Diferensial
Parsial
MAULIDYANI ABU, S.SI., M.SI
Materi yg akan dibahas
Definisi dan Bentuk Umum PDP O 1 : Masalah Fibrasi dan Difusi PDP O 2 : Persamaan Gelombang
1 2 3 4 5 6
PDP O 1 : Masalah Aliran PDP O 2 : Persamaan Panas / Difusi PDP O 2 : Persamaan Potensial / Laplace
Tingkat derivatif parsial tertinggi merupakan tingkat persamaan diferensial parsial tersebut.
𝜕2 𝑢 2
𝜕 𝑢
Contoh : = 𝑐2 2 merupakan persamaan diferensial parsial tingkat dua.
𝜕𝑡 2 𝜕𝑥
Pangkat tertinggi dari derivatif parsial tertinggi dalam persamaan merupakan derajat dari
persamaan diferensial parsial tersebut.
Suatu persamaan diferensial parsial dapat dibentuk dengan beberapa cara, antara lain dengan :
Eliminasi konstanta 𝑎 dan 𝑏 dari (1), (2), dan (3), maka diperoleh suatu persamaan diferensial parsial :
𝜕𝑧 𝜕𝑧
𝐹 𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝜕𝑥 , 𝜕𝑦 = 0 (4)
Dari (1), (2), dan (3) di atas 𝑓, 𝑔, 𝑓 ′ , 𝑔′ belum dapat dieliminasi. Dengan derivatif parsial tingkat lebih tinggi :
Maka dari (4), (5), dan (6) 𝑓′′ dan 𝑔′′ dapat dieliminasi, sehingga didapat
persamaan diferensial parsial :
𝜕2 𝑧 2
2 𝜕 𝑧
𝜕𝑦 2
=𝑎 𝜕𝑥 2
Peny :
2 𝑐 2𝑡 𝜕𝑢 2 2
𝑢 = 𝑒 −𝑎 sin 𝑎𝑥 → = 𝑎𝑒 −𝑎 𝑐 𝑡 cos 𝑎𝑥
𝜕𝑥
𝜕2𝑢 2 𝑒 −𝑎2 𝑐 2𝑡 sin 𝑎𝑥
= −𝑎
𝜕𝑥 2
𝜕𝑢 2 2
= −𝑎2 𝑐 2 𝑒 −𝑎 𝑐 𝑡 sin 𝑎𝑥
𝜕𝑡
𝜕𝑢 2
𝜕 𝑢 2𝑐2𝑡
Maka jelas bahwa : = 𝑐 2 𝜕𝑥 2 dan terbukti 𝑢 = 𝑒 −𝑎 sin 𝑎𝑥 merupakan penyelesaian PDP tersebut
𝜕𝑡
𝜕𝑧 𝜕2 𝑧 𝜕𝑛 𝑧 𝜕𝑧 𝜕2 𝑧 𝜕𝑛 𝑧 𝜕𝑧 𝜕2 𝑧 𝜕𝑛 𝑧
𝑎0 𝑧 + 𝑎1 + 𝑎2 2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑛 + 𝑏0 𝑧 + 𝑏1 + 𝑎2 2 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑛 + 𝑐0 𝑧 + 𝑐1 + 𝑐2 2 + ⋯ + 𝑐𝑛 =0 (1)
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑡 𝜕𝑡 𝜕𝑡 𝑛
dengan keistimewaan :
1. Tidak terdapat derivatif parsial terhadap lebih dari satu variabel bebas
2. 𝑎𝑖 (𝑖 = 1,2, … 𝑛), yaitu koefisien dari derivatif parsial terhadap 𝑥, merupakan fungsi dari 𝑥 saja atau konstanta.
𝑏𝑖 (𝑖 = 1,2, … 𝑛), yaitu koefisien dari derivatif parsial terhadap 𝑦, merupakan fungsi dari y saja atau konstanta.
𝑐𝑖 (𝑖 = 1,2, … 𝑛), yaitu koefisien dari derivatif parsial terhadap t, merupakan fungsi dari 𝑡 saja atau konstanta.
𝑌′ 𝑌′′ 𝑌 𝑚
𝑏0 + 𝑏1 + 𝑏2 + ⋯ + 𝑏𝑛 = 𝑘2 (4)
𝑌 𝑌 𝑌
𝑇′ 𝑇′′ 𝑇𝑘
𝑐0 + 𝑐1 + 𝑐2 + ⋯ + 𝑐𝑛 = 𝑘3
𝑇 𝑇 𝑇
𝑍 = 𝑋𝑖 𝑥, 𝑘1 . 𝑌𝑗 𝑦, 𝑘2 . 𝑇𝑠 𝑡, 𝑘3
𝑖=1 𝑗=1 𝑠=1
Atau
𝑋′′ 𝑋′ 𝑌 ′′ 𝑌′
𝑥2 − 2𝑥 = 𝑦 2
− 2𝑦
𝑋 𝑋 𝑌 𝑌
Karena yang sebelah kiri fungsi 𝑥 saja, sedang sebelah kanan fungsi 𝑦 saja, maka ini hanya mungkin jika sama
dengan konstanta, sehingga :
𝑋′′ 𝑋′
𝑥2 − 2𝑥 = 𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 2 𝑋 ′′ − 2𝑥𝑋 ′ − 𝑘𝑋 = 0
𝑋 𝑋
′′
2
𝑌 𝑌′
𝑦 − 2𝑦 = 𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 2 𝑌 ′′ − 2𝑦𝑌 ′ − 𝑘𝑌 = 0
𝑌 𝑌
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Atau 𝑃𝑝 + 𝑄𝑞 = 𝑅, dimana 𝑝 = dan 𝑞 =
𝜕𝑥 𝜕𝑦