Disusun Oleh:
-ARIAN MISBAHUL MUNIR
-M RIZKI HAIKAL
i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah swt.
Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah PPKN,dengan
judul: ”PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberi do’a, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…............II
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….....2
BAB I…………………………………………………………………………………………….2
PENDAHULUAN…………………………………………………………………............2
Latar Belakang………………………………………………………….............2
Rumusan masalah……………………………………………………………....2
Tujuan penelitian……………………………………………………………......3
BAB II……………………………………………………………………………………………3
PEMBAHHASAN…………………………………………………………………..........3
Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu untuk Masa Depan………….4
BAB II……………………………………………………………………………………...…….8
PENUTUP…………………………………………………………………………………...…..8
KESIMPULAN……………………………………………………………………………...…..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...….9
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila digali dan diambil dari budaya bangsa Indonesia itu sendiri, maka pancasila
mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Itulah
sebabnya, Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan
fungsi dan peranannya itu sendiri.
Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pernah dikemukakan oleh Prof.
Notonagoro, anggota senat Universitas Gadjah Mada sebagaimana dikutip oleh Prof. Koesnadi
Hardjasoemantri, yang mengatakan bahwa pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam
usaha ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sebagai asas dan pendirian hidup, sebagai suatu
pangkal sudur pandangan dari subjek ilmu pengetahuan dan juga menjadi objek ilmu
pengetahuan atau hal yang diselidiki.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima pancasila merupakan
pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa
teminologi yang dikemukakan para pakar untuk menggambarkan peran pancasila sebagai
rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu untuk masa depan memiliki beberapa
pengertian. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di
Indonesia harus didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.Kedua, bahwa nilai-nilai Pancasila mampu
mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Ketiga, bahwa pengembangan iptek harus harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu. Beberapa hal yang
merupakan urgensi dari Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yaitu ilmu
pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia sepenuhnya berorientasi pada Barat (western
oriented), kebutuhan pasar serta belum melibatkan masyarakat luas sehingga hanya
menyejahterakan kelompok elite yang mengembangkan ilmu (scientist oriented).
Oleh sebab itu, penting untuk memahami setiap dasar nilai yang terkadung dalam sila-sila
Pancasila.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa berkaitan tentang upaya penyadaran, bahwa
manusia hidup di dunia ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan
kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Ujian yang dihadapi tersebut berkaitan dengan kodrat
manusia seabagai khalifah di muka bumi yang bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi
bukan justru membuat kerusakan di bumi. Pengaplikasian dari sila pertama ini yaitu berkaitan
dengan kode etik ilmiah dan keinsinyuran seperti menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan masyarakat; berperilaku terhormat, bertanggung jawab, etis dan taat aturan untuk
meningkatkan kehormatan, reputasi dan kemanfaatan professional, dan lain-lain, adalah suatu
manifestasi perbuatan untuk kebaikan tersebut.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat
universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia. Asas kemanusiaan atau
3
humanisme menghendaki agar perlakuan terhadap manusia harus sesuai dengan kodratnya
sebagai manusia.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memberikan arahan agar
selalu diusahakan tidak terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di antara bangsa Indonesia.
Ilmuwan dan ahli teknik yang mengelola industri perlu selalu mengembangkan sistem yang
memajukan perusahaan, sekaligus menjamin kesejahteraan karyawan.
Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada
bebarapa jenis pemahaman. Salah satunya adalah bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.
4
Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Ilmu pengetahuan harus tetap menjaga keseimbangan antara rasional dan irasional,
keseimbangan antara akal, rasa, dan kehendak. Sila pertama menempatkan manusia di alam
semesta bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam semesta
yang diolahnya. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dalam mengamalkan komitmen etis
ketuhanan ini, Pancasila harus didudukan secara proporsional, bahwa ia bukanlah agam yang
berpretensi mengatur sister keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma dan identitas
keagamaan dalam ranah privat dan ranah komunitas agama masing-masing.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani masing-
masing, dengan memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana semestinya.
a. Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan, ilmu dikembalikan pada fungsinya
semula yaitu kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok atau lapisan tertentu.
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat
manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat
memiliki ilmu pengetahuan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia akan rasa
nasionalisme bangsa Indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat
dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi hendaknya diarahkan demi kesejahteraan umum manusia termasuk di
dalam nya kesejahteraan bangsa Indonesia dan rasa nasionalismenya.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan negara persatuan itu
diperkuat dengan budaya gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan
5
terus mengembangkan pendidikan kewargaan dengan dilandasi prinsip-prinsip kehidupan publik
yang lebih partisipatif dan non-diskriminatif.
Nilai kerakyatan juga mensyaratkan adanya wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mendalam yang mengatasi ruang dan waktu tentang materi yang dimusyawarahkan.
Seiring dengan kemajuan iptek nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa
Indonesia menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini
membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke
dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan iptek yang didominasi negara-
negara barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehiduapan bangsa
Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan.
6
Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-
nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
7
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai,
kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia.
8
DAFTAR PUSTAKA
Beerling, Kwee, Mooij, Van Peursen diterjemahkan oleh Drs. Soejono Soemargono,
1990. Pengantar Filsafat Ilmu. PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta
Saswinadi Sasmojo dkk (eds.), 1991. Menerawang Masa Depan Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Seni. Penerbit ITB, Bandung
9
10
11
12