Anda di halaman 1dari 7

2023

ELEKTRONIKA DIGITAL
Flip – Flop
Percobaan 1

I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
1. Dapat memahami multivibrator dan jenis-jenisnya.
2. Dapat memahami prinsip kerja RS flip-flop dan D flip-flop.

II. Teori Dasar


A. Multivibrator
Multivibrator terdiri atas dua kata, yaitu multi yang berarti banyak dan
vibrator yang berarti penghasil getaran. Jenis multivibrator ada tiga yaitu
multivibrator astabil, multivibrator monostabil, dan multivibrator bistabil.

Multivibrator astabil mempunyai definisi multivibrator yang menghasilkan


keadaan yang tidak stabil, yang mana multivibrator ini mempunyai keluaran
dua keadaan yang berbeda dan selalu bergantian secara teratur. Jenis kedua
adalah multivibrator monostabil. Flip-flop adalah piranti yang memiliki
keadaan stabil dua keadaan stabil.

Piranti ini akan tetap bertahan pada salah satu dari dua keadaan itu sampai
adanya pemicu yang membuatnya berganti keadaan. Flip-flip yang paling
sederhana yaitu penahan RS (Reset-Set Latch). Tetapi flip-flop ini
mempunyai kelemahan yaitu keadaan pacu yang menjadikannya tidak valid.
Penyempurnaan flip-flop ini adalah flip-flop D dan flip-flop JK.

III. Alat dan Bahan


1. Catu daya 5V DC
2. Trainer Digital 1 buah
3. IC 7400 1 buah
4. IC 7474 1 buah
5. Kabel Penghubung secukupnya
IV. Langkah Percobaan
A. RS Flip-Flop menggunakan Gerbang Logika NAND (IC 7400)
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 4.2 sesuai dengan datasheet IC yang
ditunjukkan oleh Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Datasheet IC 7400

Gambar 4.2 Rangkaian RS flip-flop menggunakan gerbang logika


NAND

2. Hubungkan kaki S dan R ke switch yang tersedia pada trainer digital


sebagai input.
3. Hubungkan bagian Q dan Q̄ ke LED yang tersedia pada trainer digital
sebagai output.
4. Berdasarkan data yang dihasilkan oleh trainer digital, isilah tabel
kebenarannya.
Tabel 4.1 Data RS flip-flop yang dihasilkan trainer digital
Input (S) Input (R) Output (Q) Output (Q̄)
0 0
0 1
1 0
1 1
B. D Flip-Flop menggunakan IC 7474

Gambar 4.3 Rangkaian D flip-flop menggunakan gerbang logika NAND

Gambar 4.4 Datasheet IC 7474

1. Berdasarkan Gambar 4.4, hubungkan Pin 7 (GND) ke GND pada trainer digital
(probe warna hitam) dan Pin 14 (VCC) ke VCC pada trainer digital (probe warna
merah).
2. Hubungkan Pin 2 (D) dan Pin 3 (CLK) ke switch yang tersedia pada trainer digital
sebagai input.
3. Hubungkan Pin 5 (Q) dan Pin 6 (Q̄) ke LED yang tersedia pada trainer
digital sebagai output.
4. Berdasarkan data yang dihasilkan oleh trainer digital, isilah tabel kebenarannya.
Tabel 4.2 Data D flip-flop yang dihasilkan trainer digital
Input (CLK) Input (D) Output (Q) Output (Q̄)
0 0
0 1
1 0
1 1
Decoder
Percobaan 2

I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
1. Dapat memahami decoder.
2. Dapat memahami prinsip kerja decoder.

II. Teori Dasar


A. Decoder
Decoder adalah rangkaian logika yang mengubah kode input biner N-bit ke
output sebanyak M (2N). Setiap output hanya diaktifkan oleh kombinasi
sebuah input. Gambar 2.1 memperlihatkan diagram decoder dengan input N
dan output M.

Gambar 2.1 Diagram decoder


Rangkaian digital dan peralatan-peralatan digital pada umumnya
menggunakan sistem bilangan biner dalam pengoperasiannya, sedangkan
manusia lebih terbiasa dengan menggunakan sistem bilangan desimal. Selain
itu, jumlah digit yang digunakan oleh sistem bilangan biner untuk
mewakilkan suatu nilai lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah digit
pada sistem bilangan desimal.

Sebagai manusia, lebih mudah bagi kita untuk mengingatkan jumlah digit
yang sedikit seperti pada bilangan desimal daripada harus mengingat jumlah
digit yang banyak seperti pada bilangan biner. Untuk dapat berkomunikasi
antara rangkaian digital dengan penggunanya yaitu manusia, diperlukan
interface atau antarmuka agar saling dimengerti. Interface tersebut biasanya
akan menerima data dalam bentuk bilangan desimal, kemudian rangkaian
digital harus menggunakan beberapa kode biner agar dapat lebih mudah untuk
mewakili bilangan desimal tersebut. Kode yang digunakan untuk tujuan ini
disebut BCD (Binary Coded Decimal). Dalam kode BCD, setiap bilangan
desimal diwakili oleh biner 4bit.

III. Alat dan Bahan


1. Catu daya 5V DC
2. Trainer Digital 1 buah
3. IC 7447 1 buah
4. Kabel Penghubung secukupnya

IV. Langkah Percobaan


1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 4.

Gambar 4.1 Rangkaian BCD ke seven-segment pada trainer digital

2. Hubungkan setiap probe A, B, C dan D ke switch yang tersedia pada


trainer digital sebagai input.
3. Berdasarkan data yang dihasilkan oleh trainer digital, isilah tabel
kebenarannya.
Tabel 4.1 Data percobaan decoder yang dihasilkan
trainer digital
Input BCD Output seven-segment
D C B A a b C d e f g
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1

Anda mungkin juga menyukai