Anda di halaman 1dari 32

ASSIGNMENT

PROBLEM
(Masalah
Penugasan)

Nasria Nacong, S.Si., M.Si


Pembahasan

Model penugasan digunakan untuk


mengatasi masalah yang
berhubungan dengan penugasan
yang optimal dari bermacam-macam
sumber yang produktif atau
personalia yang mempunyai tingkat
efisiensi yang berbeda-beda untuk
tugas yang berbeda-beda pula.
Pembahasan
 Salah satu metode yang digunakan untuk masalah
penugasan adalah Metode Hungarian.
 Pada Metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang
ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang
akan diselesaikan.
 Setiap sumber harus ditugaskan hanya untuk satu tugas.
 Masalah ini dapat dijelaskan dengan mudah dalam bentuk
matriks segi empat, dimana baris-barisnya menunjukkan
sumber-sumber dan kolom-kolomnya menunjukkan tugas-
tugas.
Masalah Minimisasi

 Dalam model penugasan dengan masalah minimisasi,


elemen-elemen matriks menunjukkan biaya penugasan
seorang karyawan untuk masing-masing pekerjaan.
Efektivitas pelaksanaan tugas oleh karyawan diukur dengan
jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan.

 Berfungsi untuk mencari biaya minimum dalam penugasan


karyawan
Contoh kasus minimisasi
PT. Atlantic mempunyai empat orang karyawan yang akan
ditugaskan keluar kota untuk menghadiri rapat di kantor cabang.
Berikut ini tabel biaya untuk masing-masing karyawan yg akan
ditugaskan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepada para karyawan.
Tabel Matriks Biaya
Kota
Semarang Surabaya Medan Denpasar
Karyawan
Alif 210 90 180 160
Bella 100 70 130 200
Candra 175 105 140 170
Diana 80 65 105 120

Bagaimana pola penugasan yang optimal berdasarkan tabel matriks biaya


diatas agar biaya yang dikeluarkan perusahaan minimum.
Langkah Penyelesaian (Metode Hungarian)

1. Melakukan pengurangan baris, dengan cara:


a. Memilih biaya terkecil setiap baris
b. Kurangkan semua biaya dengan biaya terkecil setiap baris,
sehingga menghasilkan reduced cost matrix/matrik biaya yang
telah dikurangi.
reduced cost matrix
Kota
Semarang Surabaya Medan Denpasar
Karyawan
Alif 120 0 90 70
Bella 30 0 60 130
Candra 70 0 35 65
Diana 15 0 40 55
2. Melakukan pengurangan kolom
Berdasarkan hasil tabel pengurangan baris, pilih biaya terkecil
setiap kolom untuk mengurangi seluruh biaya dalam kolom-
kolom tersebut. Pada contoh di atas dilakukan pada kolom
1,3, dan 4 karena kolom 2 telah mempunyai elemen yang
bernilai nol (0) maka tidak dilakukan pengurangan kolom.
Jika tabel pengurangan baris telah menghasilkan paling sedikit
satu nilai nol pada setiap kolom, maka langkah kedua dapat
dihilangkan. Berikut tabel matriks total opportunity cost,
dimana setiap baris dan kolom terdapat paling sedikit satu
nilai nol.
total opportunity cost matriks
Kota
Semarang Surabaya Medan Denpasar
Karyawan
Alif 105 0 55 15
Bella 15 0 25 75
Candra 55 0 0 10
Diana 0 0 5 0
3. Membentuk penugasan optimum
Prosedur praktis untuk melakukan test optimalisasi adalah
dengan menarik sejumlah minimum garis horisontal
dan/atau vertikal untuk meliputi seluruh elemen bernilai nol
dalam total opportunity cost matrix. Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/kolom maka penugasan telah optimal.
Jika tidak maka harus direvisi.
Ketentuan Penarikan Garis
 Dimulai dengan baris atau kolom yang memiliki angka 0
(nol) terbanyak.
 Garis yang dipakai untuk menutupi kotak–kotak yang
bernilai 0 (nol) harus melewati semua kolom atau semua
baris
 Jika banyaknya garis lurus yang dibuat sama dengan
banyaknya pekerjaan maka penyelesaian sudah optimal,
jika tidak maka direvisi.
Test For Optimality
Kota
Semarang Surabaya Medan Denpasar
Karyawan
Alif 105 0 55 15
Bella 15 0 25 75
Candra 55 0 0 10
Diana 0 0 5 0
4. Melakukan revisi tabel
a. Untuk merevisi total opportunity cost, pilih angka terkecil
yang tidak terliput (dilewati) garis. (pd contoh di atas adalah
angka 15)
b. Kurangkan angka yang tidak dilewati garis dengan angka
terkecil (15)
c. Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis
(angka yg tertimpa garis 2 kali) dengan angka terkecil (15)
yaitu angka 0 (nol) pada karyawan Candra dan angka 0 (nol)
pada karyawan Diana.
d. Kembali ke langkah 3 (penugasan optimum)
Revised Matriks & Test For Optimality
Kota
Semarang Surabaya Medan Denpasar
Karyawan
Alif 90 0 40 0
Baby 0 0 10 60
Candra 55 15 0 10
Diana 0 15 5 0
Schedule penugasan optimal dan total biaya untuk dua alternatif
penyelesaian adalah:
Karyawan Kota Biaya Karyawan Kota Biaya
Alif Surabaya 90 Alif Denpasar 160
Bella Semarang 100 Bella Surabaya 70
Candra Medan 140 Candra Medan 140
Diana Denpasar 120 Diana Semarang 80
Total Biaya 450 Total Biaya 450
Masalah Maksimisasi
 Dalam model penugasan dengan masalah maksimisasi,
elemen-elemen matriks menunjukkan tingkat keuntungan
dalam penugasan seorang karyawan untuk pekerjaan
tertentu. Efektivitas pelaksanaan tugas oleh karyawan diukur
dengan jumlah kontribusi keuntungan untuk perusahaan.

 Berfungsi untuk mencari keuntungan maksimum dalam


penugasan karyawan
Contoh kasus maksimisasi
PT. Guardian mempunyai 5 orang karyawan yang dipekerjakan
sebagai tenaga pemasaran untuk menjual ensiklopedia selama
musim liburan di sejumlah sekolah. Untuk menentukan lokasi
yang tepat untuk masing-masing karyawan pada musim liburan
saat ini, berikut ini merupakan daftar jumlah ensiklopedi yang
terjual pada periode liburan sebelumnya yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan pimpinan.
Tabel Matriks Keuntungan
Sekolah
I II III IV V
Karyawan
Raka 10 12 10 8 15
Karin 14 10 9 15 13
Pandu 9 8 7 8 12
Richard 13 15 8 16 11
Selomita 10 13 14 11 17
Langkah Penyelesaian (Metode Hungarian)

1. Melakukan pengurangan baris, dengan cara:


a. Memilih keuntungan terbesar dari setiap baris
b. Kurangkan semua keuntungan dengan keuntungan terbesar
setiap baris, sehingga menghasilkan Opportunity Loss
Matrix/matrik keuntungan yang telah dikurangi.
opportunity loss matriks
Matriks ini sebenarnya bernilai negatif
Sekolah
I II III IV V
Karyawan
Raka 5 3 5 7 0
Karin 1 5 6 0 2
Pandu 3 4 5 4 0
Richard 3 1 8 0 5
Selomita 7 4 3 6 0
2. Melakukan pengurangan kolom
Berdasarkan hasil tabel pengurangan baris, pilih angka terkecil
setiap kolom untuk mengurangi seluruh angka dalam kolom-
kolom tersebut. Pada contoh di atas dilakukan pada kolom
1,2, dan 3 karena kolom 4 dan 5 telah mempunyai elemen
yang bernilai nol (0) maka tidak dilakukan pengurangan
kolom.
Berikut tabel matriks total opportunity loss, dimana setiap baris
dan kolom terdapat paling sedikit satu nilai nol.
total opportunity loss matriks
Sekolah
I II III IV V
Karyawan
Raka 4 2 2 7 0
Karin 0 4 3 0 2
Pandu 2 3 2 4 0
Richard 2 0 5 0 5
Selomita 6 3 0 6 0
Test For Optimality
Sekolah
I II III IV V
Karyawan
Raka 4 2 2 7 0
Karin 0 4 3 0 2
Pandu 2 3 2 4 0
Richard 2 0 5 0 5
Selomita 6 3 0 6 0
3. Membentuk penugasan optimum
Prosedur praktis untuk melakukan test optimalisasi adalah
dengan menarik sejumlah minimum garis horisontal
dan/atau vertikal untuk meliputi seluruh elemen bernilai nol
dalam total opportunity loss matrix. Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/kolom maka penugasan telah optimal.
Jika tidak maka harus direvisi.
4. Melakukan revisi tabel
a. Untuk merevisi total opportunity loss, pilih angka terkecil
yang tidak terliput (dilewati) garis. (pd contoh di atas adalah
angka 2)
b. Kurangkan angka yang tidak dilewati garis dengan angka
terkecil (2)
c. Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis
(angka yg tertimpa garis 2 kali) dengan angka terkecil (2)
yaitu angka 2 (dua) pada karyawan Karin, angka 5 (lima)
pada karyawan Richard dan angka 0 (nol) pada karyawan
Selomita.
d. Kembali ke langkah 3 (penugasan optimum)
Revised Matriks & Test For Optimality
Sekolah
I II III IV V
Karyawan
Raka 2 0 0 5 0
Karin 0 4 3 0 2
Pandu 0 1 0 2 0
Richard 2 0 5 0 7
Selomita 6 3 0 6 2
Schedule penugasan optimal dan keuntungan total untuk dua
alternatif penyelesaian adalah:

Karyawan Sekolah Laba Karyawan Sekolah Laba


Raka II 12 Raka V 15
Karin I 14 Karin IV 15
Pandu V 12 Pandu I 9
Richard IV 16 Richard II 15
Selomita III 14 Selomita III 14

Total Keuntungan 68 Total Keuntungan 68


Jumlah Pekerjaan Tidak = Jumlah Karyawan
 Bila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan, maka
harus ditambahkan karyawan semu (dummy worker).

 Biaya semu sama dengan nol karena tidak akan terjadi biaya
bila suatu pekerjaan ditugaskan ke karyawan semu.

 Bila jumlah karyawan lebih banyak daripada pekerjaan, maka


ditambahkan pekerjaan semu (dummy job).
Tabel Jumlah Pekerjaan > Jumlah Karyawan
Job
I II III IV
Karyawan
A 15 20 18 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
Dummy D 0 0 0 0

Prosedur penyelesaian selanjutnya sama dengan langkah di atas


Tabel Jumlah Pekerjaan < Jumlah Karyawan

Job
I II III IV Dummy V
Karyawan
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 0
C 2 3 2 4 0
D 2 0 5 0 0
E 6 3 0 6 0
Prosedur penyelesaian selanjutnya sama dengan langkah di atas
Tantangan dan Masalah Merupakan Bahan Bakar Kesuksesan

“The gem cannot be


polished with friction, nor
man perfected without
trials” - Chinese Proverbs

Anda mungkin juga menyukai