Anda di halaman 1dari 8

[Tutorial Eviews] Error Correction Mechanism

(ECM)
Muhammad Chalik Marwadi Ekonometrik , eviews , Time Series 32 comments

Pada postingan sebelumnya suda dijelaskan beberapa hal mengenai Error Correction
Mechanism (ECM). Nah, pada post ini akan dipaparkan praktek eviews, tahap-tahap
ECM yang sudah dijelaskan sebelumnya di Teori ECM. Untuk tutorial, silahkan download
datanya

di sini.

Lebih jelas mengenai praktek tahap-tahap ECM tersebut dalam eviews adalah sebagai
berikut:

I. Pengecekan Stasioneritas
Hal

penting

yang

harus

diingat

ketika

menganalisis

data time

series adalah

mengutamakan pengecekan stasioneritas datanya sebelum diproses lebih lanjut (lebih


detail mengenai uji stasioneritas menggunakan eviews bisa dilihat di postingan ini).
Khusus untuk metode ECM, pastikan seluruh variabel yang digunakan, tidak ada yang
stasioner pada Level. Oleh karena itu, tahap pertama dalam tutorial ini adalah menguji
stasioneritas seluruh variabel. Supaya lebih memudahkan, stasioneritasnya tidak usah
dicek satu-satu tapi secara bersamaan. Caranya, pada Workfile ECM, block semua
variabel yg ingin digunakan, klik kanan lalu pilih Open > as Group. Setelah itu akan
muncul tampilan seperti gambar di bawah:

Selanjutnya, pada window baru, klik View > Unit Root Test, dan kemudian akan
muncul window dengan nama "Group Unit Root Test" seperti gambar di bawah. Untuk
tahap awal, set tipe data ke Level.

Untuk uji stasioneritas kumpulan variabel ini, yang berbeda dengan 1 variabel
adalah Test Type-nya (kotak hijau). Supaya stasioneritas masing-masing variabel bisa
dicek, pilih Test Type yang ada kata "Individual..."-nya. Setelah itu klik OK, yang lain
tidak

usah

diubah.

Berikutnya akan muncul window yang berisi output seperti:

Bagian yang perlu diperhatikan adalah kolom Probability yang posisinya paling bawah

output. Karena hasil pengujian yang diinginkan adalah seluruh variabel tidak
stasioner pada Level, nilai probabilitas masing-masing variabel harus lebih besar dari
alpha

yang

ditetapkan.

Misalnya kita pakai alpha=0.05, karena semua nilainya memang lebih besar dari 0.05,
semua variabel tidak ada yg stasioner pada Level dan penerapan metode ECM, boleh
dilanjutkan.
Agar lain kali bisa langsung dilihat, jangan lupa outputnya disimpan. Caranya,
klik Freeze, setelah itu akan munculwindow baru yang tampilannya sama.
Di window baru, klik Name, terserah teman2 outputnya mau dinamai apa. Output yang
disimpan tadi akan muncul sebagai objek baru dengan simbol
Untuk output2 berikutnya, kalau mau disimpan, silahkan pakai cara tersebut.
Kalau sudah dipastikan tidak ada yang stasioner di Level, ulangi langkah uji
stasioneritasnya tapi dengan data 1st difference (gambar 2). Untuk contoh yg saya
berikan, semua variabelnya stasioner pada tahap ini (differencepertama), sehingga pada
output berikutnya, nilai kolom Probability semua variabel berada di bawah 0.05.

Misalkan saja ada kasus dimana 1 saja variabel tidak stasioner pada difference pertama
seperti yg lain, maka kita harus men-difference-kan semua variabel lagi ke 2nd
difference dan seterusnya, sampai semuanya stasioner.

II. Estimasi persamaan jangka panjang


Variabel-variabel yang ingin digunakan dan telah memenuhi syarat pada tahap 1, pada
tahap ini akan dibuat persamaan regresinya, dengan Y sebagai variabel terikat
sedangkan sisanya, semua sebagai variabel bebas. Kembali ke Workfile ECM, block lagi
semua variabelnya pilih Open > as Equation..., setelah itu akan akan

muncul window tempat kita mengisi persamaan. Tulis persamaannya persis seperti
gambar di bawah:

Pilihan yang lain tidak perlu diubah, setelah tulis persamaan langsung klik OK.
Berikutnya akan muncul output yang berisi estimasi dari koefisien2 tiap variabel bebas.
Perhatikan nilai2 signifikansi yang dilingkari pada gambar di bawah:

Cek nilai F-statistic (kotak hijau) lebih dulu, kalau memang sudah lebih kecil dari alpha
(0.05), barulah bisa kita cek nilai signifikansi masing2 variabel (kotak biru). Signifikansi
masinng2 variabel tidak harus semuanya berada di bawah 0.05, kalau di dalam suatu
penelitian, hal tersebut tergantung pada kajian teorinya. Namun, apabila nilai probabilitas
suatu variabel bebas berada di bawah 0.05, maka variabel bebas tersebut dikatakan
berpengaruh terhadap variabel terikatnya.

III. Pengecekan Kointegrasi


Pada teori mengenai ECM sebelumnya telah dijelaskan bahwa kointegrasi suatu
persamaan regersi dapat dilihat dari residualnya. Apabila residual stasioner, terdapat
kointegrasi.
Pada workfile ECM ada variabel dengan nama resid, yang merupakan tempat
menyimpan residual persamaan yang baru saja diestimasi, sehingga nilainya berubahubah. Padahal residual persamaan jangka panjang, akan diuji stasioneritasnya dan
digunakan sebagai variabel pada persamaan berikutnya. Oleh karena itu, langsung
setelah estimasi persamaan jangka panjang, kita harus menyimpa residualnya dalam
bentuk variabel baru yang tetap. Caranya adalah meng-generate variabel baru yg
nilainya sama dengan variabel resid. Misal kita buat variabel baru tersebut dengan
nama res menggunakan perintah seperti gambar di bawah lalu klik enter:

Variabel baru dengan nama res tersebut kemudian kita uji stasioneritasnya seperti pada
langkah pertama, klik kanan di variabelnya, Open, di window baru pilih View > Unit root
test, pilih tipe data Level lalu klik OK. Apabila kolom Prob*berisi nilai di bawah alpha
(0.05), maka kita bisa lanjut ke estimasi persamaan jangka pendek.

Output di atas memberikan informasi bahwa variabel res stasioner pada Level, dan
secara tersirat menyatakan bahwa Y, X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 sailing berkointegrasi.

IV. Estimasi persamaan jangka pendek


Pada tahap ini, buat lagi persamaan regresi menggunakan variabel-variabel sebelumnya
(tapi yg sudah distasionerkan) ditambah variabel res (tahun sebelumnya). Caranya,
munculkan lagi window untuk memasukkan persamaan dengan memilih "Estimation
Equation..." yang ada pada menu Quick (paling atas). Setelah itu akan muncul tampilan:

Karena variabel Y, X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 stasioner pada difference pertama,
gunakan transformasi variabel-variabel tersebut ke bentuk difference pertama dalam
persamaan. Jangan lupa menyertakan variabel res(-1) yg merupakan residual pada

tahun sebelumnya. Tuliskan persamaan persis seperti pada kotak merah gambar di atas
lalu klik OK. Setelah itu akan muncul output sepert ini:

Untuk persamaan jangka pendek, pertama-tama pastikan nilai probabilitas Fstatistic berada di bawah alpha (0.05). Setelah itu, cek speed of adjustment-nya
(koefisien dari res(-1)). Nilai koefisien tersebut harus negatif dan signifikan
(probabilitasnya berada di bawah 0.05). Barulah kemudian kita cek probabilitas masingmasing variabel, yg mana saja yang nilainya signifikan atau berada di bawah alpha
(0.05), sama seperti pada persamaan jangka panjang.

V. Pengecekan Asumsi
Tahap ini sebenarnya adalah tahap yang harus ada untuk semua metode yang
menggunakan regresi dalam proses analisisnya. Pada bagian teori ECM juga hanya
disinggung sedikit karena nanti akan dibahas satu-satu beserta tutorialnya pada
postingan yang berbeda.

VI. Interpretasi
Setelah seluruh tahap-tahap ECM terpenuhi kita mendapatkan 2 persamaan yang
menjadi inti dari digunakan metode ini. Dari sinilah pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat yang ingin kita teliti, dapat dijelaskan.
Berdasarkan output persamaan jangka panjang, didapatkan:

Yt = -8.0993 + 0.7422 X1t* - 0.3207 X2t* + 0.9738 X3t* + 0.4464


X4t - 0.1172 X5t* - 0.0253 X6t
ket : (*) --> variabel yang signifikan (<0.05)
(t) --> periode atau tahun

Persamaan ini hanya dapat memberikan kita informasi bahwa dalam jangka panjang,
X1, X2, X3, dan X5 berpengaruh signifikan terhadap Y.
Sedangkan dari output persamaan jangka pendek, didapatkan:

Yt = 0.0025 + 0.4157 X1t* - 0.3156 X2t* + 1.0558 X3t* +


0.0816 X4t - 0.0739 X5t* - 0.0741 X6t - 0.6899 RESt-1
Persamaan tersebut memberikan kita informasi bahwa dalam jangka pendek, X1, X2,
X3, dan X5 berpengaruh signifikan terhadap Y.

1. Kenaikan perubahan X1 sebesar 1 unit akan menyebabkan kenaikan perubahan


Y sebesar 0.42 unit,
2. Kenaikan perubahan X2 sebesar 1 unit akan menyebabkan penurunan
perubahan Y sebesar 0.32 unit,
3. Kenaikan perubahan X3 sebesar 1 unit akan menyebabkan kenaikan perubahan
Y sebesar 1.06 unit, dan
4. Kenaikan perubahan X5 sebesar 1 unit akan menyebabkan penurunan
perubahan Y sebesar 0.07 unit
Berdasarkan nilai speed of adjustment, ada sebesar 69% ketidakseimbangan, pada
pengaruh jangka pendek X1, X2,

Anda mungkin juga menyukai