ELEKTRONIKA DIGITAL
Flip – Flop
Percobaan 1
I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
1. Dapat memahami multivibrator dan jenis-jenisnya.
2. Dapat memahami prinsip kerja RS flip-flop dan D flip-flop.
Piranti ini akan tetap bertahan pada salah satu dari dua keadaan itu sampai
adanya pemicu yang membuatnya berganti keadaan. Flip-flip yang paling
sederhana yaitu penahan RS (Reset-Set Latch). Tetapi flip-flop ini
mempunyai kelemahan yaitu keadaan pacu yang menjadikannya tidak valid.
Penyempurnaan flip-flop ini adalah flip-flop D dan flip-flop JK.
1. Berdasarkan Gambar 4.4, hubungkan Pin 7 (GND) ke GND pada trainer digital
(probe warna hitam) dan Pin 14 (VCC) ke VCC pada trainer digital (probe warna
merah).
2. Hubungkan Pin 2 (D) dan Pin 3 (CLK) ke switch yang tersedia pada trainer digital
sebagai input.
3. Hubungkan Pin 5 (Q) dan Pin 6 (Q̄) ke LED yang tersedia pada trainer
digital sebagai output.
4. Berdasarkan data yang dihasilkan oleh trainer digital, isilah tabel kebenarannya.
Tabel 4.2 Data D flip-flop yang dihasilkan trainer digital
Input (CLK) Input (D) Output (Q) Output (Q̄)
0 0
0 1
1 0
1 1
Decoder
Percobaan 2
I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
1. Dapat memahami decoder.
2. Dapat memahami prinsip kerja decoder.
Sebagai manusia, lebih mudah bagi kita untuk mengingatkan jumlah digit
yang sedikit seperti pada bilangan desimal daripada harus mengingat jumlah
digit yang banyak seperti pada bilangan biner. Untuk dapat berkomunikasi
antara rangkaian digital dengan penggunanya yaitu manusia, diperlukan
interface atau antarmuka agar saling dimengerti. Interface tersebut biasanya
akan menerima data dalam bentuk bilangan desimal, kemudian rangkaian
digital harus menggunakan beberapa kode biner agar dapat lebih mudah untuk
mewakili bilangan desimal tersebut. Kode yang digunakan untuk tujuan ini
disebut BCD (Binary Coded Decimal). Dalam kode BCD, setiap bilangan
desimal diwakili oleh biner 4bit.