Anda di halaman 1dari 9

Modul Workshop Mikrokontroler

Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital


Politeknik Negeri Malang

TEKNIK SCANNING
Pendahuluan
Teknik scanning adalah sebuah teknik untuk menangani proses Output Scanning seperti
deretan 7 segment (Operasi Output), maupun proses pembacaan Tombol berbentuk matrik.

Gambar 2.1 Seven segment dan matrik tombol


Adapun prinsip kerja dari masing-masing piranti diatas adalah sebagai berikut :
A. SEVEN SEGMEN
Sebuah Seven Segmen dapat digambarkan sebagai berikut :
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

Hal itu berarti sebuah 7 Segmen adalah deretan LED ( Diode yang dapat memancarkan
Cahaya ) yang dapat pula digambarkan sebagai berikut :
D1 D1
a a

D2 D2
b b

D3 D3
c c

D4 D4
d d

D5 D5
e e

D6 D6
f f

D7 D7
g g

Com Katoda Com . Anoda

Gambar 2.3 bentuk skematik dari 7 Segmen


Sebuah LED akan mengeluarkan Cahaya apabila Tegangan Anoda lebih Positif daripada
Tegangan Katoda. Dengan demikian berdasarkan Gambar 2.2 dan Gambar 2.3, maka
untuk membentuk sebuah karakter “4” maka LED “b” – “c” – “f” – “g” harus aktif atau
ON sebagaimana gambar berikut :

Gambar 2.4 Karakter “4”


Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

Untuk membentuk 3 (tiga) karakter yang tersusun dari 3 buah 7 Segmen maka dapat
digunakan Teknik Scanning yang memerlukan sirkuit sebagai berikut :

a a a
b b b
c c c
d d d
e e e
f f f
g g g

R1 Q1 R9 Q2 R17 Q3
L1 BC547 L2 BC547 L3 BC547
470 470 470

Gambar 2.5 Sistem Display menggunakan 3 buah 7 -Segmen


Dalam Teknik Scanning setiap 7 Segmen di “ON” kan secara bergentian dengan
durasiyang sama. Sebagai contoh untuk menampilkan angka “234” maka urutan
ssanning adalah sebagai berikut :
Urutan Karakter Kombinasi

1 L1 dan a – b – d – e - f
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

2 L2 dan a – b – c – d - f

3 L3 dan b – c - f - g

B. MATRIK TOMBOL
Matrik tombol adalah susunan matrik yang terdiri atas k tombol dan disusun menjadi
susunan matrik n x m. Berikut diagram dari matrik tombol

Gambar 2.6 Matrik Tombol


Prinsip kerja dari sistem Matrik Tombol adalah sebagai berikut :
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

1. Untuk mendeteksi Tombol yang ditekan pada Row 1, maka pada Row1 diberikan
logika HIGH atau 1. Dengan demikian Row difungsikan sebagai port OUTPUT.
2. Langkah berikutnya Pin Kolom (mulai Col1 hingga Col4) discanning atau dibaca
secara bergantian. Apabila tombol SW1 ditekan maka Col1 akan berlogika HIGH. Jika
SW2 ditekan maka Col2 akan berlogika HIGH dan seterusnya.
3. Dari point 2 maka dapat ditabelkan kombinasi dari tiap tombol sebagai berikut:

ROW COL
Tombol
4 3 2 1 4 3 2 1
SW1 0 0 0 1 0 0 0 1
SW2 0 0 0 1 0 0 1 0
SW3 0 0 0 1 0 1 0 0
SW4 0 0 0 1 1 0 0 0

PERCOBAAN 7 SEGMENT

Tujuan Percobaan
Membuktikan pemanfaatan Port Digital dalam teknik Scanning

Peralatan dan Bahan yang Digunakan


1. Proteus
2. Arduino IDE
3. Board Arduino Nano
4. 3 buah 7-Segmen
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

Prosedur Percobaan
1. Susunlah rangkaian percobaan dalam Proteus seperti Gambar 1.2
INO1

-
TM

+
ARDUINO 1
VIN D1/TX
GND D0/RX
RESET RESET
NANO
+5V G ND
A7 D2 a a a a
A6 D3 b b b b
A5S CL D4 c c c c
A4S DA D5 d d d d
AT MEL
A3 MEGA328P
D6 e e e e
A2 D7 f f f f
A1 D8 g g g g
A0 D9 L1
AREF D10 L2
3V3 D11/MOSI L3
SCK/LED/D13 D12/M ISO

Cyberponk
v1.01

ARDUINO NANO V3 R1 Q1 R9 Q2 R17 Q3


L1 BC547 L2 BC547 L3 BC547
470 470 470

Gambar 2.7. Rangkaian percobaan 7 Segmen


2. Ketikkan code berikut ini pada ARDUINO IDE
const int a=2, b=3, c=4,d=5, e=6, f=7, g=8;
const int L1=9, L2=10, L3=11;
char Angka1=1, Angka2=2, Angka3=3;

void setup() {
pinMode(a, OUTPUT);
pinMode(b, OUTPUT);
pinMode(c, OUTPUT);
pinMode(d, OUTPUT);
pinMode(e, OUTPUT);
pinMode(f, OUTPUT);
pinMode(g, OUTPUT);

pinMode(L1, OUTPUT);
pinMode(L2, OUTPUT);
pinMode(L3, OUTPUT);
}
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

void loop() {
Lampu(Angka1);
digitalWrite(L1,HIGH);
digitalWrite(L2,LOW);
digitalWrite(L3,LOW);
delay(25);

Lampu(Angka2);
digitalWrite(L1,LOW);
digitalWrite(L2,HIGH);
digitalWrite(L3,LOW);
delay(25);

Lampu(Angka3);
digitalWrite(L1,LOW);
digitalWrite(L2,LOW);
digitalWrite(L3,HIGH);
delay(25);
}

void Lampu(char Angka)


{
switch (Angka) {
case 0 : {
digitalWrite(a,HIGH); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,HIGH);
digitalWrite(d,HIGH); digitalWrite(e,HIGH); digitalWrite(f,HIGH);
digitalWrite(g,LOW);
break;
}

case 1 : {
digitalWrite(a,LOW); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,HIGH);
digitalWrite(d,LOW); digitalWrite(e,LOW); digitalWrite(f,LOW);
digitalWrite(g,LOW);
break;
}
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

case 2 : {
digitalWrite(a,HIGH); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,LOW);
digitalWrite(d,HIGH); digitalWrite(e,HIGH); digitalWrite(f,LOW);
digitalWrite(g,HIGH);
break;
}

case 3 : {
digitalWrite(a,HIGH); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,HIGH);
digitalWrite(d,HIGH); digitalWrite(e,LOW); digitalWrite(f,LOW);
digitalWrite(g,HIGH);
break;
}

case 4 : {
digitalWrite(a,LOW); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,HIGH);
digitalWrite(d,LOW); digitalWrite(e,LOW); digitalWrite(f,HIGH);
digitalWrite(g,HIGH);
break;
}

}
}

3. Verify code diatas untuk board Nano.


4. Jika verify menyatakan tidak ada error yang terjadi, maka copy path dari file *.hex pada
bagian Status Message
5. Buka kembali Proteus anda dan double klik pada komponen Arduino Nano, kemudian
kopikan pada isian Program File dan tekan OK
6. Jalankan Simulasi dengan menekan tombol di pojok kiri bawah
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang

Analisa Data
Ubah nilai delay dari 10ms, 100ms 500ms dan 1 detik, amati karakter yang muncul

Jawaban

Penggunaan delay dengan nilai yang berbeda (25ms, 100ms,500ms dan 1000ms) memengaruhi
seberapa cepat tampilan angka berpindah antara 7-segment display. Semakin kecil nilai delay, semakin
cepat perpindahan antara angka, sehingga sulit terlihat oleh mata manusia.

Kesimpulan
Apa pengaruh waktu scanning terhadap pola karakter yang dihasilkan

Jawaban

1. Teknik Pemindaian: Pemindaian (scanning) digunakan untuk mengontrol tampilan pada 3 buah
7-segment display secara bergantian. Setiap display diaktifkan sebentar pada giliran mereka, dan
ini dilakukan dalam loop berulang.

2. Delay yang Berbeda: Penggunaan delay dengan nilai yang berbeda (25ms, 100ms, 500ms dan
1000ms) memengaruhi seberapa cepat tampilan angka berpindah antara 7-segment display.
Semakin kecil nilai delay, semakin cepat perpindahan antara angka, sehingga sulit terlihat oleh
mata manusia.

3. Efek Visual: Pada delay yang lebih kecil (25ms), perpindahan antara angka akan terlihat seperti
angka yang berkedip sangat cepat, hampir seperti sebuah efek visual. Pada delay yang lebih
besar (1000ms), perpindahan akan terlihat lebih lambat dan jelas oleh mata manusia.

Anda mungkin juga menyukai