OLEH :
Kelompok 1
Dosen Pengampu:
JURUSAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya tim penyusun dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Persamaan Diferensial Ordo
Satu” ini dengan baik.
Kami penulis juga berterimakasih kepada Dosen matakuliah Program Linear kami yaitu ibu
Dr. Hamida Nasution, M.Si. yang telah membimbing tim penyusun dalam menyelesaikan
tugas ini. Tim penyusun sangat berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Tim penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karenanya, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan tugas yang telah penulis buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapa pun yang
membacanya terutama penulis. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah
banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam
kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena
itu kami membuat makalah ini dengan maksud membantu pemahaman mahasiswa agar
mereka tidak menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.Secara khusus dalam ilmu
pengetahuan Aljabar Linear.
Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel atau
lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde.
Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan
berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan diferensial muncul dalam berbagai bidang sains
dan teknologi, bilamana hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah
secara kontinu dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai
turunan diketahui atau dipostulatkan.
Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik, di mana gerakan sebuah benda diberikan
oleh posisi dan kecepatannya terhadap waktu. Hukum Newton memungkinkan kita
mengetahui hubungan posisi, kecepatan, percepatan dan berbagai gaya yang bertindak
terhadap benda tersebut, dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial posisi sebagai
fungsi waktu. Dalam banyak kasus, persamaan diferensial ini dapat dipecahkan secara
eksplisit, dan menghasilkan hukum gerak. Sehingga pada makalah ini akan dibahas mengenai
Persamaan Diferensial Ordo Satu, metode factor pengintegralannya, persamaan terpisah serta
berbagai contoh soal dan latihan yang relevan dengan materi yang disampaikan
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
dy
+ p ( t ) y =g ( t )
dt
Dimana p dan g fungsi yang diberikan bergantung pada t. Dibeberapa kasus tertentu
persamaan diferensial ini dapat langsung kita integralkan untuk memperoleh selesaiannya,
seperti contoh berikut ini
CONTOH
dy
Perhatikan bahwa ruas kiri di (1) merupakan turunan dua fungsi yaitu [( 4+t 2 ) y ]
dt
dy
dimana apabila [ ( 4+t 2 ) y ] diturunkan maka akan dihasilkan ( 4+t 2 ) dy +2 ty seperti
dt dt
berikut ini:
dy
[ ( 4+t 2 ) y ]
dt
Dengan menggunakan rumus turunan uv=u' v +u v'
Dimana: u=4+ t 2 →u ' =2t
dy
v= y → v' =
dt
3
[ ( 4+t 2 ) y ]=∫ 4 t
( 4+t 2 ) y=2 t2 +c
Sehingga diperoleh
2t2 c
y= +
4+t 4 +t 2
2
Namun dibeberapa kasus tertentu persamaan diferensial ini tidak dapat langsung kita
integralkan untuk memperoleh selesaiannya, maka kita gunakanlah sebuah fungsi yang
disebut faktor pengintegral
Persamaan linear ordo pertama dapat dicari solusinya dengan metode faktor
pengintegralan, yaitu dengan mengalikan persamaan differensial tersebut dengan μ, sehingga
dy
menjadi: μ + μPy=μQ, dengan P dan Q merupakan fungsi dengan variabel x.
dx
Faktor pengintegralan μ dapat dicari dengan rumus: μ=e∫ Pdx . Pada dasarnya faktor
pengintegralan ini adalah menjadikan persamaan diferensial tersebut bersifat eksak. Yaitu sisi
dy
kiri persamaan diferensial μ + μPy=μQ ……(1)
dx
d
dapat ditulis sebagai: ( μy )=μ Q ……(2).
dx
Cara:
d dy dμ
Ingat bahwa: ( μy )=μ + y ……(3) (dari rumus (uv ),=u , v +u v , ¿
dx dx dx
Dari persamaan (1) dan (3), persamaan (2) dapat ditulis menjadi:
dy dμ dy
μ + y =μ + μPy
dx dx dx
dμ
y =μPy
dx
dμ
=μP
dx
4
dμ
Kemudia, di integralkan terhadap x dan μP di integralkan terhadap μ.
dx
d d
( μy )=μ Q ∫ ( μy )=∫ μ Q dx
dx dx
( μy )=∫ μ Q dx
1
y= μ Q dx
μ∫
1
y=
∫ Pdx ∫ e∫ Pdx Q dx ……(4)
e
dy
Catatan: Kita dapat langsung menggunakan persamaan (4) bila koefisien adalah 1.
dx
Contoh :
dy
Selesaikan PD : x = y + x 3 +3 x2 −2 x
dx
Pembahasan:
dy
Ubah dahulu ke dalam bentuk: + P( x ) y=Q( x).
dx
dy
Menjadi: x − y =x3 +3 x 2−2 x
dx
dy 1
− y =x 2+3 x−2
dx x
−1
Sehingga kita dapat bahwa: P ( x ) = dan Q ( x ) =x 2+3 x−2
x
−1 1
μ=e∫
Pdx
= e∫ x
dx
=e−ln x=
x
5
1 1 2
y= (x +3 x−2) dx
Penyelesaian: 1∫x
x
2
y=x ∫ x+ 3− dx
x
1
y=x ( x 2 +3 x −2 ln x +c )
2
1
y= x 3 +3 x 2−2 x ln x+ cx
2
dy 1
Jadi, penyelesaian PD x = y + x 3 +3 x2 −2 x adalah y= x 3 +3 x 2−2 x ln x+ cx .
dx 2
dy
berbentuk =ay +b dengan a dan b konstan. Tekni ini sekarang kita gunakan untuk
dt
menyelesaikan sekelompok besar pd. Di sini, kita gunakan peubah x menggantikan t sebagai
peubah bebas.
dy
Persamaan umum ordo satu dalam hal ini adalah =f ( x , y) persamaan ini ditulis dalam
dx
dy
bentuk M ( x , y )+ N ( x , y ) =0
dx
dy
maka persamaannya dapat menjadi M (x)+ N ( y ) =0 persamaan seperti ini disebut
dx
persamaan peubah terpisah karena bentuk umumnya dapat ditulis M ( x ) dx + N ( y ) dy =0. Oleh
karena itu, variable-variabel telah terpisah dan penyelesaian persamaan diferensial diatas
Contoh:
6
Persamaan Umum : f(x) dx + g(y)dy = 0
1. x dx+ y dy =0
Penyelesaian:
∫ x dx=∫ y dy
1 2 1 2
x= y
2 2
x 2+ y 2=c
dy
2. =−6 xy
dx
Penyelesaian :
dy =−6 xy dx
6 xy dx+ dy=0
1
∫ 6 x 1 dx+ ¿∫ y dy =∫ 0 ¿
3 x 2+ ln y=c
dy x2
3. =
dx y ( 1+ x 3 )
Penyelesaian :
y ( 1+ x 3) dy =x 2 dx
−x 2 dx+ y ( 1+ x 3 ) dy=0
−x 2
dx+ y dy =0
1+ x3
2
−x
∫ 1+ dx +∫ y dy=∫ 0
x3
1 3 x2 1 2
- ∫ 3
dx+ y =c
3 1+ x 2
−1 1
ln ( 1+ x 3 ) + y 2=c
3 2
−2 ln ( 1+ x 3 )+ 3 y 2=k
7
dy x−e−x
2. tunjukkan persamaan berikut adalah peubah terpisah =
dx y + e y
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah memahami materi yang dijelaskan pada makalah ini maka diperoleh
kesimpulan yaitu:
Bentuk umum persamaan diferensial ordo satu yaitu
dy
+ p ( t ) y =g ( t )
dt
dy
fungsi dari y saja, maka persamaannya dapat menjadi M (x)+ N ( y ) =0 persamaan
dx
seperti ini disebut persamaan peubah terpisah karena bentuk umumnya dapat ditulis
M ( x ) dx + N ( y ) dy =0
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan setelah menyelesaikan makalah ini adalah
sekiranya materi pada makalah ini dapat dipergunakan oleh pembaca dengan baik
sehingga dapat bermanfaat dan berdampak baik bagi diri sendiri maupun orang lain
9
DAFTAR PUSTAKA
Teknik
Napitupulu,E Elvis, Ani Minarni dan Hamida Nasution, dan Nasution Hamida.2020.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319970/pendidikan/Matematika+Terapan.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=ipBMSqtGakY
10