Anda di halaman 1dari 16

Modul ke:

Pendidikan Agama Islam

Fakultas
11 Bab 12
ISLAM DAN TOLERANSI

Teknik Industri
D2-310-1
Program Studi
Pendidikan
Agama Islam

Alimudin, S.Pd.I.,M.Si
PENGANTAR

Toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan


diri untuk tidak mengganggu dan tidak melecehkan
agama atau sistem keyakinan dan ibadah penganut
agama-agama lain.
dalam Islam adalah otentik. Artinya tidak asing lagi dan
bahkan mengeksistensi sejak Islam itu ada. Karena
sifatnya yang organik, maka toleransi di dalam Islam
hanyalah persoalan implementasi dan komitmen untuk
mempraktikkannya secara konsisten.
Pengantar
Toleransi beragama menurut Islam bukanlah untuk
saling melebur dalam keyakinan. Bukan pula untuk
saling bertukar keyakinan di antara kelompok-kelompok
agama yang berbeda itu. Toleransi di sini adalah dalam
pengertian mu’amalah (interaksi sosial). Jadi, ada batas-
batas bersama yang boleh dan tak boleh dilanggar.
Inilah esensi toleransi di mana masing-masing pihak
untuk mengendalikan diri dan menyediakan ruang untuk
saling menghormati keunikannya masing-masing tanpa
merasa terancam keyakinan maupun hak-haknya.
A. Konsep toleransi beragama dalam Islam

1.Toleransi dalam keyakinan dan menjalankan


peribadahan
Islam adalah menolak sinkretisme.
Yakni Kebenaran itu hanya ada pada Islam dan
selain Islam adalah bathil. Allah Ta'ala berfirman:
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama
islam, maka sekali-kali tidak akan diterima
(agama itu) dari padanya, dan diakhirat
termasuk orang-orang yang rugi”. (Al-Imran: 85)
2. Toleransi dalam Beragama / hidup berdampingan dengan
agama lain

umat Islam dilarang untuk memaksa pemeluk agama


lain untuk memeluk agama Islam secara paksa. Karena
tidak ada paksaan dalam agama. Allah berfirman:
“Tidak ada paksaan dalam masuk ke dalam agama
Islam, karena telah jelas antara petunjuk dari
kesesatan. Maka barangsiapa yang ingkar kepada
thoghut dan beriman kepada Alloh sesungguhnya dia
telah berpegang kepada buhul tali yang kuat yang tidak
akan pernah putus. Dan Alloh Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.” ( Qs. Al-Baqoroh : 256 )
3.Toleran dalam hubungan antar bermasyarakat dan
bernegara.
a. Kaum muslimin harus tetap berbuat adil
walaupun terhadap orang-orang kafir dan
dilarang mendhalimi hak mereka.
b. Orang-orang kafir yang tidak menyatakan
permusuhan terang-terangan kepada kaum
muslimin, dibolehkan kaum muslimin hidup
rukun dan damai bermasyarakat, berbangsa
dengan mereka.
B.Bentuk Toleransi atau Berbuat Baik dalam Islam

1- Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang


miskin maupun orang yang sakit.
“Menolong orang sakit yang masih hidup akan
mendapatkan ganjaran pahala.” (HR. Bukhari no. 2363
dan Muslim no. 2244).

2- Tetap menjalin hubungan kerabat  pada orang tua


atau saudara non muslim.

3- Boleh memberi hadiah pada non muslim.


C. Toleransi yang Ditawarkan oleh Non Muslim

“Wahai Muhammad, bagaimana kalau kami beribadah


kepada Tuhanmu dan kalian (muslim) juga beribadah
kepada Tuhan kami. Kita bertoleransi dalam segala
permasalahan agama kita. Apabila ada sebagaian dari
ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari
tuntunan agama kami, kami akan amalkan hal itu.
Sebaliknya, apabila ada dari ajaran kami yang lebih baik
dari tuntunan agamamu, engkau juga harus
mengamalkannya.” (Tafsir Al Qurthubi, 14: 425)
Toleransi yang Ditawarkan oleh Non Muslim

Itulah prinsip toleransi yang digelontorkan oleh kafir


Quraisy di masa silam, hingga Allah pun menurunkan
ayat.
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada orang-orang
kafir), “Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak
pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan
yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan
untukkulah agamaku”. (QS. Al-Kafirun: 1-6)
Jangan Turut Campur dalam Perayaan Non Muslim
• Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidak
boleh kaum muslimin menghadiri perayaan
non muslim dengan sepakat para ulama. Hal
ini telah ditegaskan oleh para fuqoha dalam
kitab-kitab mereka. Diriwayatkan oleh Al
Baihaqi dengan sanad yang shahih dari ‘Umar
bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
‫• ال تدخلوا على المشركين في كنائسهم يوم عيدهم فإن‬
‫السخطة تنزل عليهم‬
“Janganlah kalian masuk pada non muslim di
gereja-gereja mereka saat perayaan mereka.
Karena saat itu sedang turun murka Allah.”
D. Manfaat dari Toleransi
1. Menghindari terjadinya perpecahan
2. Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan
3. Memuaskan batin orang lain karena dapat mengambil haknya
sebagaimana mestinya.
4. Kepuasan batin yang tercermin dalam raut wajahnya menjadikan
semakin eratnya hubungan persaudaraan dengan orang lain.
5. Eratnya hubungan baik dengan orang lain dapat memperlancar
terwujudnya kerjasama yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh rezeki
karena banyak relasi.

 
E. Akibat Toleransi Diabaikan

1.Menimbulkan konflik di dalam masyarakat dikarenakan


tidak adanya saling menghormati satu sama lain. Yang
paling membahayakan dari konfllik adalah menyebabkan
lahirnya kekerasan dan adanya korban, dan hal ini dapat
berpengaruh pada keamanan dan stabilitas suatu negara.
2.Semakin maraknya pelanggaran HAM.
Hal ini disebabkan oleh reduksi universalitas agama yang
mengakibatkan agama tersekat dalam tempurung yang
sempit dan mewujudkan angan-angan tersendiri bagi
pengikutnya bisa dalam bentuk fanatisme sempit yang tidak
rasional bahkan menimbulkan ketakutan terhadap agama
atau kelompok yang bisa terkespresi dengan perilaku
melanggar HAM.
F. Toleransi Dalam Praktik Sejarah Islam

Sejarah Islam adalah sejarah toleransi. Perkembangan


Islam ke wilayah-wilayah luar Jazirah Arabia yang begitu
cepat menunjukkan bahwa Islam dapat diterima
sebagai rahmatal lil’alamin (pengayom semua manusia
dan alam semesta). Ekspansi-ekspansi Islam ke Siria,
Mesir, Spanyol, Persia, Asia, dan ke seluruh dunia
dilakukan melalui jalan damai. Islam tidak memaksakan
agama kepada mereka (penduduk taklukan) sampai
akhirnya mereka menemukan kebenaran Islam itu
sendiri melalui interaksi intensif dan dialog. Kondisi ini
berjalan merata hingga Islam mencapai wilayah yang
sangat luas ke hampir seluruh dunia dengan amat
singkat dan fantastik.
G. Kesimpulan

Saling menghargai dalam iman dan keyakinan adalah


konsep Islam yang amat komprehensif.  Kita harus
bersikap melindungi dan saling tolong-menolong tanpa
mempersoalkan perbedaan keyakinan.  Prinsip yang
mengakar paling kuat dalam pemikiran Islam yang
mendukung sebuah teologi toleransi adalah keyakinan
kepada sebuah agama fitrah, yang tertanam di dalam
diri semua manusia, dan kebaikan manusia merupakan
konsekuensi alamiah dari prinsip ini.
Dalam hubungannya dengan orang-orang yang tidak
seagama, Islam mengajarkan agar umat Islam berbuat
baik dan bertindak adil.  Selama tidak berbuat aniaya
kepada umat Islam.
Kesimpulan
-Islam memiliki prinsip-prinsip dasar dalam toleransi ini, yakni
menyatakan bahwa satu-satunya agama yang benar adalah
Islam, Islam adalah agama yang sempurna, dan Islam dengan
tegas menyatakn bahwa selain dari Islam tidak benar, atau
salah.
- Toleransi Islam dalam hal beragama adalah tidak adanya
paksaan untuk memeluk agama Islam.
-  Kemudian toleransi Islam terhadap hidup bermasyarakat
dan bernegara, yakni islam membolekan hidup berdampingan
dalam hal bermasyakat bernegara selama mereka tidak
memusuhi dan tidak memerangi umat Islam. Dalam hal ini
umat Islam diperintahkan berbuat baik dan menjaga hak-hak
mereka dan sebagainya
 
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai