Oleh: Sonitehe Lase, S.Kep.Ns Trombositopenia adalahkelainan hematologis dimana ditemukan adanya penurunan jumlah trombosis di bawah normal,
dengan disertai manifestasi klinis berupa
perdarahan di kulit (purpura) dan kadang disertai manifestasi perdarahan lain (misal epistaksis) tanpa ditemukan sebab sistemik atau toksisitas yang jelas. Penurunan trombosit adalah normal bagi kehamilan Walaupun bgtu jumlah trombosit dlam batas normal adalah > 150.000. Penyebab & Faktor Risiko Jika platelet (trombosit) darah turun di bawah jumlah normal, kondisi ini disebut trombositopenia. Dalam kondisi normal, biasanya terdapat 150.000 hingga 450.000 trombosit per mikroliter dalam darah yang beredar. Karena setiap platelet hanya hidup sekitar 10 hari, tubuh akan terus memperbaharui pasokan trombosit dengan memproduksi trombosit baru dalam sumsum tulang. Penjebakan trombosit di limpa Limpa adalah organ kecil seukuran telapak tangan yang terletak di bawah tulang rusuk di sisi kiri perut. Biasanya, limpa bekerja untuk melawan dan menyaring infeksi dan bahan tidak diinginkan (benda asing) lainnya dari darah. Pembesaran limpa yang dapat disebabkan oleh sejumlah gangguan mungkin merupakan penumpukan jumlah trombosit, hal ini menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi darah. Pengurangan produksi trombosit Trombosit diproduksi dalam sumsum tulang. Sebuah penyakit atau kondisi lain yang melibatkan sumsum tulang seperti leukemia dan beberapa jenis anemia, dapat menyebabkan penurunan jumlah produksi trombosit baru. Infeksi virus, termasuk HIV, dapat mengurangi kemampuan sumsum tulang untuk membuat trombosit. Bahan kimia beracun, obat kemoterapi dan konsumsi alkohol juga dapat mengurangi produksi trombosit. Peningkatan pemecahan trombosit Sejumlah kondisi dapat menyebabkan tubuh melakukan penghancuran trombosit lebih cepat daripada proses produksi trombosit. Hal ini menyebabkan kurangnya trombosit dalam aliran darah. Idiophatic thrombocytopenic purpura (ITP). Pada ITP, sistem kekebalan tubuh keliru dalam mengindentifikasi trombosit sebagai ancaman, sehingga tubuh secara otomatis membentuk antibodi yang justru menyerang trombosit.
Sindrom uremik hemolitik.
Gangguan ini menyebabkan penurunan trombosit secara tajam, menghancurkan sel darah merah, dan mengurangi fungsi ginjal. Kadang-kadang, kondisi ini berkaitan dengan infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli), yang dapat diperoleh dari makanan mentah atau daging setengah matang. Penyakit autoimun. Penyakit autoimun ini adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang sehat dan dapat menyebabkan trombositopenia. Contohnya adalah lupus dan rheumatoid arthritis. Bakteri dalam darah. Infeksi bakteri yang parah yang melibatkan darah (bakteremia) dapat menyebabkan kerusakan trombosit.
Trombotic thrombocytopenic purpura (TTP).
TTP adalah suatu kondisi langka yang terjadi ketika gumpalan darah kecil tiba-tiba terbentuk di seluruh tubuh, gumpalan ini melibatkan sejumlah besar trombosit. Obat-obatan. obat tertentu dapat mengurangi jumlah trombosit dalam darah dengan membingungkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan ia menghancurkan trombosit. Contoh dari obat- obatan ini antara lain: heparin, quinidine, kina, antibiotik yang mengandung sulfa, interferon, antikonvulsa. Patofisiologi Trombositopenia merupakan proses autoimun dimana terjadi perusakan trombosit yang dimediasi oleh autoantibodi antitrombosit yang terikat pada antigen permukaan sel. Trombosit yang telah memiliki kompleks antigen antibodi ini kemudian akan dihancurkan oleh sistem retikuloendotelial. Autoantibodi antitrombosit tersebut dapat melewati sawar darah plasenta, sehingga dapat mempengaruhi ibu dan janinnya Gejala Mudah memar atau memar berlebihan Perdarahan dalam kulit yang muncul seperti titik- ruam berwarna ungu-kemerahan (petechiae), biasanya terjadi pada bagian bawah kaki Perdarahan berkepanjangan akibat luka Perdarahan spontan dari gusi atau hidung Darah dalam urin atau tinja Menstruasi yang tidak biasa/tidak normal Perdarahan dalam jumlah banyak selama operasi atau setelah perawatan gigi Komplikasi
Pendarahan internal berbahaya dapat
tejadi ketika jumlah platelet aturun di bawah 10.000 trombosit per mikroliter. Meskipun jarang terjadi, trombositopenia akut dapat menyebabkan perdarahan ke otak atau usus, yang bisa berakibat fatal. Komplikasi martenal Komplikasi ibu yang paling sering terjadi adalah perdarahan, baik perdarahan antepartum, perdarahan intra partum, maupun perdarahan post partum. Komplikasi neonatus Risiko trombositopenia fetal pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita sekitar 10%, dimana 1/3 nya mengalami komplikasi perdarahan. Hitung trombosit mungkin akan turun setelah persalinan, dan biasanya akan membaik dalam 2 minggu. Dapat terjadi perdarahan spontan post natal Pengobatan Transfusi darah bila platelet menjadi terlalu rendah, dokter dapat mengganti darah yang hilang dengan transfusi darah ataupun dengan menggunakan sel darah merah/platelet yang dikemas khusus. Pemakaian obat: Prednison Golongan kortikosteroid Imunoglobulin intravena Operasi Splenektomy (pengangkatan limfa) THANX