2. Saklar ditutup.
4. BesarR3ditentukan. Ada 3 hambatan yang dapat digunakan: 10 ohm, 20 ohm, dan 30 ohm; yang
dapat dirangkai seri atau parallel untuk memperoleh nilai hambatan tertentu. Sebagai contoh
hambatan 10 ohmdiparalel dengan hambatan 30 ohm, diperoleh hambatan 7,5 ohm.
5. Dan seterusnya
6. Pada awal, jarum galvanometer akan menyimpang dari titik 0, bisa ke kiri atau ke kanan,
bergantung pada setting komutator.
7. Jepit buaya pada kawat hambatan (nikelin) yang pada awalnya berada di tengah, digeser ke kiri
atau ke kanan sampai jarum pada galvanometer menunjuk pada 0 (nol).
8. Panjang kawat nikelin disebelahkiri jepit buaya diukur (adalah 𝐼1 ) dan panjang kawat nikelin di
sebelah kanan jepit buaya diukur (adalah 𝐼2 ).
𝐼1
No R3 (ohm) 𝐼1 (cm) 𝐼2 (cm) ⁄𝐼
2
1 7,5 22,5 7,5 3,0
2 10 24 6 4,00
3 12 24,8 5,2 4,76
4 15 25,8 4,2 6,14
5 20 26,7 3,3 8,09
6 30 27,7 2,3 12,0
1. Grafik
𝐼1
𝑅3 vs ⁄𝐼
2
Sumbu y adalah 𝑅3
𝐼
Sumbu x adalah 1⁄𝐼
2
Diperoleh titik yang nilainya sudah disederhanakan yaitu (7.5, 2,5), (10, 4), (12, 4,8) (15, 6),
(20,8), (30,12). Dari titik itu dapat diperoleh kemiringannya.
D. Pembahasan
Hambatan 𝑅1dan 𝑅2 adalah hambatan kawat nikelin yang luas penampangnya sama,
𝑅3 × 𝐼2
𝑅𝑥 =
𝐼1
Jika dibuat grafik 𝑅3 vs 𝐼1⁄𝐼 akan diperoleh garis lurus dengan kemiringan 1/𝑅𝑥 dan diharapkan
2
melalui titik (0,0). Dari kemiringan garis itu dapat diperoleh nilai 𝑅𝑥.
Nilai 𝑅𝑥 yang diperoleh tadi adalah 0,4 cm, sedangkan nilai kemiringan grafik adalah juga
0,4. Hal itu membuktikan rumus yang ada di atas.
E. Kesimpulan
NIM = 20/455755/PT/08435
KELAS = Peternakan A