Anda di halaman 1dari 34

Laporan

PEMODELAN MATEMATIKA
“SISTEM PERHITUNGAN EMISI CO2 YANG DIHASILKAN DARI
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SMARTPHONE MENGGUNAKAN
APLIKASI GUI MATLAB”

KELOMPOK 2 :
AJENG YUNI PRATIWI G 201 18 002
CITRA DWI PUTRI G 201 18 051
DANIEL ALDITYA LAWAU G 201 18 015

PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

JANUARI, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia dan nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan
yang berjudul “Sistem Perhitungan Emisi CO2 Yang Dihasilkan Dari Penggunaan
Media Sosial Pada Smartphone Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB” disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemodelan Matematika yang
disusun oleh Kelompok 2. Laporan ini berisi tentang bagaimana menghitung
emisi CO2 yang dihasilkan dari penggunaan media sosial pada smartphone
menggunakan program aplikasi pada komputer yakni dengan GUI MATLAB.

Meski telah disusun secara maksimal, akan tetapi sebagai manusia biasa kami
sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih sangat banyak
kekurangan. Semoga laporan ini dapat menjadi inspirasi atau sarana yang dapat
membantu kita lebih belajar lagi bagaimana perhitungan emisi CO 2 dan
bagaimana program yang terdapat dalam laporan ini. Demikian, semoga para
pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran serta menambah pengetahuan
lebih dari laporan ini.

Palu, 06 Januari 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR SIMBOL vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 7
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
1.5 Batasan Masalah ............................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pemodelan Matematika ................................................................. 12
2.2 Emisi Karbon .................................................................................. 13
2.3 GUI MATLAB ................................................................................ 18

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Data Spesifikasi Baterai Smartphone ........................................... 19
3.2 Algoritma Perhitungan Emisi CO2 .............................................. 22
3.3 Flowchart ....................................................................................... 25
3.4 Pengujian Data Secara Manual ................................................... 26
3.5 Program Pengujian Data .............................................................. 29

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 32
4.2 Saran ............................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tahapan Pemodelan Matematika ...................................................... 12


Gambar 2. Penggunaan Baterai iPhone XR ........................................................ 26
Gambar 3. Sintaks Input Merk HP dan Wh ........................................................ 29
Gambar 4. Sintaks Perhitungan Baterai yang Terkurang .................................... 29
Gambar 5. Sintaks Input Durasi Layar ............................................................... 30
Gambar 6. Sintaks Input Baterai yang Berkurang .............................................. 30
Gambar 7. Sintaks Perhitungan Konsumsi Listrik .............................................. 30
Gambar 8. Sintaks Perhitungan Emisi CO2 ........................................................ 31
Gambar 9. Sintaks Jumlah Emisi CO2 ................................................................ 31
Gambar 10. Sintaks Output ................................................................................. 31
Gambar 11. Output Tampilan Program .............................................................. 31

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Gas Rumah Kaca (GRK) dan GWP ........................................... 15


Tabel 2. Contoh Perhitungan Untuk Pemakaian Solar ........................................ 16
Tabel 3. Contoh Perhitungan Untuk Konsumsi Listrik ....................................... 16
Tabel 4. Spesifikasi Baterai OPPO ...................................................................... 19
Tabel 5. Spesifikasi Baterai iPhone ..................................................................... 20
Tabel 6. Spesifikasi Baterai Realme .................................................................... 20
Tabel 7. Spesifikasi Baterai Samsung .................................................................. 21
Tabel 8. Perhitungan Emisi CO2 .......................................................................... 28

v
DAFTAR SIMBOL

¿ : Sama dengan
× : Kali
÷ : Bagi
+¿ : Tambah
Σ : Sigma
% : Persen

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanasan Global atau yang dikenal dengan Global Warming merupakan


fenomena meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan
Bumi. Pemanasan Global disebabkan diantaranya oleh ‚Greenhouse Effect
atau yang kita kenal dengan efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan
karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di
atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya.

Peningkatan CO2 merupakan potensi gas efek rumah kaca yang bisa
membangkitkan suhu panas di bumi. Meningkatnya konsentrasi CO2 di
atmosfer dapat menyebabkan pemanasan global yang berdampak pada iklim
yang tidak stabil sehingga pada akhirnya akan menyebabkan bencana alam
di berbagai wilayah dunia. Konsekuensi-konsekuensi pemanasan global dan
perubahan iklim yang terjadi meliputi kenaikan permukaan laut yang bisa
mengancam pulau dan masyarakat-masyarakat pantai, siklus hidrologi yang
tidak menentu menyebabkan terjadinya curah hujan ekstrim, dan perubahan
ekologis yang bisa mengancam produktivitas pertanian dan banyak
berpengaruh pada kesehatan manusia.

Pada masa kini, kecenderungan manusia untuk memperoleh hidup yang


nyaman mendorong lahirnya kebiasaan hidup (lifestyle) yang berdampak
buruk terhadap lingkungan. Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi
terutama mobil dibandingkan dengan kendaraan umum atau kendaraan
tanpa mesin, penggunaan pendingin udara atau pemanas ruangan secara

7
berlebihan, dan penggunaan perangkat elektronik berbasis listrik untuk
membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari secara berlebihan adalah
kebiasaan hidup modern. Faktanya hampir seluruh kegiatan kita
berkontribusi terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini
terjadi karena sebagian besar aktivitas manusia membutuhkan sumber
energi yang saat ini sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fossil
seperti: minyak bumi, gas alam dan batubara; dan ekstraksi sumber daya
alam lainnya. Pembakaran bahan bakar fossil untuk memenuhi kebutuhan
energi manusia dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari berkontribusi
terhadap hampir 2/3 emisi gas rumah kaca yang diproduksi secara global.
Besaran emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh individu untuk kegiatan
sehari-hari dan/atau organisasi untuk menyelenggarakan peristiwa (event)
atau membuat produk disebut sebagai Jejak Karbon. Lazimnya besaran
emisi ini dinyatakan dalam satuan ton karbon atau ton karbon dioksida
ekuivalen.

Pemanasan global juga dapat disebabkan dengan sekadar berselancar di


dunia maya, maka hal itu turut menyumbang karbon disoksida atas
konsumsi listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan PC, laptop, atau
mengisi daya di ponsel. Laporan Gartner, sebuah badan riset global, yang
dilansir Guardian menunjukkan, berselancar di dunia maya dalam setahun
membutuhkan listrik sebesar 365 kWh (kilowatt-hours) dan menghasilkan
karbon dioksida setara dengan yang dihasilkan mobil tatkala bepergian
sejauh 1.400 kilometer. Tiap melakukan satu pencarian via Google
membutuhkan listrik sekitar 3,4 Wh, setara dengan pelepasan 0,8g karbon
dioksida ke udara. Sementara mengirim atau menerima 20 surat elektronik,
baik di Gmail maupun Yahoo Mail, jika dikalkulasikan dalam setahun dapat
menghasilkan karbon dioksida sama dengan perjalanan menggunakan mobil
sejauh 1.000 kilometer. Sementara itu, laporan Guardian lain terkait emisi
gas melalui penggunaan internet juga menjelaskan: pencarian tunggal di
Google menghasilkan 0,2g karbon dioksida, menonton video di Youtube

8
selama 10 menit menghasilkan 1g karbon dioksida, lalu mengecek newsfeed
facebook selama setahun menyebabkan 269g karbon dioksida lepas ke
udara.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan usaha untuk mengurangi emisi CO 2. Hal
tersebut bisa dimulai dengan menghitung jumlah emisi karbon (CO 2) dari
rumah kita atau dari kegiatan sehari-hari. Untuk membangun kesadaran
individu dan kelompok tentang konsekuensi aktivitas dan gaya hidup
terhadap pengerusan daya dukung bumi, dampak lingkungan dan perubahan
iklim. Peningkatan kesadaran diharapkan dapat mendorong setiap individu
untuk lebih bertanggung jawab dan mampu merancang serangkaian
tindakan yang diperlukan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca
yang dihasilkan dari aktivitasnya. Apabila tindakan ini dilakukan secara
kolektif dan berkelanjutan, aksi tersebut dapat menjadi dasar untuk
mewujudkan masyarakat rendah karbon (low carbon society).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka


judul yang diangkat penulis dalam laporan ini adalah “Sistem Perhitungan
Emisi CO2 Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Media Sosial Pada
Smartphone Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB”. Dapat
menyediakan sebuah sistem untuk menghitung emisi CO2 sehingga kita bisa
tahu berapa besar kontribusi kita terhadap pemanasan global dan perubahan
iklim.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah sebagai berikut.


1. Apa kegunaan dari menghitung emisi CO2?
2. Bagaimana cara menghitung emisi CO2 yang dihasilkan dari
penggunaan media sosial pada smartphone?
3. Apa keunggulan dari sistem perhitungan emisi CO2?

9
4. Bagaimana cara merancang dan membangun suatu “Sistem Perhitungan
Emisi CO2 Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Media Sosial Pada
Smartphone Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB”?
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut.


1. Mengidentifikasi kegunaan dari perhitungan emisi CO2.
2. Mengetahui cara menghitung emisi CO2 yang dihasilkan dari
penggunaan media sosial pada smartphone.
3. Mengetahui keunggulan dari sistem perhitungan emisi CO2.
4. Merancang dan membangun suatu “Sistem Perhitungan Emisi CO 2
Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Media Sosial Pada Smartphone
Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB”.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengidentifikasi kegunaan dari perhitungan emisi CO2.
2. Dapat mengetahui cara menghitung emisi CO2 yang dihasilkan dari
penggunaan media sosial pada smartphone.
3. Dapat mengetahui keunggulan dari sistem perhitungan emisi CO2.
4. Dapat merancang dan membangun suatu “Sistem Perhitungan Emisi
CO2 Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Media Sosial Pada Smartphone
Menggunakan Aplikasi GUI MATLAB”.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari laporan ini adalah sebagai berikut.


1. Data yang digunakan dalam laporan ini yaitu data sample pada
smartphone iPhone XR.
2. Parameter yang digunakan untuk menghitung emisi karbon dibatasi pada
spesifikasi baterai yaitu Watthour baterai, persentase baterai yang
terpakai saat menggunakan aplikasi, dan durasi penggunaan aplikasi.

10
3. Hasil dari sistem ini menginformasikan emisi karbon yang dihasilkan
sesuai dengan merk smarthphone dan penggunaan yang telah diinputkan
oleh pengguna.
4. Dirancang dan diimplementasikan dalam bentuk aplikasi menggunakan
bahasa pemograman GUI MATLAB.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemodelan Matematika

Pemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha untuk


mempresentasikan dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem pada
dunia real dalam pernyataan matematika sehingga diperoleh pemahaman
dari problem dunia real ini menjadi lebih tepat (Prayudi, 2006).
Sederhananya, model matematika merupakan usaha untuk menggambarkan
suatu fenomena ke dalam bentuk rumus matematis sehingga mudah untuk
dipelajari dan dilakukan perhitungan.

Tahapan pemodelan matematika dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Pemodelan Matematika


1. Mengenali dan menamai variabel bebas dan tak bebas serta membuat
asumsi-asumsi seperlunya untuk menyederhanakan fenomena sehingga
membuatnya dapat ditelusuri secara matematika.
2. Menerapkan teori matematika yang telah diketahui pada model
matematika yang telah dirumuskan guna mendapatkan kesimpulan
matematikanya.
3. Mengambil kesimpulan matematika tersebut dan menafsirkannya sebagai
informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dimodelkan dengan
cara memberikan penjelasan atau membuat perkiraan.

12
4. Menguji perkiraan terhadap data riil. Jika perkiraan yang kita buat tidak
sebading dengan kenyataan, maka model yang didapat perlu diperhalus
atau merumuskan model baru dan memulai daur kembali. Bisa juga
dengan memperbaiki asumsi-asumsi yang diberikan.

Jenis-jenis model matematika dapat dikelompokkan sebagai berikut.


a. Berdasarkan objeknya
1. Model lingkungan,
2. Model keuangan,
3. Model penyakit,
4. Model sistem control,
5. Model logistic,
6. Dan lain-lain
b. Berdasarkan pola matematikanya
1. Model differensial,
2. Model stokastik,
3. Dan lain-lain
c. Berdasarkan kekontinuan data
1. Model deterministic
2. Model kontinu

2.2 Emisi Karbon

Emisi (buangan) gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan dari hasil
pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Contohnya CO2 yang
merupakan gas buang dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas LPG
(elpiji) dan bahan bakar lain yang banyak mengandung hidro karbon
(senyawa yang mengandung hidrogen dan karbon). Contoh lain, CFC
(Chlor Fluoro Carbon) dari gas pendingin (gas freon) pada AC, kulkas, cat
piloks, obat nyamuk semprot, hair spray semprot, dll. Bisa juga emisi
karbon berupa atom karbon (C) yang terlepas ke udara saat terjadi peristiwa
pembakaran seperti jelaga, butiran-butiran karbon yang berwarna hitam saat

13
kita meyulut ban bekas, membakar aspal, membakar lilin, dan lain-lain.
Tetapi ini bentuknyaa padat, bukan gas.

Beberapa contoh tentang jejak karbon sebagai berikut.


1. Apabila kita mengendarai mobil yang berbahan bakar bensin atau solar
(yang merupakan energi yang tidak terbarukan) dari satu tempat ke
tempat lain, maka aktivitas ini akan menghasilkan emisi CO2 dalam
jumlah tertentu. Perjalanan sejauh 1 km akan menghasilkan emisi
sebanyak 200 gram CO2.
2. Penggunaan energi listrik untuk keperluaan sehari-hari misalnya
penerangan, menggerakan atau menyalakan perangkat pribadi
(notebook, HP, PDA, dsb) dapat memproduksi emisi CO2 yang
bersumber dari pembakaran bahan bakar fossil di pembangkit listrik.
Untuk setiap penggunaan lampu berdaya 10 Watt yang dinyalakan
selama 1 jam, maka CO2 yang dihasilkan adalah 9,51 gram.
3. Apabila kita mulai mengurangi penggunaan kertas untuk kebutuhan
pencetakan (printing), maka kita bisa mengurangi sekitar 226,8 gram
CO2 per lembarnya. Oleh karena itu, melakukan pencetakan dokumen
secara bijaksana, menggunakan kertas pada dua sisinya akan sangat
membantu memangkas emisi gas rumah kaca dari produksi kertas.

Semua orang dapat berkontribusi untuk mengurangi dampak negatif dari


fenomena perubahan iklim, seperti meningkatnya bencana banjir,
kekeringan, gagal panen, naiknya permukaan air laut, dll. Hal tersebut bisa
dimulai dengan menghitung jumlah emisi karbon (CO2) dari rumah atau dari
kegiatan di perusahaan dimana seseorang bekerja. Diawali dengan
menghitung karbon dari perusahaan dengan asumsi jumlahnya akan jauh
lebih besar dibandingkan emisi karbon dari rumah. Banyak rujukan yang
menyarankan untuk mengelompokan sumber emisi menjadi 3 kelompok,
yaitu scope 1, 2 dan 3.
- Scope 1 adalah emisi karbon dari kegiatan dimana kita punya kendali
penuh, misal pengoperasian boiler, genset atau alat/fasilitas lainnya

14
yang menggunakan bahan bakar fosil termasuk kendaraan milik
perusahaan untuk transportasi orang/barang. Sumber lainnya bisa dari
proses produksi yang mengemisikan gas-gas rumah kaca (GRK)
lainnya, seperti CH4, PF5, dll (lihat Tabel 1). Data yang diperlukan
adalah data jumlah bahan bakar fosil yang dipakai, misal berapa liter
solar dalam 1 tahun. Data ini bisa didapat dari bukti pembelian solar
dari bagian keuangan atau pembelian.
- Scope 2 adalah emisi yang berasal dari energi yang dibeli atau
didatangkan dari luar, misal listrik yang dipakai dari PLN atau steam
dari pemasok luar. Data yang diperlukan adalah data jumlah listrik
(dalam kWh) per tahun yang bisa didapat dari tagihan listrik PLN.
- Scope 3 adalah emisi yang berasal dari kegiatan pemasok yang
memasok barang ke perusahaan. Biasanya emisi dari scope 3 ini jarang
dihitung, selain karena faktor kesulitan dalam akses data juga karena
jumlahnya yang relatif kecil.

Tabel 1. Daftar Gas Rumah Kaca (GRK) dan GWP


Global Warming Potential
Chemical Chemical
Species GWP Species GWP
formula formula
CO2 CO2 1 HFC-23 CHF3 11,700
Methane * CH4 21 HFC-236fa C3H2F6 6,300
Nitrous oxide N2O 310 HFC-143a C2H3F3 3,800
Perfluoroethane C2F6 9,200 HFC-134a CH2FCF3 1,300
Perfluoropentan
C5F12 7,500 HFC-134 C2H2F4 1,000
e
Perfluorohexane C6F14 7,400 HFC-32 CH2F2 650
Sulphur
SF6 23,900 HFC-41 CH3F 150
hexafluoride
Climate Change 1995: The Science of Climate Change, p. 22,
Intergovernmental Panel on Climate Change, 1996.

15
Data lainnya yang harus ada adalah Faktor Konversi (lihat Tabel 2 dan
Tabel 3) untuk konversi satuan KWh dan volume bahan bakar ke jumlah
emisi CO2 (ton ekivalen). Jika emisi yang dihitung adalah GRK diluar CO 2
maka perlu data Global Warming Potensial (GWP) (lihat Tabel 1).

Tabel 2. Contoh Perhitungan Untuk Pemakaian Solar


Konsumsi Solar
Bulan Emisi CO2 (ton) Keterangan
(liter)
JAN 8.655 23 Faktor Konversi =
FEB 12.625 33 2,6413 kg/liter
MAR 8.291 22 (Diambil dari
APR 11.100 29 Faktor Konversi
MAY 5.720 15 DEFRA 2010)
JUN 6.595 17
JUL 7.925 21
AUG 6.665 18
SEP 6.805 18
OCT 7.515 20
NOV 6.120 16
DEC 4.995 13
TOTAL 93.011 246

Tabel 3. Contoh Perhitungan Untuk Konsumsi Listrik


Konsumsi Solar
Bulan Emisi CO2 (ton) Keterangan
(liter)
JAN 206.264 183,8 Faktor Konversi =
FEB 209.992 187,1 0,891 kg/kWh
MAR 205.632 183,2 (Diambil dari surat
APR 217.424 193,7 Mentri ESDM no.
MAY 221.056 197,0 3783/21/600.5/2008)

16
JUN 245.904 219,1
JUL 237.736 211,8
AUG 215.888 192,4
SEP 199.000 177,3
OCT 222.888 198,6
NOV 230.512 205,4
DEC 253.096 225,5
TOTAL 2.665.392 2374,9

Jadi rumus untuk di scope 1, yaitu CO2 ton e = jumlah bahan bakar fosil
(liter) x Faktor konversi (sesuai jenis bahan bakarnya) x GWP/1000
Rumus untuk scope 2, yaitu CO2 ton e = jumlah pemakaian listrik (kWh)
x faktor konversi (kg/KWh)/1000

Menghitung Jejak Karbon akan membantu individu dan kelompok untuk


mengetahui seberapa besar produksi emisi karbon yang dihasilkan pada satu
waktu periode tertentu. Untuk melakukan perhitungan tersebut, alat bantu
seperti kalkulator Jejak Karbon diperlukan. Pengukuran jejak karbon
bertujuan untuk mengetahui besaran emisi gas rumah kaca yang dihasilkan
dari gaya hidup dan konsumsi langsung terhadap barang dan jasa oleh
individu atau kelompok. Kadang ada juga yang menghitung dengan
pendekatan yang berbeda atau lebih rinci. Contoh penghitungan Jejak
Karbon yang paling sederhana adalah: 1) konsumsi energi, biasanya tenaga
listrik; 2) perjalanan dengan menggunakan motor/mobil, atau 3) perjalanan
dengan menggunakan pesawat. Setelah menghitung emisi karbon, kita bisa
tahu berapa besar kontribusi kita terhadap pemanasan global dan perubahan
iklim. Setelah itu kita bisa mengidentifikasi potensi-potensi pengurangan
emisi karbon dan menetapkan target berapa besar target pengurangan.

17
2.3 GUI MATLAB

GUIDE atau GUI builder merupakan sebuah graphical user interface (GUI)
yang dibangun dengan obyek grafik seperti tombol (button), kotak teks,
slider, menu dan lain-lain. Aplikasi yang menggunakan GUI umumnya lebih
mudah dipelajari dan digunakan karena orang yang menjalankannya tidak
perlu mengetahui perintah yang ada dan bagaimana kerjanya.

Sampai saat ini, jika kita membicarakan pemrograman berorientasi visual,


yang ada di benak kita adalah sederetan bahasa pemrograman, seperti visual
basic, Delphi, visual C++, visual Fox Pro, dan lainnya yang memang
didesain secara khusus untuk itu. Matlab merintis ke arah pemrograman
yang menggunakan GUI dimulai dari versi 5, yang terus disempurnakan
sampai sekarang (Matlab 7).

GUIDE Matlab mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan


bahasa pemrograman lainnya, di antaranya:
a) GUIDE Matlab banyak digunakan dan cocok untuk aplikasi-aplikasi
berorientasi sains, sehingga banyak peneliti dan mahasiswa
menggunakan GUIDE Matlab untuk menyelesaikan riset atau tugas
akhirnya.
b) GUIDE Matlab mempunyai fungsi built-in yang siap digunakan dan
pemakai tidak perlu repot membuatnya sendiri.
c) Ukuran file, baik FIG-file maupun M-file, yang dihasilkan relatif kecil.
d) Kemampuan grafisnya cukup andal dan tidak kalah dibandingkan
dengan bahasa pemrograman lainnya.

18
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Spesifikasi Baterai Smartphone

Data spesifikasi baterai smartphone merupakan data berupa spesifikai


baterai yang terdapat pada masing-masing baterai smartphone. Spesifikasi
baterai tersebut berupa kapasitas baterai (mAh) dan watthour baterai (Wh)
pada beberapa smartphone seperti smartphone merek OPPO, iPhone,
Realme, dan Samsung. Data tersebut nantinya akan dipilih oleh pengguna.

Tabel di bawah merupakan beberapa data spesifikasi baterai smartphone


yang didapat pada situs-situs smartphone tersebut.

Tabel 4. Spesifikasi Baterai OPPO


Tipe Capacity (mAh) Watthour (Wh)

Reno2 F 4000 15.40


Reno2 4000 15.48
A33 5000 19.35
A53 5000 19.35
A92 5000 19.35
A52 5000 19.35
A12 4230 16.28
A31 4230 16.28
A91 4000 15.48
A9 2020 5000 19.35
A5 2020 5000 19.35
K3 3765 14.49

19
Tabel 5. Spesifikasi Baterai iPhone
Tipe Capacity (mAh) Watthour (Wh)

11 3110 11.91
11 Pro 3046 11.67
11 Pro Max 3969 15.04
XR 2942 11.16
XS Max 3174 12.08
XS 2658 10.13
X 2716 10.35
8 Plus 2691 10.28
8 1821 6.96
7 Plus 2900 11.10
7 1960 7.45
6s Plus 2750 10.45
6s 1715 6.55
6 1810 6.91
6 Plus 2915 11.1
5 SE 1624 6.21
5s 1560 5.92
5c 1510 5.73
5 1440 5.45

Tabel 6. Spesifikasi Baterai Realme


Tipe Capacity (mAh) Watthour (Wh)

Realme C17 5000 mAh 18


Realme 7 Pro 4500 mAh 65
Realme 7i 5000 mAh 18
Realme 7 5000 mAh 18
Realme X50 5G 4200 mAh  30

20
Realme C15 6000 mAh 24.5
Realme C11 5000 mAh 18
Realme Narzo 4300 mAh 30
Realme X3 Superzoom 4300 mAh 30
Realme 6 Pro 4300 mAh 30
Realme 6 4300 mAh 30
Realme C3 (3 Camera) 5000 mAh 10
Realme 5i 5000 mAh 50
Realme 5s 5000 mAh 10
Realme XT 4035 mAh 20
Realme 5 Pro 4035 mAh 20
Realme 5 5000 mAh 10
Realme X 3765 mAh 20

Tabel 7. Spesifikasi Baterai Samsung


Tipe Capacity (mAh) Watthour (Wh)

Samsung Galaxy M51 7000 mAh 25


Samsung Galaxy S20 FE 4500 mAh 15
Samsung Galaxy Z Fold 2 4500 mAh 15
Samsung Galaxy Note20 Ultra 4500 mAh 15
Samsung Galaxy A01 Core 3000 mAh 19.35
Samsung Galaxy A21s 5000 mAh 15
Samsung Galaxy M11 5000 mAh 15
Samsung Galaxy M21 6000 mAh 15
Samsung Galaxy M31 6000 mAh 15
Samsung Galaxy A01 3000 mAh 19.35
Samsung Galaxy S20 Ultra 5000 mAh 45
Samsung Galaxy S20+ 4500 mAh 25
Samsung Galaxy S20 4000 mAh 25
Samsung Galaxy Z Flip 3300 mAh 15

21
Samsung Galaxy Note 10 Lite 4500 mAh 25
Samsung Galaxy S10 Lite 4500 mAh 25
Samsung Galaxy A71 4500 mAh 25

3.2 Algoritma Perhitungan Emisi CO2

Algoritma untuk menghitung emisi CO2 yang dihasilkan dari penggunaan


media sosial pada smartphone sebagai berikut.
1. Memilih merek dan tipe smartphone yang digunakan.
Misalkan, merek dan tipe smartphone = P
Terdapat informasi spesifikasi baterai, yaitu besar listrik baterai sebesar
P (watthour/Wh).
2. Input durasi layar dalam satuan menit.
Misalkan, durasi layar = T n
Instagram = T 1
Youtube = T2
WhatsApp = T 3
Twitter = T4
Tiktok = T5
Telegram = T6
Chrome = T7
Facebook = T 8
3. Input persentase baterai yang terkurang dalam satuan persen (%).
Misalkan, persentase baterai yang terkurang = U n
Instagram = U 1
Youtube = U2
WhatsApp = U 3
Twitter = U4
Tiktok = U5
Telegram = U6

22
Chrome = U7
Facebook = U 8
4. Misalkan, persentase baterai yang terkurang setiap jam (%/jam) ¿ M n
persentase baterai yang terkurang(%) Un
M n= × 60= × 60
durasi layar( menit) Tn
Diperoleh :
U1
M 1= ×60
T1
U2
M 2= ×60
T2
U3
M 3= ×60
T3
U4
M 4= ×60
T4
U5
M 5= ×60
T5
U6
M 6= × 60
T6
U7
M 7= × 60
T7
U8
M 8= × 60
T8
5. Misalkan, konsumsi listrik masing-masing aplikasi (kWh/jam) = Rn
Karena P masih dalam satuan Wh, untuk merubah ke dalam satuan
1
kWh perlu dikali .
1000
P
Rn =persentase baterai yang terkurang ( % / jam ) ×
1000
P
¿ M n×
1000
Sehingga akan diperoleh :
P
R1=M 1 ×
1000

23
P
R2=M 2 ×
1000
P
R3=M 3 ×
1000
P
R4 =M 4 ×
1000
P
R5=M 5 ×
1000
P
R6 =M 6 ×
1000
P
R7 =M 7 ×
1000
P
R8 =M 8 ×
1000
6. Misalkan, Emisi CO2 dalam satuan kilogram per jam (kg/jam) yang
dihasilkan masing-masing aplikasi = C n
(Faktor Konversi = 0,891 kg/kWh diambil dari surat Mentri ESDM
no.3783/21/600.5/2008)
CO 2 kg=Konsumsi listrik ( kWh/ jam) × Faktor konversi (kg /kWH )
C n=Rn ×0,891
Sehingga akan diperoleh :
C 1=R1 × 0,891
C 2=R2 × 0,891
C 3=R3 ×0,891
C 4=R 4 ×0,891
C 5=R5 ×0,891
C 6=R6 ×0,891
C 7=R7 ×0,891
C 8=R8 ×0,891
7. Total Emisi Karbon yang dihasilkan dalam satuan kilogram per jam
(kg/jam)
8

∑ Cn
n =1

24
3.3 Flowchart

25
3.4 Pengujian Data Secara Manual

Dalam pengujian data yang digunakan dalam laporan ini yaitu data sampel
pada smartphone iPhone XR dengan besar listrik baterai P = 11,16 Wh dan
penggunaan baterai untuk beberapa aplikasi yaitu Instagram, Youtube,
WhatsApp, Twitter, Tiktok, Telegram, Chrome dan Facebook.

Gambar 2. Penggunaan Baterai iPhone XR

- Persentase baterai yang terkurang setiap jam (%/jam)


U1 17 %
Instagram : M 1= ×60= × 60=10,3030 % / jam
T1 99 menit

26
U2 12 %
Youtube : M 2= ×60= × 60=12,632 % /jam
T2 57 menit
U3 9%
WhatsApp : M 3= ×60= × 60=2,8421 % / jam
T3 190 menit
U4 5%
Twitter : M 4= ×60= ×60=12,5 % / jam
T4 24 menit
U5 2%
Tiktok : M 5= ×60= ×60=2,8571% / jam
T5 42 menit
U6 10 %
Telegram : M 6= × 60= × 60=9,6774 % / jam
T6 62 menit
U7 9%
Chrome : M 7= × 60= ×60=8,5714 % / jam
T7 63 menit
U8 24 %
Facebook : M 8= × 60= ×60=10,4347 %/ jam
T8 138 menit

- Konsumsi listrik masing-masing aplikasi (kWh/jam)


P 11,16
Instagram : R1=M 1 × =10,3030× =0,11498148
1000 1000
P 11,16
Youtube : R2=M 2 × =12,632× =0,14097312
1000 1000
P 11,16
WhatsApp : R3=M 3 × =2,8421× =0,031717836
1000 1000
P 11,16
Twitter : R4 =M 4 × =12,5 × =0,1395
1000 1000
P 11,16
Tiktok : R5=M 5 × =2,8571× =0,031885236
1000 1000
P 11,16
Telegram : R6 =M 6 × =9,6774 × =0,107999784
1000 1000
P 11,16
Chrome : R7 =M 7 × =8,5714 × =0,095656824
1000 1000
P 11,16
Facebook : R8 =M 8 × =10,4347 × =0,116451252
1000 1000

- Emisi CO2 yang dihasilkan masing-masing aplikasi (kg/jam)


Instagram : C 1=R1 × 0,891=0,11498148 × 0,891=0,1024484

27
Youtube : C 2=R2 × 0,891=0,14097312 ×0,891=0,1256070
WhatsApp : C 3=R3 ×0,891=0,031717836× 0,891=0,0282605
Twitter : C 4=R 4 ×0,891=0,1395× 0,891=0,1242945
Tiktok : C 5=R5 ×0,891=0,031885236× 0,891=0,0284097
Telegram : C 6=R6 ×0,891=0,107999784 ×0,891=0,0962278
Chrome : C 7=R7 ×0,891=0,095656824 ×0,891=0,0852302
Facebook : C 8=R8 ×0,891=0,116451252× 0,891=0,1037580

- Total Emisi Karbon yang dihasilkan (kg/jam)


8

∑ C n=C 1 +C2 +C 3+ C4 + C5 +C 6+ C7 +C 8
n =1

¿ 0,1024484+ 0,1256070+ 0,0282605+0,1242945+¿


0,0284097+ 0,0962278+ 0,0852302+ 0,1037580
¿ 0,6942361

Tabel 8. Perhitungan Emisi CO2

Nama Tn Un Mn
n Rn (kWh/jam) C n (kg/jam)
Aplikasi (menit) (%) (%/jam)

1 Instagram 99 17% 10,3030 0,11498148 0,1024484

2 Youtube 57 12% 12,632 0,14097312 0,1256070

3 WhatsApp 190 9% 2,8421 0,031717836 0,0282605

4 Twitter 24 5% 12,5 0,1395 0,1242945

5 Tiktok 42 2% 2,8571 0,031885236 0,0284097

6 Telegram 62 10% 9,6774 0,107999784 0,0962278

7 Chrome 63 9% 8,5714 0,095656824 0,0852302

8 Facebook 138 24% 10,4347 0,116451252 0,1037580

Total 0,6942361

28
Sehingga diperoleh jumlah Emisi CO2 yang dihasilkan oleh sampel
smartphone tersebut adalah sebesar 0,6942361 kg/jam. Sehingga telah
diperoleh besar Emisi CO2 yang dihasilkan saat membuka aplikasi-aplikasi
tersebut dalam durasi 1 jam.

29
3.5 Program Pengujian Data

Gambar 3. Sintaks Input Merk HP dan Wh

Gambar 4. Sintaks Perhitungan Baterai yang Terkurang

30
Gambar 5. Sintaks Input Durasi Layar

Gambar 6. Sintaks Input Baterai yang Berkurang

Gambar 7. Sintaks Perhitungan Konsumsi Listrik

31
Gambar 8. Sintaks Perhitungan Emisi CO2

Gambar 9. Sintaks Jumlah Emisi CO2

Gambar 10. Sintaks Output

Gambar 11. Output Tampilan Program

32
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut.


1. Pengukuran emisi karbon bertujuan untuk mengetahui besaran emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan dari gaya hidup dan konsumsi langsung
terhadap barang dan jasa oleh individu atau kelompok. Setelah
menghitung emisi karbon, kita bisa tahu berapa besar kontribusi kita
terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
2. Sampel smartphone iPhone XR dengan besar listrik baterai P = 11,16
Wh dan penggunaan baterai untuk beberapa aplikasi yaitu Instagram,
Youtube, WhatsApp, Twitter, Tiktok, Telegram, Chrome dan Facebook
menghasilkan jumlah Emisi CO2 sebesar 0,6942361 kg/jam.
3. Sistem perhitungan emisi CO2 yang dirancang dapat membantu pengguna
smartphone untuk menghitung emisi karbon yang dihasilkannya secara
mudah dan tepat.
4. Hasil yang didapatkan dari pengujian secara manual memiliki hasil yang
sama dengan pengujian menggunakan program. Sehingga sistem
perhitungan emisi CO2 yang dirancang cukup akurat.

4.2 Saran

Adapun saran dari laporan ini adalah program yang dibuat dapat
dikembangkan menjadi suatu aplikasi yang berbasis mobile dan masih dapat
dikembangkan menjadi lebih baik lagi karena kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam program yang dibuat. Setelah itu kita bisa
mengidentifikasi potensi-potensi pengurangan emisi karbon dan
menetapkan target berapa besar target pengurangan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi. 2013. Aplikasi Smartphone Untuk


Menghitung Emisi Gas Rumah Kaca. https://www.bppt.go.id/teknologi-
sumberdaya-alam-dan-kebencanaan/1698-aplikasi-smartphone-untuk-
menghitung-emisi-gas-rumah-kaca. Diakses pada tanggal 05 Januari 2021
pukul 23:52 WITA.

Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi. 2010. Konsekuensi Pemanasan


Global dan Solusinya. https://www.bppt.go.id/teknologi-sumberdaya-alam-
dan-kebencanaan/389-konsekuensi-pemanasan-global-dan-solusinya.
Diakses pada tanggal 05 Januari 2021 pukul 23:54 WITA.

Faozi, Anis. 2016. Mengenal Pemodelan


Matematika. https://caramudahbelajarmatematika.com/mengenal-
pemodelan-matematika/. Diakses pada tanggal 05 Januari 2021 pukul 23:49
WITA.

Institute for Essential Services Reform. 2012. Tentang Jejak Karbon.


http://www.iesr.or.id/kkv3/tentang-jejak-karbon/. Diakses pada tanggal 05
Januari 2021 pukul 23:55 WITA.

Ismail, Randy. 2010. Cara Mudah Menghitung Emisi Karbon.


https://randyismail.wordpress.com/2010/11/27/cara-mudah-hitung-emisi-
karbon/. Diakses pada tanggal 05 Januari 2021 pukul 23:59 WITA.

Sasetyaningtyas, Dwi. 2019. Apa itu Jejak Karbon?. https://sustaination.id/jejak-


karbon/. Diakses pada tanggal 05 Januari 2021 pukul 23:58 WITA.

Zaenudin, Ahmad. 2019. Dunia IT Menyumbang Emisi Karbon yang Sangat


Besar. https://tirto.id/dunia-it-menyumbang-emisi-karbon-yang-sangat-
besar-elcZ. Diakses pada tanggal 05 Januari 2021 pukul 23:57 WITA.

Anda mungkin juga menyukai