Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM RISET OPERASI

Shortest Path and Maximum Flow


Asisten Praktikum:
1
2

Nur Asfi Royhan


Wahyu Cahyaningrum

Oleh :
Nama
NIM

: HERWINA EVA YULITASARI


: 125090500111027

LABORATORIUM STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah transportasi dan penugasan merupakan kelompok
khusus dari masalah pemrograman linier yang disebut masalah arus
jaringan (Network Problem). Topik ini mempunyai penerapan yang
luas diberbagai bidang dan juga mempunyai struktur matematika yang
memungkinkan dibuatnya prosedur solusi khusus dan efisien.
Perbedaan yang nyata antara problem transportasi dengan model-model
pemrograman linier yang telah dibahas adalah adanya titik asal dan
titik tujuan. Titik asal menawarkan sejumlah unit tertentu yang disebut
sebagai penawaran dan titik tujuan membutuhkan sejumlah unit
tertentu yang disebut permintaan. Bila total semua penawaran dari
setiap titik asal sama dengan total permintaan semua titik tujuan, maka
hal ini disebut problem transportasi seimbang.
Model network adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dalam pencarian rute terpendek. Untuk
menyelesaikan masalah rute terpendek tersebut, kita dapat
merepresentasikan masalah yang ada menjadi struktur graph, dimana
titik menyatakan node dan sisi menyatakan jalur yang menghubungkan
dua buah node. Setiap sisi yang ada diberi bobot yang menyatakan
jarak antara kedua node tersebut. Network model terdiri dari Shortest
Path, Maximum Flow, dan Minimum Spaning Tree. Untuk lebih
jelasnya pemahaman menganai bagian dari model network, maka
diberikan penjelasan dari studi kasus yang dijelaskan pada bab
berikutnya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui model-model jaringan apa saja yang dapat dilakukan
untuk membantu pemecahan suatu kasus yang berkaitan dengan
riset operasi.
2. Memecahkan serta menganalisis suatu permasalahan secara analitis
dan sistematis.
3. Memenuhi tugas praktikum pertama Riset Operasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebuah jaringan terdiri dari sekelompok node yang dihubungkan
oleh busur atau cabang. Suatu jenis arus tertentu, berkaitan dengan setiap
busur. Arus dalam sebuah busur dibatasi oleh kapasitasnya, yang dapat
terbatas, tidak dapat terbatas, maupun tidak terbatas. Jalur adalah urutan
busur-busur tertentu yang menghubungkan dua node tanpa bergantung pada
orientasi busur-busur tersebut secara individual. Jalur akan membentuk
sebuah loop atau siklus jika jalur itu menghubungkan sebuah node dengan
dirinya sendiri.
(Anonim,2011)
Jaringan (network) adalah suatu susunan garis edar (path) yang
menghubungkan berbagai titik. Ada beberapa masalah tentang jaringan
(network) yaitu :
1. Masalah Rute Terpendek (Shortest Path)
Berguna untuk menentukan jarak tersingkat antara titik awal
Langkah-langkah :
a) Dengan beberapa titik tujuan
b) Dengan set permamanen
2. Masalah Arus Maksimum (Maximum Flow)
Bertujuan untuk memaksimisasi total arus dari titik awal ke satu
tujuan melalui cabang-cabang yng terbatas kapasitasnya.
Langkah-langkah :
a)
Pilih secara sembarang garis edar dalam jaringan tersebut,
dari titik awal ke titik tujuan.
b)
Sesuaikan kapasitas pada setiap simpul dengan
mengurangkan arus maksimal untuk garis edar yang dipilih
dalam langkah 1.
c)
Tentukan arus maksimal sepanjang garis edar ke arus
berlawanan arah pada setiap simpul.
d)
Ulangi langkah 1,2, dan 3 sampai tidak ada lagi garis edar
dengan kapasitas arus yang tersedia.
(Glen,1995)
Pada masalah jaringan dengan Shortest Path, beberapa metode
algoritma yang telah dikembangkan untuk menyelesaikan persoalan jalur

terpendek diantaranya algoritma Djikstra, algoritma Floyd-Warshall, dan


algoritma Bellman-Ford . Algoritma ini dapat diselesaikan dengan cepat
jika kota-kota yang akan dikunjunginya sedikit. Seiring dengan itu muncul
permasalahan bagaimana menentukan jalur terpendek jika terdapat banyak
jalur alternatif ke kota tujuan dengan mempertimbangkan efisiensi dan
waktu sehingga diperlukan ketepatan dalam menentukan jalur terpendek
antar suatu kota. Semakin banyak alternatif jalur ke kota tujuan, semakin
rumit cara untuk menghitung jalur terpendek. Untuk itu diperlukan
metode/ cara yang handal untuk dapat menentukan jalur terpendek dari
kota asal ke kota tujuan sehingga diperoleh solusi yang terbaik.
(Mutakhiroh Iing, 2007)
Sedangkan pada masalah jaringan dengan Maximum Flow, biasanya
seringkali dihadapkan dengan situasi dimana ingin dilakukan pengangkutan
maksimum dari titik awal ke titik akhir. Untuk masalah ini banyak dibahas
dengan menggunakan metode Ford-Fulkerson.

(Winston,2003)
Jaringan yang berhubungan adalah sebuah jaringan di mana setiap dua
node dihubungkan dengan sebuah jalur. Masalah Rute terdekat berkaitan
dengan penenutan busur busur yang di hubungan daa sebuah jaringan
transportasi yang secara bersama sama membentuk jarak terdekat di
antara sumber dan tujuan. Algoritma rute terdekat terbagi ke-dalam dua
bagian yaitu jaringan asiklis dan siklis. Sebuah jaringan di katakan bersifat
asiklis jika tidak memiliki loop. Jika memiliki loop maka jaringan tersebut
bersifat siklis.
(Taha, 1996)

BAB III

METODELOGI
1. Buka program QM. Akan muncul tampilan awal seperti gambar di
bawah ini. Klik OK.

2. Pada menu Module pilih sub menu networks.

3. Klik menu file, pilih new. Apabila ingin menghitung biaya dengan
jarak terpendek pilih shortest route dan apabila ingin menghitung
arus maksimal pilih maximal flow.

A. Jarak Terpendek
1. Setelah memilih shortest route pada menu file, akan muncul
kotak dialog shortest route seperti di bawah ini.

Pada kolom title isilah judul data yang akan diinput.


Pada kolom Flow Names pilih branch 1, branch 2, branch
3... Isikan jumlah cabang pada kotak Number of Branches.
Pada Network type pilih directed.

2.

Klik OK. Akan muncul data tabel seperti di bawah ini.

Isilah data tabel tersebut. Start node menunjukkan titik awal


suatu cabang dan End node menunjukkan akhir dari cabang
tersebut. Pada kolom distance isilah biaya yang dikeluarkan.
3. Setelah semua data diinput, klik ikon solve pada toolbar.
Akan muncul kotak Network Result seperti di bawah ini.

B. Arus Maksimal
1. Setelah memilih Maximal Flow pada menu file, kotak
dialog Maximal Flow akan muncul.

Pada kolom title isilah judul data yang akan diinput.


Pada kolom Flow Names pilih branch 1, branch 2, branch
3... Isikan jumlah cabang pada kotak Number of Branches.
2.

Klik OK. Akan muncul data tabel seperti di bawah ini.

Isilah data tabel tersebut. Start node menunjukkan titik awal


suatu cabang dan End node menunjukkan akhir dari cabang
tersebut. Pada kolom distance isilah kapasitas muatan.

3. Setelah semua data diinput, klik ikon solve pada toolbar.


Akan muncul kotak Network Result seperti di bawah ini.

BAB IV

PEMBAHASAN
Soal
1. Sebuah mesin dibeli pada tahun 2005. Tahun pembelian mesin
dianggap sebagai tahun pertama. Biaya perawatan mesin yang
berusia i tahun dan biaya pembelian mesin di awal setiap tahun
diberikan pada tabel di bawah ini. Tidak ada biaya pengganti
untuk mesin yang akan diganti. Minimalkan biaya total (biaya
perawatan dan pembelian) kepemilikan mesin selama 5 tahun.
Tentukan tahun dimana mesin baru harus dibeli
Biaya
Usia di Biaya perawatan
pembelian
awal
untuk
tahun
tahun
berikutnya
0
28000
1
32000
2
69000
3
120000
4
144000
Tahun
1
2
3
4
5

95000
141000
172000
199000
230000

2. Istec Corporation ingin menganalisis masalah maximum flow of


cars (arus kendaraan maksimum ; dalam ratusan) yang melewati
jalan penghubung antara mess karyawan dengan kantor baru.
Jalan penghubung tersebut digambarkan sebagai berikut :
2

14
9
1

11

12

10
5

32
Jawaban
a.

Menggunakan QM
1. Dengan menggunakan program QM diperoleh hasil output
sebagai berikut

Interpretasi :

Untuk meminimumkan biaya total mesin, mesin dibeli pada


tahun pertama dan dirawat selama 2 tahun. Setelah mencapai 2
tahun, tepatnya pada tahun 2007, mesin dijual. Pada tahun yang
sama sebuah mesin serupa dibeli dan dirawat selama 3 tahun.
2. Dengan menggunakan program QM diperoleh hasil output
berikut ini

Interpretasi :
Untuk memaksimalkan jumlah pengiriman barang dari kota 1
ke kota 7 dapat melalui 3 jalur, yaitu :
15
1245
1345
Dengan maximum network flow = 42

b.

Manual
1. Shortest path problem

Jangka 1 :
C12 = C23 = C34 = C45 = C56

= 95 + 28
= 123

Jangka 2 :
C13 = C24 = C35 = C46

= 141 + 32 + 28
= 201

Jangka 3 :
C14 = C25 = C36

= 172 + 69 + 32 + 28
= 301

Jangka 4 :
C15 = C26

= 199 + 120 + 69 + 32 + 28
= 448

Jangka 5 :
C16

= 230 + 144 + 120 + 69 + 32 + 28


= 623

2. Dengan penghitungan manual diperoleh :


(1,5)
32
(1,2)
9
(1,2)
1

(2,4)
14

(2,3)
11

(4,5)
10

(3,4)
1

(4,5)
1

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Network analysis terdiri dari rute terdekat dan arus maksimum,
dimana untuk masalah rute terdekat berkaitan dengan penentuan busur
busur yang membentuk jalan terpendek dari node sumber ke node
tujuan, sedangkan arus maksimum bertujuan untuk mengirim jumlah
maksimum barang tetentu dari satu node sumber ke satu node tujuan
melalui sebuah jaringan busur dengan kapasitas terbatas.
Untuk permasalahan shotest path, dapat disimpulkan bahwa untuk
meminimumkan biaya total mesin, mesin dibeli pada tahun pertama
dan dirawat selama 2 tahun. Setelah mencapai 2 tahun, tepatnya pada
tahun 2007, mesin dijual. Pada tahun yang sama sebuah mesin serupa
dibeli dan dirawat selama 3 tahun.
Untuk permasalahan max flow, dapat disimpulkan bahwa arus
kendaraan maksimum yang memalui jalan penghubung antara mess
karyawan dengan kantor baru memiliki muatan maksimum yang dapat
dimuat sebanyak 4200 unit kendaraan dengan berbagai jalur yang di
tempuh.

5.2 Saran
Dalam melakukan analisis suatu permasalahan baik itu pada kasus
Shortest Path maupun Maksimum Flow, dibutuhkan ketelitian agar
tidak terjadi kesalahan selama proses analisis. Sehingga hasil yang
diperoleh benar-benar akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2011.http://digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-s1-2004254970994035-jadwal-chapter2.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2013.

Glen, M.C. 1995. http://project.mvps.org/networkanalysis.htm. Diakses


pada tanggal 19 Maret 2013.
Taha, H.A. 1996. Riset Operasi JilidII. Binarupa Aksara. Jakarta.
Mutakhiroh, Iing, et al. (2007). Pemanfaatan metode heuristik dalam
pencarian jalur terpendek dengan algoritma semut dan algoritma genetika.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Juni 2007. Retrieved 24
July
2010
from
<http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1623/1398>.
Wayne Winston, Operations Research Applications and Algorithms 4th.
Edition, 2003. Publisher: Duxbury Press.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai