Di Susun Oleh;
Nila Rizkia
Putri Farihatul Azizah
FAKULTAS HUKUM
PRODI AHWALUL SHAYAKSHIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HIDAYATUT THULLAB
KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala nikmat, taufik dan karunia-Nya
kepada umat seluruh alam yang mana dengan tanpa pertolongan-Nya makalah ini pastinya tidak
akan dapat terselesaikan. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada promotor
kebangkitan umat islam Nabi Agung Muhammad SAW, dengan perjuangan beliaulah kita semua
dapat merasakan indahnya islam dan mendapat syafa’atnya kelak di hari kiamat Aamiin.
Selanjutnya kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada para guru khususnya
Nurrohmatul Jannah SH., MH sebagai dosen mata kuliah Studi ilmu al qur’an. Dengan segala
keterbatasan penyusun membuat makalah ini , tegur sapa dan kritik membangun dari para
pembaca sangatlah kami harapkan demi perbaikan makalah ini selanjutnya, Semoga makalah ini
dapat bermanfa’at bagi penyusun khususnya dan umumnya bagi pembaca Amiinn.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Kesimpulan...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur'an yang berbahasa Arab adalah wahyu Islam, dan Islam adalah agama Allah yang telah
ditetapkan. Pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan dasar-dasar Islam ini tidak tercapai dengan
baik kecuali jika al-Qur'an itu dipahami dengan bahasanya sendiri. Ekspansi Islam yang luas,
mempertemuakan bahasa Arab dengan bahasa-bahasa lain non-Arab.
Kemampuan setiap orang dalam memahami lafazh dan ungkapan al-Qur’an tidaklah sama,
padahal penjelasannya sedemikian gemilang dan ayat-ayatnya pun sedemikian rinci. Perbedaan
daya nalar diantara mereka ini adalah suatu hal yang tidak dipertentangan lagi. Kalangan awam
hanya dapat global, sedangkan kalangan cendekiawan dan terpelajar akan dapat mengumpulkan
pula dari pandangan makna-makna yang menarik. Dan diantara cendikiawan kelompok ini
terdapat aneka ragam dan tingkat pemahaman maka tidaklah mengherankan jika al-Qur’an
mendapatkan perhatian besar dari umatnya melalui pengkajian intensif terutama dalam rangka
menafsirkan kata-kata gharib (aneh, ganjil) atau
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Tarjamah, Tafsir dan Ta'wil
2. Perbedaan Tafsir danTa'wil
3. Hukum Tarjamah, Tafsir, Ta'wil
4. Dasar Tafsir dan syarat-syarat Mufassir
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tarjamah, Tafsir dan Ta'wil
1. Pengertian Tarjamah
Arti tarjamah menurut bahasa adalah “Salinan dari sesuatu bahasa ke bahasa lain” Atau
berarti mengganti, menyalin memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa yang lain.
Dari definisi di atas penulis dapat memberikan definisi bahwa tarjamah adalah salinan dari satu
bahasa ke bahasa yang lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa
ke bahasa yang lain atau dari bahasa Arab ke bahasa yang lain sehingga dapat memahami kitab
Allah SWT dengan perantaraan tarjamahan ini.
2. Pengertian Tafsir
التفسير فى الحقيقة إنما هو شرح اللفظ المستلف عند السامع بما هو أفصح عنده بما يراد فه أو يقاربه أوله داللة عليه بإحدى
طرق الداللة.
Artinya:
“Tafsir pada hakikatnya menjelaskan lafazh yang sukar dipahami oleh pendengar dengan
mengemukakan lafazh sinonimnya atau makna yang mendekatinya, atau dengan jalan
mengemukakan salah satu dilalah lafazh tersebut.
ومعانيها التي تحملuالتفسير فى اإلصطالح علم يبحث عن كيفية النطق بألفاظ القرآن ومد لوالتها وأحكامها اإلفرادية والتركيبية
عليها حالة التركيب.
Artinya:
3. Pengertian Ta’wil
Adapun Ta’wil menurut istilah, dalam hal ini banyak ulama memberikan pendapatnya, antara
lain:
صرف اللفظ عن معناه الظاهر إلى معناه يحتمله إداكان المحتمل الدي يراه موافقا بالكتاب والسنة.
Artinya:
“Memalingkan suatu lafazh dari makna lahirnya terhadap makna yang dikandungnya, apabila
makna alternatif yang dipandangnya sesuai dengan ketentuan al-Kitab dan al-Sunnah.”
صرف اللفظ عن المعنى الراحج إلى معنى المرجوه لد ليل يقترن به.
Artinya:
“Mengalihkan suatu lafazh dari maknanya yang rajih kepada makna yang marjuh karena ada
indikasi untuk itu.”
Jadi ta’wil secara istilah adalah mengembalikan sesuatu pada maksud yang sebenarnya atau
memalingkan makna lahir ke makna batin lafazh karena ada indikasi untuk itu.
B. Pembagian Tarjamah
1. Penerjemah hendaknya mengetahui dua bahasa (bahasa asli dan bahasa tarjamah)
4. Terjemahan itu harus dapat mewakili semua arti dan maksud bahasa asli dengan lengkap dan
sempurna.
C. Perbedaan Tafsir dan Ta´wil
Para ulama berbeda pendapat tentang perbedaan antara kedua kata tersebut. Dalam “Manahilul
Irfan Fi’Ulumi al-Qur’an” dijelaskan antara lain adalah “ta'wil dalam istilah para mufassir,
pengertiannya diperselisihkan”. Bahkan ada yang berpendapat bahwa ta'wil itu sinonim
dengan Tafsir, karena diliat dari segi tujuannya tidak berbeda, yaitu menjelaskan makna ayat-
ayat al-Qur'an.
Dalam hal ini sebagian ulama melihat ada perbedaan-perbedaan antara keduanya, yaitu:
D. Hukum Tarjamah, Tafsir dan Ta'wil
1. Hukum Tarjamah
a. Hukum tarjamah harfiyah
Berdasarkan uraian di atas, mengenai tarjamahan secara harfiyah, disyaratkan mengetahui arti
masing-masing kedua bahasa dan dan terpenuhinya syarat-syarat yang diperlukan dalam
tarjamahan, maka jelaslah bagi kita bahwa tarjamah harfiyyah itu tidak boleh dilakukan untuk
menerjemahkan al-Qur’an karena faktor-faktor sebagai berikut:
1). Tidak boleh menulis al-Qur’an bukan dengan huruf-huruf bahasa Arab, dimaksud agar tidak
terjadi penyalahgunaan dan perubahan arti.
2). Di dalam bahasa bukan bahasa Arab tidak terdapat lafazh-lafazh, kosakata dan kata ganti
yang bisa menduduki lafazh-lafazh bahasa Arab.
3). Meringkas lafazh-lafazh bahasa Arab dapat menimbulkan kerusakan arti yang menyebabkan
cacat dalam redaksi dan susunan.
Atas pertimbangan diatas maka tidak seorang pun merasa ragu tentang haramnya
menerjemahkan al-Qur’an dengan tarjamah harfiyah. Sebab al-Qur’an adalah kalamullah yang
diturunkan kepada rasul-Nya, merupakan mukjizat dengan lafazh dan maknanya, serta
membacanya dipandang sebagai suatu ibadah.
Jadi metode tarjamah ini hukumnya haram, karena tarjamah secara harfiyah ini tidak
mungkin mengungkapkan makna yang terkandung dalam al-Qur’an dengan sempurna, seperti
halnya pengaruh makna al-Qur’an dengan menggunakan bahasa Arab.
c. Hukum tarjamah ma'nawiyah
Namun demikian, tarjamah ma’nawiyah ini tidak terlepas dari kerusakan karena satu buah
lafazh didalam al-Qur’an terkadang mempunyai dua makna atau lebih yang diberikan oleh ayat.
Maka dalam keadaan demikian biasanya penerjemah hanya meletakkan satu lafazh yang hanya
menunjukkan satu makna, karena makna itu tidak mendapatkan lafazh serupa dengan lafazh
Arab yang dapat memberikan lebih dari satu makna itu.
2. Hukum Tafsir dan Ta'wil
Tafsir adalah ilmu syari'at paling agung dan paling tinggi kedudukannya. Ia merupakan ilmu
yang paling mulia objek pembahasan dan tujuannya serta dibutuhkan. Tujuan al-Qur'an itu
sendiri tentu sangat sulit dicapai apabila di dalam al-Qur'an ternyata banyak hal-hal yang samar
dan global. Untuk mengatasinya diperlukan tafsir yang menjelaskan petunjuk ayat al-Qur'an.
1. Dasar Tafsir
Yang dimaksud ‘dasar tafsir’ adalah fakta yang mendasari munculnya istilah tafsir. Dr. Abd
Muin Salim melihatnya dari tiga segi, yaitu:
a. Dari Segi Filosofis
شهر رمضان الدى أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان...
b. Dari Segi Historis
Selain ayat al-Qur'an berfungsi sebagai penjelas bagi ayat yang lainnya, maka dalam kenyataan
sejarah, Rasulullah juga diberi tugas oleh Allah untuk menjelaskan dan merinci ketentuan-
ketentuan yang masih global dalam nas al-Qur'an. Tugas tersebut dapat dilihat dari ketentuan
Surat al-Nahl (15): 44;
Dengan demikian, penjelasan Rasulullah lewat hadisnya mengenai ayat-ayat yang memerlukan
penjelasan, juga berfungsi sebagai tafsir.
c. Dari Segi Yuridis
Banyak ayat al-Qur'an yang menganjurkan perlunya pemikiran lebuh lanjut guna menyelami
maksud ayat-ayat Allah antara lain dalam Surat Shad (38): 29 yang menyuruh memperhatikan
(tadabbur) dan memikirkan (yazzakkaru) ayat-ayat Allah dan juga dalam Surat al-Zumar (39):
27 yang menerangkan bahwa tujuan Allah menampilkan perumpamaan adalah agar dapat
dijadikan bahan pelajaran (bahan renungan). Upaya mempelajari dan memikirkan ayat-ayat al-
Qur'an ini merupakan petunjuk secara yuridis formal diperlukan tafsir.
2. Syarat-syarat Mufassir
Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki setiap mufassir yang dapat kami
ringkaskan sebagai berikut:
a. Akidah yang benar, sebab akidah sangat berpengaruh terhadap jiwa pemiliknya dan sering
mendorongnya untuk mengubah nas-nas dan berkhianat dalam penyampaian berita.
b. Bersih dari hawa nafsu, sebab hawa nafsu akan mendorong pemiliknya untuk membela
kepentingan mazhabnya sehingga ia menipu manusia dengan kata-kata halus dan keterangan
menarik seperti dilakukan golongan Qadariyah, Syi'ah Rafidah, Mu'tazilah dan para pendukung
fanatik mazhab sejenis lainnya.
d. Mencari penafsiran dari Sunnah, karena Sunnah berfungsi sebagai pensyarah al-Qur’an dan
penjelasnya. Al-Qur'an telah menyebutkan bahwa semua hukum (ketetapan) Rasulullah berasal
dari Allah. Dalam Surat an-Nisa (4): 105;
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran supaya
kamu mengadili di antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu.”
“Dan kami turunkan kepadamu az-Zikir (Qur’ân) agar kamu menerangkan kepada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.”
e. Apabila tidak didapatkan penafsiran dalam Sunnah, hendaklah melihat bagaimana pendapat
para sahabat. Karena mereka lebih mengetahui tentang tafsir al-Qur'an, merekalah yang terlibat
dalam kondisi ketika al-Qur’an diturunkan, disamping mereka mempunyai pemahaman yang
sempurna, Ilmu yang shahih dan amal yang saleh.
f. Apabila tidak ditemukan juga penafsiran dalam al-Qur'a.n, Sunnah dan pandangan para
sahabat, maka sebagian besar ulama, dalam hal ini merujuk kepada pendapat tabi'in.
g. Pengetahuan bahasa Arab yang baik, karena al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
Pemahaman yang baik terhadap al-Qur'an amat bergantung kepada penguraian mufradat, lafazh-
lafazh dan pengertian-pengertian yang ditunjukkannya sesuai dengan struktur kalimat
i. Pemahaman yang cermat sehingga mufassir dapat mengukuhkan sesuatu makna atas yang lain
atau menyimpulkan makna yang sejalan dengan nash-nash syari’at.
1. Contoh tarjamah dalam kitab-kitab tafsir
2. Contoh Tafsir dalam kitab-kitab tafsir
Artinya:
…….dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup…..
Ayat tersebut ditafsirkan dengan Allahlah yang mengeluarkan burung dari telurnya.
3. Contoh ta'wil dalam kitab-kitab tafsir
Artinya:
Ayat tersebut dita'wilkan dengan, Dia mengeluarkan tumbuh-tumbuhan yang hidup dari biji
dan bibit tanaman yang merupakan benda mati.
وأية لهم االرض الميتة احيينها واخرجنا منها حبا فمنه يأكلون.
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami
hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari biji-bijian, maka darinya mereka makan. (Yasin: 33)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tarjamah adalah “Salinan dari sesuatu bahasa ke bahasa lain” Atau berarti mengganti,
menyalin memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa yang lain. Tarjamah dibagi 2
yaitu: Tarjamah secara harfiyah dan tarjamah secara maʻnawiyah.
DAFTAR PUSTAKA
http://hansarif.blogspot.com/2015/07/ulumul-quran.html
Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir. tt. Tafsir Ibnu Kasir. Al-Qur'ān Terjemahan dan
Transliterasi.