Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Evaluasi :

1. Sebutkan ciri mendasar Masyakarat Indonesia yang tidak

dapat ditolak oleh siapapun?


2. Apa yang dimaksud Indonesia sebagai negara pluralis?
3. Apa yang menyebabkan hubungan antar agama selalu

mengalami pasang-surut?
4. Apa yang dimaksud mayoritas-sindrom dan minoritas

sindrom?
5. Peran agama-agama dalam pembangunan?
6. Sebutkan konstitusi kita yang mengakomodir bahwa

setiap orang bebas menganut agama dan kepercayaannya?


7. Apa yang menyebabkan munculnya sikap eksklusifisme

dalam beragama?

Jawab.

1. Ciri masyarakat Indonesia yang tidak dapat ditolak/dibantah oleh siapapun adalaha bahwa
masyarakat Indonesia memiliki kultur, etnik, dan agama yang plural atau majemuk.
2. Indonesia sebagai Negara pluralis berarti warga masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai
macam Ras, Suku, Agama dan Budaya yang sangat beragam.
3. Hubungan antar agama mengalami pasang surut disebabkan karena terjadi ketegangan teologis
dan non teologis antar agama. Secara teologis hal yang menjadi penyebab ketegangan misalnya
seperti klaim kebenaran mutlak dimana seseorang merasa apa yang dipercayainya adalah hal
yang mutlak benar dan yang lain pasti salah. Hal ini berbahaya dan membuat agama sebagai
sesuatu yang jahat apabila dapat membuat seseorang mencelakai, mengganggu, menerror,
orang lain yang dianggapnya salah.
4. Mayoritas-sindrom adalah sindrom yang biasanya terjadi dalam kelompok mayoritas. Sindrom
ini membuat kelompok mayoritas merasa superior dan bersikap sewenang-wenang terhadap
kelompok minortas yang dianggapnya inferior.
Minoritas-sindrom adalah sindrom yang terjadi dalam kelompok minoritas dimana kelompok
minoritas merasa dirinya rendah atau inferior yang dapat berujung pada penarikan diri dari
komunitas sosial diluar atau sikap mengisolasi diri.
5. Munculnya sikap ekslusifisme adalah ketika seseorang menutup diri terhadap kelompok lain
diluar komunitasnya sendiri. Seperti menganggap kelompok atau keyakinannya paling benar dan
keyakinan atau kelompok lain itu salah dan lebih rendah dari keyakinannya. Sikap tertutup ini
akan menelurkan sikap diskriminatif terhadap kelompok lain.
Tugas 2
Evaluasi :  
1) Apa yang membedakan manusia dengan binatang dalam kaitan dengan agama?  Mengapa ?
2) Bagaimana proses kemunculan agama-agama?  
3) Jelaskan istilah agama ditinjau dari bahasa Sansekerta,
Latin, Inggris, dan Ibrani ?  
4) John Calvin dan Augustinus mendefenisikan agama seperti
apa?  
5) Apa saja manfaat dari agama dalam kehidupan seseorang?  
6) Mengapa manusia merasa perlu beragama?  Jelaskan !
7) Mengapa agama membutuhkan pengorganisasian?  

Jawaban.
1. Manusia mengenal agama, sedangakan binatang tidak. Manusia mengenal agama hampir
sama dengan umur kemunculan manusia itu sendiri. Sejak awalnya manusia sudah terikat
akan suatu praktek aturan, pola hidup, kebiasaan, dan pengetahuan untuk mengenal dan
dekat kepada Tuhan atau sesembahanya yang dianggap trasendental atau jauh lebih tinggi
daripada kedudukan manusia.
2. Pada dasarnya manusia mempunyai sifat yang kodrati dan adikodrati. Sifat kodrati adalah
sifat manusia untuk berhubungan sosial terhadap sesamanya. Sementara sifat adikoradti
adalah sifat manusia untuk terus nerjuamg mencari dan menggali Yang Mutlak, dalam
agama samawi terutama kita sebut sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Namun, dalam
kemunculan Agama, terdapat berbagai pendapat yang muncul. Misalnya E.B Taylor
berpendapat bahwa kepercayaan awal mula manusia adalah animisme atau percaya kepada
roh leluhur atau mahkluk halus. Lalu ada menurut R.R. Marret yang berpendapat bahwa
kepercayaan paling tua umat manusia adalah percaya kepada benda-benda gaib atau
disebut dinamisme. Sementara W. Schmidt percaya bahwa kepercayaan pertama umat
manusia bukanlah animisme maupun dinamisme, tetapi monoteisme atau kepercayaan
kepada Oknum atau Dzat tertinggi, Tuhan Yang Satu.
3. John Calvin dan Agustinus, tokoh reformasi gereja, mengungkapkan bahwa agama adalah
segmen religionis. Religionis berarti suatu yang mengikat, menjalin, atau menganyam. Ini
berarti manusia selalu cenderung ingin mencari dan mengikatkan dirinya kepada Tuhan.
4. Karena manusia pada dasarnya memiliki sifat yang adikrodati atau selalu ingin mencari dan
mendekatkan diri kepada Tuhan. Maka lewat sarana agama manusia dapat lebih dekat
kepada Tuhan. Selain itu lewat agama manusia juga mendapat pengetahuan moral, etika,
hukum yang dapat berbuah baik apabila diterapkan dalam kehidupan manusia secara benar.
Itulah mengapa manusia membutuhkan agama.

5. Pencarian manusia akan Yang Ilahi selalu diiringi dengan persaan kagum yang luar biasa
dalam diri manusia. Hal ini akan bermuara pada suatu kegiatan peribadatan karena
perkembangan dari sikap hormat manusia kepada sesuatu yang dianggap luar biasa itu.
Praktek-praktek peribadahan ini akhirnya diperangkatkan dalam suatu disiplin
perlembagaan agama.

Anda mungkin juga menyukai