TEKNIK SCANNING
Pendahuluan
Teknik scanning adalah sebuah teknik untuk menangani proses Output Scanning seperti
deretan 7 segment (Operasi Output), maupun proses pembacaan Tombol berbentuk matrik.
Hal itu berarti sebuah 7 Segmen adalah deretan LED ( Diode yang dapat memancarkan
Cahaya ) yang dapat pula digambarkan sebagai berikut :
D1 D1
a a
D2 D2
b b
D3 D3
c c
D4 D4
d d
D5 D5
e e
D6 D6
f f
D7 D7
g g
Untuk membentuk 3 (tiga) karakter yang tersusun dari 3 buah 7 Segmen maka dapat
digunakan Teknik Scanning yang memerlukan sirkuit sebagai berikut :
a a a
b b b
c c c
d d d
e e e
f f f
g g g
R1 Q1 R9 Q2 R17 Q3
L1 BC547 L2 BC547 L3 BC547
470 470 470
1 L1 dan a – b – d – e - f
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang
2 L2 dan a – b – c – d - f
3 L3 dan b – c - f - g
B. MATRIK TOMBOL
Matrik tombol adalah susunan matrik yang terdiri atas k tombol dan disusun menjadi
susunan matrik n x m. Berikut diagram dari matrik tombol
1. Untuk mendeteksi Tombol yang ditekan pada Row 1, maka pada Row1 diberikan
logika HIGH atau 1. Dengan demikian Row difungsikan sebagai port OUTPUT.
2. Langkah berikutnya Pin Kolom (mulai Col1 hingga Col4) discanning atau dibaca
secara bergantian. Apabila tombol SW1 ditekan maka Col1 akan berlogika HIGH. Jika
SW2 ditekan maka Col2 akan berlogika HIGH dan seterusnya.
3. Dari point 2 maka dapat ditabelkan kombinasi dari tiap tombol sebagai berikut:
ROW COL
Tombol
4 3 2 1 4 3 2 1
SW1 0 0 0 1 0 0 0 1
SW2 0 0 0 1 0 0 1 0
SW3 0 0 0 1 0 1 0 0
SW4 0 0 0 1 1 0 0 0
PERCOBAAN 7 SEGMENT
Tujuan Percobaan
Membuktikan pemanfaatan Port Digital dalam teknik Scanning
Prosedur Percobaan
1. Susunlah rangkaian percobaan dalam Proteus seperti Gambar 1.2
INO1
-
TM
+
ARDUINO 1
VIN D1/TX
GND D0/RX
RESET RESET
NANO
+5V G ND
A7 D2 a a a a
A6 D3 b b b b
A5S CL D4 c c c c
A4S DA D5 d d d d
AT MEL
A3 MEGA328P
D6 e e e e
A2 D7 f f f f
A1 D8 g g g g
A0 D9 L1
AREF D10 L2
3V3 D11/MOSI L3
SCK/LED/D13 D12/M ISO
Cyberponk
v1.01
void setup() {
pinMode(a, OUTPUT);
pinMode(b, OUTPUT);
pinMode(c, OUTPUT);
pinMode(d, OUTPUT);
pinMode(e, OUTPUT);
pinMode(f, OUTPUT);
pinMode(g, OUTPUT);
pinMode(L1, OUTPUT);
pinMode(L2, OUTPUT);
pinMode(L3, OUTPUT);
}
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang
void loop() {
Lampu(Angka1);
digitalWrite(L1,HIGH);
digitalWrite(L2,LOW);
digitalWrite(L3,LOW);
delay(25);
Lampu(Angka2);
digitalWrite(L1,LOW);
digitalWrite(L2,HIGH);
digitalWrite(L3,LOW);
delay(25);
Lampu(Angka3);
digitalWrite(L1,LOW);
digitalWrite(L2,LOW);
digitalWrite(L3,HIGH);
delay(25);
}
case 1 : {
digitalWrite(a,LOW); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,HIGH);
digitalWrite(d,LOW); digitalWrite(e,LOW); digitalWrite(f,LOW);
digitalWrite(g,LOW);
break;
}
Modul Workshop Mikrokontroler
Program Studi D4 Jaringan Telekomunikasi Digital
Politeknik Negeri Malang
case 2 : {
digitalWrite(a,HIGH); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,LOW);
digitalWrite(d,HIGH); digitalWrite(e,HIGH); digitalWrite(f,LOW);
digitalWrite(g,HIGH);
break;
}
case 3 : {
digitalWrite(a,HIGH); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,HIGH);
digitalWrite(d,HIGH); digitalWrite(e,LOW); digitalWrite(f,LOW);
digitalWrite(g,HIGH);
break;
}
case 4 : {
digitalWrite(a,LOW); digitalWrite(b,HIGH); digitalWrite(c,HIGH);
digitalWrite(d,LOW); digitalWrite(e,LOW); digitalWrite(f,HIGH);
digitalWrite(g,HIGH);
break;
}
}
}
Analisa Data
Ubah nilai delay dari 10ms, 100ms 500ms dan 1 detik, amati karakter yang muncul
Jawaban
Penggunaan delay dengan nilai yang berbeda (25ms, 100ms,500ms dan 1000ms) memengaruhi
seberapa cepat tampilan angka berpindah antara 7-segment display. Semakin kecil nilai delay, semakin
cepat perpindahan antara angka, sehingga sulit terlihat oleh mata manusia.
Kesimpulan
Apa pengaruh waktu scanning terhadap pola karakter yang dihasilkan
Jawaban
1. Teknik Pemindaian: Pemindaian (scanning) digunakan untuk mengontrol tampilan pada 3 buah
7-segment display secara bergantian. Setiap display diaktifkan sebentar pada giliran mereka, dan
ini dilakukan dalam loop berulang.
2. Delay yang Berbeda: Penggunaan delay dengan nilai yang berbeda (25ms, 100ms, 500ms dan
1000ms) memengaruhi seberapa cepat tampilan angka berpindah antara 7-segment display.
Semakin kecil nilai delay, semakin cepat perpindahan antara angka, sehingga sulit terlihat oleh
mata manusia.
3. Efek Visual: Pada delay yang lebih kecil (25ms), perpindahan antara angka akan terlihat seperti
angka yang berkedip sangat cepat, hampir seperti sebuah efek visual. Pada delay yang lebih
besar (1000ms), perpindahan akan terlihat lebih lambat dan jelas oleh mata manusia.