Anda di halaman 1dari 5

1. Sebutkan beberapa ketentuan dalam menyusun jaringan kerja!

Jawab :

Beberapa ketentuan dalam menyusun jaringan kerja :


a. Suatu peristiwa tidak dapat terjadi sebelum kegiatan yang mendahuluinya selesai.
b. Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua kegiataan yang mendahuluinya harus sudah
selesai
c. Setiap kegiatan tertuju pada satu peristiwa.
d. Perhitungan selalu dimulai dari kiri ke kanan
e. Semua kegiatan dalam jaringan kerja harus selesai pada tujuan akhir
f. Panah hanya menujukkan logika bahwa suatu aktivitas mendahului aktivitas yang lain
yang mengikutinya, dan panjang panah tidak mempunyai arti apa-apa.
g. Menggambarkan kegiatan majemuk dalam jaringan kerja perlu kita
pecahkan menjadi bagian- bagian yang lebih kecil
h. Jaringan melingkar perlu dihindari.
i. Jika terjadi suatu peristiwa tergantung atau bebas tanpa hubungan, itulah yang dinamakan
jaringan tergantung

2. Suatu perusahaan akan mengalokasikan empat orang karyawan untuk empat macam
tugas. Tiap karyawan menyelesaikan satu tugas. Karyawan-karyawan tersebut, kalau
diserahi tugas yang berbeda, akan menghasilkan laba yang berbeda pula. Begitu juga
dengan alternatif penugasan serta keuntungan yang dihasilkan, seperti tampak pada
tabel berikut ini (dalam ribuan rupiah)

Laba apabila mengerjakan


Karyawan
Tugas I Tugas II Tugas III Tugas IV
A 35 27 39 41
B 40 35 30 32
C 43 46 43 38
D 50 45 43 38
Carilah alokasi karyawan yang bisa memaksimumkan laba

Jawab :

Langkah pertama : membuat oportunity loss Matrix


Langkah ini dilakukan untuk mencari selisih nilai-nilai keuntungan pada tiap baris dari tabel
diatas dengan nilai terbesar dari baris itu.
 Karyawan A semua tugas dikurangi dengan 41
 Karyawan B semua tugas dikurangi dengan 40
 Karyawan C semua tugas dikurangi dengan 46
 Karyawan D semua tugas dikurangi dengan 50
Total Oportunity Los Matrix
Karyawan Laba Apabila Mengerjakan
Tugas I Tugas II Tugas III Tugas IV
A 6 14 2 0
B 0 5 10 8
C 3 0 3 8
D 0 5 7 42

Langkah kedua : membuat total Opportunity Loss Matrix


Yaitu mengubah nilai pada kolom yang belum mempunyai nilai 0. Dalam kolom diatas yaitu
tugas III. Pada kolom itu angka terkecil 2 sehingga nilai dari kolom itu semua dikurangi 2

Total Oportunity Los Matrix


Karyawan Laba Apabila Mengerjakan
Tugas I Tugas II Tugas III Tugas IV
A 6 14 0 0
B 0 5 8 8
C 3 0 1 8
D 0 5 5 42

Langkah ketiga : membuat garis seminimum mungkin untuk meliputi 0


Dilakukan alokasi bila banyak garis minimum paling tidak kurang dari banyaknya baris atau
kolom.
Menggambar garis untuk Meliputi nilai 0

Total Oportunity Los Matrix


Laba Apabila Mengerjakan
Karyawan
Tugas II Tugas III Tugas IV

A 14 0 0
B 5 8 8
C 0 1 8
D 5 5 42
Langkah keempat : Mengubah total oportunity Loss Matrix
Tabel diatas terdapat 3 garis. Padahal ada 4 baris / kolom sehingga tabel itu harus diubah lagi
agar bisa diperoleh alokasi optimal. Caranya yaitu angka yang belum terliput garis dikurangi
dengan angka terkecil dari angka yang belum terliput garis dan angka yang terliput garis 2x
harus ditambah dengan angka terkecil yang sebelumnya dipakai sebagai pengurang.

Total Oportunity Los Matrix


Karyawan Laba Apabila Mengerjakan
Tugas I Tugas II Tugas III Tugas IV
A 11 14 0 0
B 0 0 3 8
C 8 0 1 8
D 0 0 5 37

Langkah kelima : membuat alokasi penugasan


Alokasi penugasan yang dilakukan adalah karyawan C diserahkan pada tugas II karena 0 nya
hanya 1.
A memiliki nilai 0 di kolom 3 dan 4
B memiliki nilai 0 di kolom 1 dan 2 C memiliki nilai 0 di kolom 2
D memiliki nilai 0 di kolom 1,2 dan 3

Alokasi karyawan dan keuntungan


Maksimum
Karyawan Pekerjaan Keuntungan yang dihasilkan

A Tugas IV 41
B Tugas l 40
C Tugas ll 46
D Tugas lII 43
JUMLAH 170

3. Berdasarkan data yang tersedia pada tabel berikut,


Tentukanlah total biaya transportasi dengan menggunakan:
a. Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule),
b. Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule)
c. Metode Aproksimasi Vogel (Vogel Approximation Method – VAM)

Jawab :

a. Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule),

Supply
Cirebon Bandung Sukabumi
( Kapasitas )
8 4 7
Jakarta 56 56

24 15 16
Bekasi 46 36 82

16 9 24
Tanggerang 36 41 77

Demand
102 72 41 215
( Permintaan )

Total cost transportasi = ( 56 x 8 ) + ( 46 x 24 ) + ( 36 x 15 ) + ( 36 x 9 ) + ( 41 x 24 )


= 3400

b. Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule)

Supply
Cirebon Bandung Sukabumi
( Kapasitas )
8 4 7
Jakarta 56 56

24 15 16
Bekasi 41 41 82

16 9 24
Tanggerang 61 16 77

Demand
102 72 41 215
( Permintaan )

Total cost transportasi = ( 56 x 4 ) + ( 41 x 24 ) + ( 41 x 16 ) + ( 61 x 16 ) + ( 16 x 9 )


= 2984
c. Metode Aproksimasi Vogel (Vogel Approximation Method – VAM)

Supply
Cirebon Bandung Sukabumi
( Kapasitas )
8 4 7
Jakarta 15 41 56

24 15 16
Bekasi 10 72 82

16 9 24
Tanggerang 77 77

Demand
102 72 41 215
( Permintaan )

Total cost transportasi = ( 15 x 8 ) + ( 41 x 7 ) + ( 10 x 24 ) + ( 72 x 15 ) + ( 77 x 16 )


= 2959

Anda mungkin juga menyukai