Anda di halaman 1dari 12

2

MODUL PERKULIAHAN

W132100022 -
METODE
NUMERIK
AKAR AKAR PERSAMAAN

Abstrak Sub-CPMK 2

Metode analitik maksudnya Mampu menentukan akar persamaan


adalah metode pe polinomial (non linier) dengan metode
nyelesaian model tertutup
matematika dengan rumus-
rumus aljabar yang sudah
baku (lazim). Karenanya
perlu metode lain untuk bisa
menyelesaikannya .

LataLatar Belakang
Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

02
Nur Indah S.ST., MT
Fakultas Teknik Teknik Mesin
Penggunaan metode numerik dalam bidang rekayasa, kebutuhan untuk menemukan
solusi persoalan secara praktis adalah jelas. Dari kacamata rekayasawan, masih tampak
banyak cara penyelesaian persoalan matematik yang dirasa terlalu sulit atau dalam
bentuk yang kurang kongkrit. Penyelesaian analitik yang sering diberikan oleh kaum
matematika kurang berguna bagi rekayasawan, karena ia harus dapat
mentransformasikan solusi matematika yang sejati ke dalam bentuk berwudud yang
biasanya meninggalkan kaidah kesejatiannya. Solusi hampiran biasanya sudah
memenuhi persyaratan rekayasa dan dapat diterima sebagai solusi. Lagipula, banyak
persoalan matematika dalam bidang rekayasa yang hanya dapat dipecahkan secara
hampiran. Kadang-kadang dapat pula terjadi bahwa metode analitik hanya menjamin
keberadaan (atau hanya mengkarakteristikkan beberapa properti umum) solusi, tetapi
tidak memberikan cara menemukan solusi tersebut.

Data Dosen
Nama : Nur Indah S.ST., MT
Pendidikan : S1 – Teknik Elektro, Institut Sepuluh Nopember (ITS)
S2 – T. Elektro, Institut Sepuluh Nopember (ITS) – Sistem Pengaturan
No. Telepon : 081341606199 (WA)
Email : nur.indah@mercubuana.ac.id

Sistem Perkuliahan

Perkuliahan ini akan diadakan sebanyak 16 pertemuan, dimana pertemuan ke-8 dan ke-
16 masing-masing adalah Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS). Jadwal UTS dan UAS mengikuti jadwal yang telah disusun oleh pihak Universitas
Mercu Buana. Penilaian perkuliahan ini didasarkan pada 6 komponen, yaitu:
• Tugas : 60%
Tugas 1 : 30 %
Tugas 2 : 30 %
• Kuis : 10%
• UAS : 30%

2021 Metode Numerik


2 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kehadiran merupakan syarat lulus mahasiswa dimana jumlah maksimal ketidakhadiran
mahasiswa mengikuti system adalah 4 kali, lebih dari itu maka mahasiswa dianggap tidak
lulus, kecuali jika ada pemberitahuan kepada dosen pengampu sebelumnya.
Tugas besar mahasiswa dibagi atas 2 tugas, yaitu:
 Tugas 1 akan diberikan pada minggu ke 4 dan akan dikumpulkan melalui email paling
lambat pada minggu ke 7.
 Tugas 2 akan diberikan pada minggu ke 12 dan akan dikumpulkan melalui email
paling lambat pada minggu ke 15.
Nilai Quiz akan diambil dari quia yang akan diberi pada Forum E Learning dan Nilai Ujian
Akhir Semester (UAS) akan diambil dari Ujian Akhir pada minggu ke 16.

2. AKAR AKAR PERSAMAAN


2.1 UMUM

Penyelesaian kasus akar-akar persamaan dapat digolongkan menjadi dua metode yaitu :

1. Metode Tertutup (Bracketing Methods)


 Mulai dengan terkaan awal yang mengurung atau memuat akar dan kemudian
secara bersistem mengurangi lebar kurungan.
Contoh : Bisection, Regula Falsi.
2. Metode terbuka (Open Methods)
 Iterasi coba-coba yang sistematis.
Contoh : Newton Raphson, Secant.

2.2 METODE TERTUTUP (BRACKETING METHODS)

Metode tertutup disebut juga metode bracketing. Disebut sebagai metode tertutup karena
dalam pencarian akar-akar persamaan non-linier dilakukan dalam suatu selang [a, b].

Ada 2 metode dalam metode tertutup untuk penentuan akar persamaannya, yaitu:

1. Motode Bisection (Metode bagi dua)

2. Motode Falsi (Metode Posisi salah)

2021 Metode Numerik


3 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.2.1. Motode Bisection (Metode Bagi Dua)

Dengan contoh metode Bisection atau biasa disebut metode bagi dua dengan
menggunakan perumusan mencari akar persamaan :

Evaluasi : f (xmid) = 0  |f(xmid)| ≤ ε

Contoh:

Tentukan nilai Nol dari suatu fungsi y = x3 – 7x + 1

Maka :

Pertama tentukan nilai awal untuk x1 dan x2 sehingga didapatkan f (x1) dan f (x2) yang
berbeda tanda, yang berarti titik penyelesaian ada di sekitar itu.

2021 Metode Numerik


4 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Buat tabel untuk mempermudah pembacaan prosesnya.

No x1 x2 f(x1) f(x2) x(xmid) f (xmid)

1 2,5 2,6 -0,875 0,376 2.55 -0,269

f(x1) dan f(xmid) sama dengan  x1 = xmid

2 2,55 2,6 -0,0269 0,376 2,575 0,049

f(x2) dan f(xmid) sama dengan  x2 = xmid

3 2,55 2,575 -0,269 0,049 2,562 -0,117

f(x1) dan f(xmid) sama dengan  x1 = xmid

4 2,562 2,575 -0,117 0,049 2,568 -0,041

f(x1) dan f(xmid) sama dengan  x1 = xmid

5 2,568 2,575 -0,041 0,049 2,572 0,010

f(x2) dan f(xmid) sama dengan  x2 = xmid

6 2,568 2,572 0,041 0,010 2,570 -0,015

f(x1) dan f(xmid) sama dengan  x1 = xmid

7 2,570 2,572 -0,041 0,010 2,571 -0,003

Sehingga salah satu akar yang dicari adalah 2,571.


Algoritma Metode Biseksi;

2021 Metode Numerik


5 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk kondisi berhenti dapat dipilih salah satu dari tiga kriteria berikut:

1. Lebar kurva baru; |a – b| < ε, yang dalam hal ini adalah nilai toleransi lebar kurva
yang mengurung akar.

2. Nilai Fungsi di hampiran akar; f(c) < µ, yang dalam hal ini µ adalah niai yang
sangat kecil mendekati 0.

3. Galat relative hampiran akar: |(cbaru - clama) / cbaru | <

2.2.2. Metode Regula – Falsi (Metode Posisi Salah)

Kelemahan metode bagi dua adalah kecepatan konvergensinya sangat lambat,


sementara kecepatan kovergensi dapat ditingkatkan bila nilai f(a) dan f(b) juga turut
diperhitungkan, yang mana logikanya, bila f(a) lebih dekat ke nol daripada f(b) , maka
tentu akar lebih dekat ke x = a dari pada ke x = b.

2021 Metode Numerik


6 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Secara umum, kurva pada metode regulasi-falsi lebih cepat daripada lelaran metode
bagidua, tetapi ada kemungkinan pada metode regulasi lebih lambat kasus seperti ini
akan terjadi bila kurva fungsinya cekung (konkaf) didalam antara [a, b]. Akibatnya, garis
potongnya selalu terletak diatas kurva atau selalu terletak dibawa kurva.

Pada kondisi yang paling ektrim, |b -ar|, tidak pernah lebih kecil dari ε1, sebab salah satu
ujung selang, dalam hal ini b, selalu tetap untuk setiap r = 0,1, 2, …..

2021 Metode Numerik


7 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.3. METODE TERBUKA (OPEN METHODS)

Metode terbuka merupakan metode yang menggunakan satu atau dua tebakan awal yang
tidak memerlukan rentang sejumlah nilai. Metode terbuka terdiri dari beberapa jenis yaitu
metode iterasi titik tetap, metode Newton-Raphson, dan metode Secant.

2.3.1 Metode Iterasi Titik Tetap

Metode iterasi titik tetap merupakan metode penyelesaian persamaan non-linier dengan
cara menyelesaikan setiap variabel x yang ada dalam suatu persamaan dengan sebagian
yang lain sehingga diperoleh x = g(x) untuk masing-masing variabel x. Sebagai contoh,
untuk menyelesaikan persamaan x + ex = 0 , maka persamaan tersebut perlu diubah
menjadi x = ex atau g (x) = ex . Secara grafis metode ini diilustrasikan seperti gambar

Gambar . Ilustrasi Metode Iterasi titik Tetap

Algoritma Metode Iterasi Tetap :

1. Defenisikan f (x) dan g (x)

2. Tentukan nilai toleransi e dan iterasi maksimum (N)

3. Tentukan tebakan awal x0

2021 Metode Numerik


8 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Unutk iterasi i = 1 s/d N atau f (xiterasi) ≥ e  xi = g (xi – 1), hitung f (xi)

5. Akar persamaan adalah x terakhir yang diperoleh.

Contoh :

Carilah akar persamaan f(x) = x2 – 2x – 3 = 0, dengan metode lelaran titik tetap, gunakan
ε = 0.000001.

Penyelesaian

Terdapat beberapa kemungkian prosedur garik yang dibentuk

(i) x2 – 2x – 3 = 0
x2 = 2x + 3
x = √(2x – 3)
Dalam hal ini, g(x) = √(2x – 3), prosedur lelarannya adalah
Xr+1 = √(2x – 3), dengan mengambil terkaan awal x0 = 4

2021 Metode Numerik


9 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(ii) x2 – 2x – 3 = 0
x(x – 2) = 3
x = 3/( x - 2)
Dalam hal ini, g(x) = 3/(x – 2), dengan prosedur lelarannya adalah
Xr+1 = 3/ (xr – 2), dengan mengambil terkaan awal x0 = 4

Tabel Iterasinya adalah sebagai berikut:

(iii) x2 – 2x – 3 = 0
x = (x2 – 3) / 2

Prosedur lelarannya adalah xr+1 = (xr2 – 3). Ambil terkaan awal x0 = 4 sehingga
keluaran tabelnya adalah:

2021 Metode Numerik


10 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ternyata Iterasinya adalah divergen yaitu :

 Kadang kadang lelaran konvergen, kadang divergen


 Ada suatu “tanda” bagi kita untuk mengetahui kapan suatu lelaran konvergen dan
kapan divergen

2021 Metode Numerik


11 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Abd. Munif, (1995), Cara Praktis Penguasaan dan Penggunaan Metode Numerik, Guna
Wijaya, Jakarta.

Buchanan, James I (1992) Numerical Method and analysis. Mc Graw Hill International
edition.

Chapra, Steven C., (1991), Metode Numerik, Erlangga, Jakarta.

Munir, Rinaldi (2006) Metode Numerik. Penerbit Informatika. Bandung

Soehardjo (1985), Analisa Numerik, ITS, Surabaya.

Triatmodjo, Bambang, (1995), Metode Numerik, Beta Offset, Yogyakarta.

2021 Metode Numerik


12 Nur Indah S.ST., MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai