Anda di halaman 1dari 57

Operations Management

OPERATIONS
RESEARCH
William J. Stevenson

8th edition
Konsep Tentang Model
Penugasan
• Model Penugasan adalah suatu model khusus dari model
program linier yang serupa dengan model transportasi.
• Perbedaannya adalah, dalam model penugasan
penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada tiap
tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit barang saja.
Langkah – Langkah Penyelesaian (1)

1. Membuat suatu tabel biaya Opportuniti (


opportunity cost table ) yakni dengan membuat
reduksi baris dan kolom
2. Buat tabel Reduksi baris : dengan cara
mengurangkan semua biaya dalam tiap baris
dengan biaya terkecil yang ada pada tiap baris
tersebut.
3. Buat tabel reduksi kolom : dengan cara
mengurangkan semua biaya yang ada pada semua
kolom dari tabel reduksi baris dengan biaya terkecil
yang ada pada tiap kolomnya
Langkah – Langkah Penyelesaian (2)

4. Buat tabel biaya pengujian : yakni tambahkan garis pada


tabel yang sudah direduksi baik secara vertikal maupun
secara horisontal dimana terdapat minimal dua angka nol.
5. Untuk mencapai tabel yang optimal, maka jumlah minimal
garis = jumlah baris atau kolom, jika belum maka buat tabel
pengulangan model penugasan dengan cara kurangkan
semua biaya yang tidak dilalui garis dengan biaya yang
terkecil yang juga tidak dilalui garis dan untuk semua angka
nol pada perpotongan garis harus ditambahkan dengan
biaya yane terkecil. Kemudian tarik garis secara vertikal dan
horisontal seperti langkah sebelumnya.
Langkah – Langkah Penyelesaian (3)

6. Apabila jumlah minimal garis = jumalah baris atau


kolom, maka tabel tersebut sudah opitmal. Maka
tentukanlah penugasan berdasarkan sel di mana
terdapat angka nol.
Contoh Masalah Penugasan
Ada 4 operator komputer, A,B,C, dan D, sedangkan
P1,P2,P3, dan P4 adalah jenis-jenis pekerjaan data entry
yang harus dikerjakan. A dapat menyelesaikan P1,P2,P3
dan P4 berturut-turut dalam 18,24,28 dan 32 menit; B
dapat menyelesaikan berturut dalam 8,13,17, dan 19
menit; C dapat menyelesaikan berturut-turut dalam
10,15,19,22 menit sedangkan D dalam 12,16,20,dan 25
menit. Apabila satu orang hanya boleh mengerjakan
satu pekerjaan, tentukanlah alokasi kerja agar waktunya
minimal. Berapakah total waktu minimal tersebut ?
Persoalan di atas dapat disajikan
dalam tabel transportasi sbb:
Tabel Awal (tabel 1):

Operator/ A B C D Suplai
Pekerjaan
P1 18 8 10 12 1
P2 24 13 15 16 1
P3 28 17 19 20 1
P4 32 19 22 25 1
Permintaan 1 1 1 1 4
Tabel Awal (tabel 1)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 18 8 10 12
P2 24 13 15 16
P3 28 17 19 20
P4 32 19 22 25
Tabel Awal (tabel 2)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 0 0 0 0
P2 6 5 5 4
P3 10 9 9 8
P4 14 11 12 13
Tabel Awal (tabel 3)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 0 0 0 0
P2 2 1 1 0
P3 2 1 1 0
P4 3 0 1 2
Tabel Awal (tabel 4)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 0* 1 0 0
P2 1 1 0 0
P3 1 1 0 0
P4 2 0* 0 2
Solusi Optimal
A Mengerjakan P1= 18 menit
B Mengerjakan P4= 19 menit Total
C Mengerjakan P2= 15 menit
Waktu
D Mengerjakan P3= 20 menit Pengerjaan
Atau 72 Menit
A Mengerjakan P1= 18 menit
B Mengerjakan P4= 19 menit
C Mengerjakan P3= 19 menit
D Mengerjakan P2= 16 menit
MASALAH PENUGASAN
(ASSIGMENT PROBLEM)

Masalah yang berhubungan


dengan penugasan optimal dari
bermacam-macam sumber
yang produktif atau personalia
yang mempunyai tingkat
efisiensi yang berbeda-beda
untuk tugas-tugas yang
berbeda-beda pula
Masalah Minimisasi
Contoh :
Suatu perusahaan mempunyai 4 pekerjaan
yang berbeda untuk diselesaikan oleh 4
karyawan

Tabel Matrik biaya


Pekerjaan I II III IV
Karyawan

A Rp 15 Rp 20 Rp 18 Rp 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16
Langkah-langkah Metode Hungarian
1. Mengubah Matriks biaya menjadi matriks
opportunity cost:
Caranya: pilih elemen terkecil dari setiap
baris, kurangkan pada seluruh elemen
baris tersebut
Reduced cost matrix
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A Rp0 15 Rp5 20 Rp3 18 7 22
Rp
B 0 14 2 16 7 21 3 17
C 5 25 0 20 3 23 0 20
D 1 17 2 18 2 18 0 16
2. Reduced-cost matrix terus dikurangi untuk mendapatkan total-
opportunity-cost matrix.
pilih elemen terkecil dari setiap kolom pada RCM yang tidak mempunyai
nilai nol, kurangkan pada seluruh elemen dalam kolom tersebut.

Reduced costcost
Total opportunity matrix
matrix
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A 0 5 31 7
B 0 2 75 3
C 5 0 31 0
D 1 2 20 0
3. Melakukan test optimalisasi dengan menarik sejumlah minimum garis
horisontal dan/atau vertikal untuk meliput seluruh elemen bernilai nol

Penugasan optimal adalah feasible jika :


jumlah garis = jumlah baris atau kolom

Test of optimality
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
4. Untuk merevisi total-opportunity matrix, pilih elemen terkecil yang
belum terliput garis (1) untuk mengurangi seluruh elemen yang belum
terliput

Tambahkan jumlah yang sama pada seluruh


elemen yang mempunyai dua garis yang saling
bersilangan
Ulangi langkah 3
Revised matrix dan Test of optimality
Test of optimality
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A 0 45 10 7
6
B 0 12 4
5 2
3
C 6
5 0 1 0
D 2
1 2 0 0
Melakukan test optimalisasi dengan menarik
sejumlah minimum garis horisontal dan/atau
vertikal untuk meliput seluruh elemen bernilai nol
Karena jumlah garis = jumlah baris atau
kolom
maka matrik penugasan optimal telah
tercapai
Revised matrix dan Test of optimality

Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A 0 45 10 7
6
B 0 12 4
5 2
3
C 6
5 0 1 0
D 2
1 2 0 0
Matrix optimal
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
2
A 0 45 10 7
6
1
B 0 12 4
5 2
3
4
C 6
5 0 1 0
3
D 0
1 2 0 0
Tabel Matrik biaya
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A Rp 15 Rp 20 Rp 18 Rp 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16
Skedul penugasan optimal

Skedul penugasan
A - III Rp 18
B -I 14
C - II 20
D - IV 16
Rp 68

Karyawan B ditugaskan untuk pekerjaan satu


karena baris B hanya mempunyai satu nilai nol
Masalah Maksimisasi
Contoh :

Suatu perusahaan mempunyai 5 pekerjaan


yang berbeda untuk diselesaikan oleh 5
karyawan
Tabel Matrik keuntungan
Pekerjaan
Karyawan I II III IV V
A Rp 10 Rp 12 Rp 10 Rp 8 Rp 15
B 14 10 9 15 13
C 9 8 7 8 12
D 13 15 8 16 11
E 10 13 14 11 17
Langkah-langkah Metode Hungarian
1. Mengubah Matriks biaya menjadi matriks
opportunity-loss:
Caranya: pilih elemen terbesar dari setiap
baris, kurangkan pada seluruh elemen baris
tersebut
Opportunity-loss matrix
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV V
A Rp5 10 Rp3 12 Rp5 10 Rp7 8 Rp0 15
B 1 14 5 10 6 9 0 15 2 13
C 3 9 4 8 5 7 4 8 0 12
D 3 13 1 15 8 8 0 16 5 11
E 7 10 4 13 3 14 6 11 0 17
Total Opportunity-loss matrix

Pekerjaan
Karyawan
I II III IV V
A Rp2
5 10
4 Rp0
3 12
2 Rp0
5 10 Rp5
2 7 8 Rp0 15
B 0
1 14 4
5 10 6 9
3 0 15 2 13
4
C 3 9
2
0 4 8
3
1 5 7
2
0 4 8
2 0 12
D 2 13
3 0 15
1 8 8
5 0 16 7 11
5
E 7 10
6 4 13
3 3 14
0 6 11 0 17
2
Karena jumlah garis = jumlah baris atau
kolom
maka matrik penugasan optimal telah
tercapai
Total Opportunity-loss matrix

Pekerjaan
Karyawan
I II III IV V
2
A Rp2
5 10
4 Rp0
3 12
2 Rp0
5 10 Rp5
2 7 8 Rp0 15
4
B 0
1 14 4
5 10 6 9
3 0 15 2 13
4
5
C 3 9
2
0 4 8
3
1 5 7
2
0 4 8
2 0 12
3
D 2 13
3 0 15
1 8 8
5 0 16 7 11
5
1
E 7 10
6 4 13
3 3 14
0 6 11 0 17
2
SEKIAN
METODE TRANSPORTASI

suatu metode yang digunakan untuk


mengatur distribusi dari sumber-sumber
yang menyediakan produk yang sama,
ke tempat-tempat yang membutuhkan
secara optimal
Metode Stepping-Stone

Contoh :
• Suatu perusahaan yang mempunyai
3 buah pabrik di W, H, P.
Perusahaan menghadapi masalah
alokasi hasil produksinya dari
pabrik-pabrik tersebut ke gudang-
gudang penjualan di A, B, C
Tabel Kapasitas pabrik

Pabrik Kapasitas produksi tiap bulan

W 90 ton

H 60 ton

P 50 ton

Jumlah 200 ton


Tabel Kebutuhan gudang

Gudang Kebutuhan tiap bulan

A 50 ton

B 110 ton

C 40 ton

Jumlah 200 ton


Tabel Biaya pengangkutan setiap ton
dari pabrik W, H, P, ke gudang A, B, C
Biaya tiap ton (dalam ribuan Rp)
Dari
Ke gudang A Ke gudang B Ke gudang C

Pabrik W 20 5 8
Pabrik
H 15 20 10
Pabrik
P 25 10 19
Penyusunan Tabel Alokasi

Aturan
1. jumlah kebutuhan tiap-tiap gudang
diletakkan pada baris terakhir
2. kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir
3. biaya pengangkutan diletakkan pada segi
empat kecil
Ke Kapasitas
Dari Gudang A Gudang B Gudang C Pabrik
Pabrik 20 5 8
X11 X12 X13 90
W
Pabrik 15 20 10
X21 X22 X23 60
H
Pabrik 25 10 19
X31 X32 X33 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang
50
Penggunaan Linear Programming dalam
Metode Transportasi

Tabel Alokasi
Ke Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Dari Pabrik

Pabrik 20 5 8
X11 X12 X13 90
W
Pabrik 15 20 10
X21 X22 X23 60
H
Pabrik 25 10 19
X31 X32 X33 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Minimumkan Z = 20XWA + 15XHA + 25XPA + 5XWB + 20XHB + 10XPB +


8XWC + 10XHC + 19XPC
Batasan XWA + XWB + XWC = 90 XWA + XHA + XPA = 50
XHA + XHB + XHC = 60 XWB + XHB + XPB = 110
XPA + XPB + XPC = 50 XWC + XHC + XPC = 40
Prosedur Alokasi
pedoman sudut barat laut
(nortwest corner rule).

1. Mulai dari sudut kiri atas dari X11 dialokasikan


sejumlah maksimum produk dengan melihat
kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang
2. Kemudian setelah itu, bila Xij merupakan kotak
terakhir yang dipilih dilanjutkan dengan
mengalokasikan pada Xi,j+1 bila i mempunyai
kapasitas yang tersisa
3. Bila tidak, alokasikan ke Xi+1,j, dan seterusnya
sehingga semua kebutuhan telah terpenuhi
Tabel Alokasi tahap pertama
dengan pedoman sudut barat laut

Ke Gudang A Gudang B Gudang C


Kapasitas
Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90
W

Pabrik 15 20 10
60 60
H

Pabrik 25 10 19
10 40 50
P

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50
Metode MODI
(Modified Distribution)

Formulasi
Ri + Kj = Cij

Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Ci j = biaya pengangkutan dari
sumber i ke tujuan j
Metode MODI
(Modified Distribution)

Langkah Penyelesaian

1. Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas ke kanan bawah


2. Menentukan nilai baris dan kolom dengan cara:
• Baris pertama selalu diberi nilai 0
• Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan
berdasarkan rumus Ri + Kj = Cij.
Nilai baris W = RW = 0
Mencari nilai kolom dan baris yg lain:
Mencari nilai kolom A:
RW + KB = CWB; 0 + KB = 5; KB = 5
RW + KA = CWA
RH + KB = CHB; RH + 5 = 20; RH = 15
0 + KA = 20, nilai kolom A = KA = 20
RP + KB = CPB; RP + 5 = 10; RP = 5
RP + KC = CPC; 5 + KC = 19; KC = 14
Tabel Pertama
Baris pertama = 0RW + KA = CWA RP + KC = CPC;
RW + KB = CWB
0 + KA = 20; KA = 20
0 + KB = 5; 5KB+=K5C = 19; KC = 14

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90
W = 0 RH + KB = CHB
RH + 5 = 20; RH = 15
Pabrik 15 20 10
60 60
H = 15 RP + KB = CPB
RP + 5 = 10; RP = 5
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

FORMULASI
Ri + Kj = Cij
3. Menghitung Indeks perbaikan
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air
(segi empat yang kosong).
Rumus : Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan
Tabel Indeks Perbaikan :
indeks
Segi empat air Cij - Ri - Kj
perbaikan
HA 15 – 15 - 20 -20
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
4. Memilih titik tolak perubahan

Segi empat yang merupakan titik tolak perubahan


adalah segi empat yang indeksnya

bertanda negatif dan


angkanya terbesar
indeks
Segi empat air Cij - Ri - Kj
yang memenuhi syarat adalah segi perbaikan
empat HAHAdan dipilih
15sebagai
– 15 - 20segi -20
empat yang akan diisi
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
5. Memperbaiki alokasi
1. Berikan tanda positif pada •terpilih (HA)
2. Pilihlah 1 •terdekat yang mempunyai isi dan sebaris (HB),
3. Pilihlah 1 •terdekat yang mempunyai isi dan sekolom (WA);
berilah tanda negatif keduanya
4. Pilihlah 1 •sebaris atau sekolom dengan 2 •yang bertanda
negatif tadi (WB), dan berilah •ini tanda positif
5. Pindahkanlah alokasi dari •yang bertanda negatif ke yang
bertanda positif sebanyak isi terkecil dari •yang bertanda
positif (50)

Jadi •HA kemudian berisi 50, •HB berisi


60 – 50 = 10, •WB berisi 40 + 50 = 90,
•WA menjadi tidak berisi
Tabel Perbaikan Pertama
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90 90
W = 0
(-) (+)
Pabrik 15 20 10
50 60 10 60
H = 15 (+) (-)
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
A) Tabel Pertama Hasil Perubahan
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19)


= 2260
6. Ulangi langkah-langkah tersebut mulai langkah nomor 2
sampai diperoleh biaya terendah

Tabel Kedua Hasil Perubahan


Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 10 60
H = 15 (-) (+)
Pabrik 25 10 19
10 20 40 30 50
P =5
(+) (-)
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
B) Tabel Kedua Hasil Perubahan

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
20 30 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(10) + 20(10) + 30(19)


= 2070
C) Tabel Ketiga Hasil Perubahan

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 60 30 90
W = 0
(-) (+)
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
20 50 30 50
P =5
(+) (-)
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)


= 1890
D) Tabel Keempat Hasil Perubahan

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
60 30 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
50 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Tabel Indeks perbaikan


Segi empat air Cij - Ri - Kj indeks perbaikan
Tabel D. tidak bisa
WA 20 – 0 – 5 15 dioptimalkan lagi, karena
HB 20 – 2 – 5 13 indeks perbaikan tidak ada
PA 25 – 5 – 13 7 yang negatif
PC 19 – 5 – 8 6
TERIMAKASIH
TUGAS
• Pelajari :
– Metode Vogel atau Vogel’s Approximation
Method (VAM)
Metode Vogel’s Approximation

Langkah-langkah nya:

1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya


pengangkutan ke dalam matrik
2. Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu
biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada
matrik (Cij)
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar di antara semua
nilai perbedaan pada kolom dan baris
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau
baris terpilih, yaitu pada segi empat yang biayanya terendah di
antara segi empat lain pada kolom/baris itu. Isiannya sebanyak
mungkin yang bisa dilakukan
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5
P 25 10 19 50 9
Kebutuhan 50 110 40 Pilihan XPB = 50
Perbedaan Kolom 5 5 2 Hilangkan baris P

P mempunyai perbedaan baris/kolom terbesar


dan B mempunyai biaya angkut terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5

Kebutuhan 50 60 40 Pilihan XWB = 60


Perbedaan Kolom 5 15 2 Hilangkan kolom B

Kebutuhan Gd B menjadi
B mempunyai 60 krn
perbedaan telah diisi
baris/kolom
kapasitas
terbesar pabrik
dan WP=50 (dihilangkan)
mempunyai biaya
angkut terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W 20 8 30 12
Pabrik H 15 10 60 5

Kebutuhan 50 40 Pilihan XWC = 30


Perbedaan Kolom 5 2 Hilangkan baris W

Kapasitas Pabrik W
W mempunyai menjadi 30
perbedaan krn telah
baris/kolom
diangkut ke pabrik
terbesar dan B=60 (dihilangkan)
C mempunyai biaya angkut
terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W
Pabrik H 15 10 60 5

Kebutuhan 50 10 Pilihan XHA = 50


Perbedaan Kolom Pilihan XHC = 10

H mempunyai
Kebutuhan gudang C menjadi 10 krn perbedaan baris/kolom
terbesar
telah diisi pabrik W=30 dan C mempunyai biaya angkut
(dihilangkan)
terkecil
Matrik hasil alokasi dengan metode VAM
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik

Pabrik 20 5 8
60 30 90
W
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H
Pabrik 25 10 19
50 50
P
Kebutuhan
Gudang
50 110 40 200

Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus


dibayar adalah
60(Rp 5,-) + 30(Rp 8,-) + 50(Rp 15,-) + 50(Rp 15,-) + 10(Rp
10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp 1.890,-
TERIMAKASIH
5/4/2010 Revisi 01 Bahasa Indonesia 57

Anda mungkin juga menyukai