Anda di halaman 1dari 32

Riset Optimasi

Model Jaringan

Nasria Nacong, S.Si., M.Si

1
DEFINISI JARINGAN
Jaringan terdiri dari sekelompok
node/vertek yang dihubungkan oleh
busur/ cabang.
Contoh : dalam jaringan transportasi, kota
mewakili node dan jalan raya mewakili busur,
dengan lalu lintas mewakili arus busur
Network G=(N,A)
dimana N : himpunan node
A : himpunan busur
2
N = {1, 2, 3, 4, 5}
A = {(1,2), (1,3), (2,3), (2,4), (2,5), (3,4), (3,5), (4,5)}
Suatu jenis arus tertentu berkaitan dengan setiap
jaringan (misalnya, arus produksi minyak dalam
jaringan pipa dan arus lalu lintas dalam jaringan
transportasi). Arus dalam sebuah busur dibatasi oleh
kapasitasnya. Sebuah busur dikatakan terarah jika
busur tersebut memungkinkan arus positif dalam satu
arah dan arah nol dalam arah yang berlawanan
3
Jalur urutan busur-busur tertentu yang
menghubungkan dua node tanpa bergantung pada
orientasi busur-busur tersebut secara individual.
Contoh : busur (1,3), (3,2) dan (2,4) mewakili sebuah jalur dari
node 1 ke node 4.
Loop jika jalur itu menghubungkan sebuah node
dengan dirinya sendiri.
Contoh : busur (2,3), (3,4) dan (4,2) membentuk sebuah loop

4
Beberapa contoh permasalahan yang
dapat dimodelkan dengan analisa
jaringan :
Instalasi jaringan pipa. Biaya minimal minimal
spanning tree / Pohon Rentang Minimum
Penentuan jarak minimal dari 2 kota dalam suatu
jaringan jalan. algoritma jarak terpendek
Penentuan kapasitas maksimum dalam suatu sistem
distribusi. max flow algorithm
Manajemen Proyek

5
minimal spanning tree
Pencarian biaya yang minimum dari suatu graph sehingga
membentuk pohon .
Syarat Graph yang dapat dicari minimum spanning treenya :
a. Graph harus terhubung
b. Ruasnya punya bobot
c. Graph tidak berarah

Algoritma yang dipakai untuk menentukan minimal spanning


tree :
a. Algoritma Kruskal
b. Algoritma Solin
c. Algoritma Prim
Algoritma Prim
Langkah 1: ambil sisi dari graf G yang berbobot
minimum, masukkan ke dalam T.
Langkah 2: pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot
minimum dan bersisian dengan simpul di T,
tetapi (u, v) tidak membentuk sirkuit di T.
Masukkan (u, v) ke dalam T.
Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 2 kali.
Algoritma Prim
Graph Pohon merentang
minimum
1 10 2
50 1 10 2
30 45 40 3
35 45 3
4 35
25 4
5 25
20 55 5
15 20 55
15
6
6
Algoritma Kruskal
Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik
berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke
bobot besar
Langkah 1: T masih kosong
Langkah 2: pilih sisi (u, v) dengan bobot minimum
yang tidak membentuk sirkuit di T. Tambahkan
(u, v) ke dalam T.
Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 1 kali.
Algoritma Kruskal
Graph Pohon merentang
minimum
1 10 2
50 1 10 2
30 45 40 3
35 45 3
4 35
25 4
5 25
20 55 5
15 20 55
15
6
6
Kesimpulan
Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal dapat
menyelesaikan permasalahan pencarian
pohon merentang minimum dengan tepat.
Algoritma Prim lebih efisien dibanding
algoritma Kruskal saat graf yang diberikan
memiliki banyak sisi dengan simpul yang
sedikit (graf lengkap).
Algoritma Kruskal lebih efisien dibanding
algoritma Prim saat graf yang diberikan
memiliki banyak simpul dengan sisi yang
sedikit.
Penentuan Jalur Terpendek
Ada beberapa jenis permasalahan jalur terpendek :
a. Jalur terpendek antara 2 buah titik
b. Jalur terpendek antara semua pasangan titik dalam graf
c. Jalur terpendek dari suatu titik ke semua titik lainnya

Algoritma yang dipakai untuk menentukan jarak terpendek :


a. Algoritma Djikstraa
b. Algoritma Warshall
Algoritma Dijkstra
- Hanya dapat digunakan jika semua busur
mempunyai bobot non negatif
-Menggunakan dua jenis label sementara
(tidak lengkap) dan label tetap (lengkap)
LABEL URUTAN:Urutan LABEL TETAP : Jarak
vertex yang diberi label terpendek dari vertek awal ke
tetap vertek tersebut

LABEL SEMENTARA : Jarak


dari vertek awal ke vertek
tersebut
Algoritma Dijkstra
1. Beri label tetap nilai 0 pada verteks awal
dan label urutan 1
2. Pada label sementara, hitung total jarak
dari semua verteks yang dapat dilalui dari
verteks awal
3. Pilih verteks dengan jarak terkecil pada
label sementara. Ubah jadi label tetap
dan tambahkan label urutan.
Algoritma Dijkstra
4. Pada label semetara, hitung total jarak
dari semua verteks yang dapat dilalui dari
verteks yang telah di beri label tetap pada
langkah 3.
5. Jika telah ada nilai pada label
sementara, ganti nilai tersebut hanya jika
nilai baru lebih kecil dari nilai sebelumnya
Algoritma Dijkstra
6. Ulangi langkah 3 sampai semua verteks
memiliki label tetap
7. Rute terpendek didapat dengan
menelusuri kembali dari titik akhir ke titik
awal.
Masalah Rute Terdekat
Berikut ini adalah jalur lintasan jalan dari 7 kota
O,A,B,C,D,E,T. Akan dibuat trayek dari O ke T dimana
trayek dapat melalui kota A,B,C,D,E. Jarak antar kota
diberikan pada gambar berikut.

Tentukan lintasan yang mungkin agar jarak seminimal


mungkin
Masalah Lintasan Terpendek
Algoritma
Tujuan dari iterasi ke-n: Menentukan simpul yang menduduki
urutan ke-n dalam jaraknya terhadap asal (n = 1, 2, 3, B, tujuan).
Masukan bagi iterasi ke-n: Simpul terdekat ke (n-1) dalam
jaraknya didapatkan dari iterasi sebelumnya (simpul yang termasuk
dalam lintasan ini disebut simpul terselesaikan (ST), sedangkan
yang lain disebut simpul tak terselesaikan (STT))
Calon untuk simpul terdekat ke-n: Setiap simpul terselesaikan
yang secara langsung terhubungkan dengan link menuju satu atau
lebih simpul tak terselesaikan akan memberikan satu calon – suatu
simpul tak terselesaikan- dengan busur tak berarah terpendek.

18
Masalah Lintasan Terpendek
Kita ambil contoh 1 di muka, maka akan didapat hasil sebagai
berikut:
Node terselesaikan Sambungan
Tersambung langsung terpendek Jarak
n Total jarak Node terdekat ke-n Sambungan terakhir
dengan Node belum node belum Minimum
terselesaikan terselesai-kan

1 O A 2 A 2 OA
O C 4 C 4 OC
2,3 A B 2+2=4 B 4 AB

A D 2+7=9
B E 4+3=7 E 7 BE
4
C E 4+4=8

A D 2+7=9
B D 4+4=8 D 8 BD
5
E D 7+1=8 D ED

D T 8 + 5 = 13 T 13 DT
6 E T 7 + 7 = 14

19
Masalah Lintasan Terpendek
Kesimpulan: Ada dua jawab yang memberikan
jarak terpendek sama dengan 13, yaitu
O → A → B → E → D → T, atau
O→A→B→D→T
Penerapan lain dari Masalah Lintasan Terpendek:
Nilai busur adalah biaya pelaksanaan kegiatan
Nilai busur merupakan waktu untuk melaksanakan
kegiatan

20
Latihan 2
Berikut ini adalah jarak antar kota hitunglah rute
terpendek yang bisa dipilih dari kota A ke kota H
Masalah Arus Maksimum

Bertujuan untuk memaksimisasi total arus dari


titik awal ke satu tujuan melalui cabang-cabang
yng terbatas kapasitasnya.
Langkah-langkah :
1. Pilih secara sembarang garis edar dalam jaringan
tersebut dari titik awal ke tujuan
2. Sesuaikan kapasitas pada setiap simpul dengan
mengurangkan arus maksimal untuk garis edar yang
dipilih dalam langkah 1
3. Tentukan arus maksimal sepanjang garis edar ke
arus berlawanan arah pada setiap simpul
4. Ulangi langkah 1,2,3 sampai tidak ada lagi garis
edar dengan kapasitas arus yang tersedia
22
Masalah Aliran Maksimum
Sebuah trayek bergerak dari O ke T, untuk sampai ke T
trayek dapat melalui beberapa kota A,B,C,D,E Berikut
adalah gambar perjalanan trayek yang mungkin dilakukan
dan nilai-nilai pada busur adalah berapa kali trayek
diijinkan mampir di kota-kota tersebut.
Hitunglah berapa kali trayek maksimal dapat berangkat dari
O ke T dengan tidak melanggar aturan-aturan yang ada
pada kota yang disinggahi

4
Masalah Aliran Maksimumn (Iterasi 1)

0
4

Pilih sebuah lintasan sembarang misalnya O→B→E→T Jalur


minimumnya =min (7, 5, 6) = 5. Alirkan 5 dari O ke T
Masalah Aliran Maksimum (Iterasi 2)

Pilih sebuah lintasan sembarang misalnya O→A→D→T Jalur


minimumnya =min (5, 3, 9) = 3. Alirkan 3 dari O ke T
Masalah Aliran Maksimumn (Iterasi 3)
0

Pilih sebuah lintasan sembarang misalnya O→A → B→ D→T


Jalur minimumnya =min (2, 1, 4, 6) = 1. Alirkan 1 dari O ke T
Masalah Aliran Maksimumn (Iterasi 4)

Pilih sebuah lintasan sembarang misalnya O→ B→ D→T Jalur


minimumnya =min (2, 3, 5) = 2. Alirkan 2 dari O ke T
Masalah Aliran Maksimumn (Iterasi 5)

Pilih sebuah lintasan sembarang misalnya O→ C→E → D→T


Jalur minimumnya =min (4, 4, 1, 3) = 1. Alirkan 1 dari O ke T
Masalah Aliran Maksimum (Iterasi 6)

Pilih sebuah lintasan sembarang misalnya O→ C→E → T


Jalur minimumnya =min (3, 3, 1) = 1. Alirkan 1 dari O ke T
Hasil

Jadi maksimal trayek bisa berangkat dari O


ke T sebanyak 13 kali tanpa melanggar
aturan dari kota tempat trayek berhenti.
Latihan 3
Perhatikan masalah aliran maksimum dibawah ini dengan
node A sebagai sumber dan F adalah node tujuan.
Hitunglah besar arus maksimum yang dapat melalui node
A ke F
Penentuan jadwal kegiatan (mulai &
akhir) suatu proyek konstruksi :

Algoritma ES & EF (early start & early finish)


Algoritma LS & LF (lates start & lates finish)

32

Anda mungkin juga menyukai