka suatu grafiks akan
terdiri atas suatu set titik-titik yang dihubungkan, yang disebut dengan
Node. Node tertentu dihubungkan oleh garis yang disebut Busur.
Beberapa terminologi tambahan dari jaringan ini, adalah :
 Siklus, yaitu lintasan yang menghubungkan suatu node dengan
node itu sendiri. Contoh : Lintasan A ke D, D ke B, dan B ke A
 Pohon (tree), yaitu grafik yang mempunyai lintasan yang
menghubungkan pasangan-pasangan node, di mana siklus tidak
terjadi.
 Busur maju I, yaitu busur yang meninggalkan node.

Contoh :

 Busur mundur I, yaitu busur yang menuju node i.

Contoh :

 Kapasitas aliran suatu busur dengan arah tertentu, yaitu batas atas
aliran (atau jumlah aliran total) yang fisibel pada busur tersebut.
 Sumber suatu jaringan, yaitu node yang menjadi awal bagi busur-
busurnya, dimana aliran bergerak meninggalkannya.
Analisa Jaringan Hal-2

 Tujuan suatu jaringan, yaitu node yang dituju oleh busur-busurnya,


dan aliran masuk ke node tersebut.

Model masalah optimisasi jaringan secara umum dapat dibagi


menjadi :
1. Model Pohon Perentangan minimal, Contoh : Rancangan
sambungan pipa gas alam lepas pantai yang menghubungkan
sumbernya di teluk Meksiko dengan sebuah titik pengiriman di
pantai dengan tujuan meminimumkan biaya pembuatan sambungan
pipa tersebut.
2. Model Rute Terdekat, Contoh : Penentuan rute terdekat yang
menghubungkan dua kota dalam sebuah jaringan jalan raya yang
ada.
3. Model Arus Maksimum, Contoh : Penentuan kapasitas tahunan
maksimum dalam jumlah ton jaringan pipa penyaluran batu bara
yang menghubungkan tambang batu bara di Wyoming dengan
pembangkit listrik di Huston. (Jaringan pipa batu bara
mengirimkan batubara dengan memompa air melalui pipa yang
dirancang khusus dan menghubungkan tambang batubara dan
tujuan yang diinginkan).
4. Model Jaringan berkapasitas Biaya Minimum, Contoh :
Penentuan jadwal arus berbiaya minimum dari ladang minyak ke
pengilangan dan akhirnya ke pusat-pusat distribusi. Minyak
mentah dan produk-produk bensin dapat dikirimkan lewat tanker,
pipa dan/atau truk. Di samping ketersediaan penawaran maksimum
di ladang minyak dan persyaratan permintaan minimum di pusat
Analisa Jaringan Hal-3

distribusi, batasan atas kapasitas pengilangan dan cara transportasi


harus dipertimbangkan.

Persoalan Rute Terpendek (Shortest Route)


Untuk setiap dua node S dan T dapat terjadi beberapa lintasan,
di mana lintasan dengan bobot yang minimum disebut sebagai lintasan
atau rute terpendek. Bobot di sini dapat berupa jarak, waktu tempuh,
atau ongkos transportasi dari satu node ke node lainnya yang berbentuk
rute tertentu.
Algoritma untuk mencari rute terpendek ini dikembangkan pada
tahun 1959 oleh Dijkstra, dengan batasan/ketentuan yang mengatakan
bahwa algoritma Dijkstra ini hanya dapat digunakan apabila semua
busur pada jaringannya mempunyai bobot non negatif.
Algoritma untuk masalah Lintasan Terpendek :
 Tujuan dari Iterasi ke-n : Menentukan simpul yang menduduki
urutan ke-n dalam jaraknya terhadap simpul asal (yang akan diulang
untuk n = 1,2,3,…. Sampai simpul yang menduduki tempat ke-n
tersebut adalah simpul tujuan.)
 Masukan bagi Iterasi ke-n : Simpul terdekat ke-(n-1) dalam
jaraknya terhadap simpul asal (didapatkan dari iterasi sebelumnya),
termasuk lintasan terpendeknya dan jaraknya terhadap simpul asal.
(Simpul yang termasuk dalam lintasan ini disebut sebagai simpul
terselesaikan, sedangkan yang lainnya disebut sebagai simpul tak
terselesaikan. Simpul asal selalu merupakan simpul terselesaikan).
 Calon untuk simpul terdekat ke-n : Setiap simpul terselesaikan
yang secara langsung terhubungkan dengan link menuju satu atau
Analisa Jaringan Hal-4

lebih simpul tak terselesaikan akan memberikan satu calon, suatu


simpul tak terselesaikan dengan busur tak berarah terpendek.
 Perhitungan untuk simpul terdekat ke-n : Untuk setiap simpul
terselesaikan dan calonnya, jumlahkan jarak keduanya dan jarak
lintasan terpendek antara titik asal dengan simpul terselsaikan ini.
Suatu calon dengan jumlah jarak terpendek akan merupakan simpul
terdekat ke-n (jarak sama memberikan tambahan simpul
terselesaikan), dan lintasan terpendeknya yang membangkitkan jarak
ini.
Contoh :
Taman Seervada telah diciptakan sebagai tempat untuk
berdarma wisata dan pendakian bukit dengan jumlah yang terbatas.
Mobil tidak diijinkan untuk masuk ke dalam taman, tetapi di sana
terdapat suatu sistem jalan sempit berliku untuk trem dan jeep petugas
taman. Sistem jalan tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut :

3
7 T
2 2 5

5 B 4 7
O
1 1
3
4
4 E

Sistem jalan di taman Seervada


Analisa Jaringan Hal-5

Dimana O adalah pintu masuk taman sedangkan abjad lain


diperuntukkan bagi pos penjagaan (dengan beberapa fasilitas yang
terbatas). Angka-angka pada gambar menunjukkan jarak tempuh
antara pos-pos tersebut dalam satuan kilo meter.
Taman tersebut memiliki pemandangan yang sangat indah di
Pos T. Sejumlah kecil trem digunakan sebagai sarana transportasi para
pelancong dari pintu masuk taman menuju pos T dan sebaliknya.
Pengelola taman kini menghadapi tiga masalah :
1. Menentukan rute dengan jarak tempuh terpendek dari pintu
masuk menuju menuju pos T dalam upaya mengoperasikan trem ?
2. Pemasangan kabel telepon yang mampu menghubungkan seluruh
pos dan tentu saja pintu masuk. Pertanyaannya adalah dimana
kabel tersebut harus dipasang agar total panjang kabel (= jarak
tempuh) adalah minimum dengan tetap memenuhi keinginan di
atas ?
3. Bagaimana menetapkan rute-rute tersebut untuk
memaksimumkan jumlah perjalanan setiap hari tanpa
melanggar batas yang ditetapkan untuk setiap ruas jalan ?
Jawab:
Analisa Jaringan Hal-6

Tabel Penerapan Algoritma untuk masalah lintasan terpendek


terhadap masalahTaman Seervada :
N Simpul terselesaikan Simpul tak Jumlah Jarak Simpul Jarak Busur yang
yang langsung terselesaikan yang terdekat ke-n Minimum di pilih
berhubungan dengan terhubungkan dan
simpul tak terselesaikan terdekat
1 O A 2 A 2 OA
2,3 O C 4 C 4 OC
A B 2+2 = 4 B 4 AB
4 A D 2+7 = 9
B E 4+3 = 7 E 7 BE
C E 4+4 = 8
5
B D 4+4 = 8 D 8 BD
E D 7+1 = 8 D 8 ED
6 D T 8+5 = 13 T 13 TD
E T 7+7 = 14

Pengelolaan Taman Seervada ingin menentukan lintasan terpendek


dari pintu masuk taman (Simpul O) menuju tempat yang
berpemandangan indah (simpul T) melalui sistem jalan yang
diperlihatkan pada gambar di atas. Dengan menerapkan algoritma
di atas terhadap masalah ini akan didapatkan suatu hasil yang
dipaparkan pada tabel diatas (di mana nilai kembar yang diperoleh
pada simpul terdekat ke-2 memperkenankan kita untuk langsung
mencari simpul terdekat keempat pada tahap selanjutnya). Kolom
pertama (n) berisi iterasi yang sedang dilakukan. Kolom kedua
berisikan daftar simpul terselesaikan dari awal sampai iterasi yang
sedang berlangsung setelah melakukan penghilangan simpul-
simpul yang tidak terhubungkan dengan semua simpul tak
terselesaikan yang tersisa. Kolom ketiga menyajikan calon untuk
simpul terdekat ke-n. Kolom keempat menyajikan jumlah jarak
Analisa Jaringan Hal-7

menuju simpul tak terselesaikan dan jarak busur berarah yang


menghubungkan simpul terselesaikan dengan calon simpul
terdekat. Dua buah kolom terakhir memberikan ringkasan
informasi untuk simpul terselesaikan terbaru yang dibutuhkan
untuk proses iterasi selanjutnya.
Lintasan terpendek dari tujuan ke asal kini dapat ditelusi ke
belakang melalui kolom terakhir dari tabel di atas, yaitu T  D 
E  B  A  O atau T  D  B  A  O. Sehingga,
kedua alternatif untuk lintasan terpendek dari simpul asal menuju
simpul tujuan dapat diidentifikasi sebagai O  A  B  E  D
 T atau O  A  B  E  D  T, dengan jumlah jarak 13
kilo meter untuk setiap lintasan.

Persoalan Rentang Pohon Minimum (Minimal Spanning Tree)


Mencari Lintasan atau Rute dari sumber ke tujuan yang
memberikan total jarak minimum.
Persoalan ini merupakan variasi dari persoalan rute terpendek
yang perbedaannya terletak pada lintasan yang dicari. Pada rute
terpendek, kita mencari lintasan/rute dari sumber ke tujuan yang
memberikan total jarak minimum, sedangkan pada persoalan rentang
pohon ini yang dipersoalkan ialah menentukan busur-busur yang
menghubungkan nodes yang ada pada jaringan, sehingga
diperoleh panjang busur total yang minimum.
Persoalan spanning tree ini dapat diselesaikan dengan cara yang
sangat mudah sebagai berikut :
Analisa Jaringan Hal-8

1. Pilihlah secara sembarang salah satu node, kemudian


hubungkan node tersebut dengan node lain yang terdekat.
2. Tentukan node lain, yang belum dihubungkan yang jaraknya
paling dekat dengan node yang sudah dihubungkan pada
langkah sebelumnya.
Gambar di bawah ini menunjukkan Pohon Penjangkau, karena
masalah Taman Seervada memiliki simpul sebanyak n = 7.

3
T
2 2 5

B 4 7
O

4
E

Jaringan kerja tersebut harus memiliki tepat (n-1) = 6 buah busur tak
berarah, sehingga jaringan kerja ini mempunyai total busur 24 mil.
Tetapi penyelesaian ini tidak optimal karena mungkin bagi kita untuk
membuat pohon pengjangkau hanya dengan total nilai busur 14 mil.
Untuk memulai langkah pencarian pilih sembarang simpul,
misalnya simpul O. Simpul tak terhubungkan yang terdekat dari
simpul O adalah A. Hubungkan simpul A menuju simpul O.
Analisa Jaringan Hal-9

3
7 T
2 2 5

5 B 4 7
O
1
3 1
4
4 E

Adalah simpul B (terdekat pada A). Hubungkan simpul B ke simpul


A.

3
7 T
2 2 5

5 B 4 7
O
1
3 1
4
4 E

Simpul tak terhubungkan yang paling dekat dari O, A, atau B adalah C


(terdekat pada B), hubungkan simpul C ke simpul B.
Analisa Jaringan Hal-10

3
7 T
2 2 5

5 B 4 7
O
1
3 1
4
4 E

Simpul tak terhubungkan yang paling dekat dari O, A, B atau C adalah


simpul E (terdekat pada B). hubungkan simpul E ke simpul B.

3
7 T
2 2 5

5 B 4 7
O
1
3 1
4
4 E

Simpul tak terhubungkan yang paling dekat dari O, A, B, C atau E


adalah D (terdekat pada E), hubungkan simpul D ke simpul E.
Analisa Jaringan Hal-11

3
7 T
2 2 5

5 B 4 7
O
1 1
3
4
4 E

Satu-satunya simpul yang belum terhubungkan adalah simpul T.


Simpul ini paling dekat dengan simpul D. Hubungkan simpul T ke
simpul D.

3
7 T
2 2 5

5 B 4 7
O
1 1
3
4
4 E

Sekarang semua simpul telah terhubungkan, sehingga ini akan


merupakan penyelesaian yang diinginkan. Total panjang kabel yang
dibutuhkan adalah 14 km.
Analisa Jaringan Hal-12

Persoalan Arus Maksimum (Maximal Flow)


Algoritma untuk masalah Arus Maksimum :
1. Identifikasi suatu lintasan penambah yaitu suatu lintasan berarah
dari simpul pemasok menuju simpul penampungan dalam jaringan
kerja sisaan sedemikian rupa sehingga setiap busur dalam lintasan
memiliki kapasitas sisaan yang positip. (Jika tidak terdapat lintasan
penambah, jumlah arus bersih telah menunjukkan pola arus
maksimum)
2. Identifikasi kapasitas residual c* dari lintasan penambah ini dengan
mencari nilai kapasitas sisaan minimum dari busur-busur yang
terdapat dalam lintasan ini, tambahkan arus sejumlah c* pada
lintasan ini.
3. Kurangi kapasitas setiap busur pada lintasan penambah ini
sejumlah c*, tambahkan kapasitas setiap busur yang berlawanan
arah dengan lintasan ini sejumlah c*.
Contoh :

0 3
0 T
1
0 9 0
1 0
5 7 0 B 4 1
O 5
4 2

0 0 0 1
4 0 E 6
Analisa Jaringan Hal-13

Iterasi 1 : berdasarkan gambar diatas, salah satu lintasan penambah


adalah O-B-E-T, yang memiliki kapasitas sisaan min (7,5,6). Dengan
menugaskan arus sejumlah 5 pada lintasan ini, jaringan kerja yang
dihasilkan adalah :

0 3
0 T
5 1
0 9 5
1 0
5 2 5 B 4 1
5 O 0
4 2

0 0 5 1
4 0 E 1

Iterasi 2 : tugaskan arus sejumlah3 pada lintasan penambah, O-A-D-T.


Jaringan kerja yang dihasilkan adalah :

3 0
3 T
8 1
3 6 5
1 0
2 2 5 B 4 1
8 O 0
4 2

0 0 5 1
4 0 E 1
Analisa Jaringan Hal-14

Iterasi 3 : tugaskan arus sejumlah 1 pada lintasan penambah O-A-B-D-


T.
Iterasi 4 : tugaskan arus sejumlah 2 pada lintasan penambah O-B-D-T.
Jaringan kerja yang dihasilkan adalah :

4 0
6 T
11 0
3 3 5
2 3
1 0 7 B 1 1
11  O 0
4 2

0 0 5 1
4 0 E 1

Iterasi 5 : tugaskan arus sejumlah 1 pada lintasan penambah O-C-E-


D-T.
Iterasi 6 : tugaskan arus sejumlah 1 pada lintasan penambah O-C-E-T.

Jaringan kerja yang dihasilkan adalah :


Analisa Jaringan Hal-15

4 0
7 T
13 0
3 2 6
2 3
1 0 7 B 1 2
13  O 0
2 2

2 0 5 0
2 2 E 0

Iterasi 7 : tugas arus sejumlah 1 pada lintasan penambah O-C-E-B-D-


T. Jaringan kerja yang dihasilkan adalah:

4 0
8 T
14 0
3 1 6
2 4
1 0 7 B 0 2
14  O 1
1 2

3 0 4 0
1 3 E 0

Sekarang tidak terdapat lagi lintasan penambah, sehingga pola


arus yang terakhir merupakan suatu penyelesaian optimal.
Analisa Jaringan Hal-16

Teorema arus Maksimum Potongan Minimum


(Max Flow Min Cut Theorem)
Potongan (cut) didefinisikan sebagai sembarang gugus yang
beranggotakan busur-busur berarah yang memiliki sekurang-
kurangnya satu busur dari setiap lintasan berarah dari simpul pemasok
ke simpul penampung. Nilai potongan (cut value) adalah jumlah
kapasitas busur-busur (dalam arah tertentu) yang menjadi anggota
suatu potongan.
Teorema Arus Maksimum Potongan Minimum, menyatakan bahwa
untuk setiap jaringan kerja dengan simpul pemasok tunggal dan
simpul penampung tunggal, arus maksimum yang layak dari simpul
pemasok menuju simpul penampung setara dengan nilai potongan
minimum untuk setiap potongan dalam jaringan kerja.
Jadi, jika F sebagai jumlah arus dari simpul pemasok menuju simpul
penampung untuk setiap pola arus yang layak, nilai sembarang
potongan akan merupakan suatu batas atas bagi F, dan nilai potongan
minimum setara dengan nilai maksimum F. Untuk itu jika suatu
potongan yang nilainya sama dengan nilai F yang dihasilkan oleh
suatu prosedur penyelesaian, dapat ditemukan dalam jaringan kerja
aslinya, pola arus tersebut harus merupakan suatu nilai optimal.
Kadang-kadang, titik optimal akan dicapai jika terdapat suatu
potongan dalam jaringan sisaan yang nilainya 0.

4 0
8 T
14 0
Analisa Jaringan Hal-17

3 1 6
2 4
1 0 7 B 0 2
14  O 1
1 2

3 0 4 0
1 3 E 0

Untuk lebih jelas, perhatikan potongan pada jaringan kerja pada


gambar di atas. Amatilah bahwa nilai dari potongan tersebut adalah
(3+4+1+6)= 14, yang merupakan nilai minimum bagi F, sehingga
potongan ini merupakan potongan minimum.

Anda mungkin juga menyukai