Moderasi pada Kamus Besar Bahasa Indonesia online adalah pengurangan kekerasan, penghindaran keekstreman 63.
Moderasi dalam bahasa arab disebut dengan al-
Wasathiyyah al-Islamiyyah64. Secara etimologi,
kata wasatiyyah berasal dari bahasa Arab. Kata wasatiyyah tersebut mengandung beberapa pengertian, yaitu adaalah (keadilan) dan khiyar (pilihan terbaik) dan pertengahan.65 Al-Qaradawi menyebut beberapa kosa kata yang serupa makna dengannya termasuk kata tawazun, i'tidal, ta'adul dan istiqamah.66 Kata al-wasathiyah atau moderat yang mempunyai lebih dari satu makna yang satu dengan lainnya saling mendukung, yaitu (1) Tawassuth, berada pada posisi tengah antara dua sisi yang berseberangan. Kedua titik itu tidak dipertentangkan atau dibenturkan tetapi dipertemukan pada posisi tengah. Moderasi antara sikap ifrāth (berlebihan) dan tafrīth (mengabaikan), antara sikap terlalu berpegang pada zhahir nash atau terlalu memperhatikan jiwa nash. (2) Mulāzamatu al-Adli wa al-‘Itidal, mempertahankan keseimbangan dan sikap yang proporsional, sehingga permasalahan yang ada disikapi dengan wajar. Memberi porsi yang wajar kepada ta’aqqul (rasionalitas)
dan ta’abbud (kepatuhan) yang tanpa reserve.
(3) Afdhaliyyah/Khairiyyah, memiliki sikap dan posisi yang afdhal, tidak menegasikan sama sekali pendapat-pendapat yang berlawanan, tetapi mengambil sisi positif atau keunggulan dari semuanya. (4) Istiqāmah ala al- Thorīq, konsisten di jalan yang lurus, karena posisi tengah memberikan kestabilan dan kemantapan.67 Wasathiyah berarti sikap Islam yang dipilih, terbaik, adil, rendah hati, moderat, istiqamah, ikuti ajaran Islam, tidak ekstrim untuk kedua ujung dalam hal-hal yang berkaitan duniawi atau kehidupan setelah kematian, spiritual atau jasmani tetapi harus seimbang antara keduanya. Oleh karena itu, sikap moderat (wasatiyyah) merupakan pendekatan yang diakui oleh Islam. Sebuah pendekatan yang komprehensif dan terpadu yang mampu memecahkan permasalahan umat, terutama dalam hal manajemen konflik untuk memelihara perdamaian. Sikap moderat dengan jalan tengahnya dapat menjadikan kehadiran Islam di Indonesia sebagai agama rahmatan lil alamin dan agama yang selamat.
Dari beberapa uraian di atas, moderasi beragama
dapat diartikan sebagai sebuah pandangan atau sikap yang selalu berusaha mengambil posisi tengah dari dua sikap yang berseberangan dan berlebihan sehingga salah satu dari kedua sikap yang dimaksud tidak mendominasi dalam pikiran dan sikap seseorang.
B. Nilai-nilai Moderasi Beragama
Moderasi (wasathiyyah) merupakan prinsip dalam beragama yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa nilai 1. Tawassuth (mengambil jalan tengah) 1. Tawassuth atau wasathiyyah adalah memilih jalan tengah di antara dua kutub ideologi keagamaan ekstrem fundamentalisme dan liberalisme. Ciri sikap tawassuth ini, antara lain: tidak bersikap ekstrem dalam menyebarluaskan ajaran agama; tidak mudah mengkafirkan sesama muslim karena perbedaan pemahaman agama; memposisikan diri dalam kehidupan bermasyarakat dengan senantiasa memegang teguh prinsip
persaudaraan (ukhuwah) dan toleransi
(tasamuh); hidup berdampingan dengan
sesama umat Islam maupun warga negara yang memeluk agama lain. Ada sejumlah harapan yang dapat disemaikan melalui pengetahuan nilai wasathiyyah, di antaranya: a. Terus menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan berbagai suku bangsa yang mendiami sejumlah pulau, dari Sabang hingga Merauke, dengan perbedaan agama, ras, Bahasa, dan adat budaya. Keberagaman ini dibingkai dalam konsep pemahaman moderasi, cara pandang bangsa Indonesia terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. b. Terus menumbuhkan rasa memiliki dan patriotisme untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Sikap dan perilaku patriotik dimulai dengan hal-hal yang mendasar, yaitu: semangat gotong royong, mewujudkan kerukunan umat beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah menurut agama masing-masing, saling menghormati, mengedepankan rasa damai dan menjaga keamanan lingkungan. c. Terus meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang menghormati umat beragama di tanah air, antar umat beragama, dan antar umat beragama dengan pemerintah, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (NKRI) untuk mematuhi.
I’tidal(adil dan tengak lurus)
Al-I’tidal adalah sikap tegak lurus dan
adil, suatu tindakan yang dihasilkan dari suatu pertimbangan71. Adil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar dan tidak sewenang-wenang. Sementara keadilan diartikan sebagai suatu sifat atau perbuatan atau perlakuan yang adil. Sedangkan menurut bahasa Arab, adil di sebut dengan kata ‘adlun yang berarti sama dengan seimbang, dan al’adl artinya tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, tidak sewenang-