Disusun Oleh :
04.19.4819
2022
A. Definisi
Trombosit merupakan sel darah yang berperan penting dalam hemostasis, yakni suatu proses
perhentian perdarahan dari suatu pembuluh darah yang rusak (Ciesla, 2007). Trombosit berperan
dalam pembekuan darah dan membuat darah menjadi lengket sehingga bisa membentuk
gumpalan. Sehingga, jika anda terluka, darah tidak terus mengalir hinga melihat adanya goresan
pada tampak luar dan memar pada bagian dalam pada tubuh yang terluka. Jika hal itu terjadi,
tandanya trombosit sedang bekerja melakukan fungsinya. Jumlah trombosit normal berkisar
antara 140.000 – 450.000 trombosit per mikroliter darah. Jika angka menunjukkan dibawah
standar tersebut, maka diangap rendah dan abnormal yang menandakan kemungkinan adanya
penyakit dalam tubuh.
A. Etiologi
Menurut (Smeltzer s & Bare B. 2002), etiologi dari trombositopenia sebagai berikut :
1. Gangguan Produksi
Penyebab trombositopenia antara lain disebabkan karena sumsum tulang
menghasilkan sedikit trombosit. Hal ini biasanya terjadi pada penderita leukemia,
anemia, aplastik, pemaikaian alcohol berlebihan dan kelainan sumsum tulang.
Beberapa infeksi virus dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah dengan
mempengaruhi sumsum tulang, misalnya parvovirus, rubella, gondok dan HIV.
Penyebab lainnya trombositopenia akibat gangguan produksi trombosit sumsum
tulang meliputi : tokssitas alcohol jangka panjang dari penyalahgunaan alcohol :
leukemia dan limfoma, kanker yang menyerang sumsum tulang dan kekurangan
vitamin B12.
2. Peningkatan penghancuran trombosit
Perusakan platelet yang meningkat dapat menyebabkan trombositopenia oleh
mekanisme imunologi dan non-imunologi. Penyebab imunologi trombositopenia
dapat disebabkan oleh :
a. Obat tertentu (antibiotic sulfonamide, digoxon, reaksi transfuse dan gangguan
rheumatologic)
b. Idophatic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah dimana system kekebalan tubuh
secara keliru menyerang trombosit yang beredar. ITP biasanya kronis pada orang
dewasa dan akut pada anak anak
c. Heparin-induced trombositopenia (HIT) adalah penghancuran trombosit oleh
penggunaan heparin dan obat obat terkait
3. Absorbsi Limpa
Absorbs limpa terjadi ketika limpa membesar dan menangkap trombosit dari sirkulasi
lebih dari biasanya. Hal ini bisa mengakibatkan trombositopenia.
B. Tanda dan Gejala
1. Banyak pasien yang menderita trombositopenia tanpa gejala
2. Adanya petekhie pada ekstremitas dan tubuh
3. Menstruasi yang berlebih
4. Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung dan gusi
5. Muntah darah dan batuk darah
6. Perdarahan gastro intestinal
7. Adanya darah dalam urin dan feses
8. Perdarahan serebral terjadi 1-5& pada ITP
C. Patofisiologi
D. Komplikasi
Adapun komplikasi penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain sebagai berikut :
E. Data Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain adalah (Wijaaningsih, 2019) :
a. Hematologi rutin seperti :
1) Eritrosit (RBC) : mengetahui kelainan sel darah merah yang berfungsi dalam
transport oksigen ke seluruh tubuh.
2) Hemoglobin : menentukan konsentrasi Hb pada komponen darah
3) Leukosit (WBC) : mengehatui kelainan sel darah putih
4) Trombosit (PLT) : melihat bagaimana kondisi keeping darah apakah mengalami
gangguan pembekuan darah atau tidak, pemantauan dan evaluasi perdarahan
5) Hematrokit (HCT) : berguna menentukan keadaan anemia dan kehilangan darah.
b. BMP
Biopsy Bone Marrow dapat dilakukan jika segala ara telah dilakukan sampai pemberian
obat dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan efek kebaikan pada pasien, jadi untuk
mengetahui penyakit di dalam tubuhnya yaitu memeriksan bone marrow karena dicurigai
ada penyakit lain selain ITP.
F. Penatalaksanaan Medis
1. Tranfusi darah
2. Kemoterapi
3. Radioterapi
4. Transplantasi sumsum tulang
5. Kartikosteroid
6. Sitostika
7. Infeksi sekunder dihindarkan
8. Terapi suportif
9. Imunoterapi, (Bararah dan Jauhar, 2013)
G. Pathway
Diagnosa keperawatan yang kedua yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d
penurunan komponen penting darah hemoglobin dengan NOC goal : pasien akan
mempertahankan status sirkulasi darah yang efektif selama perawatan. Objektif : dalam jangka
3x24 jam pasien akan menunjukkan outcome : perfusi jaringan perifer (0407), ttv (0802), status
sirkulasi (0401). Dengan NIC yaitu perawatan sirkulasi : insufisiensi arteri (4062), insufisiensi
vena (4066) dan manajemen sensasi perifer (2660).
Diagnosa keperawatan yang ketiga yaitu : resiko perdarahan b.d penurunan komponen
pembekuan darah (trombosit) dengan NOC goal : pasien akan bebas dari perdarahan selama
dalam perawatan. Objekti : dalam jangka waktu 3x24 jam pasien akan menunjujjan outcome :
keparahan kelihangan darah (0413) dan status sirkulasi (0401) dengan NIC yaitu pencegahan
perdarahan (4010) dan pencegahan syok (4070).
Diagnosa keperawatan yang keempat yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual dan muntah. NOC goal : pasien akan mempertahankan
status nutrisi yang adekuat selama dalam perawatan. Objektif : dalam jangka waktu 3x24 jam
perawatan pasien akan menunjukkan outcome : status nutrisi : asupan nutrisi (1009), status
nutrisi (1004) nafsu makan(1014) dan status nutrisi : asupan makanan dan cairan (1008). NIC
yaitu : manajemen nutrisi (1100), manajemen gangguan makan (1030) dan manajemen saluran
cerna (0430).
3. Implementasi Keperawatan
4. Evaluasi Keperawatan
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan atau criteria hasil yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan dengan melibatkan tenaga medis yang lain agar mencapai tujuan atau criteria
hasil yang telah ditetapkan (Ida, 2016).
Daftar Pustaka
Fitriastri, Nifa Hanifa, Rika Nilapsari, and Mia Kusmiati. "Hubungan trombositopenia dengan
manifestasi klinis perdarahan pada pasien demam berdarah dengue anak." (2019).
Lewo Tobi, Gregorius. "Studi Kasus "Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Diagnosa
Medis Trombositopenia di Ruangan Anggrek RSUD Prof. DR. WZ Johannes
Kupang"."(2018).
SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Zhafira, Ferin. HUBUNGAN AWITAN PREEKLAMPSIA DENGAN TROMBOSITOPENIA
DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Diss. Universitas Andalas, 2021.
Asmarani, Eryani. Penatalaksanaan Trombositopenia Pada Pasien DHF. Diss STIKes Insan
Cendekia Medika Jombang, 2021.
Purba, Elisa, Carta A. Gunawan, and Verry Asfirizal. "HUBUNGAN TROMBOSITOPENIA
DENGAN DERAJAT ANEMIA PADA PASIEN MALARIA FALCIPARUM DI
RSUDPANGLIMA SEBAYA PASER. " Vedure: Health Science Journal 3.2
(2021):87-98.