Karyawan Divisi
A B C D
1 7 9 8 13
2 16 16 15 11
3 16 19 10 15
4 16 17 14 16
5 15 20 20 17
6 19 19 16 21
Karyawan Divisi
A B C D
1 0 2 1 6
2 5 5 4 0
3 6 9 0 5
4 2 3 0 2
5 0 5 5 2
6 3 3 0 5
Langkah 2: Membuat total opportunity cost matrix
Karyawan Divisi
A B C D
1 0 0 1 6
2 5 3 4 0
3 6 7 0 5
4 2 1 0 2
5 0 3 5 2
6 3 1 0 5
Langkah 3: Menggambar garis untuk meliputi angka 0
Karyawan Divisi
A B C D
1 0 0 1 6
2 5 3 4 0
3 6 7 0 5
4 2 1 0 2
5 0 3 5 2
6 3 1 0 5
Langkah 4: Membuat alokasi penugasan
Langkah penugasan pertama, berikan tugas kepada karyawan yang hanya memiliki
satu 0 (nol) pada total opportunity cost matrix. Berarti karyawan 2 dialokasikan pada
divisi D
Langkah penugasan kedua, kalau sudah tidak ada tugas/pekerjaan yang hanya
memiliki satu 0, lanjutkan pada tugas lain yang memiliki dua angka 0 (nol). Berarti
karyawan 1 dan 5 dialokasikan pada divisi A.
3. Jalur kritis merupakan teknik pemodelan proyek yang dapat digunakan untuk
menganalisis, merencanakan, dan menjadwalkan proyek yang kompleks. Intinya,
metode jalur kritis mengharuskan mencantumkan semua aktivitas yang perlu
diselesaikan untuk menuntaskan sebuah proyek, panjang waktu yang dibutuhkan
setiap aktivitas, dan ketergantungan diantara aktivitas-aktivitas ini. Cara mempercepat
penyelesaian proyek adalah dengan menentukan durasi sebuah proyek berupa
estimasi, jadi gunakan pengalaman serta pengetahuan rekan-rekan kerja untuk
membuat perkiraan yang dibuat berdasarkan informasi. Selain itu, perlu membuat
daftar setiap tugas sesuai tanggal tercepat tugas itu dapat dimulai dan berakhir tanpa
membuat proyek terlambat.