Anda di halaman 1dari 11

Perbedaan Budaya dan

Kebudayaan
Dari penjelasan di atas tentang pengertian budaya dan kebudayaan, secara singkat dapat
dikatakan perbedaan antara budaya dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu
merupakan cipta batin (akal budi) suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan
hasil kegiatan dan penciptaan budaya masyarakat tersebut seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat.
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat budaya memang berhubungan tetapi berbeda
dengan agama, terutama agama pernyataan. Kalau fondasi budaya adalah ide-ide yang
merupakan hasil proses belajar manusia, maka agama pernyataan didasarkan kepada
ide-ide yang merupakan hasil pernyataan allah kepada manusia,
Generasi yang satu mewariskan budaya kepada generasi berikutnya dan generasi yang
berikutnya terus menerus membangun budaya di atas dasar-dasar yang telah diperoleh
dari leluhurnya. Tiap generasi berfungsi sebagai pengubah dan pembentuk budaya demi
pemecahan masalah yang dihadapi untuk kemajuan masalah.
Beberapa Macam Integrasi

1.Difusi
Difusi bukan merupakan sebuah bentuk penyebaran budaya oleh manusia saja, tetapi juga
merupakan sebuah bentuk integrasi budaya di dalam masyarakat
2.Akulturasi
Integrasi budaya yang kedua adalah berbentuk akulturasi, yaitu dimana suatu budaya tertentu yang
dipengaruhi oleh unsur-unsur dari kebudayaan asing yang datang dan sedemikian berbeda sifatnya,
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tadi lambat laun diakomodasikan dan di integrasikan ke dalam
kebudayaan asal tanpa kehilangan kepribadian dari kebudayaannya sendiri (budaya lokal)
3.Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan
asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Sifat asimilasi sendiri lebih kepada kebudayaan baru yang lebih
dominan dibandingkan kebudayaan-kebudayaan yang
sudah ada sejak lama dalam suatu wilayah.
Contoh Integrasi
1.Pernikahan Suku
Salah satu cara untuk menggabungkan dua kebudayaan yang berbeda ialah dengan menikahkan keturunan antara suku satu
dengan yang lain.
2. Musik dangdut
Musik ini menggabungkan beberapa jenis musik yaitu, India (Bollywod), Melayu, dan Arab.
3. Budaya di Bali
Segala adat istiadat yang ada di agama Hindu diadopsi dan disesuaikan dengan keadaan daerah tersebut,
sehingga akan terbentuk kebudayaan baru yang saat ini tetap eksis di lingkungan kita.
4.Penggunaan kosa kata
Bahasa daerah, khususnya bahasa jawa merupakan bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa Belanda.
5. Musik keroncong
Musik yang terbentuk atas pengaruh budaya dari Eropa yaitu negara Portugis
6. Candi
Pembangunan candi indonesia tentu dipengaruhi oleh kebudayaan lokal dan cerita rakyat yang melekat
7. Sastra
Banyak sastra di Indonesia yang merupakan alkulturasi dari sastra Hindu-Budha
8. Kalender
Negara Indonesia secara umum menggunakan kalender masehi menyesuaikan dengan kalender yang digunakan di dunia
9. Kenduri
Awalnya kenduri bertujuan untuk melakukan sesembahan kepada roh-roh atau benda
yang dijadikan kepercayaan.
10. Seni Kaligrafi
Salah satu seni budaya yang berasal dari Islam yang menulis dengan seni yang menggunakan huruf arab.
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Ada banyak pandangan mengenai hubungan agama dan budaya

• Yang pertama adalah sikap antagonis. Ini adalah sikap yang negatif terhadap kebudayaan
sehingga semua kebudayaan yang ada ditolak bahkan ditentang.

• Yang kedua sikap akomodasi kapitulasi, yaitu sikap yang tidak saja menerima kebudayaan
tetapi juga menyesuaikan diri dengan kebudayaan.

• Yang ketiga adalah sikap dominasi, yaitu sikap yang menguasai kebudayaan sehingga
kebudayaan itu cendrung untuk tidak berkembang.

• Yang keempat adalah sikap dualistis yaitu sikap yang memisahkan kehidupan iman
dengan kehidupan sehari-hari yang dianggap sarat dengan kebudayaan. Dalam kehidupan
iman diusahakan untuk menghindari kebudayaan.

• Dan yang terakhir adalah sikap pengudusan kebudayaan, yaitu sikap yang tidak menerima
tetapi juga tidak menghindari kebudayaan.
Budaya Akademik dalam Perguruan Tinggi
Berikut ini adalah kegaitan-kegiatan ilmiah dalam
lingkungan kampus yang akan mendukung
pengembangan budaya akademik, yaitu:
1.Mengikuti/melakukan proses belajar-mengajar
dengan benar;
2.Melakukan penelitian yang aplikatif dan ilmiah;
3.Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
sesuai dengan kebutuhan;
4.Menambah ilmu dan wawasan melalui kebiasaaan
membaca, mengikuti kegaitan-kegiatan seminar,
ceramah,diskusi ilmiah, dll;
5.Mensharingkan temuan ilmiah melalui penulisan
artikel, makalah, buku, dll;
6.Berpikir rasional dan kritis-analitis dengan tanggung
jawab moral;
7.Memperjuangkan adanya menagemen kampus yang
baik.
POLA PIKIR DAN PERILAKU YANG KRITIS DALAM KEBERPIHAKAN MAHASISWA
KEPADA KEBENARAN, KEADILAN DAN PENGENTASAN
KEMISKINAN
Mahasiswa Kristen sebagai kaum muda yang aktif dan
kritis, seharusnya memiliki konstribusi dan membangun
Bangsa Indonesia, khususnya dalam melihat dan
menanggulangin permasalahan ketidakbenaran,
ketidakadilan, dan kemiskinan. Mahasiswa Kristen harus
bertanggungjawab dalam pengatasan kemiskinan.
Tanggung jawab ini didasarkan pada kehendak Allah sebagaimana hal tersebut tertera dalam Alkitab :
1.Memperjuangkan kebenaran dan keadilan, mengasihi orang-orang yang tertindas dengan : “… membuka
belenggu-belenggu kelaliman, dan melepas tali-tali kuk, … memerdekakan orang yang teraniaya dan
mematahkan setiap kuk. (Yes 58 : 6 – 7).
2.Kita tidak hanya harus bergumul dengan kebenaran dan berkeadilan yang memerdekakan, tetapi juga kita
harus mempraktikkan kasih dan kemurahan dimanapun kita berada, baik kepada orang-orang dewasa
maupun kepada anak-anak (Ep 5 : 2; 2 Kor 1 : 3 – 4; Zak 7 : 8 – 10). 3.Dikatakan bahwa kita seharusnya” …
memecah-mecah rotimu bagi rotimu bagi orang yang lapar dam membawa ke rumahmu orang miskin yang
tak punya rumah dan apabila engkau melihat orang telanjang, … engkau memberi dia pakaian dan tidak
menyembunykan diri terhadap sudaramu sendiri!”.
4.Memperingati, melengkapi, dan mengasihi orang-orang malas dengan memberikan teguran (2 Tes 3 ; 15 ;
Ams 13 : 18), dan membuka mata mereka akan kenyataan serta melakukan orientasi ulang atas kehidupan
mereka melalui pemberitaan injil (Yoh 8 : 32). Selain itu, melengkapi dan menyanggupkan mereka melangkah
kedepan lepas dari ketergantungannya pada orang lain.
Budaya Kerja yang Tidak “Narimo” tetapi “Kerja Keras”
Budaya Narimo adalah Mahasiswa Kristen dengan
sikap hidup pasif,menerima posisinya sebagai golongan
intelektual-profetis,seharusnya
keadaan yang tidak atau memperlihatkan bahwa mereka
kurang baik,tanpa berusaha bersolidaritas dengan
apalagi berjuang untuk kelompok orang
membenahinya.Mentalitas miskin.Diharapkan secara
“budaya narimo” ini juga bisa imaniah bahwa mahasiswa
Kristen tidak hanya menunjuk
dipicu oleh sikap beragama fakra kemiskinan dari
yang tidak perduli dengan luar,tetapi
dan masalah-masalah dalam mengekspresikannya dalam
masyarakat. diri mereka,dalam hidup
mereka.Mahasiswa Kristen
menjadi simbol bangkitnya
semangat penuntasan
kemiskinan
KESIMPULAN
Dapatlah disimpulkan bahwa budaya yang digerakkan agama timbul dari proses
interaksi manusia dengan kitab yang diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk
suatu agama tapi dikondisikan oleh konteks hidup pelakunya, yaitu faktor
geografis, budaya dan beberapa kondisi yang objektif.Faktor kondisi yang
objektif menyebabkan terjadinya budaya agama yang berbeda-beda walaupun
agama yang mengilhaminya adalah sama. Oleh karena itu agama Kristen yang
tumbuh di Sumatera Utara di Tanah Batak dengan yang di Maluku tidak begitu
sama sebab masing-masing mempunyai cara-cara pengungkapannya yang
berbeda-beda. Ada juga nuansa yang membedakan Islam yang tumbuh dalam
masyarakat dimana pengaruh Hinduisme adalah kuatdengan yang tidak.
Demikian juga ada perbedaan antara Hinduisme di Bali dengan Hinduisme di
India, Buddhisme di Thailan dengan yang ada di Indonesia. Jadi budaya juga
mempengaruhi agama. Budaya agama tersebut akan terus tumbuh dan
berkembang sejalan dengan perkembangan kesejarahan dalam kondisi objektif
dari kehidupan penganutnya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai