Anda di halaman 1dari 9

Analisis Numerik - 2019

BAB 1
PENDAHULUAN

Tujuan mempelajari Bab 1:


1. Dapat memahami pengertian metode numerik dan penerapannya dalam ilmu rekayasa
2. Dapat membedakan pemakaian algoritma dan flowchart dalam menyelesaikan
masalah-masalah numerik serta menerapkan dalam program komputer.
3. Dapat memahami pengertian galat, jenis-jenis galat dan perhitungan galat secara
manual dan memakai program komputer.

1.1 Latar Belakang Metode Numerik


Dalam dunia matematika dikenal ada dua metode pemecahan masalah yaitu
dengan metode analitik dan metode numerik.
Metode analitik disebut juga metode sejati karena ia memberi kita solusi sejati ( exact
solution ) atau solusi yang sesungguhnya, yaitu solusi yang memiliki galat (error) sama
dengan nol. Sayangnya, metode analitik hanya unggul untuk sejumlah persoalan yang
terbatas, yaitu persoalan yang memiliki tafsiran geometri sederhana serta bermatra rendah.
Padahal persoalan yang muncul dalam dunia nyata seringkali nirlanjar serta melibatkan
bentuk dan proses yang rumit. Akibatnya nilai praktis penyelesaian metode analitik
menjadi terbatas.
Bila metode analitik tadak dapat lagi diterapkan, maka solusi persoalan sebenarnya masih
dapat dicari dengan menggunakan metode numerik. Metode numerik adalah teknik yang
digunakan untuk memformulasikan persoalan matematika sehingga dapat dipecahkan
dengan operasi perhitungan atau aritmatik biasa (tambah, kurang, kali dan bagi). Metode
artinya cara, sedangkan numerik artinya angka. Jadi metode numerik secara harafiah
berarti cara berhitung dengan menggunakan angka-angka.
Perbedaan utama antara metode numerik dengan metode analitik terletak pada dua hal.
Pertama, solusi dengan menggunakan metode numerik selalu berbentuk angka.
Bandingkan dengan metode analitik yang biasanya menghasilkan solusi dalam bentuk
fungsi matematika yang selanjutnya fungsi matematika tersebut dapat dievaluasi untuk
menghasilkan nilai dalam bentuk angka.

STIKOM Uyelindo Kupang 1


Analisis Numerik - 2019

Kedua, dengan metode numerik, kita hanya memperoleh solusi yang menghampiri atau
mendekati solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan juga solusi hampiran
(approximation) atau solusi pendekatan, namun solusi hampiran dapat dibuat seteliti
yang kita inginkan. Solusi hampiran jelas tidak tepat sama dengan solusi sejati, sehingga
ada selisih antara keduanya. Selisi inilah yang disebut dengan galat (error)[3].
Ada beberapa alasan mempelajari metode numerik :
1. Sebagai alat bantu memecahkan masalah. Metode ini mampu menangani banyak
persamaan, ketidaklinearan, dimensi yang tinggi
2. Banyak terdapat paket program yang bisa dipakai untuk membuat fungsi
penyelesaian memakai metode numerik: MATLAB, MAPLE, FORTRAN.
3. Dapat membuat program numerik sendiri. Paket program yang ada masih memiliki
keterbatasan, sehingga untuk mengoptimalkan pemakaian komputer mau tidak mau
kita harus membuat program numerik sendiri.
Kemampuan Metode Numerik:
a. Merupakan alat pemecahan masalah yang sangat ampuh, metode numerik mampu
menangani sistem persamaan besar, ketaklinearan, geometri yang rumit.
b. Paket program yang banyak melibatkan metode numerik.
c. Banyak masalah tak dapat didekati dengan memakai program paket, penguasaan
metode numerik dan mahir dalam program akan mampu merancang program sendiri.
d. Metode numerik memperkuat pengertian metematika. Metode numerik
menyederhanakan matematika menjadi operasi matematika mendasar.

1.2 Pemodelan Matematis


Pemecahan masalah rekayasa menerapkan dua cabang pendekatan yaitu :
1. Empiris / numeris :
Penyelesaian yang diselesaikan berupa hampiran.
2. Analisis Teoritis
Penyelesaian yang dihasilkan akan memenuhi persamaan semula secara eksak.

STIKOM Uyelindo Kupang 2


Analisis Numerik - 2019

Definisi masalah

TEORI DATA

Model
Matematis

alat pemecahan masalah


-Komputer
-Statistika
-Metode Numerik
-Grafik

Hasil-hasil
numerik/grafik

Public review :
*Penjadwalan
*Optimisasi
*Komunikasi
*Interaksi Publik

implementasi

Gambar 1.1
Proses pemecahan masalah-masalah rekayasa

Secara umum terdapat tahap-tahap yang harus ditempuh dalam menyelesaikan


masalah matematika secara numerik dan memakai alat bantu komputer. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1. Pemodelan dan Penyederhanaan Model
Penetapan model matematis, merumuskan masalah dalam istilah matematis,
mendefinisikan peubah - peubah dan persamaan yang terlibat dengan
memperhitungkan jenis komputer yang ingin dipakai.
2. Pemilihan metode (algoritma) numerik
Perumusan penyelesalan secara matematis dilanjutkan dengan rancang bangun
algoritma; bersama dengan analisis galat pendahuluan (galat, penentuan ukuran
langkah, dsb.

STIKOM Uyelindo Kupang 3


Analisis Numerik - 2019

3. Pemrograman
Biasanya dimulai dengan dengan bagan alir yang memperlihatkan diagram blok
dari prosedur yang harus dilaksanakan oleh komputer, kemudian penulisan
program (coding), pencarian & perbaikan kesalahan dan pengujian.
4. Operasi, dokumentasi, penyimpanan dan perawatan.
5. Penafsiran hasil, yang boleh jadi mencakup keputusan untuk menjalankan
ulang jika diperlukan data lebih jauh.
Tahap 1 dan 5 dikerjakan oleh pakar atau ahli di bidangnya masing-masing (sipil, kimia,
mesin, elektro) untuk merumuskan fenomena fisik menjadi model persamaan matematik.
Ilustrasi pada Gambar 1.2 Pada kuliah ini hanya menekankan pada tahap 2, 3, dan 4
Ringkasan masing-masing materi dapat dijelaskan sebagai berikut[3]:
1. Solusi persamaan non linear (akar-akar persamaan)
Selesaikan f(x) = 0 untuk x f(x)

x
akar

2. Solusi sistem persamaan linear


Selesaikan sistem
X2
2X1 + 5X2 = 20
9X1 + 3X2 = 15
untuk harga-harga x
X1

3. Interpolasi polinomial
Diberikan titik-titik (x0 , y0) , (x2 , y2) , . . . , (xn , yn) y
Tentukan polinomial pn(x) yang melalui semua
titik tersebut.
x

STIKOM Uyelindo Kupang 4


Analisis Numerik - 2019

4. Turunan numerik
Diberikan titik (xi , yi) dan (xI+1 , yI+1)
Yi+1
Tentukan f ’( xi )
Yi

X
xi Xi+1

5. Integrasi numerik F(x)


Hitung integral
b
I   f ( x)dx
a
a b X

6. Solusi persamaan diferensial biasa dengan nilai awal


Diberikan dy/dx = f(x , y) dan
dengan nilai awal y0 = y(x0)
Tentukan y ( xt )

1.3 Algoritma dan Flowchart


Algoritma merupakan rentetan(sequence) langkah logika yang diperlukan untuk
melakukan suatu tugas tertentu atau menyediakan penyelesaian atas suatu masalah atau
suatu kelas masalah.
Ciri-ciri Algoritma :
1. Langkah harus deterministik, tidak ada yang tertinggal untuk ditebak.
2. Prosesnya harus selalu berakhir setelah sejumlah berhingga langkah.
3. Mempunyai nol atau lebih input dan punya satu atau lebih keluaran.
4. Algoritma diterapkan lebih dari satu masalah ketimbang hanya masalah tunggal.
Cara menyatakan algoritma :
1. Kode –Pseudo(pseudocode) : Kalimat yang kata-katanya sudah punya makna tertentu.
2. Flowchart : Menggambarkan masalah dalam bentuk suatu bagan alir

STIKOM Uyelindo Kupang 5


Analisis Numerik - 2019

Perbandingan antara flowchat dan algoritma (pseudocode) terlihat pada Gambar 1.3.
FLOWCHART PSEUDOCODE

mulai

INPUT A

Begin
INPUT B
Input (a,b)
c:= a + b
Tambahkan A ke B
dan
simpan di C
Output(c)
End

OUTPUT C

SELESAI

Gambar 1.3
Perbandingan antara flowchart dan pseudocode

1.4 Galat dalam Komputasi


Di pasaran ditawarkan komputer yang semakin beraneka ragam, mulai dari
kalkulator tangan dan desktop (yang dapat / tidak dapat diprogram), komputer mikro(yang
lebih populer dengan nama komputer pribadi(PC : personal computer), komputer mini,
dan sebagainya sampai komputer skala-besar yang ampuh.
Metode-metode analisis numerik adalah proses-proses berhingga, dan hasil
numerik merupakan nilai hampiran dari hasil eksak. Analisis galat sangat penting dalam
perhitungan menggunakan metode numerik. Galat sangat erat dengan seberapa dekat
solusi numerik yang didapatkan.Semakin kecil galatnya, semakin teliti solusi numerik
yang didapatkan.

STIKOM Uyelindo Kupang 6


Analisis Numerik - 2019

Perumusan Galat (error)


Galat numerik timbul dari penggunaan hampiran (aproksimasi) untuk menyatakan operasi
dan besaran matematis yang eksak. Ada dua macam galat :
 Galat pemotongan ( truncation error)
 Galat pembulatan (untuk menyatakan bilangan eksak)

Nilai sejati (a*) = Aproksimasi(a) + galat(E)


Galat (E) = Nilai sejati(a*) – Aproksimasi(a)
Galat Mutlak(Em) = |Galat(E)|
Galat relatif pecahan(e) = Galat (E) / nilai sejati (a*)
Persen galat relatif(Et) = Galat / nilai sejati * 100 %
Koreksi (T) = Nilai sejati(a*) – Hampiran(a)

algoritma perhitungan galat


Input : Nilai sejati, nilai hampiran
Proses :
galat := nilai sejati – aproksimasi
jika galat < 0 maka galat mutlak := - (galat)
jika galat > 0 maka galat mutlak := galat
galat relatif := galat / nilai sejati
persentasi galat relatif := (galat relatif * 100 )
Output : galat, galat relatif, persentasi galat relatif

Dari perumusan diatas, koreksi dan galat mempunyai nilai mutlak sama tetapi
berbeda tanda. Penting untuk membedakan antara galat, yang dapat bernilai positif atau
negatif, dan suatu batas positif untuk nilai mutlak galat, yakni batas galat. Jadi batas galat
untuk a* adalah suatu bilangan ß sedemikian sehingga : | a* - a | <= ß yakni |E| <= ß
Contoh 1.1
Hasil pengukuran luas sebuah lingkaran menghasilkan 10 cm2. Bila hasil tersebut adalah
pembulatan dari hasil sebenarnya yaitu : 9,99 cm2. Tentukan galat dan galat relatifnya ?
Jawab
Diketahui :
Nilai sejati (a*) = 9.99

STIKOM Uyelindo Kupang 7


Analisis Numerik - 2019

Nilai hampiran (a) = 10


Galat = a* - a
= 9.99 – 10
= -0.01
Galat mutlaknya = | - 0.01| = 0.01
Galat Relatif = Galat / Nilai Sejati
= -0.01 / 9.99
= -0.001001
Contoh 1.2: Diketahui galat sebuah pengukuran adalah 0.0001. Apabila hasil pengukuran
tersebut harus dibulatkan ke 22/7 dengan mengambil 4 angka desimal. maka tentukan
Nilai sebenarnya dan Persentasi Galat relatifnya.
Jawab :
Diketahui : Galat(E) = 0.0001
a = 22/7 = 3.1428
Nilai sejati (a*) = Galat + aproksimasi(a)
= 0.0001 + 3.1428
= 3.1429
Persentasi Galat Relatif = 0.0001 / 3.1429 x 100 %
= 0.00318 %
Contoh 1.3.
Anda ditugaskan untuk mengukur panjang sebuah jembatan dan sebuah paku dengan
panjang masing-masing 9999 cm dan 9 cm. Jika nilai sejati jembatan adalah 10.000 cm
dan paku adalah 10 cm, Hitunglah:
a. Galat dan Persentasi galat relatif untuk pengukuran jembatan
b. Galat dan Persentasi galat relatif untuk pengukuran paku
c. Buatlah kesimpulan, Pengukuran mana yang lebih presisi? Berikan alasannya
Jawab:
a. Galat dan Persentasi Galat Relatif Pengukuran jembatan
Aproksimasi(a) = 9999 cm
Nilai sejati(a*) = 10000 cm
1) Galat = a* - a = (10000 – 9999) = 1 cm

STIKOM Uyelindo Kupang 8


Analisis Numerik - 2019

2) Persentase Galat Relatif(Et) = 1 / 10000 * 100 % = 0.01 %


b. Galat dan Persentasi Galat Relatif pengukuran paku
Aproksimasi(a) = 9 cm
Nilai sejati(a*) = 10 cm
1) Galat = a* - a = (10 – 9) = 1 cm
2) Persentase Galat Relatif(Et) = 1 / 10 * 100% = 10 %
c. Kesimpuan soal
Walaupun kedua pengukuran mempunyai galat 1 cm, tetapi galat relatif untuk paku jauh
lebih besar, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran jembatan telah dikerjakan dengan
layak, sedangkan taksiran untuk paku masih perlu dipertanyakan.
Tugas 1.1. (waktu pengerjaan 1 minggu)
1. Carilah Galat Mutlak (Em) dan Galat Relatif (e) serta tentukan juga Persentasi Galat
Relatifnya(Et) jika diketahui :
a. A = 173350 dan A* = 173300
b. R = 0.001504 dan R* = 0.0001605
2. Hampiran-hampiran terhadap nilai phi (∏) = 3.14159265358979 adalah 22/7 dan
355/113. Tentukan galat mutlak dan galat relatif dari kedua hampiran diatas dengan
pembulatan sampai 4 angka desimal.
3. Dari soal nomor dua, tentukan juga masing – masing persentasi galat relatifnya.
4. Sebuah komputer menggunakan mantis 4 digit (basis 10) hitunglah Galat mutlak
pembulatan dan galat mutlak pemotongan :
a. 5064 – 0.9450
b. 1.554 + 0.02341

Tugas 1.2 (waktu pengerjaan 1 minggu)


Tugas Pemrograman
Buatlah program untuk menghitung nilai Galat, Galat Mutlak, dan Persentasi Galat dari
soal tugas nomor 1, 2 dan 3 dengan program pascal atau matlab atau VB/Delphi.

STIKOM Uyelindo Kupang 9

Anda mungkin juga menyukai