Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN DI DUNIA MUSLIM

DOSEN PEMBIMBING: ERIL, S,Pd., M.H.


DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ALVINA FITRAYANI (1822303)
ANDI ALDANA (1822194)
SRI WAHYUNI (1822199)

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN


MUHAMMADIYAH SINJAI
2019.2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam bidang keperawatan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini .

Sinjai, 28 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG………………………………………..............1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………….2
C. TUJUAN PENULIS………………………………………….............2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….3

A. KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DALAM BERBAGAI


BIDANG……………………………………………………………..3
B. SEBAB-SEBAB KEMUNDURANNYA……………………………5
C. PERLUNYA PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN……………..6
D. TOKOH-TOKOH PEMBAHARUAN DALAM DUNIA
ISLAM……………………………………………………………….7

BAB II PENUTUP…………………………………………………………11

A. KESIMPULAN ……………………………………………………11
B. SARAN………………………………………………………….....11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia Islam telah mengalami masa keemasan dalam sejarah peradaban dunia,
banyak dari sana muncul ilumuan-ilmuan yang mendunia yang melahirkan karya-
karyanya, baik dalam bidang politik, astronomi, filsafat, kedokteran, fisika, biologi.
namun masa keemasan itu berakhir atau mengalami kemunduran setelah perang
salib dan dihancurkannya pusat ilmu atau perpustakan kordoba yang mana pada
saat itu perpustakaan kordoba memiliki 70 perpustakaan dan 400.000 kitab.
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern mulai masuk ke dunia islam
setelah pembukaan abad ke sembilan belas. Yang dalam sejarah Islam di pandang
sebagai awal permulaan abad Modern. kontak dengan dunia Barat selanjutnya
menimbulkan ide-ide baru ke dunia Islam seperti: rasionalisme, nasionalisme,
demokrasi dan sebagainya. Semua ini menimbulkan permasalahan-permasalahan
baru dan pemimpin-peminpin Islam pun mulai memikirkan cara mengatasi
persoalan-persoalan ini.
Benturan-benturan antara Islam dan kekuatan Eropa telah menyadarkan Umat
Islam, bahwa mereka jauh tertinggal dari Eropa. Yang pertama merasakan hal ini
adalah kerajaan turki Ustmani, karena kerajaan ini yang pertama dan utama
menghadapi kekuatan Eropa. Kesadaran itu memaksa pejuang-pejuang Turki untuk
banyak belajar dari Eropa.
Meskipun kehadiran Barat telah memicu timbulnya respon dikalangan terpelajar
muslim, kontak dengan Barat bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan
munculnya gerakan pembaruan dalam Islam. Di samping dalam batang tubuh
doktrin-doktrin Islam pembaharuan (tajdîd) merupakan sesuatu yang intern, kondisi
objektif umat Islam sendiri yang secara umum ditandai oleh semakin memudarnya
semangat keilmuan, kebekuan (jumûd), dibidang intelektual, dan berkembang
pesatnya tradisi yang mendekati syirik, merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan
begitu saja. Faktor-faktor itu sekaligus juga merupakan tantangan kaum Muslim,
tidak hanya dalam tataran intelektual tetapi juga pada tataran empiris. Tantangan
itu mencul di kalangan kaum Muslim hampir secara serentak. Hal ini menyebabkan
solusi yang diajukan sangat bervariasi, meski pada umumnya bertujuan sama, yaitu
memajukan kembali Islam seperti pada masa keemasan dulu. Walaupun variasi itu
tidak selamanya disebabkan oleh kondisi wilayah tempat munculnya gerakan
pembaharuan, tetapi lebih-lebih merupakan implikasi dari penafsiran yang berbeda
atas teks-teks suci, baik dari al-Qur’an maupun sunnah Nabi. Dalam tentang yang
panjang, bentuk solusi ada yang merupakan penolakan yang membabi buta, dan
adapula yang menerima mentah-mentah.
B. Rumusan Masalah
1. Kemajuan peradaban islam dalam berbagai bidang
2. Sebab-sebab kemundurannya
3. Perlunya pemurnian dan pembaharuan
4. Tokoh-tokoh pembaharuan dalam dunia islam

C. Tujuan Penulis
Mahasiswa dapat memahami dan memaknai tentang kemajuan peradaban
islam di berbagai bidang serta mengetahui sebab-sebab kemundurannya dan
perlunya pemurnian dan pembaharuan serta tokoh-tokoh pembaharuan
dalam dunia islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan
Islam dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan terknologi modern. Dengan demikian pembaharuan dalam
Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran
maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya.
A. Kemajuan Peradaban Islam dalam Berbagai Bidang
1. Bidang Politik
Setelah Nabi wafat, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshor
berkumpul di balai kota Bani Sa’idah, Madinah. Mereka
memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Kaum
Anshar mencalonkan Sa’ad Ibn Ubadah. Sedangkan Muhajjirin
mendesak Abu Bakar sebagai calon mereka karena ia dipandang paling
layak untuk menggantikan Nabi. Di pihak lain terdapat kelompok orang
yang menghendaki Ali Bin Abu Thalib. Situasi yang kritis ini, pedang
hampir saja terhunus dari sarungnya. Masing-masing golongan berhak
menjadi penerus Nabi. Namun berkat tindakan tegas dari Umar, Abu
Bakar, dan Abu Ubaidah Ibnu Jarrah memaksa Abu Bakar sendiri
sebagai pengganti Nabi Muhammad, masing-masing pihak dapat
menerima dan membaiatnya.
menggantikannya. Pilihan beliau jatuh pada Umar Ibn Al-Khatab, akan
tetapi ia ingin mendengarkan pendapat-pendapat tokoh yang lain. Untuk
menjejaki pendapat umum, Abu Bakar melakukan serangkaian
konsultasi terlebih dahulu dengan beberapa orang sahabat, seperti Abdur
Rahman Ibn Auf dan Utsman Bin Affan.

2. Bidang Perekonomian
Umar Bin Khatab ( 40 SH-23 H/584-644 M)
Umar di pandang paling banyak melakukan inovasi dalam
perekonomian. Umar menyadari sektor pertanian bagi
perekonomian, karenanya beliau mengambil langkah-langkah besar
pengembangan bidang ini misalnya, ia menghadiahkan tanah
pertanian kepada masyarakat yang bersedia menggarapnya, maka
siapa saja yang gagal mengelolanya selama 3 tahun ia akan
kehilangan hak kepemilikannya atas tanah tersebut. Saluran irigasi
terbentang hingga di daerah-daerah takhlukan, dan sebuah
departemen besar, didirikan untuk membangun waduk-waduk,
tangki-tangki, kanal-kanal dan pintu-pintu air serbaguna kelancaran
dan distribusi air. Menurut mazraqi, di Mesir saja ada sekitar
120.000 buruh yang bekerja setiap hari di sepanjang tahun. Mereka
di gaji dari kekayaan umat. Juza bin Muawiyah dengan seizin umar,
banyak mengandung kanal-kanal di distrik Khuziztan dan Ahwaz,
yang memungkinkan pembukaan dan pengolahan banyak sekali
pertanian.

3. Kehidupan Sosial

Keadaan Sosial Masyarakat


Dalam bidang sosial ekonomi, kholifah abu bakar telah
mewujudkan keadilan dan kesejahtraan social bagi rakyat. Untuk
kemaslahatan rakyat ini, ia mengelola zakat, infaq, dan sedekah
yang berasal dari kaum muslimin, ghonimah harta rampasan perang
dan jizyah dari warga Negara non muslim, sebagai sumber
pendapatan baitul mal. Penghasilan yang diperoleh dari sumber-
sumber pendapat Negara ini dibagikan untuk kesejahteraan para
tentara, gaji para pegawai Negara, dan kepada rakyat yang berhak
menerimanya sesuai dengan ketentuan al-qur’an. Pada masa
pemerintahannya, juga ada beberapa masyarakat yang tidak mau
membayar zakat, diantaranya ada yang semata-mata karena
kedengkilannya. Orang-orang ini memandang zakat sebagai suatu
pajak yang dipaksakan, karena itu mereka tidak mau mematuhinya.
Tetapi gologan terbesar dari mereka tidak mau membayar zakat
adalah karena kesalahan mereka di dalam memahami ayat suci yaitu:
َ ُ ‫صدَقَةً ت‬
... ‫ط ِ ِّه ُر ُه ْم َوتُزَ ِ ِّك ْي ِه ْم بِ َها‬ َ ‫ُخ ْذ ِم ْن ا َ ْم َوا ِل ِه ْم‬ .4
“Ambillah sedekah dari pada harta mereka, buat pembersihkannya
dan penghapusan kesalahannya.” (Q.S. At-Taubah : 103).[4]

B. Sebab-sebab Kemunduran
Kemunduran Dunia Islam Kemundruan umat Islam dalam peradabannya
terjadi pada sekitar tahun 1250 s/d tahun 1500 M. Kemunduran itu terjadi
pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam
Pendidikan Islam, kemunduran itu oleh sebagai diyakini karena berasal
dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional
Kelemahan umat islam tersebut disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Kelemahan umat islam tersebut disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Umat islam kurang menjalankan akidah islam yang luas. Umat islam
kurang melaksanakan hukum Allah. Umat islam kurang menerapkan amar
ma’ruf nahi mungkar. Umat islam kurang menjalankan jihad. Umat islam
telah terjebak dalam perbedaan-perbedaan internal ketamakanduniawi.
Umat islam terlalu santai dan kurang memperhatikan kepentingan umat.
Umat islam terpengaruh arus pemikiran barat yang merusak. Umat islam
mengalami perpecahan dan pertikaian. Upaya keras non Islam dalam
mengalahkan umat islam.
Krisis yang menyebabkan kemunduran
a) Krisis dalam Bidang Sosial Politik
Awalnya adalah rapuhnya penghayatan ajaran Islam, terutama yang
terjadi dikalangan para penguasa. Bagi mereka ajaran Islam hanya
sekedar diamalkan dari segi formalitasnya belaka, bukan lagi dihayati
dan diamalkan sampai kepada hakekat dan ruhnya. Pada masa itu
ajaran Islam dapat diibaratkan bagaikan pakaian, dimana kalau
dikehendaki baru dikenakan, akan tetapi kalau tidak diperlukan ia bisa
digantungkan. Akibatnya para pengendali pemerintahan
memarjinalisasikan agama dalam kehidupannya, yang mengakibatkan
munculnya penyakit rohani yang sangat menjijikkan seperti
keserakahan dan tamak terhadap kekuasaan dan kehidupan duniawi,
dengki dan iri terhadap kehidupan orang lain yang kebetulan sedang
sukses. Akibat yang lebih jauh lagi adalah muncullah nafsu untuk
berebut kekuasaan tanpa disertai etika sama sekali. Kepada bawahan
diperas dan diinjak, sementara terhadap atasan berlaku menjilat dan
memuji berlebihan menjadi hiasan.
b). Krisis dalam Bidang Keagamaan
Krisis ini berpangkal dari suatu pendirian sementara ulama jumud
(konservatif) yang menyatakan bahwa pintu ijtihad telah tertutup.
Untuk menghadapi berbagai permasalahan kehidupan umat Islam cukup
mengikuti pendapat dari para imam mazhab. Dengan adanya pendirian
tersebut mengakibatkan lahirnya sikap memutlakkan semua pendapat
imam-imam mujtahid, padahal pada hakekatnya imam-imam tersebut
masih tetap manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan.
C. Perlunya Pemurnian dan Pembaharuan

Pemurnian dan pembaharuan perlu dilakukan seluruhnya akibat rapuhnya


kalangan Muslim dalam untuk menentukan masa depannya. Abduh
berpendapat bahwa untuk memulai pembaharuan dalam kalangan umat
Islam, harus mengembalikan pada pokok pokok keimanan yang dipandang
sebagai Islam yang sebenarnya. Abduh juga mengumandangkan agar tidak
mengimitasi buta segala bentuk kebudayaan Eropa yang telah mewabah ke
segala sektor.
Dan dalam menerapkan ajaran Islam, umat perlu selektif dalam menerapkan
ajaran-ajarannya. Artinya, Abduh menyerukan agar umat Islam kembali dan
berpegang kepada AlQur’an yang sudah pasti menggambarkan semua
syariat Allah atas kehidupan manusia. Sebab Al-Quran secara gamblang
menerangkan siklus kemunduran, kehancuran, kejayaan, dan kebinasaan
suatu bangsa.
Dengan gambaran yang ada tersebut maka umat Islam diharapkan mampu
melihat keadaan dan kejadian yang telah silam sebagai cerminan yang akan
ia lakukan dikemudian hari. Disamping itu umat Islam juga berpegang teguh
pada ajaran Nabi yang telah Beliau sampaikan kepada umatnya. Maka
disinilah tugas para pembaharu untuk selalu mengedepankan
pembaharuannya dan memotivasi umat agar bangkit dari keterpurukannya
yang sudah begitu lama.
Ini perlu sekali diperhatikan oleh mereka sebab hingga saat ini kaum
Muslim di berbagai dunia telah kehilangan kemerdekaan dan kemampuan
untuk menentukan atau merancang nasib mereka sendiri. Oleh karena itu
perlu sekali ditekanan kepada Al-Mujadid untuk berani tampil di pentas
dunia dan membangun dengan gagasan-gagasan Qurani-nya sebagai sebuah
sumbangan nyata terhadap peradaban Islam yang besar. Maka dari situlah.
Muslim akan mampu kembali bangkit dan meraih posisi unggul yang
pernah dicapai oleh generasigenerasi sebelumnya pada masa Rasulullah dan
para sahabatnya.
D. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dalam Dunia Islam
Berikut tokoh-tokoh tersebut :
1. Muhammad bin Abdul Wahhab
Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di Nejad Arab Saudi pada tahun 1115
Hijriah atau 1703 Masehi. Dan wafat di Daryah tahun 1206 H (1793M).
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin ‘Abd Al-Wahhāb bin Sulaiman
bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad
bin Al-Masyarif At-Tamimi Al-Hambali An-Najdi.
Salah satu pembaharu dalam dunia Islam arab adalah aliran yang bernama
Wahabiyah. Yang sangat berpengaruh di abad ke-19, pelopornya adalah
Muhammad Abdul Wahab. Pemikiran yang dikemukakan oleh Muhammad
Abdul Wahab adalah cara memperbaiki kedudukan umat Islam. Terhadap
pemahaman tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam masa itu.
Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah
selain Allah SWT telah dinyatakan sebagai musyrik.
a). Mayoritas orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang
sebenarnya.
Karena mereka meminta pertolongan tidak kepada Allah SWT. Melainkan
kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang melakukan seperti
itu dinyatakan musyrik.
b). Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa
dikatakan sebagai syirik juga.
c). Meminta syafaat selain kepada Allah adalah perbuatan syrik.
d). Bernazar kepada selain Allah SWT merupakan syirik.
e). Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Qur’an, hadis, dan qiyas
merupakan kekufuran.
f). Tidak meyakin kepada Qada dan Qadar Allah SWT merupakan
kekufuran.
g). Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau pemahaman bebas termasuk
kekufuran.
2. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh dilahirkan di desa Mahallat Nashr di Kabupaten Al-
Buhairah, Mesir. Pada tahun1850 M/1266 H, berasal dari keluarga yang
tidak tergolong kaya dan bukan pula keturunan bangsawan. Nama lengkap
beliau adalah Muhammad bin abduh bin hasan khairullah.
Menurut Muhammad Abduh ijtihad adalah hakikat hidup dan keharusan
pergaulan manusia. Karena kehidupan terus berproses dan berkembang
maka ijtihad merupakan alat ilmiah. Serta pandangan yang diperlukan
untuk menghampiri berbagai segi kehidupan yang baru dari segi ajaran
Islam. Agar kelak kita tidak terisolasi oleh pemikiran ulama tempo dulu.
Ijtihad menurut Muhammad Abduh, tidak hanya boleh bahkan perlu
dilakukan. Tapi, menurut dia bukan berati setiap orang boleh berijtihad.
Hanya orang-orang tertentu dan memenuhi syarat untuk melakukan ijtihad
lah yang boleh melakukan ijtihad tersebut. Ijtihad dilakukan langsung
terhadap Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber dari ajaran Islam.
3. aluddin Al-Afghani
Jamaluddin Al-Afghani dilahirkan As’adabad dekat Kanar di Distrik
Kabul, Afghanista, pada tahun 1838 M (1254 H).
Konsep pemikiran Jamaluddin Al-Afghani bermula dari perjalanan
panjang dalam melaungkan perubahan diberbagai negeri Islam. Yang
umumnya mempunyai permasalahan umum, yaitu mengalami
penjajahan, keterbelakangan pendidikan serta dekadensi akidah.
Awalnya Jamaluddin Al-Afghani memperjuangkan Nasionlisme tanah
air (bersifat kedaerahan). Kemudian berubah menjadi Pan Islamisme
(Jamia Islamiyah) yang berasaskan pada kesatuan politik dan kekuasaan.
Namun akhirnya Pan Islamiyah ditujukan pada nasionalisme agama dan
nasionlisme tanah air.
4. Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal dilahirkan di Sialkot pada 22 februari 1873. Dia lahir
dari keluarga yang nenek moyangnya berasal dari lembah Kashmir.
Sebagai seorang yang berjiwa idealis serta berhati patriot. Muhammad
Iqbal senantiasa menyalakan semangat idelisme kedalam hati pemuda
muslim. Diantara pemikiran-pemikiran Muhammad Iqbal yang menarik
adalah tentang pentingnya arti dinamika dalam hidup. Tujuan akhir setiap
manusia adalah hidup, keagungan, kekuatan, dan kegairahan. Sehingga
semua kemampuan manusia harus berada dibawah tujuan ini. Dan nilai
segala sesuatu harus ditentukan sesuai dengan keahlian yang dihasilkan.
5.Rasyid Ridha
Rasyid Ridha dilahirkan pada tahun 1865 di Qalamun, suatu desa di
Lebanon yang letaknya tidak jauh dengan kota Tripoli (Suria).
Beberapa pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam adalah
sebagai berikut :
a). Sikap aktif dan dinamis di kalangan umat Islam harus ditumbuhkan.
b). Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum
Jabariyah.
c). Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa
meninggalkan prinsip umum.
d). Umat Islam menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
e). Kemunduran umat Islam disebabkan banyaknya unsur bid’ah dan
khurafat yang masuk ke dalam ajaran Islam.
f). Kebahagiaan dunia dan akhirat diperoleh melalui hukum yang
diciptakan Allah Swt.
g). Perlu menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah.
h). Khalifah adalah penguasa di seluruh dunia Islam yang mengurusi
bidang agama dan politik.
i). Khalifah haruslah seorang mujtahid besar dengan bantuan para ulama
dalam menerapkan prinsip 13okum Islam sesuai dengan tuntutan zaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembaharuan Islam sebenarnya merupakan hakikat pembaharuan yang
merujuk kepada makna kata tajdid (gerakan pembaharuan), tajdid disnini
mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yaitu suatu yang
menghidupkan kembali keimanan Islam beserta praktik-praktiknya dalam
komunitas kaum muslimin. Dengan tujuan pembaharuan Islam untuk
mengembalikan semua bentuk kehidupan keagamaan pada zaman awal
Islam sebagaimana dipraktikkan pada masa Nabi Muhammad SAW da
menjawab tantanga zaman.

B. Saran
Pembaharuan ini perlu dilakukan seluruhnya akibat rapuhnya kalangan
Muslim dalam untuk menentukan masa depannya. Dan dalam menerapkan
ajaran Islam, umat perlu selektif dalam menerapkan ajaran-ajarannya. Kita
sebagai umat muslim harus selalu mengedepankan pembaharuannya dan
memotivasi umat agar bangkit dari keterpuru-kannya yang sudah begitu
lama. Perlu sekali diperhatikan sebab hingga saat ini kaum muslim di
berbagai dunia telah kehilangan kemerdekaan dan kemampuan untuk
menentukan atau merancang nasibnya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/ZuanddaZuanitta/aik-ppt-1

http://ningkhoirunnisa27.blogspot.com/2018/04/pemurnian-dan-pembaharuan-di-
dunia.html

file:///D:/Tugas%20kuliah/AIK/Perkembangan%20Peradaban%20di%20Kawasan
%20Dunia%20Islam%20-%20Ajid%20Thohir.pdf

Anda mungkin juga menyukai