A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikkan dapat memahami mengenai permasalahan-permasalahan penugasan
dan analisis jaringan.
2. Praktikkan dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan penugasan
dan analisis jaringan.
B. LANDASAN TEORI
1. Penugasan atau Assignment
Model penugasan merupakan bentuk khusus metode transportasi. Kasus
yang dapat diselesaikan menggunakan model penugasan akan lebih mudah
diselesaikan menggunakan metode penyelesaian yang ada pada model penugasan
dibandingkan jika menggunakan metode transportasi. Seperti yang telah
ditunjukkan namanya, kasus yang dapat diselesaikan dengan metode penugasan
adalah kasus-kasus penugasan, seperti penugasan beberapa karyawan untuk
menyelesaikan beberapa pekerjaan, atau beberapa mesin untuk menyelesaikan
beberapa pekerjaan. Jika diselesaikan menggunakan metode transportasi, yang
berperan sebagai sumber adalah pekerjaan (tugas), dan sebagai tujuan adalah
mesin atau pekerja.
Contoh Kasus:
Hadiah Jaya merupakan nama dari suatu usaha dalam penjualan kado untuk
hadiah ulang tahun. Hadiah Jaya ingin membagi setiap pekerjaan ke masing-
masing orang. Adapun tabel upah karyawan adalah sebagai berikut.
Tugas /
Suci Bina Reza Samuel
Karyawan
Memotong
Rp. 15.000 Rp. 14.000 Rp. 18.000 Rp. 17.000
Karton
Merekatkan
Rp. 21.000 Rp. 16.000 Rp. 18.000 Rp. 22.000
Kertas Warna
Memberi Hiasan Rp. 21.000 Rp. 21.000 Rp. 24.000 Rp. 19.000
Membungkus Rp. 22.000 Rp. 18.000 Rp. 20.000 Rp. 16.000
Tentukan besarnya biaya optimal yang dikeluarkan Hadiah Jaya tersebut dengan
kondisi satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu karyawan?
Pengerjaan:
Langkah #1
Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam tabel penugasan.
• Mencari biaya optimal : Kasus minimalisasi
• Jumlah pekerjaan : Jumlah karyawan = tugas yang akan dipeberikan,
artinya kasus normal (tanpa dummy).
Tugas /
I II III IV
Karyawan
A 15 14 18 17
B 21 16 18 22
C 21 21 24 19
D 22 18 20 16
Langkah #2
Cari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan biaya terkecil
tersebut untuk dikurangi oleh semua biaya yang ada pada baris yang sama.
Tugas /
I II III IV
Karyawan
A 15 14 18 17
B 21 16 18 22
C 21 21 24 19
D 22 18 20 16
Tugas /
I II III IV
Karyawan
A 1 0 4 3
B 5 0 2 6
C 2 2 5 0
D 6 2 4 0
Apabila ditemukan nol, maka harus ditarik garis seminimum mungkin. Jika
jumlah garis sama dengan jumlah baris / kolom berarti pemecah sudah optimal
Tugas /
I II III IV
Karyawan Jumlah garis yang dapat ditarik
hanya 2, tidak sama dengan
A 1 0 4 3
jumlah baris / kolom yang ada 4.
B 5 0 2 6 Artinya belum optimal.
C 2 2 5 0
D 6 2 4 0
Langkah #3
Pada kolom yang tidak terkena garis, pilih nilai terkecil, kemudian kurangi nilai
lain pada kolom yang sama dengan nilai terkecil tersebut.
Tugas /
I II III IV
Karyawan
A 1 0 4 3
B 5 0 2 6
C 2 2 5 0
D 6 2 4 0
Langkah #4
Cari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan biaya terkecil
tersebut untuk dikurangi oleh semua biaya yang ada pada baris yang sama.
Kemudian tarik garis seminimum mungkin, baik ke arah vertical maupun
horizontal yang meliputi semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan
jumlah baris / kolom berarti pemecah sudah optimal.
Tugas /
I II III IV
Karyawan Jumlah garis yang dapat ditarik
hanya 3, tidak sama dengan
A 0 0 2 3
jumlah baris / kolom yang ada 4.
B 4 0 0 6 Artinya belum optimal.
C 1 2 3 0
D 5 2 2 0
Langkah #5
Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel yang tidak terkena garis dengan
nilai terkecil, kemudian tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel yang terkena
garis dua kali. Nilai yang terkena garis satu kali berarti nilanya tetap.
Tugas /
I II III IV
Karyawan
A 0 0 2 3
B 4 0 0 6
C 1 2 3 0
D 5 2 2 0
Langkah #6
Tentukan apakah sudah terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang berbeda,
apabila sudah terdapat nol disetiap baris dan kolom yang berbeda maka sudah
didapatkan hasil yang optimal. Atau denggan kata lain, jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal.
Tugas /
I II III IV
Karyawan Jumlah garis yang dapat ditarik
= 4, artinya sudah sama dengan
A 0 0 2 4 jumlah kolom/baris.
B 4 0 0 7
C 0 1 2 0
D 4 1 1 0
Hasil:
Kesimpulan:
Jadi, total biaya optimal yang dikeluarkan oleh Hadiah Jaya dengan pembagian
tugas seperti tabel diatas adalah sebesar Rp. 69.000.
2. Analisis Jaringan
Jaringan lahir karena berbagai keperluan seperti transportasi, listrik, komunikasi,
perencanaan proyek, aliran air, pembuatan jalan, dan lain-lain. Saat ini jaringan sangat
penting, sebab dengan jaringan maka masalah yang besar dan rumit dapat
disederhanakan. Ada beberapa jaringan yang dapat diselesaikan dengan permasalahan
program linear.
Masalah yang pertama disebut sebagai masalah lintasan terpendek, masalah kedua
disebut masalah diagram pohon terpendek, dan masalah ketiga disebut masalah aliran
maksimum.
a. Masalah Lintasan Terpendek (Shortest Route Problem)
Shortest Route yaitu menentukan jalur/rute terpendek dalam sebuah jaringan.
Masalah lintasan terpendek adalah masalah yang menyangkut node, panjang jalur,
serta arah lintasan. Dalam lintasan ini perlu diperhatikan khusus yaitu node supply
(node awal) dan node demand (node akhir). Misalnya untuk menentukan jalur
terpendek dari sebuah kota menuju kota lain melalui jaringan jalan raya.
Contoh Kasus:
Seorang pengemudi grab bike ingin menentukan rute untuk menjemput
penumpangnya dari lokasi 1 menuju lokasi 7. Berdasarkan rute alternatif yang
tersedia seperti gambar dibawah, tentukanlah total jarak terpendek yang harus
dilalui pengemudi grab bike untuk mencapai titik 7 serta jabarkan titik yang harus
dilalui pengemudi dengan menggunakan metode shortest route pada analisis
jaringan!
25
16 17 5
8
14
1 25 3 7
17
14
6
9 26
22
Pengerjaan:
Pejabaran titik yang harus dilalui pengemudi grab bike adalah sebagai berikut.
Rute Jarak
1–2–5–7 16 + 25 + 8 = 49
1–2–6–7 16 + 17 + 14 = 47
1–3–5–7 35 + 14 + 8 = 57
1–3–6–7 35 + 17 + 14 = 66
1–4–5–7 9 + 26 + 8 = 43
1–4–6-7 9 + 22 + 14 = 45
Kesimpulan:
Total jarak terpendek yang harus diambil atau dilalui pengemudi grab bike untuk
mencapai titik 7 adalah 43, dengan titik yang harus dilalui yaitu 1 – 4 – 5 – 7.
b. Masalah Diagram Pohon Terpendek (Minimum Spanning Tree)
Minimal Spanning Tree yaitu menentukan jalur yang menghubungkan semua
tempat (point) dalam sebuah jaringan sehingga total jaraknya minimal. Misalnya
digunakan untuk menentukan cara terbaik (efisien) untuk menghubungkan rumah-
rumah dengan jaringan listrik atau pipa air.
Contoh Kasus:
Ada sebuah gedung Secret-Berkebang yang baru memiliki beberapa ruangan dan
tiap ruangan membutuhkan 1 lubang aliran listrik (atau biasa disebut sebagai
steker). Teknisi listrik akan menyalurkan listrik dari ruang bagian depan sampai
keseluruh ruangan dengan total panjang kabel yang seefisien mungkin. Adapun
jarak antar ruangan dapat digambarkan dalam gambar jaringan berikut ini,
sedangkan ruang bagian depan digambarkan sebagai node-1. Tentukan berapa
panjang kabel yang dapat menghubungkan antar bagian!
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6
4
Pengerjaan:
Langkah #1
Karena node-1 adalah ruangan terdepan yang menjadi sumber aliran listrik utama,
maka node-1 akan dijadikan sebagai patokan dalam jaringan. Node yang paling
dekat dengan node-1 adalah node 3 dengan jarak 3 meter, sehingga hubungkanlah
node 1 dengan node-3.
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6
Langkah #2
Kemudian kita lihat node-node terdekat yang belum terhubung dengan node 1 dan
3, yaitu node 2, 4, dan 5. Jarak yang terdekat adalah antara node 3 dengan node 4
dengan jarak 2 meter. Kemudian node 3 dan node 4 dapat dihubungkan.
2
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6
Langkah #3
Selanjutnya kita lihat node-node terdekat yang belum terhubung dengan node 1,
3, dan 4 yaitu node 2, 5, dan 6. Jarak yang terdekat adalah antara node 3 dengan
node 2 dengan jarak 3 meter. Kemudian node 3 dan node 2 dapat dihubungkan.
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6
4
Langkah #4
Berikutnya kita lihat node-node terdekat yang belum terhubung dengan node 2, 3,
dan 4 yaitu node 5 dan 6. Jarak yang terdekat adalah antara node 3 dengan node 5
dengan jarak 5 meter. Kemudian node 3 dan node 5 dapat dihubungkan.
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6
Langkah #5
Kemudian kita lihat node-node terdekat yang belum terhubung dengan node 4 dan
5 yaitu node 6 dan 7. Jarak yang terdekat adalah antara node 5 dengan node 6
dengan jarak 1 meter. Kemudian node 5 dan node 6 dapat dihubungkan.
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6
4
Langkah #6
Terakhir kita lihat node-node terdekat yang belum terhubung dengan node 5 dan
6 yaitu node 7. Jarak yang terdekat adalah antara node 6 dengan node 7 dengan
jarak 3 meter. Kemudian node 6 dan node 7 dapat dihubungkan.
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6
Langkah #7
Maka model Minimum Spanning Tree dapat disederhanakan seperti berikut ini.
3 5
1 3 3 1 7
2 6
4
Kesimpulan:
Karena seluruh node telah terhubung atau telah terkait dalam satu jaringan, maka
solusi di atas telah optimum. Jadi teknisi listrik dapat memulai merentangkan
kabelnya dengan menghubungkan ruangan 1 – 3, 3 - 2, 3 – 4, 3 – 5, 5 – 6, dan 6 –
7 dengan panjang kabel yang dibutuhkan adalah 17 meter.
Contoh Kasus:
PT. Mozeral ingin mengirim barang melalui jalur kereta menggunakan gerbong
kereta ke PT. Zeddphy. Namun, kontrak membatasi jumlah gerbong tersebut
setiap cabang selama satu minggu. Adapun jumlah maksimum gerbong yang
dapat digunakan antar cabang dapat digambarkan dalam gambar jaringan berikut
ini. Maksimumkan jumlah arus barang dari sebuah titik awal ke sebuah tujuan!
2 5
2
1 1 5 3 7
6 4
2
3 6
6
Pengerjaan:
Langkah #1
Pilih jalur manapun sepanjang jaringan dari titik awal ke titik tujuan dan kirim
sebanyak mungkin yang bisa. Disini jalur pertama dipilih adalah 1 – 3 – 6 – 7
dengan maksimum gerbong yang dapat digunakan adalah 5 gerbong.
0/4
2 0/5
0/2
0/5
1 0/1 5 0/3 7
5/6 0/4
2
3 5/6
5/5
Langkah #2
Jalur selanjutnya yang dipilih yaitu 1 – 2 – 4 – 7 dengan maksimum gerbong yang
dapat digunakan adalah 4 gerbong.
4/4
2 4/5
0/2
4/5
1 0/1 5 0/3 7
5/6 0/4
2
3 5/6
5/5
6
Langkah #3
Kemudian jalur berikutnya yang dipilih yaitu 1 – 3 – 5 – 7 dengan maksimum
gerbong yang dapat digunakan adalah 1 gerbong.
4/4
2 4/5
0/2
4/5
1 0/1 5 1/3 7
6/6 1/4
2
3 5/6
5/5
Langkah #4
Lalu jalur selanjutnya yang dipilih yaitu 1 – 2 – 3 – 5 – 7 dengan maksimum
gerbong yang dapat digunakan adalah 1 gerbong.
4/4
2 4/5
0/2
5/5
1 1/1 5 2/3 7
6/6 2/4
2
3 5/6
5/5
6
Langkah #5
Maka didapatkanlah solusi optimal pada kasus ini dengan masing-masing jalur
adalah seperti berikut.
Jalur Flow Kumulatif Flow
1–3–6–7 5 5
1–2–4–7 4 9
1–2–3–5–7 1 10
1–3–5-7 1 11
Kesimpulan
Maka didapatkanlah solusi optimal dalam kasus maximal flow adalah sebesar 11.
Jadi ada 11 gerbong yang dapat mengirim barang dari PT. Mozeral ke PT.
Zeddphy melalui 4 jalur kereta api.
C. LATIHAN PRAKTIKUM
a. Latihan 1 (Penugasan / Assignment)
Tugas /
I II III IV
Karyawan
A 15 14 18 17
B 21 16 18 22
C 21 21 24 19
D 22 18 20 16
Langkah penyelesaian menggunakan Excel Solver:
1. Buka aplikasi Microsoft Excel, pastikan ‘Solver’ sudah diaktifkan pada Excel.
2. Buatlah tabel dan isikan cell-cell tersebut seperti dalam tampilan dibawah ini.
Keterangan:
- Constraint merupakan pembatas yang didefinisikan dalam Excel Solver.
- Nilai Z merupakan hasil akhir atau solusi optimal yang didapatkan dalam
suatu keputusan.
3. Selanjutnya adalah membuka Solver untuk melihat hasil optimal dari nilai Z.
Keterangan:
• Pada bagian Set Objective, masukkan nilai Z yang akan menjadi solusi
optimalnya.
• Pada kasus ini pilih “Min”, karena kasusnya mencari nilai minimum.
• By Changing Variabels Cells diisi dengan memblok bagian tabel
keputusan.
4. Setelah selesai, kemudian klik Solve. Maka hasilnya akan muncul seperti
berikut.
Langkah-langkah penyelesaian masalah menggunakan POM-QM:
1. Buka aplikasi POM-QM.
2. Kemudian pilih modul Assignment untuk menyelesaikan permasalahan
penugasan.
25
16 17 5
8
14
1 25 3 7
17
14
6
9 26
22
4
Langkah-langkah penyelesaian masalah menggunakan Excel Solver:
1. Buatlah tabel seperti dibawah ini.
Keterangan:
Data yang terlampir pada gambar di atas disesuaikan dengan permasalahan
yang akan diselesaikan. Adapun penjelasan untuk masing-masing cell adalah
sebagai berikut :
• From: menunjukkan titik asal node.
• To: menunjukkan titik tujuan node.
• On Route: jalur yang akan dilalui, dimana setelah dilakukan solver, rute
yang akan dilalui akan ditandai dengan angka “1”.
• Distance: jarak dari titik asal ke titik tujuan.
• Node : menunjukkan titik-titik yang akan dilalui.
• Net Flow : menunjukkan jumlah aliran yang akan masuk pada setiap
nodes.
• Supply/Demand : menunjukkan titik asal (Supply) yang diberi angka “1”
dan menunjukkan titik akhir (demand) yang diberi angka “-1”.
2. Input rumus seperti dibawah ini.
4. Jika sudah, selanjutnya masuk ke Solver dan isi seperti tampilan di bawah ini.
Keterangan:
• Set Objective pilih kolom “B16”
• To pilih MIN karena kita akan meminimasi jarak.
• By Changing Variable Cells pilih kolom “C4” sampai “C14”.
• Untuk menambahkan pembatas pada Subject to the Constraints klik Add,
kemudian akan muncul kotak Add Constraint, isilah sesuai dengan gambar
diatas.
• Setelah selesai menambahkan pembatas kemudian pada Select a Solving
Method pilih “Simplex LP”.
5. Terakhir jika sudah, klik Solve. Maka hasilnya akan muncul seperti tampilan
dibawah ini.
2 5
2
1 1 5 3 7
6 4
2
3 6
Keterangan:
• Set Objective pilih kolom “B16”
• To pilih MAX karena kita akan mencari maksimum flow.
• By Changing Variable Cells pilih kolom “C4” sampai “C14”.
• Untuk menambahkan pembatas pada Subject to the Constraints klik Add,
kemudian akan muncul kotak Add Constraint, isilah sesuai dengan gambar
diatas.
• Setelah selesai menambahkan pembatas kemudian pada Select a Solving
Method pilih “Simplex LP”.
6. Terakhir jika sudah, klik Solve. Maka hasilnya akan muncul seperti tampilan
dibawah ini.
4 3 5
4
5
1 3 3 1 7
6 2 6