Anda di halaman 1dari 9

Mikroprosesor Ir.

Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

MODUL 7
INTERFACE KE PERAGA 7-SEGMENT
7.1. Peraga 7-Segmnet
Pada sistem mikroprosesor alamat, kode mesin, data yang akan diolah dan data
hasil program merupakan kode hexa, dimana kode hexa ini terdiri dari 0 sampai F.
Untuk menampilkan alamat, kode dan data tersebut dapat digunakan peraga 7-segment.
Peraga 7-segment dibentuk dari 7-buah LED (Light Emitting Diode) untuk segment
A,B,C,D,E,F,G dan satu LED untuk segmnet H yang merupakan dot seperti ditunjukkan
pada gambar 1.

f b

e c

d h

Gambar 1. Susunan Segment 7-segment

R1-R8
8X330
a
b
c
d
e
f
g
h

Com
3K3

Gambar 2. Interface 7-segment Katoda Bersama (CC)

7-1 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

Untuk menghubungkan peraga 7-segment pada sistem mikroprosesor sama


seperti menghubungkan LED ke sistem mikroprosesor, dimana satu peraga 7-segment
merupakan terdiri dari delapan LED yang semua katodanya atau anodanya tersambung
bersama yang disebut Common. 7-Segment yang Anodanya disatukan disebut
Common Anoda (Anoda bersama) dan yang Katodanya disatukan disebut Common
Catoda.
Tabel 10.1. Logika dan Tampilan 7-Segmnet
h g f e d c b a Nilai Tampilan
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Segment
0 0 1 1 1 1 1 1 3F

0 0 0 0 0 1 1 0 06

0 1 0 1 1 0 1 1 5B

0 1 0 0 1 1 1 1 4F

0 1 1 0 0 1 1 0 66

0 1 1 0 1 1 0 1 6D

0 1 1 1 1 1 0 1 7D

0 0 0 0 0 1 1 1 07

0 1 1 1 1 1 1 1 7F

0 1 1 0 1 1 1 1 6F

0 1 1 1 0 1 1 1 77

0 1 1 1 1 1 0 0 7C

0 0 1 1 1 0 0 1 39

0 1 0 1 1 1 1 0 5E

0 1 1 1 1 0 0 1 79

0 1 1 1 0 0 0 1 71

7-2 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

Untuk mengendalikan apakah 7-segment aktip atau tidak dapat dikendalikan melalui
commomnya seperti ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 1 merupakan sebuah 7-segment jenis common catode yang
dikendalikan oleh sebuah transistor. Jika basis transitor mendapat logika 1, transistor
akan saturasi dan mengakibatkan arus dapat mengalir dari setiap seg,ment 7-segment ke
ground melalui kolektor, dengan demikian segment (LED) yang mendapat logika 1
akan menyala. Jika basis transistor mendapat logika 0, transistor akan cut-off dan
mengakibatkan arus tidak dapat mengalir dari 7-segment ke grond sehingga segment
7-segment tidak dapat menyala.
Data hexa yang akan ditampilkan pada 7-segment terlebih dahulu diubah
(dekode) ke nilai segmentnya dan diberikan pada masukan D0 sampai D7. Nilai
segment dan logika dari setiap kode hexa ditunjukkan pada tabel 10.1. Untuk
mendekodekan bilangan hexa ke nilai segmentnya dapat menggunakan chip
decoder/driver 7474 atau sejenisnya, dimana nilai hexa diberikan sebagai masukan dan
keluarannya berupa logika-logika dari nilai segment.
Pada sistem mikroprosesor pengubahan nilai hexa ke nilai segmentnya dapat
dilakukan dengan program. Proses ini dilakukan dengan mengkonversi bilangan hexa
ke nilai segment dari data hexa tersebut. Salah satu teknik pengkonversian iadalah
dengan menggunakan teknik “lookup tabel”, dimana nilai segment disimpan pada
memori (ROM/EPROM). Data hexanya digunakan untuk menunjukkan alamat dari
nilai segmentnya. Sebagai contoh, data nilai segment yang terdapat pada tabel 1
disimpan pada memori 1000H sampai 100FH secara berurutan. Untuk menampilkan
angka 2 dilakukan dengan langkah berikut. Data 02 ditambahkan pada alamat awal
memori tabel (1000H) sehingga alamat menjadi 1002H, kemudian membaca isi memori
alamat 1002 H yang isinya 5BH. Nilai segment ini (5BH) ini kemudian diberikan pada
masukan peraga 7-segment.
Dengan teknik ini selain menampilkan data hexa juga dapat menampilkan
karakter atau pola-pola lainnya pada peraga 7-segment. Sebagai contoh tampilan
‘rEAdY’ dapat ditampilkan pada lima peraga 7-segment, dimana penampilan ini
dilakukan dengan memberikan nilai segment dari setiap karakter langsung diberikan
pada setiap 7-segment.
7.2. Multiplex Peraga 7-Segment

7-3 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

Pada sistem mikroprosesor untuk menampilkan data keluaran 8-digit


memerlukan delapan peraga 7-segment. Setiap peraga 7-segment memerlukan delapan
port keluaran sehingga untuk menampilkan delapan digit memerlukan 64 port output.
Untuk menghemat penggunaan port digunakan teknik multiplexing sehingga cukup
hanya memerlukan delapan port untuk memberikan nilai segment setiap 7-segment dan
delapan port untuk memilih digit. Teknik multiplexing ini ditunjukkan pada gambar 3.
Dengan multiplexing masukan segment yang sama dari setiap 7-segment disatukan
(paralel) dan common dari setiap 7-segment dihubungkan pada pemilih digit 7-segment
(digit select). Dengan demikian hanya satu 7-segment yang aktif setiap saat,
tergantung pada keluaran digit select.

BC D To
7 -S e g m e n t

D r iv e r
7 -S e g m e n t

. . . . . . . . .
D i g it - 1 D i g it - 2 D ig it - N

. . . . .

D i g it D ig i t
S e le c t D r iv e r

Gambar 3. Diagram blok Multiplexing Peraga 7-Segment.

Agar tampilan pada peraga 7-segment tidak kelihatan berganti-ganti


menyala/berkedip (seolah-olah semua menyala)maka waktu penyalaan setiap 7-segment
harus dibuat paling lambat sekali dalam 20mS (50Hz), dimana kemampuan mata
manusia untuk menahan visual (bayangan) maksimum sebesar 20 mS. Selain itu perlu
diperhatikan lamanya pengaktivan, karena pengaktivan yang singkat akan memberikan
arus rata-rata yang kecil, yang mengakibatkan 7-segment redup.
Chip-chip digital pada umumnya memberikan arus yang cukup kecil pada saat
logika 1 (400A), dengan demikian jika logika 1 dari TTL digunakan untuk men-drive

7-4 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

7-segment (yang memerlukan arus sekitar 10mA) akan menghasilkan cahaya yang
redup. Untuk menghasilkan cahaya yang cukup dapat dilakukan dengan aktip rendah
dengan 7-segment Common Chatoda seperti ditunjukkan pada gambar 4.
R1-R8
8X330 Digit 7 Digit 1 Digit 0
a
b
c
Nilai d
Segment e
f
g
h

R9-R16 TR7 TR2 TR1 TR0


8X3K3
+5 V
Pemilih
Digit TR0-TR7
BD 140

Gambar 4. Interface Peraga 7-Segmnet

Prinsip kerja rangkaian peraga 7-segment pada gambar 4 untuk menampilkan


karakter dijelaskan sebagai berikut:
1. Padamkan semua 7-segment dengan memberikan logika 1 pada masukan pemilih
digit .
2. Berikan nilai segment (di-invers) untuk tampilan digit-0 pada masukan nilai segment
3. Aktivkan tampilan digit-0 dengan mengaktivkan TR0 (logika 0 pada masukan
pemilih digit TR0 dan logika 1 untuk TR yang lainnya =1111 1110).
4. Tunggu sesaat atau delay (untuk menghasilkan arus rata-rata yang cukup sehingga
cahaya cukup terang).
5. Padamkan semua 7-segment dengan memberi logika 1111 1111 pada pemilih digit.
6. Berikan nilai segment (diinvers) untuk tampilan digit-1 pada masukan nilai segment
7. Aktivkan tampilan digit-1 dengan mengaktivkan TR1
8. Tunggu sesaat (Delay)
9. Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk tampilan digit-2 sampai digit-7.

Untuk menghemat pemakaian port, pemilihan digit dapat digunakan _ecoder 3


ke 8 (74LS138) sehingga cukup hanya menggunakan 3-bit port untuk memilih 8 digit
seperti ditunjukkan pada gambar 10.5.

7-5 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

R1-R8
74LS47 A 8X330
7 1 A 13 a
1 2 B 12 b
2 4 C 11 c
6 8 D
10 d
4 E 9 e
BI/RBO
5 RBI F 15 f
3 14 g
LT G
h

R9-R16 TR1-TR8
7
8X3K3 BD 140
A Y7
B Y6 9 +5 V
C Y5 10
11
Y4
+5 V Y3 12
G1
Y2 13
G2A
G2B Y1 14
Y0 15

74LS138

Gambar 5. Interface 7-segment dengan Dekoder 74LS47 dan 74LS138

Untuk menampilkan angka 29 pada digit 0 dan 1 maka langkah diberikan


adalah:
1. Set logika 000 pada masukan CBA 74LS138 sehingga TR0 ON dan digit-0 terpilih.
2. Berikan biner 1001 pada masukan 74LS47 untuk angka 9.
3. Tunggu sesaat (delay).
4. Set logika 001 pada masukan CBA 74LS138 sehingga TR1 ON dan digit-1 terpilih
5. Berikan biner 0010 pada masukan 74LS47 untuk tampilan angka 2.
6. Tunggu sesaat
7. Kembali ke langkah 1 (Jika hanya menampilkan dua digit).
Dengan melakukan langkah 1 sampai langkah 7 secara terus-menerus maka pada
peraga 7-segment akan tampil 29 (kelihatan secara serentak pada hal bergantian). Hal
ini terjadi karena waktu pergantian tampilan 2 dan 9 sangat cepat.
Untuk menampilkan delapan digit maka proses diatas dilanjutkan dengan
pengaktifan dan pemberian data segment dari digit-2 sampai digit-7 dan kembali ke
langkah 1. Perlu diingat waktu antara penjajakan dari digit-0 dan kembali pada digit-0
maksimum 20 mS, jika tidak tampilan tidak sempurna.

7.3. Pemograman

7-6 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

Rangkaian gambar 6 merupakan dua peraga 7-segment yang dihubungkan pada


PPI 8255 1 pada gambar 3 dengan alamat 00H sampai 03H. Rangkaian digunakan sebagai
up-counter hexa.
. .
R 1 -R 8
8X330 D ig it 1 D ig it 0
a
P A 0 b
P A 1 c
P A 2 d
P A 3 e
P A 4 f
8255 P A 5 g
P A 6
h
P A 7
R 9 -R 1 6 TR 1 TR0 B u ffe r
2X3K3 T R 0 -T R 1 F9 H
90 H D is p la y
P o rt A = 0 0 PC 1 BD 140
P o rt B = 0 1
P o rt C = 0 2 +5 V
C W =03 PC 0
C o u n te r
19

a) b)
Gambar 6.a Rangkaian Counter 2 Digit
b. Proses Penampilan nilai Counter

Berikut ini diberikan algoritma untuk program utama, pengubahan nilai hexa ke
nilai segment dan penampilan pada peraga 7-segmnet.
Algoritma Program utama:
1. Set nilai counter pada 00
2. Ubah ke nilai segment (Getsegment)
3. Tampilkan pada 7-segment (Outdisplay)
4. Tunggu
5. Naikkan nilai Counter
6. Ulangi langkah 2.
Algoritma Getsegment
1. Ambil nilai low nibble
2. Tukarkan ke nilai segment
3. Simpan pada buffer display untuk digit 0
4. Ambil nilai high nibble
5. Tukar ke nilai segment
6. Simpan pada buffer displai untuk digit 1
7. Kembali

7-7 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

Algoritma Outdisplay
1. Padamkan semua 7-Segment (Port A=FFH , PC0,PC1=11)
2. TR0=On, TR1=Off
3. Keluarkan isi buffer display digit 0 ke 7-segment
4. Delay sesaat
5. TR0=Off, TR1=Off
6. Keluarkan isi buffer display digit1 ke 7-segment
4. TR0=Off, TR1= ON
5. Delay sesaat
9. Kembali

Dari prinsip kerja yang diberikan, berarti prosesor harus selalu mengendalikan
peraga 7-segment, jika tidak tampilan tidak sempurna. Dengan menggunakan teknik ini
berarti prosesor tidak dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan lain yang
memerlukan waktu lebih dari 20 ms. Keuntungan teknik ini komponen interface dapat
dihemat.
Agar prosesor dapat melaksanakan pekerjaan lain dan dapat menampilkan tampilan
pada peraga 7-segment dapat dilakukan dengan menggunakan komponen latch 74374.
Setiap 7-segment mempunyai 74374 sendiri dan commonnya langsung dihubungkan ke
ground(commond Catoda) atau +Vcc (common Anoda), masukan 74374 pertama
dihubungkan ke port A dan keluarannya dihubungkan ke masukan 74374 untuk digit
berikutnya, kendali latch setiap 74374 dihubungkan ke port PC0, sehingga setiap ada
sinyal latch isi port A diberikan ke 74374 pertama dan keluaran 74374 pertama
diberikan ke 74374 yang kedua sehingga tampilan bergeser.
LATIHAN

1. Dengan algoritma yang diberikan, buatlah program sehingga pada peraga 7-segment
rangkaian gambar 4 menampilkan “Poltec—“, dimana masukan segment
dihubungkan ke Port A dan masukan pemilih digit dihubungkan ke port B dari PPI
8255 dengan alamat 10H-13H.

2. Dengan algoritma yang diberikan, buatlah program sehingga pada peraga 7-


segment rangkaian gambar 5 menampilkan “12345678”, dimana masukan segment

7-8 POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Mikroprosesor Ir.Morlan Pardede, MT
Interface ke Peraga 7-Segment

dihubungkan ke Port A dan masukan pemilih digit dihubungkan ke port B dari PPI
8255 dengan alamat 10H-13H.

3. Dapatkah rangkaian gambar 5 menampilkan “Poltek—“, jika tidak mengapa?


Berikan penjelasan.

4. Sesuai dengan algoritma yang diberikan buatlah program agar rangkaian counter
gambar 6 berfungsi untuk menampilkan up-counter.

7-9 POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai