Anda di halaman 1dari 12

NAMA KELOMPOK :

DHEA NOVITA SARI (16.G1.0112)


MAULINA NK (16.G1.0139)
HIASINTA HUTRIANTI (16.G1.0148)
DEVIN NATHANIEL (16.G1.0127)

KASUS PENUGASAN

Penyelesaian Masalah Assignment (Penugasan) dengan Menggunakan


Metode Hungarian

Assignment problem

Assignment problem adalah suatu masalah mengenai pengaturan pada individu (objek) untuk
melaksanakan tugas (kegiatan), sehingga dengan demikian biaya yang dikeluarkan untuk
pelaksanaan penugasan tersebut dapat diminimalkan. Salah satu dalam menyelesaikan
persoalan ini adalah dengan menggunakan algoritma Hungarian. Algoritma Hungarian adalah
salah satu algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan masalah assignment.
Versi awalnya, yang dikenal dengan metode Hungarian, ditemukan dan dipublikasikan oleh
Harold Kuhn pada tahun 1955. Algoritma ini kemudian diperbaiki oleh James Munkres pada
tahun 1957. Oleh karena itu, algoritma ini kemudian dikenal juga dengan nama algoritma
Kuhn-Munkres. Algoritma yang dikembangkan oleh Kuhn ini didasarkan pada hasil kerja dua
orang matematikawan asal Hungaria lainnya, yaitu Denes Konig dan Jeno Egervary.
Keberhasilan Kuhn menggabungkan dua buah penemuan matematis dari Jeno Egervary
menjadi satu bagian merupakan hal utama yang menginspirasikan lahirnya Algoritma
Hungarian. Dengan menggunakan algoritma ini, solusi optimum sudah pasti akan ditemukan.
Namun untuk hal ini kasusnya dibatasi, yaitu bila ingin menemukan solusi terbaik dengan
nilai minimum (least cost search).

Keuntungan terbesar penggunaan algoritma Hungarian adalah kompleksitas algoritmanya


yang polinomial. Metode yang digunakan dalam algoritma Hungarian dalam memecahkan
masalah sangat sederhana dan mudah dipahami. Penerapannya bahwa setiap sumber daya
harus ditugasklan hanya untuk satu pekerjaan. Untuk suatu masalah penugasan n x n , jumlah
penugasan yang mungkin dilakukan sama dengan n! (n faktorial) karena berpasangan satu-
satu.
Masalah Minimisasi dalam suatu penugasan pekerjaan

Pada umumnya tingkat keterampilan, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan
latihan setiap karyawan berbeda-beda.Sehingga dalam waktu penyelesaian pekerjaan yang
sama itu berbeda juga. Dalam metode Hungarian sumber daya harus ditugaskan hanya untuk
satu pekerjaan. Sebagai contoh, Suatu perusahaan kotak hadiah mempunyai lima pekerjaan
yang berbeda, yaitu memotong karton, merekatkan kertas warna, memberi hiasan,
merekatkan pita, dan membungkus. Dimana tugas-tugas tersebut akan diselesaikan oleh lima
karyawan. Biaya penugasan seorang karyawan untuk masing-masing pekerjaan berbeda-beda.

Data pada table di bawah ini menunjukkan biaya penugasan karyawan perusahaan kotak kado
untuk masing-masing pekerjaan.

Karyawan/ I(Rp) II(Rp) III(Rp) IV(Rp) V(Rp)


pekerjaan

A 17.000,00 15.000,00 19.000,00 21.000,00 18.00,00

B 15.000,00 17.000,00 22.000,00 18.000,00 14.000,00

C 26.000,00 21.000,00 24.000,00 21.000,00 19.000,00

D 18.000,00 19.000,00 19.000,00 17.000,00 20.000,00

E 15.000,00 20.000,00 23.000,00 19.000,00 17.000,00

Langkah pemecahannya adalah sebagai berikut :

selengkapnya…..

1. Membuat tabel matriks

Bila disederhanakan, maka tabel datanya dapat diubah menjadi tabel matriks di bawah ini

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 17 15 19 21 18

B 15 17 22 18 14

C 26 21 24 21 19

D 18 19 19 17 20

E 15 20 23 19 17
1. Mencari nilai opportunity cost (elemen terkecil) tiap baris

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 17 15 19 21 18

B 15 17 22 18 14

C 26 21 24 21 19

D 18 19 19 17 20

E 15 20 23 19 17

3. Menolkan OC

Nilai OC tiap baris digunakan untuk mengurangi tiap elemen dalam baris tersebut. Sehingga
paling sedikit akan diperoleh satu elemen yang bernilai nol sebagai hasilnya. Seperti dalam
tabel di bawah ini.

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 4 6 3

B 1 3 8 4 0

C 7 2 5 2 0

D 1 2 2 0 3

E 0 5 8 4 2
1. Cek 0 di kolom

Cek setiap kolom, apakah sudah mengandung elemen 0.

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 4 6 3

B 1 3 8 4 0

C 7 2 5 2 0

D 1 2 2 0 3

E 0 5 8 4 2

Pada kasus ini, kolom ketiga belum mempunyai elemen 0. Untuk itu, dilakukan langkah
selanjutnya.

1. Mencari opportunity cost kolom yang belum mengandung 0 (kolom III)

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 4 6 3

B 1 3 8 4 0

C 7 2 5 2 0

D 1 2 2 0 3

E 0 5 8 4 2
Selanjutnya, tiap elemen di kolom III dikurangi dengan OC kolom

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 2 6 3

B 1 3 6 4 0

C 7 2 3 2 0

D 1 2 0 0 3

E 0 5 6 4 2

1. Membuat garis bantu

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 2 6 3

B 1 3 6 4 0

C 7 2 3 2 0

D 1 2 0 0 3

E 0 5 6 4 2

Jumlah garis harus = jumlah pekerjaan

Jumlah garis pada tabel di atas adalah empat, jadi masih kurang satu.
1. Menentukan elemen yang belum dikenai garis bantu, lalu mencari OC total

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 2 6 3

B 1 3 6 4 0

C 7 2 3 2 0

D 1 2 0 0 3

E 0 5 6 4 2

Elemen yang belum dikenai garis bantu adalah elemen di kolom III baris A,B,C dan di kolom
IV baris A, B, dan C. Sedangkan nilai opportunity costnya adalah 2.

1. Menolkan OC

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 0 4 3

B 1 3 4 2 0

C 7 2 1 0 0

D 1 2 0 0 3

E 0 5 6 4 2
1. Membuat garis bantu total

Karyawan/ I II III IV V
pekerjaan

A 2 0 0 4 3

B 1 3 4 2 0

C 7 2 1 0 0

D 1 2 0 0 3

E 0 5 6 4 2

Tabel sudah optimal, karena jumlah garis = jumlah pekerjaan.

Jadi, berdasrkan tabel dapat dilihat bahwa:

Karyawan A cocok untuk pekerjaan I & II

Karyawan B cocok untuk pekerjaan V

Karyawan C cocok untuk pekerjaan IV & V

Karyawan D cocok untuk pekerjaan III & IV

Karyawan E cocok untuk pekerjaan I

1. Penugasan optimal

Karyawan A : pekerjaan II (merekatkan kertas warna)

Karyawan B : pekerjaan V (membungkus)

Karyawan C : pekerjaan IV (merekatkan pita)

Karyawan D : pekerjaan III (memberi hiasan)

Karyawan E : pekerjaan I (memotong karton)


10. Kesimpulan

Jadi, penugasan di perusahaan kotak kado ialah:

Karyawan A mendapat tugas merekatkan kertas warna dengan biaya Rp15.000,00

Karyawan B mendapat tugas membungkus dengan biaya Rp 14.000,00

Karyawan C mendapat tugas merekatkan pita dengan biaya Rp21.000,00

Karyawan D mendapat tugas memberi hiasan dengan biaya Rp19.000,00

Karyawan E mendapat tugas memotong karton dengan biaya Rp15.000,00

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN

1. OLEH: ASIDO SIMARMATA FERONICA ROMAULI YAYUK DARYANTI


ZULYANTO ARIWIBOWO KELAS: 46 PB

2. Adalah: Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang


berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber daya yang
produktif Contoh masalah : tenaga kerja atau personalia, yang mempunyai tingkat
efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda-beda pula.

3. disebut juga dengan Sejarah: Awalnya metode Hungarian ditemukan dan


dipublikasikan oleh Harold W. Kuhn pada tahun 1955. kemudian diperbaiki oleh
James Munkres pada tahun 1957 yang kemudian dikenal juga dengan nama algoritma
Kuhn-Munkres. Algoritma yang dikembangkan oleh Kuhn-Munkers tersebut
didasarkan pada hasil kerja dua orang matematikawan asal Hungaria lainnya, yaitu
Denes Konig dan Jeno Egervary. Metode Hungarian adalah metode yang
memodifikasi baris dan kolom dalam matriks efektifitas sampai muncul sebuah
komponen nol tunggal dalam setiap baris atau kolom yang dapat dipilih sebagai
alokasi penugasan.

4. disebut juga dengan Persyaratan: Jumlah kolom (sumber daya) harus sama dengan
jumlah baris (tugas) yang harus diselesaikan. Setiap sumber daya hanya dapat
mengerjakan satu tugas Apabila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas atau
sebaliknya, maka ditambahkan variabel dummy woker atau dummy job.

5. MINIMALISASI MAKSIMALISASI Pengalokasian tugas kepada sumber daya


sehingga diperoleh biaya total minimum. Pengalokasian tugas kepada sumber daya
sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum
6. 1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel penugasan. 2.1
Kasus minimalisasi: cari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian
menggunakan biaya terkecil tersebut untuk dikurangi oleh semua biaya yang ada pada
baris yang sama. 2.2 Kasus maksimalisasi: cari nilai tertinggi untuk setiap baris, yang
kemudian nilai tertinggi tersebut sebagai pengurang semua nilai yang ada dalam baris
tersebut. 2.3 Kasus tidak normal: bila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas
atau sebaliknya, maka didalam tabel penugasan perlu ditambahkan variabel dummy
yang nilainya nol (0).

7. Suatu perusahaan kotak hadiah mempunyai empat pekerjaan yang berbeda, yaitu
memotong karton, merekatkan kertas warna, memberi hiasan, dan membungkus.
Perusahaan kotak hadiah tersebut hanya memiliki empat orang karyawan yaitu Hana,
Karin, Helmi, dan Rossy. Upah seorang karyawan untuk masing-masing pekerjaan
berbeda-beda seperti berikut:

8. Tabel Upah Karyawan: Tugas/ Kryw. Hana Karin Helmi Rossy Memotong karton
Rp 15.000 Rp 14.000 Rp 18.000 Rp 17.000 Merekatkan Kertas Warna Rp 21.000 Rp
16.000 Rp 18.000 Rp 22.000 Memberi Hiasan Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 24.000 Rp
19.000 Membungkus Rp 22.000 Rp 18.000 Rp 20.000 Rp 16.000 Tentukan besarnya
biaya optimal yang dikeluarkan perusahaan kotak hadiah tersebut dengan kondisi satu
pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu karyawan?

9. Langkah 1: Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam tabel penugasan 


Mencari biaya optimal = kasus minimalisasi  Jumlah pekerjaan = jumlah karyawan,
artinya kasus normal (tanpa dummy) Tugas/ Kryw. I II III IV A 15 14 18 17 B 21 16
18 22 C 21 21 24 19 D 22 18 20 16

10. Langkah 2.1: cari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan
biaya terkecil tersebut untuk dikurangi oleh semua biaya yang ada pada baris yang
sama. Tugas/ Kryw. I II III IV A 15 14 18 17 B 21 16 18 22 C 21 21 24 19 D 22 18
20 16

11. Tugas/ Kryw. I II III IV A 1 0 4 3 B 5 0 2 6 C 2 2 5 0 D 6 2 4 0 Apabila


ditemukan nol maka harus ditarik garis seminimum mungkin. Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal. Jumlah garis yang
dapat ditarik hanya 2, tidak sama dengan jumlah baris/kolom yang ada (4) = belum
optimal

12. Langkah 3: Pada kolom tak terkena garis, pilih nilai terkecil, kemudian kurangi
nilai lain pada kolom yang sama dengan nilai terkecil tersebut. Tugas/ Kryw. I II III
IV A 1 0 4 3 B 5 0 2 6 C 2 2 5 0 D 6 2 4 0

13. Tugas/ Kryw. I II III IV A 0 0 2 3 B 4 0 0 6 C 1 2 3 0 D 5 2 2 0 Langkah 4: Tarik


garis seminimum mungkin, baik ke arah vertikal maupun horisontal yang meliput
semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom berarti
pemecahan sudah optimal Jumlah garis yang dapat ditarik hanya 3, tidak sama dengan
jumlah baris/kolom yang ada (4) = belum optimal
14. Langkah 5: Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel yang tidak terkena garis
dengan nilai terkecil , kemudian tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel yang terkena
garis 2x. Nilai yang terkena garis 1x = tetap. Tugas/ Kryw. I II III IV A 0 0 2 3 B 4 0
0 6 C 1 2 3 0 D 5 2 2 0 3+1 = 4 6+1=7

15. Tugas/ Kryw. I II III IV A 0 0 2 4 B 4 0 0 7 C 0 1 2 0 D 4 1 1 0 Langkah 6:


Tentukan apakah sudah terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang berbeda, apabila
sudah terdapat nol disetiap baris dan kolom yang berbeda maka sudah didapatkan
hasil yang optimal. Atau Jika jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom berarti
pemecahan sudah optimal. Jumlah garis yang dapat ditarik = 4 = jumlah baris/kolom
yang = optimal

16. Hasil : Alokasi pekerjaan untuk masing-masing karyawan adalah:  Pekerjaan A,


menggunting karton dikerjakaan oleh II, Karin, dengan upah sebesar Rp 14.000 
Pekerjaan B, merekatkan kertas warna dikerjakan oleh III, Helmi, dengan upah
sebesar Rp 18.000  Perkejaan C, memberi hiasan dikerjakan oleh I, Hana, dengan
upah sebesar Rp 21.000  Pekerjaan D, membungkus dikerjakaan oleh IV, Rossy,
dengan upah sebesar Rp 16.000

17. Tabel Perhitungan Biaya Optimal: Pekerjaan Karyawan Biaya Memotong Karton
Karin Rp 14,000 Merekatkan Kertas Warna Helmi Rp 18,000 Memasang Hiasan
Hana Rp 21,000 Membungkus Rossy Rp 16,000 Total biaya upah yang dikeluarkan:
Rp 69,000 Jadi, total biaya optimal yang dikeluarkan oleh perusahaan kotak hadiah
dengan pembagian tugas tersebut diatas sebesar Rp 69,000.

18. Suatu perusahaan kotak hadiah mempunyai lima lokasi penjualan untuk
produknya yaitu di Stroberry, Naughty, Cindy, Toko Kado Unik, dan Gramedia.
Perusahaan kotak hadiah tersebut memiliki lima orang sales promotion yang akan
ditugaskan ke masing-masing lokasi tersebut. Berdasarkan kemampuan masing –
masing sales dan kondisi pasar, berikut ini hasil penjualan yang diperkirakan akan
diperoleh dengan penugasan masing-masing sales ke lokasi:

19. Tabel Penghasilan: Lokasi/ Sales Fitri Dian Mieky Amanda Suzan Stroberry Rp
100.000 Rp 120.000 Rp 100.000 Rp 80.000 Rp 150.000 Naughty Rp 140.000 Rp
100.000 Rp 90.000 Rp 150.000 Rp 130.000 Cindy Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 70.000
Rp 90.000 Rp 120.000 Toko Kado Unik Rp 130.000 Rp 150.000 Rp 80.000 Rp
160.000 Rp 110.000 Gramedia Rp 100.000 Rp 130.000 Rp 140.000 Rp 110.000 Rp
170.000 Tentukan besarnya pendapatan perusahan bila satu lokasi hanya di jaga oleh
satu sales ?

20. Langkah 1: Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam tabel penugasan 


Mencari pendapatan optimal= kasus maksimalisasi  Jumlah lokasi = jumlah sales,
artinya kasus normal (tanpa dummy) Lokasi/ Sales I II III IV V A 10 12 10 8 15 B 14
10 9 15 13 C 8 8 7 9 12 D 13 15 8 16 11 E 10 13 14 11 17

21. Langkah 2.2: cari nilai terbesar untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan
nilai tersebut untuk mengurang semua biaya yang ada pada baris yang sama. Lokasi/
Sales I II III IV V A 10 12 10 8 15 B 14 10 9 15 13 C 8 8 7 9 12 D 13 15 8 16 11 E 10
13 14 11 17
22. Lokasi/ Sales I II III IV V A 5 3 5 7 0 B 1 5 6 0 2 C 4 4 5 3 0 D 3 1 8 0 5 E 7 4 3 6
0 Langkah 3: Pastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Ternyata
masih terdapat kolom yang belum memiliki nilai nol. Maka, pada setiap kolom, pilih
nilai terkecil, kemudian kurangi nilai lain pada kolom yang sama dengan nilai terkecil
tersebut.

23. Lokasi/ Sales I II III IV V A 4 2 2 7 0 B 0 4 3 0 2 C 3 3 2 3 0 D 2 0 5 0 5 E 6 3 0 6


0 Langkah 4: Tarik garis seminimum mungkin, baik ke arah vertikal maupun
horisontal yang meliput semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan
jumlah baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal. Jumlah garis yang dapat ditarik
hanya 4, tidak sama dengan jumlah baris/kolom yang ada (5) = belum optimal

24. Langkah 5: Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel yang tidak terkena garis
dengan nilai terkecil . Lokasi/ Sales I II III IV V A 4 2 2 7 0 B 0 4 3 0 2 C 3 3 2 3 0 D
2 0 5 0 5 E 6 3 0 6 0 kemudian tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel yang terkena
garis 2x. Nilai yang terkena garis 1x = tetap.

25. Lokasi/ Sales I II III IV V A 2 0 0 5 0 B 0 4 3 0 4 C 1 1 0 1 0 D 2 0 5 0 7 E 6 3 0 6


2 Langkah 6: Tentukan apakah sudah terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang
berbeda, apabila sudah terdapat nol disetiap baris dan kolom yang berbeda maka
sudah didapatkan hasil yang optimal. Atau Jika jumlah garis sama dengan jumlah
baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal Jumlah garis yang dapat ditarik = 5 =
jumlah baris/kolom yang = optimal

26. HASIL: Pekerjaan Karyawan Biaya Stroberry Dian Rp 120.000 Naughty Fitri Rp
140.000 Cindy Suzan Rp 120.000 Toko Kado Unik Amanda Rp 160.000 Gramedia
Mieky Rp 140.000 Total pendapatan optimal yang diperoleh: Rp 680,000 Jadi, total
pendapatan optimal yang diperoleh perusahaan kotak hadiah dengan pembagian
lokasi sales tersebut diatas sebesar Rp 680.000

27. LALU, BAGAIMANA BILA KASUSNYA TIDAK NORMAL? JUMLAH


ANTARA PEKERJA TIDAK SAMA DENGAN TUGAS YANG AKAN
DIKERJAKAN?

28. CONTOH KASUS 3: Seorang kepala tukang mendapat proyek sebuah rumah.
Target proyek ini selesai 6 bulan. Pekerja yang dibutuhkan adalah sebagai tukang
kayu, tukang cat, pembantu tukang, tukang bangunan. Kepala tukang kesulitan dalam
memilih para pekerja, karena semua pekerja memiliki keahlian yang tidak jauh
berbeda, tarif atau permintaan ongkos satu sama lain juga tidak jauh berbeda. Dalam
hal ini kepala tukang ingin meminimalkan biaya yang keluar untuk ongkos para
pekerja agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Adapun para pekerja yang
mengajukan diri sebagai pekerja dalam proyek tersebut beserta ongkos yang mereka
inginkan tertera dalam tabel berikut:

29. Pekerjaan/ Tukang Toni Tono Toto Tukang kayu 70 85 50 Tukang Cat 45 60 55
Pembantu Tukang 60 65 70 Tukang Bangunan 60 50 55 Ket: Ongkos per-hari dalam
ribuan rupiah TABEL ONGKOS PEKERJA:
30. Identifikasi Masalah:  JUMLAH PEKERJAAN DENGAN PEKERJA TIDAK
SAMA, KASUS TIDAK NORMAL  PERLU ADANYA VARIABEL DUMMY DI
KOLOM PEKERJA  YANG DICARI ADALAH BIAYA OPTIMUM, KASUS
MINIMALISASI  MAKA, TABEL PENUGASAN MENJADI BERIKUT:
Pekerjaan/ Tukang Toni Tono Toto Tukang kayu 70 85 50 Tukang Cat 45 60 55
Pembantu Tukang 60 65 70 Tukang Bangunan 60 50 55 DUMMY 0 0 0 0

31. Langkah 1: Pekerjaan/ Tukang Toni Tono Toto Dummy Tukang kayu 70 85 50 0
Tukang Cat 45 60 55 0 Pembantu Tukang 60 65 70 0 Tukang Bangunan 60 50 55 0
Keterangan: Karena ditiap baris sudah memiliki angka nol yang berasal dari dummy,
maka yang harus dicari adalah nilai terkecil pada kolom lainnya. Untuk kemudian
dikurangi dengan nilai lain pada kolom tersebut.

32. Pekerjaan/ Tukang Toni Tono Toto Dummy Tukang kayu 25 35 0 0 Tukang Cat 0
10 5 0 Pembantu Tukang 15 15 20 0 Tukang Bangunan 15 0 5 0 Langkah 2: Tiap
baris dan kolom sudah memiliki nilai nol Jumlah garis yang ditarik = jumlah baris
dan kolom OPTIMAL

33. Langkah 3 Pekerjaan/ Tukang Toni Tono Toto Dummy Tukang kayu 25 35 0 0
Tukang Cat 0 10 5 0 Pembantu Tukang 15 15 20 0 Tukang Bangunan 15 0 5 0
Alokasi pekerjaan: Toto sebagai tukang kayu Toni sebagai tukang cat Dummy
sebagai pembantu tukang Tono sebagai tukang bangunan

34. Total biaya yang dikeluarkan: Pekerjaan Nama Pekerja Ongkos (Rp. .000) Tukang
Kayu Toto 50 Tukang Cat Toni 45 Pembantu Tukang Dummy 0 Tukang Bangunan
Tono 50 Total ongkos pekerja : 145 Jadi total ongkos pekerja yang harus dikelurkan
kepala tukang sebesar Rp 145.000 Dan pekerjaan pembantu tukang ditugaskan kepada
dummy diasumsikan tidak ada yang mengerjakan.

35. FUNGSI VARIABEL DUMMY: Dummy ada untuk menyeimbangkan antara


banyaknya tugas dengan banyaknya penerima tugas.  Apabila penerima tugas
mendapatkan pekerjaan Dummy, berarti diasumsikan bahwa penerima tugas tersebut
menganggur.  Apabila tugas tersebut diberikan kepada Dummy, diasumsikan
pekerjaan itu tidak ada yang mengerjakan.

36. Seorang pengusaha konveksi mempunyai 4 mesin, yaitu M1, M2, M3, dan M4.
Setiap mesin dapat memproduksi 4 jenis produk. Dalam minggu mendatang,
perusahaan mempunyai pesanan untuk menyelesaikan 4 jenis produknya, yaitu Baju
J1, Celana J2, Rok J3, dan Safari J4. Jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh setiap
mesin sebagai berikut: Tentukan penugasan yang tepat untuk keempat mesin tersebut
agar jumlah produk yang dihasilkan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai