PEMODELAN MATEMATIKA
“SISTEM PERHITUNGAN EMISI CO2 YANG DIHASILKAN DARI
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SMARTPHONE MENGGUNAKAN
APLIKASI GUI MATLAB”
KELOMPOK 2 :
AJENG YUNI PRATIWI G 201 18 002
CITRA DWI PUTRI G 201 18 051
DANIEL ALDITYA LAWAU G 201 18 015
JANUARI, 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia dan nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan
yang berjudul “Sistem Perhitungan Emisi CO2 Yang Dihasilkan Dari Penggunaan
Media Sosial Pada Smartphone Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB” disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemodelan Matematika yang
disusun oleh Kelompok 2. Laporan ini berisi tentang bagaimana menghitung
emisi CO2 yang dihasilkan dari penggunaan media sosial pada smartphone
menggunakan program aplikasi pada komputer yakni dengan GUI MATLAB.
Meski telah disusun secara maksimal, akan tetapi sebagai manusia biasa kami
sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih sangat banyak
kekurangan. Semoga laporan ini dapat menjadi inspirasi atau sarana yang dapat
membantu kita lebih belajar lagi bagaimana perhitungan emisi CO 2 dan
bagaimana program yang terdapat dalam laporan ini. Demikian, semoga para
pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran serta menambah pengetahuan
lebih dari laporan ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR SIMBOL vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 7
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
1.5 Batasan Masalah ............................................................................ 10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 32
4.2 Saran ............................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR SIMBOL
¿ : Sama dengan
× : Kali
÷ : Bagi
+¿ : Tambah
Σ : Sigma
% : Persen
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan CO2 merupakan potensi gas efek rumah kaca yang bisa
membangkitkan suhu panas di bumi. Meningkatnya konsentrasi CO2 di
atmosfer dapat menyebabkan pemanasan global yang berdampak pada iklim
yang tidak stabil sehingga pada akhirnya akan menyebabkan bencana alam
di berbagai wilayah dunia. Konsekuensi-konsekuensi pemanasan global dan
perubahan iklim yang terjadi meliputi kenaikan permukaan laut yang bisa
mengancam pulau dan masyarakat-masyarakat pantai, siklus hidrologi yang
tidak menentu menyebabkan terjadinya curah hujan ekstrim, dan perubahan
ekologis yang bisa mengancam produktivitas pertanian dan banyak
berpengaruh pada kesehatan manusia.
7
berlebihan, dan penggunaan perangkat elektronik berbasis listrik untuk
membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari secara berlebihan adalah
kebiasaan hidup modern. Faktanya hampir seluruh kegiatan kita
berkontribusi terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini
terjadi karena sebagian besar aktivitas manusia membutuhkan sumber
energi yang saat ini sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fossil
seperti: minyak bumi, gas alam dan batubara; dan ekstraksi sumber daya
alam lainnya. Pembakaran bahan bakar fossil untuk memenuhi kebutuhan
energi manusia dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari berkontribusi
terhadap hampir 2/3 emisi gas rumah kaca yang diproduksi secara global.
Besaran emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh individu untuk kegiatan
sehari-hari dan/atau organisasi untuk menyelenggarakan peristiwa (event)
atau membuat produk disebut sebagai Jejak Karbon. Lazimnya besaran
emisi ini dinyatakan dalam satuan ton karbon atau ton karbon dioksida
ekuivalen.
8
selama 10 menit menghasilkan 1g karbon dioksida, lalu mengecek newsfeed
facebook selama setahun menyebabkan 269g karbon dioksida lepas ke
udara.
Oleh sebab itu, sangat diperlukan usaha untuk mengurangi emisi CO 2. Hal
tersebut bisa dimulai dengan menghitung jumlah emisi karbon (CO 2) dari
rumah kita atau dari kegiatan sehari-hari. Untuk membangun kesadaran
individu dan kelompok tentang konsekuensi aktivitas dan gaya hidup
terhadap pengerusan daya dukung bumi, dampak lingkungan dan perubahan
iklim. Peningkatan kesadaran diharapkan dapat mendorong setiap individu
untuk lebih bertanggung jawab dan mampu merancang serangkaian
tindakan yang diperlukan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca
yang dihasilkan dari aktivitasnya. Apabila tindakan ini dilakukan secara
kolektif dan berkelanjutan, aksi tersebut dapat menjadi dasar untuk
mewujudkan masyarakat rendah karbon (low carbon society).
9
4. Bagaimana cara merancang dan membangun suatu “Sistem Perhitungan
Emisi CO2 Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Media Sosial Pada
Smartphone Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB”?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengidentifikasi kegunaan dari perhitungan emisi CO2.
2. Dapat mengetahui cara menghitung emisi CO2 yang dihasilkan dari
penggunaan media sosial pada smartphone.
3. Dapat mengetahui keunggulan dari sistem perhitungan emisi CO2.
4. Dapat merancang dan membangun suatu “Sistem Perhitungan Emisi
CO2 Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Media Sosial Pada Smartphone
Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB”.
10
3. Hasil dari sistem ini menginformasikan emisi karbon yang dihasilkan
sesuai dengan merk smarthphone dan penggunaan yang telah diinputkan
oleh pengguna.
4. Dirancang dan diimplementasikan dalam bentuk aplikasi menggunakan
bahasa pemograman GUI MATLAB.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
12
4. Menguji perkiraan terhadap data riil. Jika perkiraan yang kita buat tidak
sebading dengan kenyataan, maka model yang didapat perlu diperhalus
atau merumuskan model baru dan memulai daur kembali. Bisa juga
dengan memperbaiki asumsi-asumsi yang diberikan.
Emisi (buangan) gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan dari hasil
pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Contohnya CO2 yang
merupakan gas buang dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas LPG
(elpiji) dan bahan bakar lain yang banyak mengandung hidro karbon
(senyawa yang mengandung hidrogen dan karbon). Contoh lain, CFC
(Chlor Fluoro Carbon) dari gas pendingin (gas freon) pada AC, kulkas, cat
piloks, obat nyamuk semprot, hair spray semprot, dll. Bisa juga emisi
karbon berupa atom karbon (C) yang terlepas ke udara saat terjadi peristiwa
pembakaran seperti jelaga, butiran-butiran karbon yang berwarna hitam saat
13
kita meyulut ban bekas, membakar aspal, membakar lilin, dan lain-lain.
Tetapi ini bentuknyaa padat, bukan gas.
14
yang menggunakan bahan bakar fosil termasuk kendaraan milik
perusahaan untuk transportasi orang/barang. Sumber lainnya bisa dari
proses produksi yang mengemisikan gas-gas rumah kaca (GRK)
lainnya, seperti CH4, PF5, dll (lihat Tabel 1). Data yang diperlukan
adalah data jumlah bahan bakar fosil yang dipakai, misal berapa liter
solar dalam 1 tahun. Data ini bisa didapat dari bukti pembelian solar
dari bagian keuangan atau pembelian.
- Scope 2 adalah emisi yang berasal dari energi yang dibeli atau
didatangkan dari luar, misal listrik yang dipakai dari PLN atau steam
dari pemasok luar. Data yang diperlukan adalah data jumlah listrik
(dalam kWh) per tahun yang bisa didapat dari tagihan listrik PLN.
- Scope 3 adalah emisi yang berasal dari kegiatan pemasok yang
memasok barang ke perusahaan. Biasanya emisi dari scope 3 ini jarang
dihitung, selain karena faktor kesulitan dalam akses data juga karena
jumlahnya yang relatif kecil.
15
Data lainnya yang harus ada adalah Faktor Konversi (lihat Tabel 2 dan
Tabel 3) untuk konversi satuan KWh dan volume bahan bakar ke jumlah
emisi CO2 (ton ekivalen). Jika emisi yang dihitung adalah GRK diluar CO 2
maka perlu data Global Warming Potensial (GWP) (lihat Tabel 1).
16
JUN 245.904 219,1
JUL 237.736 211,8
AUG 215.888 192,4
SEP 199.000 177,3
OCT 222.888 198,6
NOV 230.512 205,4
DEC 253.096 225,5
TOTAL 2.665.392 2374,9
Jadi rumus untuk di scope 1, yaitu CO2 ton e = jumlah bahan bakar fosil
(liter) x Faktor konversi (sesuai jenis bahan bakarnya) x GWP/1000
Rumus untuk scope 2, yaitu CO2 ton e = jumlah pemakaian listrik (kWh)
x faktor konversi (kg/KWh)/1000
17
2.3 GUI MATLAB
GUIDE atau GUI builder merupakan sebuah graphical user interface (GUI)
yang dibangun dengan obyek grafik seperti tombol (button), kotak teks,
slider, menu dan lain-lain. Aplikasi yang menggunakan GUI umumnya lebih
mudah dipelajari dan digunakan karena orang yang menjalankannya tidak
perlu mengetahui perintah yang ada dan bagaimana kerjanya.
18
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
Tabel 5. Spesifikasi Baterai iPhone
Tipe Capacity (mAh) Watthour (Wh)
11 3110 11.91
11 Pro 3046 11.67
11 Pro Max 3969 15.04
XR 2942 11.16
XS Max 3174 12.08
XS 2658 10.13
X 2716 10.35
8 Plus 2691 10.28
8 1821 6.96
7 Plus 2900 11.10
7 1960 7.45
6s Plus 2750 10.45
6s 1715 6.55
6 1810 6.91
6 Plus 2915 11.1
5 SE 1624 6.21
5s 1560 5.92
5c 1510 5.73
5 1440 5.45
20
Realme C15 6000 mAh 24.5
Realme C11 5000 mAh 18
Realme Narzo 4300 mAh 30
Realme X3 Superzoom 4300 mAh 30
Realme 6 Pro 4300 mAh 30
Realme 6 4300 mAh 30
Realme C3 (3 Camera) 5000 mAh 10
Realme 5i 5000 mAh 50
Realme 5s 5000 mAh 10
Realme XT 4035 mAh 20
Realme 5 Pro 4035 mAh 20
Realme 5 5000 mAh 10
Realme X 3765 mAh 20
21
Samsung Galaxy Note 10 Lite 4500 mAh 25
Samsung Galaxy S10 Lite 4500 mAh 25
Samsung Galaxy A71 4500 mAh 25
22
Chrome = U7
Facebook = U 8
4. Misalkan, persentase baterai yang terkurang setiap jam (%/jam) ¿ M n
persentase baterai yang terkurang(%) Un
M n= × 60= × 60
durasi layar( menit) Tn
Diperoleh :
U1
M 1= ×60
T1
U2
M 2= ×60
T2
U3
M 3= ×60
T3
U4
M 4= ×60
T4
U5
M 5= ×60
T5
U6
M 6= × 60
T6
U7
M 7= × 60
T7
U8
M 8= × 60
T8
5. Misalkan, konsumsi listrik masing-masing aplikasi (kWh/jam) = Rn
Karena P masih dalam satuan Wh, untuk merubah ke dalam satuan
1
kWh perlu dikali .
1000
P
Rn =persentase baterai yang terkurang ( % / jam ) ×
1000
P
¿ M n×
1000
Sehingga akan diperoleh :
P
R1=M 1 ×
1000
23
P
R2=M 2 ×
1000
P
R3=M 3 ×
1000
P
R4 =M 4 ×
1000
P
R5=M 5 ×
1000
P
R6 =M 6 ×
1000
P
R7 =M 7 ×
1000
P
R8 =M 8 ×
1000
6. Misalkan, Emisi CO2 dalam satuan kilogram per jam (kg/jam) yang
dihasilkan masing-masing aplikasi = C n
(Faktor Konversi = 0,891 kg/kWh diambil dari surat Mentri ESDM
no.3783/21/600.5/2008)
CO 2 kg=Konsumsi listrik ( kWh/ jam) × Faktor konversi (kg /kWH )
C n=Rn ×0,891
Sehingga akan diperoleh :
C 1=R1 × 0,891
C 2=R2 × 0,891
C 3=R3 ×0,891
C 4=R 4 ×0,891
C 5=R5 ×0,891
C 6=R6 ×0,891
C 7=R7 ×0,891
C 8=R8 ×0,891
7. Total Emisi Karbon yang dihasilkan dalam satuan kilogram per jam
(kg/jam)
8
∑ Cn
n =1
24
3.3 Flowchart
25
3.4 Pengujian Data Secara Manual
Dalam pengujian data yang digunakan dalam laporan ini yaitu data sampel
pada smartphone iPhone XR dengan besar listrik baterai P = 11,16 Wh dan
penggunaan baterai untuk beberapa aplikasi yaitu Instagram, Youtube,
WhatsApp, Twitter, Tiktok, Telegram, Chrome dan Facebook.
26
U2 12 %
Youtube : M 2= ×60= × 60=12,632 % /jam
T2 57 menit
U3 9%
WhatsApp : M 3= ×60= × 60=2,8421 % / jam
T3 190 menit
U4 5%
Twitter : M 4= ×60= ×60=12,5 % / jam
T4 24 menit
U5 2%
Tiktok : M 5= ×60= ×60=2,8571% / jam
T5 42 menit
U6 10 %
Telegram : M 6= × 60= × 60=9,6774 % / jam
T6 62 menit
U7 9%
Chrome : M 7= × 60= ×60=8,5714 % / jam
T7 63 menit
U8 24 %
Facebook : M 8= × 60= ×60=10,4347 %/ jam
T8 138 menit
27
Youtube : C 2=R2 × 0,891=0,14097312 ×0,891=0,1256070
WhatsApp : C 3=R3 ×0,891=0,031717836× 0,891=0,0282605
Twitter : C 4=R 4 ×0,891=0,1395× 0,891=0,1242945
Tiktok : C 5=R5 ×0,891=0,031885236× 0,891=0,0284097
Telegram : C 6=R6 ×0,891=0,107999784 ×0,891=0,0962278
Chrome : C 7=R7 ×0,891=0,095656824 ×0,891=0,0852302
Facebook : C 8=R8 ×0,891=0,116451252× 0,891=0,1037580
∑ C n=C 1 +C2 +C 3+ C4 + C5 +C 6+ C7 +C 8
n =1
Nama Tn Un Mn
n Rn (kWh/jam) C n (kg/jam)
Aplikasi (menit) (%) (%/jam)
Total 0,6942361
28
Sehingga diperoleh jumlah Emisi CO2 yang dihasilkan oleh sampel
smartphone tersebut adalah sebesar 0,6942361 kg/jam. Sehingga telah
diperoleh besar Emisi CO2 yang dihasilkan saat membuka aplikasi-aplikasi
tersebut dalam durasi 1 jam.
29
3.5 Program Pengujian Data
30
Gambar 5. Sintaks Input Durasi Layar
31
Gambar 8. Sintaks Perhitungan Emisi CO2
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Adapun saran dari laporan ini adalah program yang dibuat dapat
dikembangkan menjadi suatu aplikasi yang berbasis mobile dan masih dapat
dikembangkan menjadi lebih baik lagi karena kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam program yang dibuat. Setelah itu kita bisa
mengidentifikasi potensi-potensi pengurangan emisi karbon dan
menetapkan target berapa besar target pengurangan.
33
DAFTAR PUSTAKA