Dokumen
Universitas Sunan Bonang
Fakultas Teknik
Program Studi S1 Teknik Sipil
Sub-CPMK7 Mampu menganalisis simple beam dan balok menerus SSTT metode Clapeyron.
Sub-CPMK8 Ujian Tengah Semester (UTS) portal bergoyang SSTT metode Slope Deflection.
Sub-CPMK9 Mampu menganalisis portal tetap SSTT metode Clapeyron.
Sub-CPMK10 Mampu menganalisis portal bergoyang SSTT metode Clapeyron.
Sub-CPMK11 Mampu menganalisis simple beam dan balok menerus SSTT metode Cross.
Sub-CPMK12 Mampu menganalisis simple beam dan balok menerus SSTT metode Cross.
Sub-CPMK13 Mampu menganalisis portal tetap SSTT metode Cross.
Sub-CPMK14 Mampu menganalisis portal bergoyang SSTT metode Cross.
Sub-CPMK15 Mampu menganalisis portal bergoyang SSTT metode Cross.
Sub-CPMK16 Ujian Akhir Semester (UAS) portal bergoyang SSTT metode Cross.
Deskripsi Pengenalan dan analisis struktur Statis tak tentu (balok menerus, portal tetap, portal bergoyang) Metode Slope deflection,
Singkat MK Clayperon, dan Cross. Pembelajaran dilakukan dengan Metode Studi Kasus (Case Study) dan diakhiri dengan kegiatan diskusi.
Pustaka Utama :
1. Sabariman, Bambang. 2007. Penyelesaian Statika Slope Deflection . Surabaya: JTS FTUnesa.
2. Sabariman, Bambang. 2013. Mekanika Teknik III (Metode Clapeyron). Surabaya: JTS FTUnesa.
3. Sabariman, Bambang. 2015. AnalisisStruktur Statis Tak Tentu (Metode Cross). Surabaya: JTS FTUnesa.
4. Wang, Chu-Kia. 1987. Analisis StrukturLanjutan Jilid 1, Kusuma Wirawan & Mulyadi Nataprawira Penterjemah.Jakarta:
Erlangga.
Pendukung :
Dosen
Pengampu
Bantuk Pembelajaran,
Kemampuan akhir Penilaian Metode Pembelajaran,
tiap tahapan Penugasan Mahasiswa, Materi Bobot
Mg Ke- [ Estimasi Waktu] Pembelajaran Penilaian
belajar [ Pustaka ] (%)
(Sub-CPMK) Indikator Kriteria & Bentuk Luring Daring (online)
(offline)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 1). Mampu 1). Kriteria: Ceramah, Ceramah, diskusi, Materi: 1%
membedakan Menjelaskan Jika analisis diskusi, tanya tanya jawab latihan Analisis simple
struktur statis tak perbedaan penyelesaian studi jawab latihan (case study) simple beam dan
tentu terhadap struktur statis kasus SSTT (case study) beam dan balok balok menerus
struktur statis tertentu (ST) meliputi analisis
tertentu, 2.) Mampu dan struktur simple beam menerus SSTT. SSTT metode
momen betul skor
menganalisis simple statis tak 70, jika analisis free dan balok 3x50 menit Slope
beam dan balok tentu (STT), body diagram menerus Deflection.
menerus SSTT 2). meliputi reaksi SSTT. Pustaka:
metode Slope Menganalisis perletakan, gaya 3X50 menit Sabariman,
Deflection. simple beam lintang , gaya Bambang.
dan balok normal dan M
menerus 2007.
elemen betul skor
SSTT 15, jika Penyelesaian
metode penggambaran Statika Slope
Slope bidang M, N, dan D Deflection .
Deflection. betul skor 15. Surabaya: JTS
FTUnesa.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
2 Mampu Menganalisis Kriteria: Ceramah, Ceramah, diskusi, Materi: 1%
menganalisis simple simple beam Jika analisis diskusi, tanya tanya jawab latihan Analisis simple
beam dan balok dan balok penyelesaian studi jawab latihan (case study) simple beam dan
menerus SSTT menerus kasus SSTT (case study) beam dan balok balok menerus
metode Slope SSTT meliputi analisis
Deflection. metode simple beam menerus SSTT. SSTT metode
momen betul skor
Slope 70, jika analisis free dan balok 3x50 menit Slope
Deflection. body diagram menerus Deflection.
meliputi reaksi SSTT. Pustaka:
perletakan, gaya 3X50 menit Sabariman,
lintang , gaya Bambang.
normal dan M 2007.
elemen betul skor
15, jika Penyelesaian
penggambaran Statika Slope
bidang M, N, dan D Deflection .
betul skor 15. Surabaya: JTS
FTUnesa.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
3 Mampu Menganalisis Kriteria: Ceramah, Ceramah, diskusi, Materi: 2%
menganalisis portal portal tetap Jika analisis diskusi, tanya tanya jawab latihan Analisis portal
tetap SSTT metode SSTT penyelesaian studi jawab latihan (case study) portal tetap SSTT
Slope Deflection. metode kasus SSTT (case study) tetap SSTT metode metode Slope
Slope meliputi analisis
Deflection. portal tetap Slope Deflection. Deflection.
momen betul skor
70, jika analisis free SSTT metode 3x50 menit Pustaka:
body diagram Slope Sabariman,
meliputi reaksi Deflection. Bambang.
perletakan, gaya 3X50 menit 2007.
lintang , gaya Penyelesaian
normal dan M Statika Slope
elemen betul skor
15, jika Deflection .
penggambaran Surabaya: JTS
bidang M, N, dan D FTUnesa.
betul skor 15.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
4 Mampu Menganalisis Kriteria: Ceramah, Ceramah, diskusi, Materi: 2%
menganalisis portal portal Jika analisis diskusi, tanya tanya jawab latihan Analisis portal
bergoyang SSTT bergoyang penyelesaian studi jawab latihan (case study) portal bergoyang
metode Slope SSTT kasus SSTT (case study) bergoyang SSTT SSTT metode
Deflection. metode meliputi analisis
Slope portal metode Slope Slope
momen betul skor
Deflection. 70, jika analisis free bergoyang Deflection. Deflection.
body diagram SSTT metode 3x50 menit Pustaka:
meliputi reaksi Slope Sabariman,
perletakan, gaya Deflection. Bambang.
lintang , gaya 3X50 menit 2007.
normal dan M Penyelesaian
elemen betul skor
15, jika Statika Slope
penggambaran Deflection .
bidang M, N, dan D Surabaya: JTS
betul skor 15. FTUnesa.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
5 Mampu Menganalisis Kriteria: Ceramah, Ceramah, diskusi, Materi: 15%
menganalisis portal portal Jika analisis diskusi, tanya tanya jawab latihan Analisis portal
bergoyang SSTT bergoyang penyelesaian studi jawab latihan (case study) portal bergoyang
metode Slope SSTT kasus SSTT (case study) bergoyang SSTT SSTT metode
Deflection. metode meliputi analisis
Slope portal metode Slope Slope
momen betul skor
Deflection. 70, jika analisis free bergoyang Deflection. Deflection.
body diagram SSTT metode 3x50 menit Pustaka:
meliputi reaksi Slope Sabariman,
perletakan, gaya Deflection. Bambang.
lintang , gaya 3X50 menit 2007.
normal dan M Penyelesaian
elemen betul skor
15, jika Statika Slope
penggambaran Deflection .
bidang M, N, dan D Surabaya: JTS
betul skor 15. FTUnesa.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif,
Tes
8 Ujian Tengah Penyelesaian Kriteria: Ujian Tengah Ujian Tengah Materi: 20%
Semester (UTS) studi kasus Jika analisis Semester Semester (UTS) Penyelesaian
portal bergoyang portal penyelesaian studi (UTS) menyelesaikan studi studi kasus
SSTT metode Slope bergoyang kasus SSTT menyelesaikan kasus portal bergoyang portal
Deflection. SSTT meliputi analisis
metode studi kasus SSTT metode Slope bergoyang
momen betul skor
Slope 70, jika analisis free portal Deflection. SSTT metode
Deflection. body diagram bergoyang 2x50 menit Slope
meliputi reaksi SSTT metode Deflection.
perletakan, gaya Slope Pustaka:
lintang , gaya Deflection. Sabariman,
normal dan M 2X50 menit Bambang.
elemen betul skor
15, jika 2007.
penggambaran Penyelesaian
bidang M, N, dan D Statika Slope
betul skor 15. Deflection .
Surabaya: JTS
Bentuk Penilaian : FTUnesa.
Aktifitas Partisipasif,
Tes Materi: 1212
Pustaka:
Sabariman,
Bambang.
2013.
Mekanika
Teknik III
(Metode
Clapeyron).
Surabaya: JTS
FTUnesa.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
10 Mampu Menganalisis Kriteria: Ceramah, Ceramah, diskusi, Materi: 1%
menganalisis portal portal Jika analisis diskusi, tanya tanya jawab latihan Analisis portal
bergoyang SSTT bergoyang penyelesaian studi jawab latihan (case study) portal bergoyang
metode Clapeyron. SSTT kasus SSTT (case study) bergoyang SSTT SSTT metode
metode meliputi analisis
Clapeyron. portal metode Clapeyron. Clapeyron.
momen betul skor
70, jika analisis free bergoyang 3x50 menit Pustaka:
body diagram SSTT metode Sabariman,
meliputi reaksi Clapeyron. Bambang.
perletakan, gaya 3X50 menit 2013.
lintang , gaya Mekanika
normal dan M Teknik III
elemen betul skor
15, jika (Metode
penggambaran Clapeyron).
bidang M, N, dan D Surabaya: JTS
betul skor 15. FTUnesa.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
11 Mampu Menganalisis Kriteria: Ceramah, Ceramah, diskusi, Materi: 2%
menganalisis simple simple beam Jika analisis diskusi, tanya tanya jawab latihan Menganalisis
beam dan balok dan balok penyelesaian studi jawab latihan (case study) simple simple beam
menerus SSTT menerus kasus SSTT (case study) beam dan balok dan balok
metode Cross. SSTT meliputi analisis
metode simple beam menerus SSTT metode menerus SSTT
momen betul skor
Cross. 70, jika analisis free dan balok Cross. metode Cross.
body diagram menerus 3x50 menit Pustaka:
meliputi reaksi SSTT metode Sabariman,
perletakan, gaya Cross. Bambang.
lintang , gaya 3X50 menit 2015.
normal dan M AnalisisStruktur
elemen betul skor
15, jika Statis Tak
penggambaran Tentu (Metode
bidang M, N, dan D Cross).
betul skor 15. Surabaya: JTS
FTUnesa.
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif,
Tes
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
16 Ujian Akhir Menganalisis Kriteria: Penyelesaian Penyelesaian studi Materi: 30%
Semester (UAS) portal Jika analisis studi kasus kasus (case study) Penyelesaian
portal bergoyang bergoyang penyelesaian studi (case study) portal bergoyang SSTT studi kasus
SSTT metode SSTT kasus SSTT portal metode Cross. (case study)
Cross. metode meliputi analisis
Cross. bergoyang 2x50 menit portal
momen betul skor
70, jika analisis free SSTT metode bergoyang
body diagram Cross. SSTT metode
meliputi reaksi 2X50 menit Cross.
perletakan, gaya Pustaka:
lintang , gaya Sabariman,
normal dan M Bambang.
elemen betul skor
15, jika 2015.
penggambaran AnalisisStruktur
bidang M, N, dan D Statis Tak
betul skor 15. Tentu (Metode
Cross).
Bentuk Penilaian : Surabaya: JTS
Aktifitas Partisipasif, FTUnesa.
Tes
Catatan
1. Capaian Pembelajaran Lulusan PRODI (CPL-PRODI) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan PRODI yang
merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang
diperoleh melalui proses pembelajaran.
2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI)
yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum,
ketrampilan khusus dan pengetahuan.
3. CP Mata kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata
kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau
diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik
terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur
yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam
penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar
penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel,
Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning,
Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg
setara.
10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan
sub-pokok bahasan.
11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-CPMK yang besarnya proposional dengan
tingkat kesulitan pencapaian sub-CPMK tsb., dan totalnya 100%.
12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.