Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I
PENDAHALUAN

A. LATAR BELAKANG

Trombosit berbentuk bulat kecil atau cakram oval dengan diameter 2-4µm. Trombosit
dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, sel yang sangat besar dalam susunan
sumsum tulang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau segera
setelah memasuki kapiler darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki kapiler paru.
Konsentrasi normal trombosit ialah antara 150.000 sampai 350.000 per mikroliter. Dalam
keadaan normal seper tiga dari jumlah trombosit ada di dalam limpa. jumlah trombosit
dalam keadaan normal di darah tepi selalu kurang lebih konstan.
Masa hidup trombosit 8 sampai 12 hari, setelah itu proses kehidupannya berakhir.
Trombosit itu kemudian diambil dari sirkulasi, terutama oleh sitem makrofag jaringan;
lebih dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa. Trombosit alias sel
darah kecil yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah. Trombosit memiliki fungsi
penting dalam mencegah dan menghentikan perdarahan. Sel yang sangat kecil ini bisa
anda anggap sebagai sumbat kecil (mikro) yang bertugas setiap kebocoran yang terjadi di
pembuluh darah. Jumlah normal trombosit dalam tubuh adalah 150.000-400.000/mm3.
Kehilangan atau kerusakan pada salah satu sel darah yang mengakibatkan trombositopenia
ini akan menyebabkan gangguan pada sistem hemostasis karena trombosit bersama
dengan sistem vaskular faktor koagulasi darah terlibat secara bersamaan dalam
mempertahankan hemostasis normal.
Penegakan diagnosis tentang penyebab utama gangguan perdarahan amat enting dan
hal ini dibutuhkan ketelitian yang cermat, efektif, dan efisien dalam hal anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang untuk menghindari kesalahan
diagnosis. Maka dari itu, hampir semua kasus gangguan perdarahan membutuhkan
pemeriksaan yang lanjut demi tegaknya diagnosi penyakit tersebut
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apatrombositopenia
2. Bagaimanaasuhankeperawatan pada pasientrombositopenia

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami penyakit trombositopenia
2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia

D. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat memahami penyakit trombositopenia
2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN

TROMBOSITOPENIA adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit


yang bersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer .
Hal ini disebabkan karena trombosit tidak / kurang diproduksi sum-sum tulang atau karena
kerusakan trombosit pada sirkulasi darah. Trombositopenia merupakan keadaan dimana
trombosit kurang dari normal, di bawah 100.000 mm3. Keadaan trombositopenia
menyebabkan perdarahan spontan jika jumlah trombosit kurang dari 20.000 mm3.

B. ETIOLOGI

Penyebab trombositopenia dapat dibagi menjadi tiga kategori:


a) .Gangguan Produksi
Penyebab trombositopenia antara lain bisa disebabkan karena sumsum tulang
menghasilkan sedikit trombosit. Hal ini biasa terjadi pada penderita leukemia,anemia
aplastik, pemakaian alkohol yang berlebihan,dan kelainan sumsum tulang.
Beberapa infeksi virus dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah dengan
mempengaruhi sumsum tulang, misalnya parvovirus, rubella, gondok, varicella,
hepatitis C, dan HIV.
Penyebab lainnya trombositopenia akibat gangguan produksi trombosit sumsum
tulang meliputi: toksisitas alkohol jangka panjang dari penyalahgunaan alkohol;
leukemia dan limfoma, kanker yang menyerang sumsum tulang, dan kekurangan
vitamin B12.
b) . Peningkatan penghancuran trombosit
Perusakan plateletyang meningkat dapat menyebabkan trombositopenia oleh
mekanisme imunologi dan non-imunologi.
Penyebab imunologi trombositopenia dapat disebabkan oleh:
1. Obat tertentu (antibiotik sulfonamide, carbamazepine, digoxin, kina, quinidine,
reaksi transfusi, dan gangguan rheumatologic (lupus eritematosus sistemik).
2. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah trombositopenia imunologi di
mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang trombosit yang beredar
(autoimun). ITP biasanya kronis (lama) pada orang dewasa dan akut pada anak-anak.
c. Heparin-induced trombositopenia (HIT) adalah penghancuran imunologis
trombosit oleh penggunaan heparin dan obat-obatan terkait.
4
Proses trombositopeni non-imunologi konsumtif meliputi infeksi berat atau sepsis,
irregularitas permukaan pembuluh darah (vasculitis, katup jantung buatan), atau,
jarang terjadi, koagulasi intravaskular diseminata atau DIC (komplikasi serius dari
infeksi biasa, trauma, luka bakar, atau kehamilan).
3. Absorbsi Limpa
Absorbsi limpa terjadi ketika limpa membesar (misalnya, karena sirosis hati atau
beberapa jenis leukemia) dan menangkap trombosit dari sirkulasi lebih dari
biasanya. Hal ini bisa mengakibatkan trombositopenia.

TANDA DAN GEJALA

 Banyak pasien yang menderita Trombositopenia tanpa gejala


 Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh
 Menstruasi yang banyak
 Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi
 Muntah darah dan batuk darah
 Perdarahan Gastro Intestinal
 Adanya darah dalam urin dan fesesPerdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.

C. Manifestasi Klinis

a. <100.000/μL
b. Diatesis hemoragik yang merupakan akibat yang timbul karena kelainan
faal hemostasis yaitu kelainan patologik pada dinding pembuluh darah
mengakibatkan:
- Simple easy bruising (mudah memar)
- Purpura senilis, karena atrofi jaringan penyangga pembuluh darah kulit
terlihat terutama pada aspek dorsal lengan bawah atau tangan.
- Purpura steroid, karena terpai steroid yang mengakibatkan atrofi
jaringan ikat penyangga kapiler bawah kulit sehingga pembuluh darah
mudah pecah.
- Scurvy, yaitu terjadi pada defisiensi vitamin C, zat intersel yang tidak
sempurna dapat menyebabkan petechie perifolikular, memar, dan
perdarahan mukosa
c. Ditemukan adanya petechie, yaitu perdarahan yang halus terjadi di bawah
kulit yang akan manifes dengan gesekan yang lemah. Petechie timbul sebab
5
jumlah trombosit yang ada tidak mencukupi untuk membuat sumbat
trombosit dan karena penurunan resistensi kapiler darah.
- Mudah atau memar yang berlebihan
- Pendarahan dari luka yang berkepanjangan
- Pendarahan spontan dari gusi atau hidung
- Ada darah dalam air seni atau kotoran
- Menstruasi berat
- Adanya darah dalam urin dan feses
- Perdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.

Komplikasi

- Syock hipovolemik
- Penurunan curah jantung
- Purpura, ekimosis, dan petekie

PATOFISIOLOGI

Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8 – 10 hari. Oleh karena
faktor tertentu seperti Autoimun (suatu kelainan  pada sistem imun yang disebabkan oleh
produksi antibody yang menyerang trombisit, sehingga jumlah trombosit menjadi sangat
rendah, selain itu trombosit yang dihasilkan mudah sekali pecah atau lisis), maka akan
terjadi kerusakan trombosit. Sehingga masa hidupnya berkurang menjadi 1 – 3 hari atau
kurang. Keadaan ini yang kemudian menimbulkan berkurangnya trombosit dalam
sirkulasi darah(TROMBOSITOPENIA)
6

PATHWAY

Gangguan Produksi dan Peningkatan penghancuran


trombosit

TROMBOSITOPENIA

Menstruasi yang banyak Adanya purpura a. jumlah


atau perdarahan trombosit ↓
kulit pada b. fungsi organ
Perdarahan pada
ekstermitas dan c. inflamasi organ
mukosa, mulut, hidung,
tubuh
dan gusi

Resiko Kerusakan Nyeri


tinggi integritas kulit
perdarahan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

TES DIAGNOSTIC
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah yaitu : 
a) Darah rutin(Hematologi Rutin) seperti:
 Eritrosit (RBC) : mengetahui kelainan sel darah merah yang berfungsi dalam
transport oksigen ke tubuh. Normal : (male : 4.5-6,5 x 10^12/L dan female : 3.9 -
5.6 x 10^12/L)
 Hemoglobin -Hb- (HGB) : menentukan konsentrasi Hb (protein dalam eritrosit
yang berfungsi membawa oksigen ke tubuh) pada kompoenn darah. Normal (male
: 12.5-16.5 x 10^9 /L dan female: 11.5-15.5 x 10^9 /L)
 Leukosit(WBC) : mengetahui kelainan sel darah putih. Normal ( adults: 4000-
10000 /UL dan children : 5000-15000 /UL)
7
 Trombosit (PLT) : melihat bagaimana kondisi keping-keping darah apakah
mengalami gangguan pembekuan darah atau idak, pemantauan dan evaluasi
perdarahan. Normal (150.000-450.000/UL)
 Hematrokit (HCT) : berguna menentukan keadaan anemia, kehilangan darah.
Normal (male : 40-54%, female : 36-47% dan children : 32-42%)
 Laju Endap Darah (LED) : mengukur laju pengendapan (dalam mm/jam) dari
eritrosit pada suatu kolom darah yang diberi antikoagulan. LED meningkat yaitu
menunjukkan meningkatnya kadar imunogloblin atau protein akut dan merupakan
penanda nonspesifik dari adanya radang atau infeksi.
 Bleedding time memanjang dengan waktu pembekuan normal
b) BMP
Biopsi Bone Marrow (BMP) dapat dilakukan jika segala cara telah dilakukan
sampai pemberian obat dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan efek kebaikan
pada pasien, jadi untuk mengetahui penyakit di dalam tubuhnya yaitu memeriksa
bone marrow (pengambilan cairan sumsum tulang belakang) karena dicurigai ada
penyakit lain selain ITP.

PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan trombositopenia biasanya adalah mengobati penyakit yang


mendasarinya. Apabila terjadi gangguan produksi trombosit, maka transfusi trombosit
dapat menaikan angka trombosit dan menghentikan perdarahan atau mencegah perdarahan
intracranial. Apabila terjadi penghancuran trombosit yang eksesif, trombosit yang
ditransfusikan juga akan dihancurkandan tidak akan menaikan angka trombosit
8

BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Skenario
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun, tubuhnya muncul bintik – bintik kemerahan
ditangan dan di kaki, lebam dibadannya tanpa ada trauma pukulan, mimisan, lemas, dan
pusing. Kemudian anak A dibawa ke RS PolriKramatJati, TD : 116/90 mmHg, suhu 38,1oc,
RR 20x/menit,nadi 98x/menit. Apa yang harus dilakukan perawat untuk menangani kasus
tersebut?

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : An. Z
Umur : 10 tahun
Jenis Kelamin : laki- laki
Status Perkawinan :-
Agama/Suku :Islam / jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat Rumah :Jakarta timur
Dx. Medik : Dhf Grade II
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. T
Alamat : Jakarta timur
Hubungan dgn pasien : Ayah

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : orang tuapasienmengatakandemam 4 hari
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien pada tanggal4 April 2022 datangke Rs
Polrikarenademamsudah 4 haridisertai badan lemaskemudianpasiendibawake IGD
setelahdilakukanpengkajian dan pemeriksaandidapatkanSuhu tubuh 38,2oC HB=
13,5g/dl HT=42,1% Leukosit=2.100/mm3 Trombosit=52.000/mm3
3. Riwayat Kesehatan Lalu :
Pasienmenderitabatuk, pilek dan demamtetapitidakpernahdirawat di Rs
Riwayat kehamilan dan kelahiran
9
- prenatal : baik, gizinya terpenuhi
- intranatal : persalinan normal, tanpa ada komplikasi saat melahirkan
- postnatal : kondisi baik, tidak ikterik
4. Riwayat Kesehatan Keluarga: orang tuapasienmengatakankeluargatidakada yang
menderitapenyakitmenularmaupunkronis

GENOGRAM (Tiga generasi)

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Tinggal Satu Rumah

: Pasien

: Meninggal

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Compos Mentis, GCS total : 15
2. Tekanan Darah : 110/ 80 mmHg
3. Suhu : 38, 2 ˚C
4. Pernapasan : 20x/menit
5. Nadi :85 kali per menit

B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 23.5 cm
2. Tinggi Badan :145 cm Berat Badan : 43,4 kg
3. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 20,6 kg/m2
4. Z Score:
Kesimpulan
10

C. PEMERIKSAAN FISIK(head to toe)


1. Kepala : mesocephal, rambut bersih, warna hitam
2. Mata :konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak
cekung
3. Hidung : bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada pernafasan
cuping hidung
4. Telinga : telinga simetris, tidak ada serumen
5. Mulut : rongga mulut bersih, gigi lengkap, gusi tidak ada perdarahan
6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Thorax (Paru-paru) :
- Inspeksi : pengembangan dada kanan kiri sama, terdapat
memar
- Palpasi : vocal fremitus sama
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler
8. Jantung:
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di ics 5 mid klavikula sinistra
- Perkusi : tidak ada pembesaran lapang jantung
- Auskultasi : terdapat BJ1 dan BJ2, tidak ada bunyi jantung
tambahan
9. Abdomen:
- Inspeksi : terdapat luka seperti memar di daerah abdomen
- Auskultasi : bising usus 12x/menit
- Palpasi : ada nyeri tekan, tidak teraba massa, tidak terab
a pembasaran pada setiap kuadran
- Perkusi : bunyi timpani di setiap kuadran
10. Ekstremitas : tidak ada lesi, terdapat bintik-bintik merah di
kaki dan tangan, turgor kulit lembab, capilary refil < 3 detik, kekuatan otot 5555
5555
5555 5555

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pasien jika sakit hanya demam, batuk, pilek, tidak mengalami gangguan tumbuh
kembang, jika sakit pasien periksa di klinik. Saat dilakukan tindakan keperawatan pasien
kooperatif dan lebih banyak diam.

B. POLA NUTRISI METABOLIK


Di rumah : pasien mengatakan jika dirumah makan teratur 3x sehari, tidak ada
pantangan/alergi makanan
Di Rumah Sakit : keluarga pasien mengatakan di RS makan sedikit, kadang tidak
mau makan, makan hanya 2 sendok
A : TB=145 cm BB=43.4 kg IMT = 20,6 kg/m2
B : Leukosit: 2.100/mm 3

Hemoglobin:13,5 g/dl
11

Hematocrit: 42,1%

Trombosit:52.000/mm3

C : turgor kulit lembab, terdapat hematom di dada dan abdomen


D : nasi tim

C. POLA ELIMINASI
Di rumah : keluarga pasien mengatakan pasien BAB 2 hari 1x dengan konsistensi
lunak, warna kuning, bau khas, BAK 5-6x/hari
Di Rumah Sakit : belum bisa BAB, BAK 5-6x/hari

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


Di rumah : pasien mengatakan aktivitas selama sekolah, bermain bola dengan
teman- temannya
Di Rumah Sakit: pasien mengatakan selama di rumah sakit dibantu oleh keluarganya
dalam melakukan berbagai aktivitas.

Tingkat Ketergantungan Pasien

Aktivitas Tingkat Ketergantungan

Makan/minum 3

Eliminasi 3

Mandi 3

Mobilitas 2

Berpakaian 3

Aktivitas harian 2

E. ISTIRAHAT TIDUR
Di rumah : keluarga pasien mengatakan tidur 6-7 jam, tidur malam mulai pukul
20.00 WIB
Di Rumah Sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan tidur

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


Di rumah : keluarga pasien mengatakan pasien tidak menggunakan kaca mata,
tidak menggunakan alat bantu dengar
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan perutnya sakit
P : ketika sedang tidak melakukan aktivitas
Q : seperti tertekan
R: perut
12
S:6
T : hilang timbul
Pasien menahan sakit, terdapat nyeri tekan di abdomen kuadran I
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
Di rumah : keluarga pasien mengatakan pasien anak perempuan yang baik dan
penurur
Di Rumah Sakit: pasien mengatakan sedih ketika dirumah sakit karena tidak bisa
bermain dengan teman-temannya

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Di rumah : ibu pasien mengatakan pasien merupakan anak kandungnya yang
pertama, dan pasien menyayangi adiknya
Di Rumah Sakit : keluarga pasien mengatakan pasien berhubungan baik dengan
keluarga, perawat, dokter dan temannya yang menjenguk

I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di rumah : tidakadamasalah pada organ reproduksi
Di Rumah Sakit : organ reproduksi normal

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


Di rumah : keluarga pasien mengatakan jika pasien ada masalah di sekolah
maupun dengan teman, selalu bercerita dengan ibu atau ayahnya
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


Di rumah : pasien mengatakan beragama islam dan melaksanakan sholat
Di Rumah Sakit : pasien selalu berdoa untuk kesembuhannya

DATA PENUNJANG
a. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium tanggal: 10 Januari 2019
1. Leukosit:2.
100/mm3

2. Hemoglobin
:13,5 g/dl

3. Hematocrit:
42.1%

4. Trombosit:5
2.000/mm
13

b. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Tanggal Pemeriksaan : 8 Maret 2022
Pemeriksaan USG- abdomen
Kesan : sonografi abdomen dalam batas normal, tidak ditemukan efusi maupun
asites

c. PEMERIKSAAN EKG
-

d. TERAPI
No Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi
1. RL 25tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
2. NaCl 0,9% 20tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
3. Dexametason 3x1/2 mg IV Kortikosteroid
4. Ranitidin 3x1/2mg IV Menurunkan produksi asam
lambung
5. Ulsafat 3x1/2mg IV Menyembuhkan tukak
lambung

ANALISA DATA
NO HARI, DATA ETIOLOGI MASALAH TTD,
TGL NAMA
1. Kamis, 7 DS: pasien mengatakan Proses Hipertermi
April 2019 demamsudah 4 hari penyakit

DO: suhu 38,2 0


5. Leukosit:2.100/mm3

6. Hemoglobin:13,5 g/dl

7. Hematocrit: 42.1%

8. Trombosit:52.000/mm3

2. Kamis, DS : pasien mengatakan Koagulopati(tr Resikoperdara


7April badan lemas, badan ombositopeni) han
2022 muncul bitnik-
bintikmerah,
sempatmimisan Ketika
dirumah.
DO :ditanganada bitnik-
bintikmerah
3. Kamis, 7 DS : pasien mengatakan Agen cedera Nyeri akut
14
April 2022 perut sakit biologis
P : ketika sedang tidak
melakukan aktivitas
Q : seperti tertekan
R: perut kuadran I
S:6
T : hilang timbul

DO : pasien tampak
menahan nyeri

TD : 110/ 80 mmHg
S : 38, 2 ˚C
N :85 x/mnt

DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas Masalah)

NO DK DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia b.d proses penyakit
2. Risiko hypovolemia
3. Nyeri akutb.d agen cedera biologis
15
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUUAN INTERVENSI TTD,
NAMA
1. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan 2x24 jam - Identifikasi penyebab
diharapkan pasien : hipertermia
KH : -monitor suhu tubuh
- kulitmerahmenurun (5) -monitor kadar elektrolit
Pucatmenurun (5) -MOnitor haluaran Urine
Suhutubuhmembaik (5) -monitor komplikasi akibat
Suhukulitmembaik (5) hipertermia
Terapeutik:
-sediakan lingkungan yang
dingin
-longgarkan atau lepaskan
pakaian
-hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
Edukasi
-anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
- kolaborasi pemberian
cairan intravena dan
elektrolit intravena
2. Resiko hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan 2x24 jam -periksa tanda dan gejala
diharapkan : hipovolemia
KH : -monitor intake dan output
- kekuatan nadi meningkat cairan
(5) Terapeutik :
Kadar trombosit meningkat - hitung kebutuhan cairan
(5) -berikan posisi medified
Suhu tubuh membaik (5) trendelenburg
-berikan asupan cairan oral
Edukasi :
- anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
-anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi :
- kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis
-kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis
-kolaborasi pemberian
cairan koloid ,jika perlu
-kolaborasi pemberian
produk darah
16
3. Nyeri Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan 2x24 jam -identifikasi lokasi,
diharapkan : karakteristik,durasi,frekue
KH : nsi,kualitas,intensitas nyeri
- keluhan nyeri menurun (5) -identifikasi skala nyeri
Meringis menurun (5) -identifikasi respon nyeri
Gelisah menurun (5) non verbal
-identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
-identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
-monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
-monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik:
-berikan teknik
nonfarkalogis untuk
mengurangi rasa nyeri
-kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
-fasilitasi istirahat dan
tidur
-pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
-jelaskan strategi
meredakan nyeri
-anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
-anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
-ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
-kolaborasi pemberian
Analgetik ,jika perlu
17
IMPLEMENTASI

No Tanggal TindakanKeperawatan EvaluasiTindakan Paraf


/ Jam

7/04/22
1 07.00 1.1Monitor suhu sesering Suhutubuh38,20C
mungkin
2 08.00 1.2Monitor tanda– tanda Terdapat >dari20
Pendarahan petekiapadapergelangan
tangan pasien
3 08.30 2.5Monitor tanda dan Tidakterdapattanda
gejalaasites tandaasites
4 08.35 1.4Anjurkan untuk Pasienmaumelakukan
Melakukan intake cairan anjuranyangdiberikan
oleh perawat
5 08.40 1.3Mengkompres pada Pasiendiberikan
lipatan pahadan aksila kompresairhangat
6 09.00 2.4Kolaborasi pemberian (+)IVFDRL20/tpm
Terapicairan intravena
7 10.00 1.2Memberikan antipiretik PasiendiberikanPCT
tablet280 mg
Pasientelahdiberikan
injeksiIVsampicilin
dengandosis500mg
8 11.00 1.3CatatnilaiHBdanHT HB=11,9g/dl
1.3 Monitoring nilai trombosit Ht + 36,6 %
3.5 Melakukan pemberian Trombosit pasien
Fresh frozen plasma (FFP)
49.000/mm3
1.4 Monitoring nilai lab Pasien diberikan 280cc
trombosit
3.5 Melakukan pemberian

1 8/4/22 1.1 Monitoring suhu sesering Suhu 38,40C


mungkin
7.30

8.20 1.4Anjurkan untuk


meningkatkan intake cairan Pasien mau mendengarkan
anjuran dari perawat

8.25 1.4 Monitoring tanda dan Tidak terdapat tanda-tanda


gejala asites asites

8.30 1.3 Mengkompres pasien pada Pasien dikompres air


lipatan paha dan aksila
hangat

09.00 1.4 Melakukan pemberian


cairan intravena Pasien diberikan injeksi IV
sampicilin dengan dosis
09.50 1.5 Memberikan antipiretik 500 mg
11.00 1.5 Catat nilai Hb dan HT HB = 11,9 G/DL
11.30 1.5 Monitoring nilai lab Ht = 35.7%
trombosit Trombosit = 86.000/mm3

9/4/22 1.1 Monitoring suhu sesering Suhu tubuh pasien 370C


mungkin
1 07.20
18
2 08.40 1.4 Melakukan pemberian Pasien diberikan RL 20tpm
cairan intravena
3

08.50 1.4 Monitor tanda dan gejala Tidak terdapat tanda tanda
4 asites asites

09.00 1.2 Catat nilai HB dan HT Hb = 13,3


5 Ht = 36%
Trombosit = 110.000/mm3
09.20 1.4 Monitor nilai lab Trombosit
HT=36,6%
9 11.15 1.4Monitor nilai Trombositpasien=
labtrombosit 49.000/mm3
10 12.00 3.5Melakukan Pasiendiberikan280cc
pemberianFresh
Frozen Plasma(FFP)
9/04/22
1 07.30 1.1Monitor suhu Suhutubuh 38,40C
seseringmungkin
2 08.20 1.4Anjurkanuntukmenin Pasien
gkatkan intakecairan maumendengarkan
1.4Monitor tanda anjurandariperawat
3 08.25 dangejalaasites Tidakterdapattanda –
1.3 Mengkompres tandaasites
4 08.30 pasienpadalipatanpah Pasien dikompres
adanaksila airhangat
1.4 Melakukan
5 09.00 pemberiancairan Pasien diberikan RL
intravena 20tpm
6 09.50 1.5 Memberikanantipiretik PasiendiberikanPCTt
ablet280mg
Pasien telah
diberikaninjeksi IV
sampicilindengandosi
1.5 CatatnilaiHBdan HT s500mg
7 11.00 HB= 11.9G/dl
1.6 Monitor nilai HT= 35.7%
8 11.30 labtrombosit Trombosit=86.000/mm3

10/04/22
1. 07.20 1.1Monitorsuhuseseri Suhu tubuhpasien370C
ngmungkin
2. 08.40 1.4Melakukanpember Pasien diberikan RL
ian 20tpm
cairanintravena
3. 08.50 1,4 Monitor tanda Tidak terdapat
dangejalaasites tandatandaasites
4. 09.00 1.2Catat nilai Hb dan HB= 13.3
Ht1.4.Monitornilailab HT=36%
5. 09.20 Trombosit Trombosit=110.000/mm3
20

EVALUASI
Hari / DiagnosaKeperawata Evaluasi (SOAP) Paraf
Jam n
Hari ke Dx 1 S :ibupasienmengatakananaknyamasihdemam
1 Hipertermi O :akralterabahangatsuhutubuh 38,50C
A :masalahbelumteratasi
P :lanjutkan intervensi
1.1 Monitor suhutubuh
1.2 Berikan anti piretik
1.3 Komprees pada lipatanpaha dan aksila
1.4 Kolaborasidalampemeberiancairan
Dx 2 S :ibupasienmengatakanpasien malas minum,
Hipovolemia seharikuranglebihhanya 1000cc
O :- Membranmukosakering, ivfdRl 20tpm
Input : 2811, output : 2800
Balance cairan : +11
A :masalahbelumteratasi
P :intervensidilanjutkan
2.1 Monitor keadaanumumanak
2.2 Observasi dan mencatat intake dan output
cairan
2.3 Berikanminum yang adekuat
2.4 Kolaborasipemberianterapicairanintravena

Dx 3 S : orang tua pasien mengatakan pasien nyeri pada


Nyeri bagian perut.
O :pasien tampak meringis kesakitan.
P : nyeri timbul saat beraktivitas.
Q: nyeri seperti diremas.
R: nyeri di perut bagian bawah
21

S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
A : nyeri akut belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

Hari ke Dx 1 Hipertermi S :ibupasienmengatakananaknyamasihdemam


2 O :akralterabahangat
Suhu 38,40C
A :masalajbelomteratasi
P :lanjutkanintervensi
1.1 Monitoring suhutubuh
1.2 Berikan anti piretik
1.3 Kompreslipatanpaha dan aksila
1.4 Kolaborasikandalampemberiancairan

S :ibupasienmengatakanpasien malas minum,


seharikuranglebihhanya 100 cc
O : membrane mukosalembab
Ivfdrl 20 tpm
Input 2811, output 2780
Balance cairan : +31
A :masalahbelumteratasip : lanjutkanintervensi
Dx 2 Hipovolemia 2.1 Monitor keadaanumumanak
2.2 Observasi danmencatat intake dan output
cairan
2.3 Berikanminum yang
adekuatsesuaidengankebutuhantubuh
2.4 Kolaborasikanpemberianterapicairanintravena
22

S : pasien mengatakan nyeri mulai berkurang


O : pasien tampak dapat mengatasi nyeri yang
dirasakan
P : nyeri timbul saat beraktivitas.
Q: nyeri seperti diremas.
R: nyeri di perut bagian bawah
S: skala nyeri 4
T: hilang timbul
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

Dx 3 Nyeri

S:-
O :suhutubuh 36,50C
A :masalahteratassi
P :hentikanintervensi

Dx 1 Hipertermi
Hari ke
3 S :ibupasienmengatakanpasien malas
minumkuranghanya 1000cc
23

O : membrane mukosakering
(+) ivfdrl 20 tpm
Input 2811 liter, output 2600 liter
Dx 2 Hipovolemia Balance cairan : +211
A :masalahteratasi
P :hentikanintervensi

S : pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri


O : pasien Nampak bisa beraktivitas tanpa
merasakan nyeri .
P : nyeri timbul saat beraktivitas.
Q: nyeri seperti diremas.
R: nyeri di perut bagian bawah
S: skala nyeri 3
Dx 3 Nyeri T: hilang timbul
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
24

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Trombositpeniaadalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit
yangbersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer.
Trombositopenia merupakan keadaan dimana trombosit kurang dari normal, di bawah
100.000 mm3.

B. Saran
DengandibuatnyaMakalahtentangTrombositpeniateman-temanmahasiswa Tingkat II
keperawatandapatmemahamiapaituTrombositpenia dan dapatmenjelaskankepada orang lain
yang membutuhkan.
25

DAFTAR PUSTAKA

A.V Hovbrand. 2009. Haematologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC Edisi 4: Jakarta.

Brunner dan Sudart. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.

Prie Sylvia dan Wilson lorraine. 2012. Pathofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Taylor M Chyntia dan Ralph Sheila. 2010. Diagnosa Keperawatan Dengan Rencana
Asuhan.Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Waterbury Larry. 2010. Haematologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC edisi 3 : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai