Anda di halaman 1dari 71

Bahan Ajar

Pemesinan CNC Dasar

Disusun Oleh:
Drs. Robert Silaban, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Pemesinan CNC Dasar


Pemesinan CNC Dasar merupakan matakuliah praktik sebagai aplikasi
Numarically Controlled yang terdiri dari fungsi G dan M. dan juga merupakan
lanjutan penerapan program NC yang telah disimulasikan pada mata kuliah praktik
CAD/CAM. Perkuliahan ini disajikan untuk memberikan pengetahuan dan
ketrampilan dalam mengaplikasikan perintah G dan M untuk menghasilkan benda
kerja pada mesin CNC TU-2A, TU-3A.
Tahapan kerja yang harus dilakukan/dialami oleh praktikan dalam mengikuti
perkuliahan ini adalah, mempelajari Mesin CNC TU-2A, TU-3A, yang meliputi :
a) Elemen – elemen utama Mesin, b) Menghidupkan Mesin, c) Mengambil data Tool
dan perpindahan posisi, d) Fungsi G dan M, e) Menyusun program dan memasukkan
program ke Mesin, f) Menjalankan program, g) Pemeriksaan hasil.

B. Tujuan Pemesinan CNC Dasar


Tujuan dari pelaksanaan perkuliahan Mesin Perkakas NC II adalah untuk
memperoleh beberapa kemampuan yaitu :
1. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
pada mesin CNC TU-2A, TU-3A.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin-mesin CNC TU-2A, TU-3A.

C. Uraian Tugas Praktek

1. Persiapan Praktek
Pada tahap pertama mahasiswa dibekali pemahaman tentang Mesin CNC
TU-2A, TU-3A. melalui tatap muka di kelas ditambah dengan study literatur yang
meliputi elemen – elemen utama, menghidupkan Mesin, mengambil data Tool dan
perpindahan posisi, fungsi G dan M, menyusun program, memasukkan program ke
mesin, menjalankan program. Selanjutnya mahasiswa menerima OJE Sheet
(Operation, Job, and Evaluation Sheet) untuk dipahami dan dimengerti maksud dari
tugas praktik. Dengan diberikannya tugas, mahasiswa diharapkan a) Membaca
gambar teknik dari benda kerja yang akan dibuat, b) Menentukan tool yang akan
dipakai, c) Menyusun program CNC untuk pembuatan benda kerja.

2. Pelaksanaan Praktek.
Pelaksanaan praktik merupakan suatu proses pembuatan benda kerja yang
meliputi penyusunan program CNC, memasukkan program ke mesin, pemasangan
tool, pengambilan data tool, pengikatan benda kerja, set PSO dan eksekusi program.

3. Pemeriksaan Kualitas Hasil Pekerjaan


Pemeriksaan kualitas pekerjaan diukur dari hasil pekerjaan dengan
melibatkan metoda pelaksanaan, hasil ketrampilan yang didapat, dan waktu
pengerjaan tugas. Ketiga komponen ini akan menentukan hasil pekerjaan
mahasisiswa pada setiap job/tugas yang diberikan.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 2


D. Penilaian Hasil Belajar Matakuliah Pemesinan CNC Dasar

Mata kuliah Pemesinan CNC Dasar merupakan kelompok mata kuliah wajib
di PTM, sebagai mata kuliah penciri lulusan PTM diantara lulusan pergruruan tinggi
lainnya. Oleh karena itu semua mahasiswa di semua jenjang wajib lulus.
Kriteria penilaian mengacu pada bobot penilai berLanjutkan standar Penilaian
Acuan Patokan (PAP) yang ditetapkan Unimed, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ketentuan Umum
1) Mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian ahkir jika tidak memenuhi 75 %
kehadiran.
2) Mahasiswa diberi nilai 0 (nol) jika terbukti memiliki tugas paper yang sama
dengan karya mahasiswa lainnya.
3) Penilaian seluruh komponen kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap
mahasiswa dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah “Pemesinan CNC
Lanjut”, meliputi penilaian terhadap tugas-tugas, ujian tengah semester, ujian
akhir semester, sikap mahasiswa. Oleh karena itu, dosen pengampu
berkewajiban untuk mempersiapkan (1) soal ujian tengah semester dan ujian
akhir semester; (2) memeriksa lembar ujian mahasiswa; dan (3) melaporkannya
dalam bentuk DPNA.

b. Ketentuan Teknis Penilaian

(1)Penilaian Kompetensi Pengetahuan dan keterampilan


Nilai Akhir kompetensi pengetahuan dan keterampilan mahasiswa ditetapkan
berLanjutkan SK Rektor Nomor 065/UN33/Kep/2016, dengan formula sebagai
berikut.

NM = 0,1 F1 + 0,1 F2 + 0,15 F3 + 0,65 F4

Keterangan:
a. Komponan Umum Penilaian:
NM : Nilai Mahasiswa
F1 : rata-rata skor nilai TR
F2 : skor nilai CBR + CJR + TRI
F2 = 0,2 CBR + 0,3 CJR + 0,5 TRI
F3 : skor nilai TMR + TPW
F3 = 0,4 MR + 0,6 TPW
F4 : skor nilai tengah semester + skor nilai akhir semester
F4 = 0,5 STS + 0,5 SAS

b. Nilai Akhir Mahasiswa sebagai Konversi dalam bentuk Huruf:


Rentang skor nilai dari 1 s.d. 100, dengan konversi nilai dalam bentuk huruf
sebagai berikut.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 3


Nilai A, Jika 90 ≤ NM ≤ 100
Nilai B, Jika 80 ≤ NM ≤ 89
Nilai C, Jika 70 ≤ NM ≤ 79
Nilai E, Jika 0 ≤ NM ≤ 69 (tidak lulus)

(2) Penilaian Sikap


Interval rentang nilai sikap dari 1 s.d. 4; dengan Formula Penilaian Sikap
adalah:

E 1+ K 1+ K 2+ K 3+ K 4 + K 5+ K 6+ K 7+ K 8+ K 9
NS=
10

Keterangan:
Aspek Penilaian Sikap meliputi;
1. Etika berkomunikasi (E)
2. Kejujuran (K1)
3. Kebertanggungjawaban (K2)
4. Kerja sama (K3)
5. Ketangguhan (K4)
6. Kepedulian (K5)
7. Kedisiplinan (K6)
8. Ketekunan (K7)
9. Kemandirian (K8)
10. Keberinsiatifan (K9)

Nilai Akhir Sikap Mahasiswa Sebagai Konversi Dalam Bentuk Huruf:


Kategori Nilai Akhir Sikap:
Interval Nilai : Kategori : Notasi Kategori

3,51 – 4,00 Sangat Baik (SB)


2,51 – 3,50 Baik (B)
1,51 – 2,50 Kurang Baik (KB)
0,00 – 1,50 Sangat Kurang Baik (SKB)

c. Format Penilaian:
Format PendukungPenilaian Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan:

NILAI KOMPTENSI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN


NAMA
No NIM
MAHASISWA TR CBR CJR TRI TMR TPW UTS UAS NF1 NF2 NF3 NF4 NILAI MT KULIAH
ANGKA HURUF
1 A 0 0 0 0 0 E
2 B 0 0 0 0 0 E
3 C 0 0 0 0 0 E
4 D 0 0 0 0 0 E
5 dst 0 0 0 0 0 E

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 4


Format PendukungPenilaian Kompetensi Sikap:

NILAI KOMPETENSI SIKAP


NAMA
No NIM NILAI SIKAP
MAHASISWA E K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
ANGKA KATEGORI
1 A 0 E
2 B 0 E
3 C 0 E
4 D 0 E
5 dst 0 E

d. Format DPNA:
DAFTAR PESERTA DAN NILAI AKHIR
SEMESTER GANJIL 2017/2018

Mata Kuliah : 3MES37116 - PEMESINAN CNC LANJUT SKS :


2 SKS
Dosen : 611038 – Drs. Robert Silaban., M.Pd Kelas :A
Peserta / Kapasitas :5/6 Halaman : 1

NILAI
NAMA
No NIM NILAI MT KULIAH NILAI SIKAP
MAHASISWA NF1 NF2 NF3 NF4
ANGKA HURUF ANGKA KATEGORI
1 A 0 0 0 0 0 E 0 E
2 B 0 0 0 0 0 E 0 E
3 C 0 0 0 0 0 E 0 E
4 D 0 0 0 0 0 E 0 E
5 Dst 0 0 0 0 0 E 0 E

Keterangan:
TR = Tugas Rutin SB = Sangat Baik
CBR = Critical Book Review B = Baik
CJR = Critic Journal Review KB = Kurang Baik
TRI = Rekayasa Ide SKB = Sangat Kurang Baik
TMR = Mini Riset
TPW = Tugas Project Work
TS = Tengah Semester
AS = Akhir Semester

E. Tata Tertib
Tata tertib merupakan ketentuan dalam bentuk peraturan yang wajib ditaati
oleh mahasiswa selama praktek berlangsung . Isi tata tertib antara lain :
1. Mahasiswa harus sudah hadir 5 menit sebelum praktek dimulai.
2. Terlambat 10 menit tanpa alasan tertentu yang dapat diterima, mahasiswa tidak
diperkenankan mengikuti praktik.
3. Mahasiswa dilarang memakai sandal atau sepatu sandal selama praktek
berlangsung.
4. Mahasiswa dilarang merokok dalam ruangan praktik.
5. Mahasiswa dilarang bercanda atau berbuat keributan selama praktek
berlangsung.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 5


6. Mahasiswa dilarang membawa pulang benda berupa bahan praktik dan peralatan
yang
ada dalam bengkel.
7. Harus menjaga kebersihan ruangan selama melaksanakan praktik.
8. Peminjaman peralatan yang diperlukan selama praktik harus melalui dengan
menggunakan daftar pinjaman.
9. Kehilangan dan kerusakan peralatan selama praktek dengan disengaja menjadi
tanggung-jawab mahasiswa dan harus diganti.

F. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan faktor utama dalam bekerja. Oleh karena itu
mahasiswa harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Keselamatan kerja bukan hanya menyangkut orangnya,
tetapi juga alat/mesin serta barang atau benda kerja yang dikerjakan. Keselamatan
kerja meliputi keselamatan dari manusianya, keselamatan alat/mesin dan
keselamatan benda kerja.

1. Keselamatan Kerja Bagi Manusianya (mahasiswa)


Faktor ketidakhati-hatian dalam bekerja akan menimbulkan cidera bahkan
dapat berakibat fatal. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diingnkan tersebut,
sebaiknya mahasiswa mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
a) Pakailah pakaian pratik dengan rapi.
b) Rambut tidak boleh gondrong.
c) Jika mesin sedang beroperasi aktifkan selalu pintu /pelindung beram.
d) Pakai sarung tangan pada saat membersihkan beram.
e) Yakinkan bahwa benda kerja telah terikat kuat.
f) Camkanlah gambar-gambar keselamatan kerja yang ditempel pada dinding.

2. Keselamatan Alat dan Mesin


Umur suatu alat/mesin tergantung pada pemakainya. Oleh karena itu, untuk
menjaga agar umurnya panjang, sebaiknya para pemakai mengikuti aturan berikut ini
:
a) Untuk membersihkan beram jangan menggunakan kompressor.
b) Pada waktu mengoperasikan mesin, jangan sampai melampaui beban atau
batas
c) maksimumnya.
d) Gunakan alat-alat tangan sesuai fungsinya.
e) Laksanakan perawatan sesuai dengan manual mesin.

3. Keselamatan Benda Kerja


Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengerjaan benda
kerja adalah mengikuti petunjuk atau langkah-langkah kerja yang terdapat pada
operation Sheet. Untuk itu mahasiswa harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Baca dan ikuti dengan seksama langkah-langkah kerja pada lembar pekerjaan.
b) Jangan bekerja sebelum ada petunjuk dari dosen/instruktur
c) Periksa dengan seksama mesin yang akan digunakan dan laporkan apabila ada
kerusakan atau kelalaian dalam penggunaannya.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 6


d) Periksa benda kerja yang apakah telah sesuai dengan ketentuan pada lembar
pekerjaan.

G. Pemeliharaan Fasilitas Bengkel


Workshop beserta isinya harus dipelihara untuk menjaga keutuhan dan umur
mesin/alat yang ada. Jika workshop bersih maka mahasiswa akan merasa betah dan
juga merasa aman. Pemeliharaan alat/mesin harus secara teratur dan terus-menerus.
Oleh karena itu, sebaiknya diikuti petunjuk-petunjuk sebagai berikut :
1. Tempatkan alat-alat bantu pada lemari/panel yang mudah dikontrol.
2. Pada tiap-tiap mesin, taruh kartu pemakaian agar dapat dideteksi lama
pemakaiannya.
3. Buat daftar perawatan harian, bulanan, dan tahunan.
4. Jangan meremehkan kerusakan yang kecil, agar tidak merepotkan dikemudian
hari.
5. Perhatikan apakah mesin memerlukan pengontrolan temperatur.
6. Terapkan semboyan “lebih baik mencegah daripada memperbaiki’’ yang ada
pada semua fasilitas di workshop.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 7


BAB II MESIN CNC TU- 2A

A. Elemen - Elemen Utama TU-2A


1. Motor Penggerak Sumbu Utama dan Ampermeter
Motor Arus searah dengan magnet permanen, jenjang kecepatan 1:7, jenjang
putaran 600 - 4000 1/menit. Tenaga masukan (P 1 )500 W dan t enaga keluaran ( P2)
300 W. Untuk mengubah putaran pada motor arus searah dilakukan dengan mengubah
tegangan. Pembatasan Arus Motor dilindungi dari beban lebih dengan pembatasan arus.
Beban lebih dapat menyebabkan motor terbakar. Karena itu pembatasan arus pada 4
Amper. Ampermeter menunjukkan konsumsi arus aktual dari motor penggerak.
Diagram daya guna Putaran :

Sampai dengan mesin, Nomor 80.09.50, penghalang sinar dan


cakram berlubang pada, pulley motor mengendalikan
kecepatan,motor ( Lihat gambar ) Mulai dari mesin nomor
80.09.51 kecepatan motor dikendalikan secara elektronis.

JUMLAH PUTARAN MOTOR (PUT/MEN)

2. Sabuk Penggerak Pulley

Pulley yang terdiri dari 6


tingkat pulley penggerak
memungkinkan pengaturan
berbagai putaran sumbu
utama. Pengger.k untuk

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 8


jenjang putaran BC 1,BC 2, BC 3, ( dari pulley antara, ke sumbu Utama)
a) Sabuk Pulley A (motor) Sabuk Pulley B (pulley antara ) , sabuk dari A ke B adalah
tetap, dan tak dapat diubah.
b) Sabuk Pulley B ke Pulley C ( Sumbu Utama, ) dimana sabuknya dapat diatur dalam 3
Posisi. BC1, BC 2, BC 3.
c) Penggerak untuk jenjang putaran AC1,_AC2. AC 3.

Dari pulley motor A ke Pulley sumbu utama C pulley antara ikut


berputar kosong. Memindalikan Sabuk :
 Kendorkan mur segi enam ( 1 )
 Angkat Motor
 Pasang Sabuk ke Pulley yang diinginkan,
Tekan motor kebawah dan kencangkan mur segi enam.

3. Petunjuk Putaran Sumbu Utama


Jenjang putaran 50 - 3200 putaran/menit dimana ujung sumbu utama Standar EMCO.
Lubang sumbu utama : 16 mm dan ketirusan dalam sumbu utama : Mt 2. Alat pencekam
pada sumbu Utama
 Pencekam cakar tiga Ø 80 mm.
 Piring pembawa Ø 90 mm.
 Piring Cekam Ø 90 mm.
 Pemegang kolet untuk kolet ES X 25

Cakram berlubang dan penghalang sinar pada sumbu utama berfungsi


untuk:

a) Fungsi,untuk semua pekerjaan pembubutan


kecuali pemotongan ulir. Melalui ring berlubang
dan penghalang sinar, putaran sumbu utama
ditunjukan dalam pembacaan digital pada panel
CNC.
b) Fungsi pada pemotongan ulir
 Ring berlubang 1. penghalang Sinar
1. Jumlah putaran sumbu utama diukur dan
dilaporkan kepada komputer,
 Lubang slur 2, Penghalang sinar 2.
Posisi sudut sumbu utama dilaporkan kepada
komputer.

4. Penggerak Eretan

Motor langkah sekrup dengan bantalan peluru,dimana


m otor langkah terdiri dari langkah tunggal 50 , dan
Momen putar 0,5 Nm. Seperti namanya telah mengatakan,
putaran motor terbagi dalam langkah langkah.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 9


5. Data Teknis
 Kecepatan gerakan untuk eretan memanjang dan melintang untuk gerakan cepat 700
mm/menit. Jenjang asutan variabel (pelayanan manual ) 5 - 400 mm/menit, asutan yang
dapat deprogram, ( Pelayanan CNC ), 2 - 499 mm/menit atau 0,002-0,499
inchi/menit.
 Jalan eretan terkecil yang dapat di gerakan ( penambahan gerakan terkecil) 0,0138 (s =
r. Θ) mm.
 Jalannya gerakan eretan memanjang 300 mm.
 Jalannya gerakan eretan melintang 50 mm.
 Penunjukan pada sajian dalam 0,01 mm.
 Daya, asutan pada eretan ±1000 N.
 Satu putaran pada motor Compact 5 CNC, terbagi dalam 72 langkah ini berarti satu
langkah sudut putar 50,( 3600 : 72 : 50) .

6. Pembatasan Jalannya Gerakan Eretan


Jika anda menjalankan eretan pada posisi akhir atau terkena tahanan, anda mendengar
bunyi, tak-tak. Motor langkah menerima pulsa putar untuk gerakan selanjutnya, tapi tidak
dapat lagi menggerakan. Ini berarti beban lebih pada poros, mur dan bidang jalan eretan.
Oleh karena itu.pada pelayanan Manual hentikan gerakan asutan. Pada pelayanan CNC
berhentikan sementara program.

7. Sekrup Bantalan Peluru Mur Pra Pembebanan.

Eretan memanjang dan melintang di


gerakan dengan sekrup bantalan peluru. Poros
bergerak tanpa kelonggaran/ kocak terhadap,
murnya ( tak ada kelonggaran balik).

8. Uraian singkat mesin.


Pada langkah putaran motor 50 (Langkah terkecil, eretan akan bergerak 0,0138
mm ). Penunjukan jalannya gerakan pada sajian gerakan eretan, ditunjukan pada sajian
0,01 mm atau dibulatkan. Seperti disajikan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 2.1. LANGKAH DAN JALANNYA ERETAN


Penunjuka
Langkah (Sudut Motor Jalannya n
Langkah) Gerakan dalam
1/100 mm
1 Langkah (50) 0,0138 1
2 Langkah (100) 0,0277 3
3 Langkah (150) 0,0416 4
4 Langkah (200) 0,0555 6
5 Langkah (250) 0,0694 7
6 Langkah (300) 0,0833 8
7 Langkah (350) 0,0972 10
8 Langkah (400) 0,111 11
9 Langkah (450) 0,125 12

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 10


9. Pemegang Pahat
Pemegang pahat dapat dipasang dalam posisi depan atau
belakang, pada eretan melintang. Luas penampang pahat
maksimal 12 X 12 mm dan pengaturan pahat segitiga senter:
1. Pasang pahat pada pemegangnya.
2. Pasang pemegang pahat pada penjepit pahat.
3. Putarlah mur berkartel (1) hingga ujung pahat segitiga
senter. Gunakan senter untuk pengaturan pahat segitiga
senter,kencangkanbaud silinder (2) dan kencangkan
pemegang pahatnya dengan baud tetap (3). Posisi sudut pemegang pahat dapat diatur
dengan perkakas pengatur pahat dan jika tanpa perkakas pengatur pahat pasang
pemegang pahat sejajar eretan melintang.

10. Kepala lepas


Kepala, lepas berfungsi sebagai pendukung benda,
kerja dengan menggunakan senter, maupun untuk pemboran
/ penyenteran. Bor sampai dengan 8 mm, dipasang pada
pencekam bor. Bor dengan diameter lebih dari 8 mm harus
bertangkai tirus Mt 1, untuk dapat dipasang secara, langsung
pada kepala lepas. Gerakan (asutan) didapat bor melalui
handel dan sumbu kepala lepas.
11. Revolver pahat

Pada revolver pahat dari TU - 2A dapat


dipasang 3 pahat luar dan 3 pahat/pengerjaan
dalam.

12. Data teknologis Pemesinan


π .d. s
1) Kecepatan potong (Vs) : Vs (m/menit) = 1000
Vs = kecepatan potong; d = diameter benda kerja; s = jumlah putaran sumbu utama
Kecepatan potong maksimal yang diijinkan tergantung pada
 Bahan benda kerja: Makin tinggi kekuatan bahan, makin rendah kecepatan
potong.
 Bahan pahat: Pahat karbida memungkinkan kecepatan potong yang lebih tinggi
dari pada pahat HSS

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 11


 Besaran asutan: Makin besar asutan, makin kecil kecepatan potong.
 Dalamnya pemotongan: Makin besar dalamnya pemotongan, makin kecil
kecepatan potong.
Kecepatan potong untuk latihan pemrograman pada TU - 2A :
 Bahan benda kerja: Alumunium bebas potong dan bahan Pahat dari Karbida
 Kecepatan potong untuk pembubutan 150-200 m/menit dan untuk pemotongan
60-80 m/menit.
 Besar asutan pembubutan: 0,02 - 0,1 mm/put dan untuk pemotongan 0,01-
0,02mm/put
2) Jumlah putaran (S)
Dari kecepatan potong dan diameter benda kerja, anda hitung jumlah
putaran sumbu utama.
Vs .1000
S (put/menit) = π .d
3) Penghitungan asutan
Pada TU - 2A, anda memrogram asutan dalam mm/menit. Konversi: F
(mm/men) = S (put/men) x F (mm/put). F (mm/men) = asutan dalam
mm/menit ; S = jumlah putaran sumbu utama ; F (mm/put) = asutan dalam
mm/put.

13. Pemilihan Jumlah Putaran pada TU-2A


Tenaga, Motor arus searah tergantung pada,jumlah
putarannya.
Oleh karena itu pilihlah tingkat transmisi dari penggerak
pulley sedemikian, sehingga, jumlah putaran motor berada
pada jenjang daya guna yang optimal (daerah biru).

Contoh:

Jumlah putaran pemotongan kasar 600


putaran/menit.
Jumlah putaran pemotongan halus 800 putaran/
menit.
Tingkat

transmisi Optimal : AC 1 dengan posisi


pulley AC 2, anda, berada pada, jenjang yang tak
sesuai.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 12


14. Mendapatkan Harga Pemotongan
1. Mendapatkan jumlah putaran anda mengetahui
 Diameter benda kerja.
 Kecepatan potong yang dianjurkan.
Dari tabel anda padat memilih jumlah purarannya
Contoh menunjukan :
 Diameter benda kerja :40 mm.
 Kecepatan potong :150 m/Menit.
 Jumlah putaran :1200 Put/Menit.
2. Mendapatkan kecepatan asutan dalam mm/menit anda mengetahui
 Diameter benda, kerja.
 Ketentuan asutan dalam putaran/Menit.
Dari tabel anda, dapat memilih asutan dalam mm/Menit. Contoh Menunjukan :
 Jimlah putaran 1200 putaran/Menit.
 Asutan 0,06 mm/Putaran.
 Kecepatan Asutan 70 mm/Menit.

15. Tabel Asutan

Konversi dari asutan ( mm/Putaran, mm/Menit


dan sebaliknya, Kecepatan Asutan (
m m/Menit ).

16. Unsur unsur pelayanan, pelayanan Manual

1. Saklar Utama.
Putar kunci ke kanan, mesin dan
pengendali diberi arus.
2. Lampu kontrol saklar utama. Jika saklar
utama hidup, lampu kontrol
menyala.
3. Saklar untuk penggerak sumbu utama.
4. Tombol untuk pengaturan putaran –sumbu
utama.
5. Penunjukkan jumlah putaran sumbu utama.
6. Tombol untuk pengaturan asutan. Dalam arah Z (eretan memanjang) anda
dapat.mengatur kecepatan asutan variabel dari 10 - 400 mm/ menit, dan juga arah

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 13


X (eretan melintang).
7. Lampu kontrol pelayanan manual. Eretan hanya dapat digerakkan secara manual, bila
lampu kontrol ( 7 ) menyala.
8. Tombol asutan untuk arah X ± dan Z ±. Simbol untuk eretan menunjukkan arah gerakan
dan tombol yang sesuai eretan bergerak dengan asutan yang ditentukan semula.
Pelayanan inching. Jika anda hanya mencolek sedikit tombol, eretan yang sesuai
bergerak 0,01 mm.
9. Tombol gerakan cepat.
Jika anda menekan tombol asutan dan tombol gerakan cepat secara ber samaan, anda
melaksanakan gerakan cepat dari eretan memanjang atau melintang.
10. Sajian menunjukan jalannya :
Dalam arah X ±dan Z ± dalam perseratus mm, tanda minus adalah tanda titik pada
sajian.
11. Tombol pengalih Pelayanan manual pelayanan CNC
Jika anda menekan tombol
HAND/CNC, nyala melompat
dari lampu kontrol pelayanan
manual ke lampu kontrol
pelayanan CNC,jika anda
menekan kembali, nyala
melompat kembali.

12. Ampermeter untuk motor penggerak Sumbu Utama.


Ampermeter menunjukan pemakaian arus aktual dari motor penggerak. untuk
melindungi motor terhadap beban lebih, pemakaian arus tidak boieh melebihi 2
amper pada pengerjaan yang terns menerus (lihat strip hijau pada ampermeter).
Beban dapat dikurangi dengan pengurangan dalamnya pemotongan.asutan atau-
posisi sabuk.
13. Tombol Darurat :
Jika tombol darurat ditekan, arus kemotor penggerak, motor asutan, dan unit pengendali
diputuskan. Melepas tombol darurat, putar tombol kekiri, sklar utama harus
dihidupkan kembali.
14.Tombol D E LL
Jika anda menekan tombol DEL anda menghapus sajian jalannya X dan Z ( lihat

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 14


latihan )
15. Tombol panah pengalih X/Z

Jika mengoperasikan tombol maju panah sajian yang


menunjukan jalannya X melompat ke jalannya Z dan
sebaliknya. Dengan demikian anda dapat membaca kedua
jalannya
( X ± Z ).
16. Tombol Memori INP lihat latihan.
17. Sabuk pulley penggerak.
18. Monitor

17. Body
Keterangan :

1. Turet tool
otomatis
2. Pelindung
3. Kepala lepas
4. Fanel
5. Motor penggerak
eretan
memanjang
6. Motor penggerak
turret
7. Motor penggerak
eretan
melintang
8. Meja mesin
9. Plat pelindung
10. Roda
11. Poros sumbu utama
12. Chuck

18. Unsur Pengoperasian CNC

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 15


Keterangan :

1. Saklar utama
2. Lampu Kontrol
Arus
3. Tombol darurat
4. Sajian putaran
5. Saklar sumbu
utama(CNC-0-
1)
6. Saklar pemilih Pemrograman (inchi/metric)
7. Amperemeter
8. Perkakas Disket
9. H/C Pengalih Manual/ CNC
10. Lampu kontrol pelayanan CNC
11. Tombol Start
12. Tombol untuk masukan program :
- Tombol 0-9, dengan tombol in dimasukkan kombinasi angka untuk adres
G/X/Z/F/H.
- Tombol minus (–) berfungsi, memasukkan tanda minus, uji jalan, masukan
fungsi M
- Tombol memori INP.
- Tombol menghapus DEL.
- Tombol kembali REV
- Tombol Maju FWD
- Tombol panah
13. Sajian penunjukan, penyajian kata dan alarm
14. Penunjukan adress N/G, M/X, I/Z, K/F, K, L/T

19. Tombol Palayanan

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 16


Tombol Pengalih pelayanan
H/C Manual/CNC

INP Penyimpanan kata

DEL Penghapusan kata

FWD Program maju blok demi blok

_- Tombol Minus: (1) Masukan harga minus (2) Sumbu Utama berhenti

REV Program kembali blok demi Blok

Maju blok kata demi kata

M Memasukkan fungsi M

INP + FWD Program diberhentikan, kursor tetap pada blok aktif

INP + REV Program diberhentikan, kursor melompat ke blok 00

DEL + INP Menghapus program

INP + REV Menghapus Arlarm

~ + INP Menyisipkan blok


~ + DEL Menghapus Blok

1 2 3 dst + START Mode blok tunggal

M Uji Jalan

Menyimpan program ke Disket :

G65 INP FWD No: Program INP

Memindahkan Program dari Disket ke memori mesin :

G 65 INP INP No: Program INP

Memformat Disket :

G65 INP → + DEL


ditekan secara bersamaan

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 17


20. Menghidupkam Mesin
 Atur trafo ke posisi on.
 Putar Sakelar utama ke arah kanan, tombol darurat harus dalam keadaan on dan
lampu kontrol saklar utama menyala. Arus sudah masuk ke mesin dan siap
dioperasikan.
 Mode manual, dengan memutar sklar sumbu utama ke no.1, maka spindel akan
berputar, mesin dapat membubut seperti mesin bubut konvensional.
 Putar saklar sumbu utama ke CNC, maka spindel siap beroperasi dengan
Program
CNC.
 Tekan Tombol H/C, layer menayangkan mode CNC.

21. Ringkasan Harga Batas Ukuran Masukan

ADRES METRIK INCHI


HARGA UKURAN HARGA UKURAN
N = Nomor Blok 00-209 1 00-209 1
G = Fungsi jalan/ Fungsi G. 00-95 1 00-95 1
M = Fungsi tambahan / Fungsi M 00-99 1 00-99 1
X = Masukan CNC Koordinat X 0 - ± 5999 0-± -
1999
0-± 0-±
Z = Masukan CNC Koordinat, Z 1/100 mm 1/1000"
32760 12900
F = Asutan 2 – 499 2- 199
dengan G 94 mm/ Men 1/10"/Men
dengan G 95 1/1000 1/1000/Put,
I = Koordinat titik pusat lingkaran MM/put
0 -5999 1/100 mm 0 -1999 1/1000"
dalam X,
K = Koordinat titik pusat lingkaran 0 - 32760
dalam Z.
X = Penetapan waktu tinggal diam. 0 - ± 5999 1/100 detik 0 - ± 1999 1/1000"
L= Adres melompat. 0- 200 0-221
1 1
T = Adres alat potong. 0 – 499 0-199
H = Parameter pembagian potong. 0 -999 0-999
H = Parameter Lebar pahat. 10-999 10-999 1/1000"
H = Parameter keluaran pulsa 0 – 999 1/100 mm 0-999
K = Kisar Ulir. 2 – 499 2-199

22. Persamaan dan Perbedaan Pengerjaan dengan Mesin Konvensional dan


Mesin CNC

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 18


Informasi Yang
Mesin Konvensional Mesin CNC
Diperlukan
Gambar Teknik Gambar Teknik Gambar Teknik
Mesin Bubut Mesin Bubut
Perkakas Yang Diperlukan Alat Pencekam Alat Pencekam
Pahat Bubut Pahat Bubut
Yang Penting Untuk Membaca Gambar Teknik Membaca Gambar Teknik
Pelaksanaan Pengetahuan tentang Geometri Pengetahuan tentang
Geometri
Pahat Bubut Pahat Bubut
Pahat Kasar Pahat Kasar
Pahat Pengkopi Pahat Pengkopi
Pahat Sisi dll Pahat Sisi dll
Kecepatan Potong tergantung
Kecepatan Potong
pada:
tergantung pada:
 Bahan benda kerja
 Bahan benda kerja
Pengetahuan Data  Bahan Pahat
 Bahan Pahat
Teknologis  Proses pembubutan, kasar,
 Proses pembubutan,
halus,
 kasar, halus, penguliran
Penguliran
Besar Asutan (F) Besar Asutan (F)
Dalamnya pemotongan Dalamnya pemotongan
Tenaga dan Ukuran Mesin Tenaga dan Ukuran Mesin
Membuat Program CNC
Memasukkan Program CNC
Pelaksana harus tahu
Pelaksanaan Setting Mesin (G92)m (Data
mengendalikan mesin
Tool)
Eksekusi Program

22. Pahat (Tools)


1. Pahat sisi kanan (T01) Ukuran dan kemungkinan penggunaan
Contoh latihannya kemungkinan untuk
menggunakan pahat sisi kanan untuk
semua pekerjaan pemrograman.
Contoh penggunaan sudut pemasangan
x = 93° pahat dipasang lurus (x = 93°).

Pembubutan bentuk tidak boleh melebihi 30° jika tidak,


tidak ada sudut bebas.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 19


Untuk pemotongan radius tebal pemakanan maksimal
pada awal seperempat busur lingkaran 0.3 mm, dan
dalamnya pemotongan maksimal pada akhir seperempat
lingkaran 0.3mm.

Pembubutan memanjang,
melintang menyudut sampai
dengan α = 90°.
Dalamnya pemotongan "a" pada
pembubutan melintang tidak boleh
diprogram melebihi 0,3 mm. Jika
tidak jalannya tatal sanagat buruk.

2. Pahat sisi kiri (T02) , Ukuran - kemungkinan penggunaan

Sudut kelonggaran x = 93° bila


pahat di pasang lurus

Untuk pembubutan memanjang


melintang tirus, dengan x 93°
dalamnya pemotongan tidak
boleh melebihi 0,3 mm karena
ujung potong tida lagi memotong.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 20


γ Minimal harus 2 0 d a n β maksimal
30°.

3. Pahat sisi Netral (T03) , Ukuran, Kemungkinan Penggunaan

Contoh penggunaan dengan x = 90°.

Dalamnya pemotongan maksimal (a) pada


pembubutan keluar sudut 60° tidak boleh
melebihi 0,3 mm.

Untuk pembubutan memanjang menyudut, sudut


maksimal 60o dan sudut bebas 2.5o

Pembubutan bagian radius, tangent busur lingkaran


tidak boleh melebihi 60o.

4. Pahat Ulir Luar Kanan (T04)

Untuk ulir luar kanan digunakan pahat temple dengan


kisar 0.5-1.5 mm dan sudut puncak 60o.

5. Pahat Alur (T05)

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 21


Lebar pahat tempel :1,2 mm
Dalamnya alur maksimal : 1,5 mm

6. Pahat Potong HSS (T06)

Bahan dari HSS dengan lebar mata pahat 3,5


mm.

7. Pahat ulir dalam kanan (T07)

Mulai dari diameter dalam 14 mm. Pahat


temple,
untuk kisar 0,5- 1,5 mm dan sudut apit 60o.

8. Pahat dalam (T08)

Mulai dari diameter 14 mm. Ukuran: Sudut pemotongan


maksimal pada pembubutan masuk 900. Tetapi
dalamnya pemotongan maksimal hanya 0,3 mm.

4) Pelayanan revolver pahat

1. Manual
Tekan tombol FWD dan satu tombol
angka, revolver pahat mengindeksi sejumlah
angka tombol yang ditekan.
mis: Tekan FWD dan 2
Revolver pahat mengindeksi 2 kali.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 22


2. Penqindeksian dalam pelayanan C N C
M06/X=0/Z=0/T…
Dengan adres T dimasukkan jumlah indeksi
ke posisi yang diinginkan.
mis: M06/X=0/Z=0/T=02 revolver pahat
mengindeksi ke posisi ke dua.
Mengganggu proses pengindeksian Tekan
tombol : INP + REV

B. Fungsi G dan Fungsi M

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 23


Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 24
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 25
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 26
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 27
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 28
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 29
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 30
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 31
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 32
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 33
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 34
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 35
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 36
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 37
C. Program CNC TU-2A

G X Z F
N H Pengertian Keterangan
(M) (I) (K) (L)(K)(T)
00 90 Program Absolut Bahan Al

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 38


D= 25,4 mm,
L=100 mm
Tool ditempatkan pada posisi diameter X 3. cm
01 92 3000 1000
dan Z 1. cm
02 M03 Spindel hidup searah jarum jam
Tool bergerak cepat ke koordinat X 2.54 cm dan Z
03 00 2540 100
0.1 cm
Siklus Pembutan memanjang pemakanan dari
diamrter (X) 2.54 cm menjadi 2. Cm, dengan
04 84 2000 -7000 100 40 Pahat Kanan
panjang (Z) 7.cm, F 100, tebal satu kali makan 0.4
cm.
Tool bergerak cepat ke koordinat X 2. cm dan Z
05 00 2000 100
0.1 cm
Siklus Pembutan memanjang pemakanan dari
diamrter (X) 2.0 cm menjadi 1.8 cm, dengan
06 84 1800 -4700 100 40
panjang (Z) 4.7 cm, F 100, tebal satu kali makan
0.4 cm.
07 00 1800 100
08 84 1200 -400 100 40
09 01 1000 00 30
10 03 1200 -100 20
11 01 1200 -400 50
12 01 1800 -550 20
13 01 1200 -400 70
14 01 1800 -700 10
15 01 1200 -400 75
16 02 1800 -700 9
17 01 1800 -1300 150
18 01 1700 -1900 30
19 01 1700 -4700 30
20 01 2000 -5000 30
21 01 1800 -1300 150
22 01 1600 -1900 50
23 01 1600 -4700 30
24 01 2000 -5000 50
25 01 1800 -1300 150
26 1500 -1900 50
01
27 01 1500 -4700 30
28 01 2000 -5000 50
29 01 1800 -1300 150
30 01 1400 -1900 50
31 01 1400 -4700 30
32 02 2000 -5000 10
33 01 1400 -2526 150
34 01 1200 -3300 30
35 01 1400 -4047 30
36 01 1400 -2526 150
37 01 1000 -3300 30
38 01 1400 -4047 30
39 01 1400 -2526 150
40 02 1000 -3300 9
41 M99 I1400 K774
42 02 1400 -4074 5
43 M99 I1600 K00
44 01 2000 -5000 120
45 01 2000 -5400 120
46 01 1800 -5700 20 Jauhkan Kepala Lepas
47 01 2000 -6000 20
48 00 5000 1000
49 M06 …. ….. T04 Pahat Potong
Putaran dikurangi dan Tumpu
50 01 2100 -6500 120
benda kerja dengn kepala lepas
51 01 1800 -6500 4
52 00 2000 -6500
53 01 2000 -6700 20
54 01 1600 -6700 4
55 00 1800 -6700
56 01 1800 -6500 20
57 01 1300 -6500 4

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 39


58 00 1600 -6500
59 01 1600 -6700 20
60 01 1000 -6700 4
61 00 1400 -6700
62 01 1400 -6500 20
63 01 800 -6500 4
64 00 1000 -6500
65 01 1000 -6700 20
66 01 600 -6700 4
67 00 800 -6700
68 01 800 -6500 20
69 01 500 -6500 4
70 01 2600 -6500 100
71 00 5000 1000
72 M06 00 00 02 Pahat Kanan
73 00 3000 1000
74 M30 Program Berakhir

D. Menjalankan Mesin CNC TU-2A

1. Mengambil Data Tool

1) Bersihkan meja mesin CNC TU-2A dari segala


bentuk kotoran agar standinghand dapat
duduk dengan tepat.
2) Bersihkan alas standinghand.
3) Pasang standinghand pada meja mesin.
4) Pasang lop pada standinghand dengan
ketinggian 9 cm.
5) Pasang senter kepala lepas

6) Fokuskan senter kepala lepas ke lop sehingga


terlihat seperti gambar disamping.

7) Persiapkan tabel Data pahat


8) Jadikan salah satu pahat sebagai pahat referensi, biasanya pahat yang pertama
digunakan (pahat kanan).
9) Yakinkan bahwa semua pahat yang terpasang sama tinggi, dengan mengecek
terhadap lengan standinghand. Jika tidak rata atur dengan menambah atau
mengurangi plat tipis.

10) Dekatkan pahat referensi (pahat kanan)


sehingga posisinya dalam lop seperti
gambar berikut, kemudian penunjukan
di monitor dihapus (del), lihat table
berikut.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 40


Posisi pada
Pahat Harga X Harga Z
revolver pahat
Pahat Kanan 1 0 0

11) Dekatkan pahat sisi kiri sehingga


posisinya dalam lop seperti gambar
berikut, kemudian penunjukan di monitor
catat.

Pahat Posisi pada revolver pahat Harga X Harga Z


Pahat sisi 1 0 0
Kanan
Pahat sisi kiri 3 -105 -1350

12) Dekatkan semua pahat secara berurutan sehingga posisinya dalam lop
seperti gambar dibawah, kemudian penunjukan di monitor dicatat.

Pahat sisi Pahat Ulir Pahat Pahat Sisi


Kanan kiri Potong Kiri

Bor senter Pahat Netral


Pahat ulir Pahat
dan
dalam dalam
Bor Spiral

13) Data tool yang sudah didapatkan dimasukkan ke dalam program.

2. Eksekusi Program CNC TU-2A

1) Hidupkan Mesin CNC


2) Alihkan mode Manual ke Mode CNC
3) Panggil program yang sudah ada data toolnya dari Disket
4) Pada mode manual Set G92 dimana G92 adalah koordinat titi awal pahat pada
saat memulai program , dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Ikat benda kerja yang standar pada chuck
b) Sentuhkan tool dalam putaran rendah ke permukaan benda kerja kemudian
del penunjukan di monitor
c) Sentuhkan tool dalam putaran rendah ke diameter benda kerja kemudian del
penunjukan di monitor

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 41


d) G92 diset pada : X=3000, Z1000 sesuai program pada blok 01.
e) Tarik tool ke koordinat Z=1000
f) Tarik tool ke koodinat X=3000, harga pergeseran =
D−d 3000−2540
x= = =230
2 2

5) Alihkan mode manual ke mode CNC dengan menekan tombol H/C


6) Alihkan Swith ke mode CNC
7) Jalankan program: 1+start= satu blok program dijalankan; 2+start= dua blok
program dijalankan; 3+ start = tiga blok program dijalankan. Tekan start berarti
semua program dijalankan.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 42


BAB III MESIN CNC TU-3A

A. Elemen Utama Mesin CNC TU-3A


1. Unsur Pengoperasian Manual
Keterangan :
1. Saklar Utama
2. Lampu Kontrol
Saklar Utama
3. Tombol Darurat
4. Saklar Sumbu
Utama
5. Tombol Putar untuk
pengatur putaran
sumbu utama
6. Ampermeter
7. Tombol Asutan
8. Tombol Gerakan
cepat
9. Tombol Putar untuk
Penyetelan Asutan
10. Tombol inch/mm
dan saklar untuk
mengubah sistim
persumbuan
11. Digital Pembacaan gerakan Eretan 14. Tombol DEL
12. Lampu Kontrol untuk 15. Tombol Panah
PelayananManual 16. Tombol INV

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 43


13. Saklar H/C(Manual/CNC) 17. Tombol M

2. Unsur Pengoperasian CNC


Keterangan:
1. Saklar Utama
2. Lampu control
menunjukkan
suplai tenaga mesin dan
unit
pengedali
3. Tombol darurat
4. Saklar pemilih untuk
sistim persumbuan dan
untuk
pelayanan metric dan
inchi
5. Saklar utama sumbu
utama
6. Ampermeter
7. Drive Disk
8. Tombol H/C
9. Lampu control pelayanan
CNC
10. Tombol Start

11. Tombol-tombol untuk memasukkan program, koreksi


12. Sajian , menunjukkan nilai untuk huruf-huruf, adres dan mode pelayanan
13. Lampu control huruf-huruf adres
14. Pengatur putaran sumbu utama

3. Pelayanan CNC

INP Penyimpanan kata

DEL Penghapusan kata

FWD Program maju blok demi


blok

REV Program kembali blok


demi blok
Maju blok kata demi kata

M Memasukkan fungsi M

INP + FWD Program diberhentikan, kursor tetap pada blok aktif

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 44


INP + REV Program diberhentikan, kursor melompat ke blok 00

DEL + INP Menghapus program

INP + REV Menghapus Arlarn

~ + INP Menyisipkan blok

~ + DEL Menghapus Blok

1 2 3 dst + START Mode blok tunggal

M Uji Jalan

Menyimpan program ke Disket :

G65 INP FWD No: Program INP

Memindahkan Program dari Disket Ke Memori Mesin :

G 65 INP INP No: Program INP

Memformat Disket :

G65 INP → + DEL


ditekan secara bersamaan

4. Pencekam Penyayat

a. Pencekaman Dengan Cekam Kolet

Alat-alat potong dengan batang silin-


dris dicekam dengan kolet. Masukkan
cutter kedalam kolet, kencangkan ke
arah jarum jam. Letakkan kolet ke
dalam mur/rumah, miring sedemikian
rupa, sehingga ring eksentrik meraih
alur dari koletnya.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 45


Pemeliharaan:
Gunakan oli dan ber-
sihkan kolet dan ce-
kamnya sesudah digu-
nakan. Bram dan ko-
toran dapat merusak
ketirusan dan mempe-
ngaruhi ketepatannya.
Jangan mencekam cut-
ter yang berdiameter
lebih kecil atau lebih
Membuka kolet: Putar balik murnya, bila memutar besar daripada ukuran
balik, ring eksentrik menekan keluar koletnya. kolet

b. Pencekaman Dengan Arbor Pisau Jari

Menggunakan ar-
bor ini anda dapat
mencekam alat po-
tong dengan lo-
bang (bor) sampai
16 mm. 4 buah
kolarnya memung-
mungkinkan pe-
nyetelan alat/pisau
frais (cutter) yang
berbeda lebarnya

5. Pencekam Benda Kerja

a. Batang-Batang Pencekam b. Ragum c. Blok Cekam


Bertingkat

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 46


Batang pencekam ini dipasang Tinggi : 60 mm
langsung pada meja mesin, Lebar mulut : 60 mm Untuk mencekam
tergantung pada benda Kapasitas cekam : 60 mm benda kerja, dibutuh-
kerjanya kan minimal 2 blok

d. Cakar dan Perlengkapan Pembagi

6. Kompensasi Panjang Alat Potong

Alat potong tidak mungkin diikat dengan panjang yang sama karena
diperlukan data alat potong dan diberitahukan ke komputer. Salah satu alat potong
ditetapkan sebagai referensi. Melalui gambar dibawah ini ditampilkan kompensasi
panjang alat potong.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 47


7. Mengambil Data Tool
- Tetapkan salah satu alat potong sebagai referensi mis. (T01) facing D=40mm,
- Ikat benda kerja pada ragum
- Sentuhkan T01 ke permukaan benda kerja, kemudian DEL, penunjukakan di
monitor 0.
- Ganti alat potong (T02) dan sentuhkan ke permukaan benda kerja, penunjukan
di monitor merupakan selisih panjang antara T01 dan T02, selanjutnya data alat

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 48


potong dimasukkan kedalam lembaran pemrograman.

8. Menetapkan titik Nol


- Tetapkan target yang
menjadi titik nol pada
benda
kerja/ragum.
- Aktifkan Mode
Manual
- Pasang Edge
Indicator Spindel dan
hidupkan pada
putaran rendah.
- Gerakkan pelahan-
lahan ragum mendekati
fixedjaw
pada arah sumbu X
(lihat posisi
1),penunjukan di
monitor dinolkan dengan menekan tombol DEL.
Maka harga X = 0.
- Gerakkan perlahan-lahan fixed Jaw ragum dalam
(lihat posisi 2), penunjukan di monitor dinolkan dengan menekan tombol DEL.
Maka harga Y = 0. Jarak sisi benda kerja dengan sumbu Edge Idicator adalah
sebesar radius Edge Indicator.
Menetukan ZMW1 dengan Dial Gauge.
- Pasang Dial Gauge pada Spindel.
- Sentuh bagian alas ragum.
- Pembacaan di monitor dinolkan dengan menekan tombol DEL. Maka harga Z =
0.
B. Perintah G dan Format Blok
Perintah G, arti dan format blok untuk Mesin CNC TU-3A ditampilkan pada
tabel 3.1 berikut ini :
TABEL 3.1 PERINTAH G ARTI DAN FORMAT BLOK MESIN CNC TU-3A
No Perintah G Arti Format Blok

1 G00 Gerakan cepat V/H : N …/G00/X…/Y …/ Z …


2 G01 Interpolasi lurus V/H : N …/G01/X…/Y /Z … /F
Interpolasi melingkar searah V/H:N …/G02/X…/Y …/Z …/F
3 G02
jarum jam N …/M99/I…/J…/K…*

Interpolasi melingkar V/H :N …/G03/X …/Y …/Z


4 G03
berlawanan jarum jam …/F N …/M99/I…./J …./K ….*

5 G04 Lamanya waktu tinggal diam N …/G04/X …


6 G21 Blok kosong N …/G21
7 G25 Memanggil sub program N …/G25/L …

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 49


Konpensasi radius pisau
8 G40 N …/G40
hapus
9 G45 Penambahan radius pisau N …/G45
1
G46 Pengurangan radius pisau N …/G46
0
1 Penambahan radius pisau
G47 N …/G47
1 2kali
1 Pengurangan radius pisau
G48 N …/G48
2 2kali
1
G64 Motor asutan tak berarus N …/G64
3
1 Pelayanan kaset(disket) N …/G65
G 65
4
1 Pelayanan RS 232 N …/G66
G66
5
1 Siklus pengefraisan kantong V/H : N …/X…/Y …/Z …/F …
G72
6
1 Bor dengan pemutusan
G73 N …/Z…/F …
7 beram
1 Penguliran jalan kiri N …/K … /Z … /F …
G74
8
1 Siklus pengeboran N …/G81/ Z …/ F …
G81
9
2 Pemboran tinggal diam N …/G82/Z …/F ….
G82
0
2 Bor dengan buang beram N …/G83/Z …/F …
G83
1
2 Siklus Penguliran N …/G84/K …/Z …/F …
G84
2
2 Siklus reamer tetap N …/G85/Z …/F …
G85
3
2 Reamer tetap tinggal diam N …/G89/Z …/F …
G89
4
2 Pemrograman Absolut N …/G90
G90
5
2 N …/G91
G91 Pemrograman Inkremental
6
2 Penempatan Posisi V/H : N …/G92/X …/Y …/Z …
G92
7
Catatan : * = Jika  : = feeding (mm/men atau mm/put)
V = Frais tegak (vertical ) H = Frais horizontal

C. Fungsi M

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 50


Untuk Mesin CNC TU-3A fungsi M dan format blok ditampilkan pada tabel
3.2 berikut ini :
TABEL 3.2 FUNGSI M DAN FORMAT BLOK MESIN CNC TU-3A
Fungsi
No. Arti Format Blok

1 M00 Waktu tinggal diam N …/M00


2 M03 Spindel hidup searah jarum jam N …/M03
3 M05 Spindel frais mati N …/M05
4 M06 Pergantian pisau N …/M06/D…/S …/Z …/T…
5 M17 Kembali ke program pokok N …/M17
6 M26 Hubungan keluar - impuls N …/MH …/H …
7 M30 Program breakhir N …/M30
8 M98 Kompensasi kocak N …/M98/X…/Y…/Z…
9 M99 Parameter G02 dan G03 N …/M99/I…/J…/K…

D. Tanda-Tanda Alarm
A 00 = Salah perintah G dan M
A 01 = Salah radius/M99
A 02 = Salah nilai X
A 03 = Salah harga F
A 04 = Salah nilai Z
A 05 = Tidak ada M30
A 06 = Tidak ada kode M03
A 07 = Tidak terpakai
A 08 = Disket penuh
A 09 = Program tidak ditemukan
A 10 = Pengaman disket aktif
A 11 = Salah pemuatan
A 12 = Salah pengecekan
A 13 = Penyetelan inchi/mm
A 14 = Salah posisi kepala frais
A 15 = Salah nilai Y
A 16 = Tidak ada nilai radius pisau frais
A 17 = Salah sub program
A 18 = Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

E. Data Teknologis

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 51


a. Kecepatan Potong (Vs) :
π xd (mm )xS ( put /men)
Vs (m/menit) = 1000
dimana : Vs = kecepatan potong, d = diameter tool , S = putaran sumbu utama.
Kecepatan potong maksimal yang diizinkan tergantung pada :
Bahan benda kerja, bahan pahat(pahat karbida kecepatan potongnya yang lebih
tinggi dari pahat HSS). Feeding, makin besar feeding, makin kecil kecepatan potong.
Tebal pemakanan, makin tebal pemakanan, makin kecil kecepatan potong. Bahan
benda kerja , Aluminiun, Bahan Pahat, Karbida.

Kecepatan Potong : - 44 m/menit untuk Aluminium (Torradur B).


- 35 m/ menit untuk baja lunak dan plastik lunak.
- 25 m/menit untuk baja perkakas baja dan plastik keras.
Hubungan antara putaran, kecepatan potong dan diameter diringkas pada gambar
berikut ini.

b. Jumlah Putaran (S) :

Vs (m/menx 1000
S (put/menit) = π xd ( mm)

c. Asutan dan dalamnya pemotongan


F = Asutan, t = dalamnya pemotongan. Pada umumnya asutan dan kecepatan
potong tergantung pada bahan benda kerja, keadaan mesin dan geometri pisau
frais.Hubungan S, F dan t diringkas pada gambar berikut ini

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 52


F. Penjelasan Fungsi G

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 53


Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 54
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 55
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 56
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 57
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 58
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 59
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 60
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 61
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 62
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 63
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 64
Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 65
G. Program CNC TU-3A

X
G Y Z F
N (I) Keterangan
(M) (J)(S) (K) (L)(T)(H)
(D)
0 90
0
0 92 -1000 -1000 1000 End Mill 10 mm
1
0 M03
2
0 00 1000 5600 1000
3
0 01 1000 5600 -300 100

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 66


4
0 01 1000 2500 -300 75
5
0 03 2300 1200 -300 75
6
0 03 3600 2500 -300 75
7
0 01 3600 5600 -300 75
8
0 00 3600 5600 200
9
1 00 2300 4000 200
0
1 81/82 2300 4000 -1500 40
1 /83
1 00 2300 2500 200
2
1 81/82 2300 2500 -1500 40
3 /83
1 00 2300 2500 1000
4
1 00 -1000 -1000 1000
5
1 M30
6
Gambar-No : Job Latihan Lembar No: ┴ □ mm □
Program-No: Nama: ┤ □ Inchi □

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 67


N G X Y Z F Keterangan
(M) (I)(D) (J)(S) (K) (L)(T)(H)
00 90
01 92 -1000 -1000 1000
02 M03 End Mill 10mm
03 00 500 500 100
04 01 500 500 -500 50
05 01 10000 500 500 50
06 01 10000 5000 -500 50
07 01 00 5000 -500 50
08 01 00 00 -500 50
09 00 00 00 1000
10 00 3000 2000 1000
11 00 3000 2000 100
12 01 3000 2000 -1500 20
13 00 3000 2000 1000
14 00 8000 3000 1000
15 00 8000 3000 100
16 01 8000 3000 -1500 20
17 00 8000 3000 1000
18 00 -1000 -1000 1000
19 M30
Gambar No: Nama Benda Kerja: Lembar No:

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 68


Program No: Tanggal: ┴ □.. Mm □
┤□ Inchi □

H. MENJALANKAN MESIN CNC TU-3A

1. Mengambil Data Tool

a) Tetapkan salah satu alat potong sebagai referensi mis. (T01) facing D=40mm,
b) Ikat benda kerja pada ragum
c) Sentuhkan T01 ke permukaan benda kerja pada putaran rendah, kemudian DEL,
penunjukakan di monitor 0.
d) Ganti alat potong (T02) dan sentuhkan ke permukaan benda kerja putaran rendah,
penunjukan di monitor merupakan selisih panjang antara T01 dan T02,
selanjutnya data alat potong dimasukkan kedalam lembaran pemrograman.

2. Eksekusi Program CNC TU-3A

a) Hidupkan Mesin CNC


b) Alihkan mode Manual ke Mode CNC
c) Panggil program yang sudah ada data toolnya dari Disket
d) Pada mode manual Set G92 dimana G92 adalah koordinat titik awal pahat pada
saat memulai program , dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Ikat benda kerja yang standar pada ragum.
2) Sentuhkan tool dalam putaran rendah ke permukaan atas benda kerja
kemudian del penunjukan di monitor maka ditetapkan Z=0
3) Sentuhkan tool dalam putaran rendah ke permukaan sisi X benda kerja
kemudian del penunjukan di monitor ditetapkan X=0, ini berarti jarak
sumbu tool ke permukaan arah X benda kerja sebesar radius tool (5mm).
4) Sentuhkan tool dalam putaran rendah ke permukaan permukaan sisi Y
benda kerja kemudian del penunjukan di monitor maka ditetapkan Y=0,
ini berarti jarak sumbu tool ke permukaan arah X benda kerja sebesar
radius tool (5mm).
5) Gerakkan tool kearah X dan Y sebesar 500, kemudian harga X dan Y yang
tampil di monitor di del.
6) Tarik tool ke posisi G 92 pada program.
e) Alihkan mode manual ke mode CNC dengan menekan tombol H/C
f) Alihkan Swith ke mode CNC
g) Jalankan program: 1+ start= satu blok program dijalankan; 2+start= dua blok
program dijalankan; 3+ start = tiga blok program dijalankan. Tekan start
berarti semua program dijalankan.

Referensi

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 69


Evans Ken.( 2007). Programming of CNC Machines. New Work:Industrial
Press.INC.

Hans, B,Kief , T. Frederik Waters. (1992) Computer Numarical Control. Mc Graw


Hill Book Co:Singapore.

John H. Hayes. Practical CNC – Training. Carl Hanser Verlag, Munich Viena:1985.

Mc Mahon, M, Jimmie Brown.(2006). CADCAM: Priciplles,Practice And


Manufacturing Management. New Delhi: Nutch Photolithograhers.

Nanfara,F, dkk..(2008).The CNC Workshop: A Multimedia Introduction To Compter


Numerical Control: USA: Schorft Development Corporation..

.(1989). Emcodraft CAD/CAM V.7.45. Emco Maier & Co,Co,Austria

.(2005). Mastercam X Reference Guide. USA.

Petunjuk Pemrograman Pelayanan Emco. TU-2A. Emco Maier & Co,Co,Austria,


1989.

Petunjuk Pemrograman Pelayanan Emco. TU-3A. Emco Maier & Co,Co,Austria,


1989

Petunjuk Pemrograman Pelayanan Emco. ET-120. Emco Maier & Co,Co,Austria,


1989

Petunjuk Pemrograman Pelayanan Emco. VMC-100. Emco Maier & Co,Co,Austria,


1989

Taufik Rohim. Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Higher Education


Development Support Projects, Jakarta, 1993.

ASTME. 1984. Fundamental of Tool Design. Prentice Hall.

Emco Maier. 1990. Emco VMC-100: Mesin Frais CNC-ukuran kecil. Austria: Emco
Maier Ges.m.b.H.
Hayden, D.S. 2005. 7 Easy Steps to CNC Programming.A Beginner's Guide. 11th
ed. Ligonier: Haydenpub.
Josheph. P. 1983.CNC Reston Publisher Company. Prentice Hall.

Gibbs David & Crandel M. Thomas, Dasar-Dasar Teknik dan Pemrograman CNC,
Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, 1991, Bandung

Krar S. F. et-al, Technology of Machine Tools, Second Edition, McGraw-Hill, Inc,


1977, Toronto.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 70


Krar Steve & Athur Gill, CNC Teknology and Programming, McGraw-Hill Book
Company, 1990, Singapore.

Koren Yoram, Computer Control of Manufacturing System, McGraw-Hill Book


Company, 1983, Singapore.

Olivo Thomas C., Basic Machine TechnologyBobbs-Merril Education Publishing,


1980, Indianapolis

Pusztai Joseph and Sava Michael, Computer Numerical Control, Reston Publishing
Company, Inc, 1983, Virginia.

Pemesinan CNC Dasar | PENDAHULUAN 71

Anda mungkin juga menyukai