Anda di halaman 1dari 26

lOMoARcPSD|38900636

Makalah Diferensial Fungsi Sederhana

Matematika Ekonomi (Universitas Jenderal Soedirman)

Scan to open on Studocu

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)
MAKALAH

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

Dosen Pengampu:

Karina Odia Julialevi SE, M.SI, AK, CA, Asean CPA, A-CPA

Disusun Oleh :

1. Adelia Khoiri Mubarokah (C1C021057)


2. Anita Rachmatika (C1C021009)
3. Kharisma Zahra Nurani (C1C021016)
4. Nur Hidayatur Rohmah (C1C021014)

S1 AKUNTANSI REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

2021
Kata Pengantar

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya kepada kami, sehingga berhasil menyelesaikan tugas makalah
Matematika ekonomi ini dengan judul “Diferensial Fungsi Sederhana” tepat pada waktunya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan,
pengetahuan, serta mengenalkan apa itu Diferensiasi Fungsi Sederhana. Kami juga berharap agar
isi dari makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan maupun pembelajaran
mengenai Diferensiasi Fungsi Sederhana.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk
saran, masukan, serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Apabila ada kekurangan atau
kesalahan baik dalam penulisan ataupun dalam ejaan kami mohon maaf.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1 1.2
Rumusan Masalah....................................................................... 1 1.3
Tujuan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Kuosien Diferensi dan Derivatif................................................. 3 2.2
Kaidah -Kaidah Diferensiasi....................................................... 5 2.3
Hakikat Derivatif dan Diferensial............................................... 10 2.4.
Derivatif dari Derivatif............................................................... 11 2.5.
Hubungan Antara Fungsi dan Derivatifnya................................ 12 2.6
Penerapan Ekonomi....................................................................15
Bab IV PENUTUP….......................................................................................20
4.1 Kesimpulan….............................................................................20 4.2
Saran...........................................................................................20 DAFTAR
PUSTAKA…....................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


Matematika merupakan ilmu yang digunakan secara luas di berbagai bidang kehidupan,
termasuk untuk menyelesaikan masalah di berbagai bidang tersebut. Permasalahan pada berbagai
bidang tersebut kemudian diidentifikasi, dirumuskan, dan dimodelkan untuk bisa mengetahui
solusinya. Maka dari itu diperlukan suatu pemikiran yang logis, rasional, dan eksak agar dapat
mengambil keputusan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Penggunaan matematika untuk
bidang disiplin ilmu disebut dengan matematika terapan, salah satu bentuknya yaitu membahas
tentang seberapa besar tingkat perubahan suatu variabel akan mempengaruhi tingkat variabel
lainnya yang diselesaikan dengan pendekatan diferensial. Diferensial membahas tentang tingkat
perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang
bersangkutan. Dengan diferensial dapat pula disidik kedudukan-kedudukan khusus dari fungsi
yang dipelajari misalnya titik maksimum, titik belok, dan titik minimum. Manfaat dari konsep
diferensial dapat menjadi alat untuk menganalisis dalam bidang bisnis dan ekonomi karena
dalam bidang tersebut sangat umum terjadi masalah terkait perubahan, penentuan tingkat
maksimum, maupun penentuan tingkat minimum. Di dalam diferensial juga menyangkut fungsi
yang mengandung hanya satu variabel bebas dalam persamaannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu kuosien diferensi dan derivatif ?

2, Bagaimana hakikat derivatif dan diferensial ?

3. Bagaimana penggunaan derivatif dari derivatif ?

1
4. Bagaimana hubungan antara fungsi dan derivatif

? 5. Bagaimana penerapan dalam ekonomi ?

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian dari kuosien diferensi dan

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


derivatif 2. Memahami hakikat derivatif dan diferensial

3. Memahami penggunaan derivatif dari derivatif

4. Memahami hubungan antara fungsi dan derivatif

5. Memahami penerapan dalam ekonomi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kuosien Diferensi dan Derivatif

Kuosien diferensi (Δy/Δx) yaitu mencerminkan tingkat perubahan rata-rata variabel terikat y

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


terhadap variabel bebas x.
Jika y = f(x) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar Δx. Maka bentuk persamaannya
menjadi :
y = f(x)
y + Δy = f ( x+Δx )
Δy = f ( x+Δx ) - y
Δy = f ( x+Δx ) – f(x)

Δx adalah tambahan x, sedangkan Δy adalah tambahan y akibat adanya tambahan x. Jadi Δy


timbul karena adanya Δx. Apabila ruas kiri dan ruas kanan sama-sama dibagi Δx, maka diperoleh

Contoh :

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


Derivatif
atau turunan adalah hasil yang diperoleh dari proses diferensiasi. Sedangkan diferensiasi
adalah penentuan limit suatu kuosien diferensi dalam hal pertambahan variabel bebasnya
sangat kecil atau mendekati nol. Dengan demikian,
Jika y = f(x)

Maka kuosien diferensinya


Dan derivatif atau turunan fungsi adalah limit dari kuosien diferensinya

Contoh :

Turunan atau derivatifnya

adalah Lim Δy
Δx →0 Δx = 6x + 3 Δx

4
= 6x + 3 (0)

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


= 6x

2.2 Kaidah-kaidah Diferensiasi


1. Diferensiasi konstanta
Jika y = k, dimana k adalah konstanta, maka dy/dx = 0
contoh : y = 5 → dy/dx = 0
2. Diferensiasi fungsi pangkat
Jika y = xn, dimana n adalah konstanta, maka dy/dx = nxn-1
contoh : y=x3→ dy/dx=3x3-1=3x2
3. Diferensiasi perkalian konstanta dengan fungsi
Jika y = kv, dimana v = h(x), → dy/dx = k dv/dx
contoh : y = 5x3 → dy/dx = 5(3x2) =15x2
4. Diferensiasi pembagian konstanta dengan fungsi
Jika y = k/v , dimana v = h (x), maka dy/dx = k dv/dx /v²
Contoh : y = 5/x³ , dy/dx = 5(3x²)/(x³)2 = −15x²/x6

5. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi


jika y = u + v, dimana u = g(x) dan v =h(x)
maka dy/dx = du/dx + dv/dx
contoh : y = 4x2 + x3 → u = 4x 2,du/dx = 8x
→ v = x3,dv/dx = 3x2
dy/dx =du/dx + dv/dx = 8x + 3x2
6. Diferensiasi perkalian fungsi
Jika y = uv, dimana u = g(x) dan v = h(x)

contoh : y = (4x2)(x3)
dy/dx = (4x²) (3x²) + (x³)(8x)
= 12 x4 + 8x4 = 20 x4
7. Diferensiasi pembagian fungsi
Jika y = u/v. dimana u = g(x) dan v = h(x)

maka y’ = VU’ – UV’/V 2

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


5
Contoh : y = U/V -> y = (4x²)/x³
y’ = x³(8x) – (4x²).3x2/(x³)2 = 8X4– 12X4/x 6
= – 4X4.X–6
= – 4X–2

8. Diferensiasi fungsi komposit

Jika y = f(x) sedangkan u = g(x), dengan kata lain y = f {g(x)} maka dy/dx =
dy/du * du/dx Contoh :
y = (4x³ + 5)²
misalkan u = 4x³ + 5 → du/dx = 12x²
y = u² → dy/du = 2u
maka dy/dx = dy/du * du/dx = 2u * 12x²
= 2 (4x³ + 5) * 12x²
= 96 x5 + 120 x²
9. Diferensiasi fungsi berpangkat
Jika y = uⁿ , dimana u = g (x) dan n adalah konstanta, maka dy/dx =nun-1.(du/dx)
Contoh : y = (4x³ + 5)²
misalkan u = 4x³ + 5 → du/dx = 12x² dan y = u²
maka dy/dx =nun-1.(du/dx) = 2 (4x³ + 5).12x²
= 96 x5 + 120 x²

10. Diferensiasi fungsi logaritmik

11. Diferensiasi fungsi komposit- logaritmik

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


6
12. Diferensiasi fungsi komposit- logaritmik-berpangkat

13. Diferensiasi fungsi logaritmik-Napier


Jika y = ln x, maka dy/dx = 1/x
Contoh : y = ln 5, dy/dx = 1/x =

14. Diferensiasi fungsi


Komposit- Logaritmik-Napier

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


15. Diferensiasi fungsi Komposit-
Logaritmik-Napier-berpangkat

16. Diferensasi fungsi eksponensial

Jika y = ax, dimana a : konstanta, maka :dy/dx = axln a

Contoh : y = 5x, dy/dx = axln a = 5xln 5


17. Diferensasi fungsi

komposit– eksponensial

18. Diferensiasi fungsi kompleks

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


8
19. Diferensiasi fungsi balikan

20. Diferensiasi Implisit


Jika f (x, y)=0 merupakan fungsi implisit sejati (tidak mungkin
dieksplisitkan), dy/dx dapat diperoleh dengan mendiferensiasikan suku
demi suku, dengan menganggap y sebagai fungsi dari x.

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


9
2. 3 HAKEKAT DERIVATIF DAN DIFERENSIAL
Notasi derivatif terdiri dari dua suku, yaitu dy daan dx. Suku dy dinamakan deferensial
dari y sedangkan suku dx dinamakan deferensial dari x. Diferensial dari x(dx) mencerminkan
perubahan sangat kecil pada variabel bebas x. Adapun diferensial dari y(dy) mencerminkan
tafsiran perubahan pada variabel terikat y yang berkenaan dengan perubahan sangat kecil pada
variabel bebas x. Diferensial dari variabel terikat sebuah fungsi sekaligus merupakan diferensi
dari fungsi yang bersangkutan, yaitu hasilkali deveratifnya terhadap perubahan pada varaibel
bebas. Dari penjelasan berikut, diketahu bahwa derivatif dy/dx adalah lereng tafsiran
(apporoximated slope) dari kurva y=f(x) pada kedudukan x tertentu dan kuosien diferensi Δy/Δx
adalah lereng sesungguhnya (the true slope). Lereng tafsiran dapat lebih besar (over estimated)
atau lebih kecil (under estimated) atau sama dengan lereng. Hal ini tergantung pada jenis dan
besar kecilnya perubahan pada variabel.

Untuk fungsi y=f(x) yang linear, lereng tafsiran sama dengan lereng sesungguhnya,
berapapun Δx. Artinya, derivatif fungsi linear sama dengan kuosien diferensinya,
dy/dx=Δy/Δx.

Untuk fungsi y=f(x) yang non-linear, semakin besar Δx semakin besar pula perbedaan
antara lereng tafsiran dengan lereng sesungguhnya atau perbedaan anatara dy/dx dengan Δy/Δx.
Sebaliknya, semakin kecil Δx semakin kecil pula perbedaan antara lereng tafsiran dan lereng
sesungguhnya. Jika Δx sangat kecil (Δx→0), lereng tafsiran akan sama dengan lereng

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


sesungguhnya.

10

Gambar (a) menunjukan lereng tafsiran yang “over-estimated” atau dy > Δy sehingga
derivatif (dy/dx) > kuosien diferensial (Δy/Δx). Sedangkan gambar (b) menunjukan lereng
tafsiran yang “under-estimated” atau dy < Δy sehingga derivatif (dy/dx) < kuosien diferensi
(Δy/Δx). Kedua gambar diatas membuktikan bahwa jika Δx → 0 maka dy/dx= Δy/Δx. Dengan
demikian, penggunaan diferensial sebagai penaksir perubahan suatu fungsi- berkenaan dengan
perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan cukup dapat
dipertanggungjawabkan.

2.4 DERIVATIF DARI DERIVATIF

Setiap fungsi turunan masih dapat diturunkan lebih dari satu kali tergantung pada
derajatnya. Turunan pertama ( first derivative ) sebuah fungsi adalah turunan dari fungsi awal
atau fungsi aslinya. Turunan kedua ( second derivative ) sebuah fungsi adalah turunan dari
turunan pertama, turunan ketiga ( third derivative ) adalah turunan dari turunan kedua, dan begitu
seterusnya.

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


11
Derivatif yang diperoleh dari derivatif sebuah fungsi dinamakan derivatif berderajat lebih
tinggi (higher-order derivatives). Derivatif pertama dan derivatif kedua sangat bermanfaat untuk
menelaah fungsi yang bersangkutan. Besar kecilnya harga atau nilai derivatif pertama dan
derivatif kedua dapat digunakan untuk menentukan posisi-posisi khusus dari kurva fungsi (non
linear) yang bersangkutan.

2.5 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DAN DERIVATIFNYA


Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama (first derivative) dan turunan
kedua (second derivative) sebuah fungsi, untuk mengetahui apakah kurvanya menaik ataukah
menurun. hubungan antara fungsi parabolik dan deivatifnya, guna mengetahui letak dan bentuk
titik ekstrimnya (maksimum dan minimumnya); serta hubungan antra fungsi kubik dan dan
derivatifnya guna mengetahui letak dan titik bentuk ekstrim serta titik beloknya.
Turunan dari suatu berderajat “n” adalah sebuah fungsi berderajat “n-1”. Dengan perkataan
lain, turunan dari suatu fungsi berderajat 3 adalah sebuah fungsi berderajat 2; turunan dari
sebuah fungsi berderajat 2 adalah sebuah berderajat 1; turunan dari fungsi berderajat 1 adalah
sebuah fungsi berderajat 0 alias sebuah konstanta; dan akhirnya, turunan dari sebuah konstanta
adalah 0.
Contoh

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


12
1) Fungsi Menaik dan Fungsi Menurun

Derivatif pertama dari sebuah fungsi non-linier dapat dipergunakan untuk menentukan apakah kurva dari
fungsi yang bersangkutan menaik ataukah menurun pada kedudukan tertentu. Dalam kasus khusus,
derivatif pertama dapat pula menunjukkan titik ekstrim sebuah fungsi non-linier.

Jika f(a)>0, maka y = f(x) merupakan fungsi menaik pada kedudukan x=a Jika f(a)<0, maka y =

f(x) merupakan fungsi menurun pada kedudukan x=a

Contoh:
Tentukan apakah y = 1/3 x3– 4x2 + 12x – 5
Pada x = 5, x = 7, x = 6. Apakah fungsi naik atau
turun ? Jawab :

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


13
2) Titik Ekstrim Fungsi Parabolik
Dalam hal y = f(x) adalah sebuah fungsi parabolik, derivatif pertama berguna untuk
menentukan letak titik ekstrimnya, sedangkan derivatif kedua bermanfaat guna mengetahui
jenis titik ekstrim yang bersangkutan. Perhatikan fungsi parabolik berikut dan nama
turunan-tunannya, serta hubungan mereka secara grafik.
y = x2– 8x + 12........................................fungsi parabolik
y’ = 2x – 8...................................................fungsi linier
y’’ = 2..........................................................konstanta

y = x2 – 8x + 12 ,
Pada saat x=0, maka y=12 didapat dari titik (0,12)
Pada saat y=0, maka x=6 dan x=2 didapat dari titik (2,0) dan (6,0)

y= 4 - 8(4)+12
y= 16-32+12
y= -4 Didapat titik (4,-4)

y’=2x-8
Pada saat x=0, maka y= -8 didapat dari titik (0,-8)

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


Pada saat y=0, maka x=4 didapat dari titik (4,0)
y’’= 2

14
Y

2.6 Penerapan dalam Ekonomi

1. Elastisitas
Elastisitas dari suatu fungsi y= f (x) berkenaan dengan x dapat didefinisikan sebagai

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


Ini berarti bahwa elastisitas y = f(x) merupakan limit dari rasio antara perubahan relatif
dalam y terhadap perubahan relatif dalam x, untuk perubahan x yang sangat kecil atau
mendekati nol. Dengan terminologi lain elastisitas y terhadap x dapat juga dikatakan
sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap persentase perubahan x.
1) Elistisitas Permintaan (price elasticity of demand)
Elastisitas permintaan (price elasticity of demand) ialah suatu koefisien
yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya
perubahan harga. Jaid, merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah
barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga

15

Dimana dQd/dP tak lain adalah Q'd atau f'(P)

Permintaan akan suatu barang dikatakan bersifat elastis apabila E>1,


elastis-uniter jika E = 1, dan inelastis bila E<1. Barang yang permintaannya elastis
mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut berubah sebesar persentase
tertentu, maka permintaan terhadapnya akan berubah (secara berlawanan arah)
dengan persentase yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya.

Contoh soal

Permintaan suatu barang dicerminkan oleh D = 9 P, dimana D melambangkan


jumlah barang yang diminta dan P adalah harga per unit. Hitunglah elastisitas
permintaannya pada tingkat harga P = 8 !

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


2) Elastisitas Penawaran (price elasticity of supply)
Elastisitas Penawaran (price elasticity of supply) adalah suatu koefisien
yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan berkenaan
adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara persentase perubahan
jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase perubahan harga. Jika fungsi
penawaran dinyatakan dengan Qs = f (P), maka elastisitas penawarannya :

16

Dimana dQs/dP tak lain adalah Q's atau f (P).


Penawaran suatu barang dikatakan bersifat elastis apabila E>1, Elastik
uniter jika E=1 dan inelastis bila E<1.Barang yang penawarannya elastis
mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut berubah sebesar persentase
tertentu, maka penawarannya berubah (secara searah) dengan persentase yang
lebih kecil daripada persentase perubahan harganya.

Contoh Soal
Ketika dilihat dari kondisi pasar, buah jeruk milik Nami mempunyai fungsi
penawaran Q = 400 + 4P. Apabila tingkat harganya P=100, hitunglah elastisitas
penawarannya!

Jawab :

3) Elastisitas Produksi

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya
perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan
jumlah masukan (input) yang digunakan. Jadi, merupakan rasio antara persentase
perubahan jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah masukan. Jika
P melambangkan jumlah produk yang dihasilkan sedangkan X melambangkan
jumlah faktor produksi yang digunakan, dan fungsi produksi dinyatakan dengan P
= f (x), maka elastisitas produksinya :

17

Dimana dP/dX adalah produk marjinal dari X [P' atau f' (x)].
Contoh soal :
Fungsi produksi suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 6X2– X³ hitunglah
elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan faktor produksi sebanyak 3 unit
dan 7 unit.
Jawab :

2. Biaya Marjinal
Biaya marjinal (marginal cost, MC) ialah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
satu unit tambahan produk. Secara matematika fungsi marjinal merupakan derivatif
pertama dari fungsi biaya total . jika fungsi biaya total dinyatakan dengan TC = f(x)
dimana TC adalah biaya total dan Q melambangkan jumlah produk, maka biaya
marjinalnya :

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


Contoh soal :
Diketahui fungsi TC = 2Q2 – 24Q + 102. Dari fungsi tersebut, tentukan fungsi
marginal cost (MC)!

Jawab :

18
3. Penerimaan Marjinal
Adalah penerimaan tambahan yang diperoleh berkenaan bertambahnya satu unit keluaran
yang diproduksi atau terjual. Secara matematik fungsi penerimaan marjinal merupakan
turunan pertama dari fungsi penerimaan total. Jika fungsi penerimaan total dinyatakan
dengan R = f(Q) dimana TR adalah penerimaan total dan Q melambangkan jumlah
keluaran, maka penerimaan marjinalnya :

Contoh soal :
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis ditunjukkan oleh P
= 900 – 1,5Q. Dari fungsi tersebut, tentukan fungsi marginal revenue (MR)!

Jawab :

4. Utilitas Marjinal
Adalah utilitas tambahan yang diperoleh konsumen berkenaan bertambahnya satu unit
barang yang dikonsumsinya. Secara matematik fungsi utilitas marjinal merupakan

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


turunan pertama dari fungsi utilitas total. Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan U =
f(Q) dimana U adalah utilitas total dan Q melambangkan jumlah barang yang
dikonsumsi, maka utilitas marjinalnya :

Contoh soal :
Diketahui total utility/TU dengan fungsi TU = -2x2 + 40x. Tentukan marjinal utility
nya! Jawab

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan
dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan
diferensial dapat pula digunakan untuk mengamati kedudukan-kedudukan khusus
dari fungsi yang dipelajari misalnya titik maksimum, titik belok, dan titik
minimum. Manfaat dari konsep diferensial dapat menjadi alat untuk menganalisis
dalam bidang bisnis dan ekonomi karena dalam bidang tersebut sangat umum
terjadi masalah terkait perubahan, penentuan tingkat maksimum, maupun
penentuan tingkat minimum. Di dalam diferensial juga menyangkut fungsi yang
mengandung hanya satu variabel bebas dalam persamaannya.
Teori Diferensial sangat umum diterapkan dalam konsep elastisitas dan
konsep nilai marjinal. Dalam kaitannya dengan konsep elastisitas pada sub bab ini
akan dibahas penerapan diferensial yaitu penghitungan elastisitas permintaan,
elastisitas penawaran, dan elastisitas produksi. Sedangkan dalam kaitannya
dengan konsep marjinal, akan dibahas penerapan diferensial dalam pembentukan
fungsi atau penghitungan nilai marjinal dan berbagai variabel ekonomi.

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


4.2 Saran
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai
diferensial fungsi sederhana. Kami juga berharap pembaca lebih memahami dan
mengerti mengenai materi yang kami sajikan. Disamping itu diharapkan mampu
untuk menggunakan kaidah-kaidah diferensiasi, hakikat derivatif dari derivatif,
hubungan fungsi dengan derivatifnya dan penerapan ekonomi

20
DAFTAR PUSTAKA

C. Chiang, Alpha. (2006). Dasar - Dasar Matematika Ekonomi. Jakarta Timur: Erlangga
Dumairy. (1995). Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)


21

Downloaded by Aflah Avandi (aflahavandi04@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai