MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah :
ILMU HADIST
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
MUNZID FATHULLOH
HASAN ABDILAH UMAR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HIDAYATUT THULLAB
(STAIHIT) KEDIRI
PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM
AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Wa’alaikumsallam Wr. Wb
Daftar isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I...................................................................................................................................1
i
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASANA..................................................................................................................2
A. Konsep Persaudaraan Sesama Muslim.......................................................................2
a. Bentuk Persaudaraan Sesama Muslim...................................................................3
b. Keutamaan Menjaga Persaudaraan Sesama Muslim.............................................5
B. Memelihara Silaturahim.............................................................................................5
C. Larangan Memutuskan Silaturrahim..........................................................................6
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, saling membutuhkan
untukmemenuhi keperluan dan meningkatkan taraf hidupnya. Fitrah inilah yang
ditegaskanoleh islam. Lebih lagi terhadap sesama muslim. Sebagai seorang
muslim diwajibkanuntuk menjalin tali persaudaraan dengan muslim lainnya.
Dimana persaudaraan itumerupakan pertalian persahabatan yang serupa dengan
hubungan kekeluargaan. Bahkanislam mengibaratkan persaudaraan dan tali
persaudaraan ibarat sebuah bangunan. Rasul banyak memberikan tuntunan
bagaimana seharusnya umat menjaga persaudaraan. Umatislam tidak boleh saling
menyakiti.Ukhuwah islamiyah biasanya diartikan sebagai persaudaraan. Kata
islamiyah yangdirangkaikan dengan kata ukhwah lebih tepat dipahami sebagai
adjektiv atau kata sifat,sehingga ukhuwah islamiyah berarti persaudaraan yang
bersifat islami atau yangdiajarkan umat islam. Sesama umat islam hendaknya
saling tolong-menolong, tidak adakedengkian dan hasad buruk sehingga
menjadikan persaudaraan muslim menjadi jauhkarenanya. Dalam Al-Qur’an dan
Hadits telah banyak disebutkan tentang hak dan kewajiban antara sesama muslim.
Dan darinya dapat dirasakan nikmatnya iman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep persaudaraan sesama muslim ?
2. Bagaimana memelihara silaturrahim ?
3. Bagaimana larangan memutuskan silaturrahim ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian persaudaraan sesama muslim
2. Untuk mengetahui dan memahami cara memelihara silaturrahim
3. Untuk mengetahui dan memahami larangan memutuskan silaturrahim
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Konsep Persaudaraan Sesama Muslim
Secara bahasa ukhuwah islamiyah berarti persaudaraan islam. Adapun
secara istilahukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang
dikaruniakan Allah kepadahambanya yang beriman dan bertakwa yang
menumbuhkan perasaan kasih sayang yang
persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah. Den
gan berukhuwah akan timbul sikap saling menolong, saling pengertian dan tidakm
endzhalimi harta maupun kehormatan orang lainyang semua itu muncul karena
Allahsemata.
Pengertian Persaudaraan sesame menurut Hadits
Berikut hadits yang menjelaskan tentang persaudaraan sesama muslim:
- Hadits kasih sayang di antara sesama mukmin1
بكMMا َوشMْض ُ ُّد بَعMا ِن يَ ُشMMَ ْؤ ِم ِن َك ْالبُ ْنيM ْؤ ِمنَ لِ ْل ُمMال ِإ َّن ْال ُمMM ق عن أبي موسى عن انبي صلى هللا عليه و سلم
ً هُ بَعMْض
أصابعه – بخاري
Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. Bersabda: Seorang mukmin terhadapsesama
mukmin bagaikan satu bangunan yang setengahnya menguatkan setengahnya,lalu
Nabi saw. Mengeramkan jari-jarinya. (H.R. Bukhari dan Muslim,
SanadnyaShahih).
Keterangan Hadits:Dalam menguraikan hadits diatas, Imam al-Qurthubi
berkata sebagai berikut:
“Apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Itu adalah sebagai suatu
tamsil perumpamaan yang isi kandungannya adalah menganjurkan dengan sekeras
-kerasnya agar seorang mukmin itu selalu memberikan pertolongan kepada
sesama mukminnya, baik pertolongan apapun sifatnya (asal bukan yang ditujukan
untuksuatu kemungkaran). Ini adalah suatu perintah yang dikokohkan yang tidak
boleh tidak, pasti kita laksanakan. Perumpamaan yang dimaksudkan itu adalah
sebagai suatu bangunan yang tidak mungkin sempurna dan tidak akan berhasil
dapatdimanfaatkan atau digunakan, melainkan wajiblah yang sebagian dari
bangunan itusaling kokoh mengokohkan dan erat-erat saling pegang memegang
1
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi Al- Lu’lu Wal Marjan ( Surabaya:Pt.Bina Ilmu, 2006), hlm. 1017
2
dengan bagianyang lain. Jika tidak demikian, maka bagian-bagian dari bangunan
itupasti berantakan sendirisendiri dan musnalah apa yang dengan susah payah didi
rikan.Begitulah semestinya kaum muslimin dan mukminin antara yang seorang
denganyang lain, antara yang sekelompok dengan yang lain, antara yang satu
bangsadengan yang lain. Masing-masing tidak dapat berdiri sendiri, baik dalam
urusankeduniaan, keagamaan dan keakhiratan, melainkan saling tolong-menolong,
bantu-membantu serta kokoh mengokohkan. Manakala hal-hal tersebut diatas
tidakdilaksanakan baik-baik, maka jangan diharapkan munculnya keunggulan
dankemenangan,bahkan sebaliknya yang akan terjadi, yakni kelemahan seluruh
umatislam tidak dapat mencapai kemaslahatan yang sempurna-sempurnanya,
tidak
kuasa pula melawan musuhmusuhnya ataupun menolak bahaya apapun yang meni
mpatubuh kaum muslimin secara keseluruhan. Semua itu mengakibatkan
tidaksempurnanya ketertiban dalam urusan kehidupan duniawiyah, juga urusan
diniyah(keagamaan) dan ukhrawiyah. Justru yang pasti akan ditemui ialah
kemusnahan,malapetaka yang bertubi-tubi serta bencana yang tiada habis-
habisnya
a. Bentuk Persaudaraan Sesama Muslim
3
manusia denganmanusia yang hidup di dunia, tanpa membedakan apapun.
Semuanya adalah saudaratanpa terkecuali.
3. Ukhuwah fi al-Wathaniyah wa al-nasab
Yaitu saudara dalam seketurunan dan kebangsaan seperti yang
diisyaratkan dalamAl-Qur’an. Model ini juga lebih semmpit dari bentuk yang
kedus ukhuwah diatas,karena lingkup persaudaraan hanya meliputi persaudaraan
sebangsa dan setanah air.Lebih lanjut ukhuwah ini tidak mengkosentrasikan pada
pemerintahan islam, hanyasaja masing-masing warga negara mempunyai
kewenangan untuk berpartisipasidalam mengembangkan negara. Prinsip paling
cocok dalam ukhuwah ini adalah berpijak pada “al-tasamuh” (toleransi), yaitu
adanyainteraksitimbalbalikantarumat beragama, menghargai kebebasan beragama
bagi orang yang tidak sepaham, tidakmenganggu peribadatan serta tetap menjaga
ukhuwah wathaniyah-nya.
4. Ukhuwah fi din al-Islam
Yaitu persaudaraan antar interen umat islam. Dilihat dari sifatnya,
ukhuwah modelini ruang lingkupnya lebih sempit dari ketiga ukhuwah diatas,
karena hanyamencakup umat islam saja. Namun jika dilihat dari isinya, maka
cakupaaaaanUkhuwah fi din al-Islam lebih luas, karena tidak dibatasi wilayah
Negara bahkantidak dibatasi alam yang ditempati, apakah masih hidup atau sudah
mati, kesesamanya saudara dalam seagama, sehingga masing-masing orang
muslimmempunyai kewajiban terhadap muslim lainnya. Misalnya mengucapkan
salam,mengurus dan mengantarkan jenazah dan lainnya.Keempat bentuk ukhuwah
diatas esensial mempunyai kesamaan yaitu adanya anjuranuntuk hidup rukun,
saling merghormati, saling membantu, kerja sama, tenggang rasa,solidaritas,
sosial, dengan mendudukkan pada posisinya masing-masing sesuaidengan ciri
khas bentuk ukhuwah yang dilakukan. Keempat bentuk ukhuwah di
atas pada hakikatnya merupakan pengejawantahan dari prinsip tauhid yang harusd
itegakkan dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
b. Keutamaan Menjaga Persaudaraan Sesama Muslim
4
2.Kita akan berada di bawah naungan cinta Allah dan dilindungi dibawah Arsy-
Nya
3.Akan menjadi ahli surga di akhirat kelak
4.Merupakan amal mulia yang akan mendekatkan seorang hamba dengan Allah
5.Dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah.2
B. Memelihara Silaturahim
Dalam memelihara silaturahim seorang muslim memiliki kewajiban terhadap
muslimlainnya ada 6 yaitu :
a. Menjawab salamMengucapkan salam ketika bertemu dengan muslim lainnya,
dan perintah mengawalisalam itu wajib. Menurut Imam ibnu Abdul Bari
mengawali salam itu sunah danmenjawab salam hukumnya wajib. Menebarkan
salam kepada orang yang dikenalatau tidak, akan menumbuhkan rasa cinta atau
sayang sesama muslim. Ketika seorang muslim mendapatkan salam,wajib untuk
menjawabnya tetapi ketika muslim lainnya wajib kifayah untukmenjawab salam
b. Ketika diundang wajib datang atau memenuhinya. Memenuhi undangan itu
wajib pada setiap undangan, namun ulama merinci atau mengkhususkan pada und
anganwalimah dan senisnya saja. Apabila ada dua undangan dalam waktu yang
sama,undangan yang pertama diterima wajib untuk dipenuhi sedangkan yang
kedua sunnahuntuk dipenuhi.
c. Memberi nasehat ketika diminta. Dari dhahirnya, memberi nasehat itu wajib
ketikadiminta untuk menasehati saja. Diperbolehkan memberi nasihat selama
masih dalam batas amar ma’ruf nahi mungkar dan nasihat itu tidak boleh
menjerumuskan kedalam hal yang negatif.
d. Mendoakan kebagusan untuk orang yang bersin dan memuji kepada Allah.
Etikaorang yang bersin adalah menutup hidup dan menelan suaranya.
e. Menjenguk orang sakit hukumnya sunnah, khususnya saudara atau
tetangga,guru-guru, teman. Maka jika seorang muslim mendengar salah satu dari
mereka yang sakitmaka jenguklah untuk mengetahui bagaimana keadaan dan
untuk menghiburnya danmendoakan kesembuhannya.
2
http://menaraislam.com/content/view/154/41/.
5
f. Ketika ada seorang muslim meninggal, hendak nya mengucapkan ‘innalillahi
wa innailaihi roji’un dan berkunjung untuk menyatakan berduka cita kepada
keluarga yang ditinggalkan dengan menghiburnya bahwa setiap musibah pasti ada
hikmah.4
C. Larangan Memutuskan Silaturrahim
Dalam hal ini, kita sebagai orang muslim tidak boleh memutuskan tali
persaudaraandiantara sesama muslim yang lainnya. Kita diwajibkan untuk selalu
menyambung tali silaturrahmi antar saudara kita. Dan bagi orang yang
menyambung silaturrahmi, Allahakan memberikan kepadanya kehidupan umur
yang lebih panjang dengan selalumengingat-Nya dan mengisi waktunya dengan
amal ketaatan.3
Artinya: Dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari ayahnya ia membawanya
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak akan masuk
Surga orang yang memutuskan hubungan kekerabatan.” (HR Abu Dawud) 4
3
Musthafa Dieb Al-Bugha, Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah saw., Jakarta: Al-I;tishom, 2003,
hlm.317
4
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Al-Lu’lu Wal Marjan,( Surabaya:Pt.Bina Ilmu, 2006), hlm. 1010
6
Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa balasan disesuaikan
dengan jenis amalan. Karenanya, barangsiapa yang menyambung hubungan
silaturahminya maka Allah juga akan menyambung hubungan dengannya, dan di
antara bentuk Allah menyambungnya adalah Allah akan menambah rezekinya,
menambah umurnya, dan senantiasa memberikan pertolongan kepadanya.
7
hubungan persaudaraan, niscaya ia mendapat hak untuk saling mencintai karena
Allah. Dan setiap orang yang bergaul denganmu dengan kecintaan iman, niscaya
ia berhak mendapatkan hak persaudaraan Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
Persaudaraan mengajarkan kepada umat islam untuk saling tolong-
menolong, salingmenghargai, tidak membeda-bedakan sesama muslim. Umat
muslim satu dengan lainnyaibarat bangunan yang saling menguatkan. Tidak
dibenarkan menyinggung maupunmenyakiti perasaan mereka, itu merupakan
kefasikan. Kewajiban dalam memeliharasilaturrahim diantaranya adalah
menjawab salam, memenuhi undangan, mendoakankebaikan dan
sebagainya.Dengan melakukan persaudaraan muslim yang baik maka umat islam
akan menjadiinsan yang lebih beriman, bertaqwa, mulia di hadapan Allah swt, dan
mendapatkan banyak keutamaan dari ukhuwah islamiyah, karena belum tentu kita
beriman jika kitatidak mencintai saudara kita sendiri.
B. Saran
Makalah yang kami sajikan semoga bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi kita semua. Dalam hidup ini kita sebagai kaum muslim harus tet
ap memeliharahubungan silaturrahmi antar sesama karena begitu besar
manfaatnya dalam kehidupanini.Kami mohon maaf atas kekurangan yang ada
dalam makalah ini. Kami menyadaridalam makalah ini jauh dari kata sempurna
untuk itu kami mengharapkan kritik dansaran yang bersifat konstruktif atau
membangun.
DAFTAR PUSAKA
http://espeilimab.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-
x-none.html
http://juliana-ilmu.blogspot.com/2011/11/persaudaraan-muslim.html?
m=1
9
http://menaraislam.com/content/view/154/41/.
AlBugha,MusthafaDieb.2003.Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah sa
w. Jakarta:AlI;tishom.
Baqi,AbdulFua’adMuhammad.2006. Al- Lu’lu Wal Marjan.
Surabaya:Pt.BinaIu
10