1 2 3 4
A 6 7 10 9
B 2 8 7 8
C 8 9 5 12
D 7 11 12 3
Langkah 1:
Ubah tabel diatas matriks opportunity cost dengan mereduksi setiap baris dengan
angka terkecil. Contoh : baris A, angka yang paling kecil adalah 6 maka kotak A1 =6-6=0,
Kotak A2=7-6=1, kotak A3=10-6=4, kotak A4=9-6=3.
Langkah 2 :
Maka hasil matriks opportunity cost nya adalah sebagai berikut :
1 2 3 4
A 0 1 4 3
B 0 6 5 6
C 5 4 0 7
D 4 8 9 0
1
Pada kolom 4, karyawan 4 mengerjakan pekerjaan D karena hanya satu nilai nol pada
Kolom 4, sedangkan karyawan 3 mengerjakan pekerjaan C dengan alasan yang sama.
Baris A dan B belum ditentukan secara langsung karena pada kolom 1 terdapat dua nilai
nol. Untuk menentukan karyawan 1 mengerjakan pekerjaan A atau B adalah dengan
melihat kembali tabel pertama pekerjaan mana yang paling kecil waktunya. Ternyata
pekerjaan B lebih kecil sehingga kita menentukan karyawan 1 mengerjakan pekerjaan B.
Langkah 3 :
Sehingga dapat ditentukan :
Pekejaan C dikerjakan oleh karyawan 3
Pekerjaan D dikerjakan oleh karyawan 4
Pekerjaan B dikerjakan oleh karyawan 1 (sesuai penjelasa langkah 2)
Pekerjaan A dikerjakan oleh karyawan 2
Langkah 4 :
Hitung banyaknya waktu yang terpakai dengan menjumlahkan semua jumlah yang terpakai :
Pekerjaan Karyawan Jam Kerja
A 2 7
B 1 2
C 3 5
D 4 3
Jumlah 17
Apabila keempat karyawan tersebut dibayar dengan upah Rp.50.000/jam, maka total
biaya untuk mengerjakan tugas tersebut adalah Rp.50.000 x 17 = Rp.850.000.
Untuk mengatasi masalah maksimalisasi sama dengan langkah-lngkah menyelesaikan
Masalah minimalisasi, tapi untuk masalah maksimalisas nilai yang di ambil dalam setiap
baris adalah nilai terbesar. Sehingga hasil yang didapat besar. Langkah-langkah
Maksimalisasi digunakan untuk mendapatkan laba/jumlah produk yang dihasilkan
Karyawan besar.
2
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya Andi. 2013. Pengantar Riset Operasi Edisi 3, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.