Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Tafsir Takwil dan Terjemahan

Mata Kuliah: Ilmu Tafsir

Dosen Pengampu : ST Nur Syahidah Dzatun Nurain, M.Ag

Oleh Kelompok 2:

Gusti Muhaimin al'aziizmangaweang

20112058

Nabila Putri damogalad

20112028

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM MANADO (IAIN)

1443H/2021 M
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................

 Latar Belakang...............................................................................................................................

Rumusan masalah..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................

A. Pengertian Tafsir, Takwil dan Terjemah.................................................................................

B. Perbedaan Tafsir dengan Ta’wil dan Terjemah......................................................................

C.Otoritas Tafsir, Ta’wil dan Terjemah........................................................................................

BAB III Penutup....................................................................................................................................

KESIMPULAN................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
       Salah satu tema dalam Ulum Al-Qur’an yang amat urgen bagi para da’i atau
mubaligh para pelajar dan mahasiswa muslim pada khususnya dalam
menyampaikan risalah Allah swt adalah kewajiban faham akan bahasa arab, yang
merupakan satu alat yang mempunyai fungsi untuk  memahami apa yang
terkandung atau pesan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Kita tidak akan mampu
memahami pesan yang terkandung bahkan rahasia-rahasia yang terdapat dalam
Al-Qur’an kalau kita tidak mengerti bahasa arab.

       Disamping itu, kita harus bisa memahami akan kaidah-kaidah cara memahami
bahasa arab tersebut supaya orang yang membaca karya kita atau yang
mendengarkan informasi yang kita fahami dalam Al-Qur’an kita kita sampaikan
mereka dapat dipahami oleh para pembaca maupun para mustami’. Lebih jauhnya
kalau kita memahami apa yang terkandung dalam Al-Qur’an perlu ilmu yang
berkaitan dengan permasalahan tersebut, itu merupakan gambaran kecil mengenai
beberapa masalah yang sedang kita hadapi sekarang-sekarang ini. Al-Qur’an
adalah mukjizat Allah yang amat besar yang diberikan kepada rosul-Nya yang
mempunyai kandungan

B. Rumusan masalah
1. Pengertian Tafsir, Ta’wil Dan terjemahan Al-Qur’an

2. Perbedaan Tafsir, Ta’wil Dan Terjemahan Al-Qur’an

3. Otoritas Tafsir, ta’wil Dan Terjemah Al-Qor’an.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tafsir, Takwil dan Terjemah


1. Tafsir

Kata tafsir diambil dari kata fassara-yufassiru-tafsiran yang berarti


keterangan atau uraian. Al-jurjani berpendapat bahwa kata tafsir secara etimologi
adalah Al-kasf wal Al-izhhar yang artinya menyingkap (membuka) dan
melahirkan. Pada dasarnya, pengertian tafsir berdasarkan bahasa tidak akan lepas
dari kandungan makna Al-idhah (menjelaskan), Al-bayan (menerangkan), Al-kasf
(mengungkapkan), Al-izhar (menampakkan), dan Al-ibanah (menjelaskan)1.

Dari rumusan-rumusan pengertian tafsir tersebut ada beberapa unsur pokok yang
dapat dikemukakakn, Yaitu :

a). Pada hakekatnya, tafsir itu adalah menjelaskan maksud ayat-ayat al-qur’an
yang sebagian besar masih dalam bentuk yang sangat global.

dalam ayat-ayat al-qur’an, sehingga apa yang dikehendakai allah SWT. Dalam
firmanya dapat dihayati atau diamalkan.

c). Sasranya adalah agar al-qur’an sebagai pedoman hidup dan hidayah dari Allah
benar-benar berfungsi sebagaimana tujuan al-qur’an diturunkan.

d). Sarana pendukung dalam menafsirkan al-qur’an meliputi berbagai ilmu yang
berhubungan dengan yang lain2.

e). Upaya menafsirkan al-qur’an bukan untuk menafsirkan, bahwa secara pasti
begitulah yang dikehendaki Allah dalam firmanya itu, namun pencarian makna itu
hanyalah semaya-mata untuk memperoleh kebenaran menurut kemampuan
manusia dengan segala keterbatasan ilmu yang dimilikinya 3
1 Ahmad Izzan, Metodologi Ilmu Tafsir, Bandung, Tafakur, 2009.
2 Burhanuddin al Zarkasyi, al Burhan fi Ulum Al-Quran, Beirut : Dar al-Ma’rifat, 1972.
3 Hasbi Asy-Syidiqie, ilmu-ilmu Al-qur’an, Jakarta:PT Bulan Bintang, tahun 1972.
Menurut klasifikasinya tafsir itu ada dua klasifikasi yaitu adalah :

a). Tafsir bial-ma’tsur menurut manna’ Khlilal-Qaththan adalah tafsir yang menjelaskan
riwayat-riwayat yang shohih menurut urutan yang telah disebutkan di dalam syarat-
syarat mufassir, diantaranya menafsirkan al-qur’an dengan al-qur’an atau dengan
alsunnah, karena ia merupakan penjelas bagi kitabnAllah atau dengan riwayat-riwayat
yang diterima dari para sahabat, sebab mereka lebih mengetahui tentang kitab Allah
atau dengan riwayat-riwayat dari para tabi’inkrena mereka telah menerimanya dari para
sahabat.

b).   Tafsir bial-ra’yi adalah suatu tafsir diamanamufassir dalam menjelaskan makna ayat


berdasarkan pada pemahaman dan istimbatnya dengan akal semata mata bukan
didasarkan pada pemahaman yang sesuai dengan ruh syariat.

2. Takwil

Secara etimologi takwil adalah menerangkan, menjelaskan, diambil dari kata


awaalayuawwiluta’wilan. Al-Qathan  dan Al-Jurjani berpendapat bahwa arti takwil
menururt etimologi adalah arrujuilaashli, yang mengandung arti kembali kepada
pokoknya. Sedangkan ari bahasanya menurut Al-Jarqoni sama dengan arti tafsirSecara
terminologi takwil ialah memalingkan lafal dari maknanya yang tersurat kepada makna
lain ( batin ) yang dimiliki lafal itu, jika makna lain tersebut dipandang sesuai dengan
ketentuan al-Qur’an dan al-Sunnahmenurut para ulama khalaf takwil adalah
mengalihkan suatu lafadz dari maknanya yang rojih pada makna yang marjuh karena ada
indikasi untuk itu.Ringkasnya pengertian takwil dalam penggunaaan istilah adalah suatu
usaha untuk memahami lafadz-lafadz atau ayat-ayat Al-Qur’an melalui pendekatan
memahami arti atau maksud sebagai kandungan dalam maksud itu4. Dengan kata lain,
takwil berarti mengartikan beberapa alternatif kandungan makna yang bukan mana
lahiriahnya, bahkan penggunaan secara mahsyur diidentikan dengan tafsir

Jadi mentakwilkan ayat-yat al-qur’an berarti : “ membelokkan atau memalingkan


“ lafal-lafal atau ayat-ayat al-qur’an dari maknanya yang tersurat kepada yang tersirat

4 Khalid Abdul Ar-Rahman Al-‘ak, Ushul At-Tafsir wa Qawa’iduh, Bairut, 1986.


dengan maksud mencari makna yang sesuai dengan ruh al-qur’an dan sunah Rosuullah
SAW.

3.Terjemah

Terjemah menurut bahasa adalah salinan dari suatu bahasa ke bahasa lain atau
mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan terjemah al-qur’an adalah seperti yang
dikemukakan oleh ash-shabuni; memindahkan al-qur’an ke bahasa lain yang
bukan bahasa arab dan mencetak terjemah dalam beberapa naskah untuk dibaca
orang yang tidak mengerti bahasa arab, sehingga ia dapat memahami kitab Allah.

Kata terjemah dapat dipergunakan pada dua arti5.

a).      Terjemah Maknawiyyah atau Tafsiriyyah, yaitu menerangkan makna atau


kalimat pembicaraaan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib kata-kata
bahasa asal atau memperhatikan susunan klimatnya, melainkan oleh makna dan
tujuan aslinya.

b).  Terjemah Harfiyyah, yaitu mengalihkan lafadz-lafadz dari satu bahasa ke dalam


lafadz-lafadz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan
tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa pertama

B. Perbedaan Tafsir dengan Ta’wil dan Terjemah


1. Perbedaan tafsir dan ta’wil.

Perbedaan tafsir, ta’wil disatu pihak dan terjemah di pihak lain


adalah tafsir dan ta’wil berupaya menjelaskan makna setiap kata di dalam
Al-Qur’an, sedangkan terjemah hanya mengalihkan bahasa Al-Qur’an
yang dari bahasa arab ke bahasa non Arab6.

5 Manna’ Al-Qathathan,Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, Beirut : al-Syirkah al-Muttahidah li al-


Tauzi, 1973.
6 Mudzakir. AS, Study al-Qur’an, Jakarta : Lentera Antar Nusa, 2010.
Abu ubaidan dan sekelompok ulama berpendapat bahwa tafsir dan
ta’wil adalah sama kata Al-Maturidy tafsir adalah menetapkan apa yang
dikehendaki oleh ayat dan dengan sungguh-sungguh menetapkan,
demikianlah yang dikehendaki Allah, maka ada dalil yang membenarkan
penetapan itu, dipandanglah tafsir yang shohih. Kalau tidak dipandanglah
tafsir yang berdasarkan pikiran yang tidak dibenarkan, ta’wil ialah
mentarjihkan salah satu makna yang mungkin diterima ayat ,yakini salah satu
mutamilad, dengan tidak menyakini bahwa demikianlah yang sungguh-
sungguh dikehendaki Allah7.

2.    Perbedaan Tafsir Dan Terjemahan

Terjemah baik harfiah maupun tafsiriyah bukanlah atau tidaklah sama


dengan tafsir. Atau dengan kata lain terjemah adalah bukan identik dengan
tafsir.  Antar keduanya terdapat sebuah kesamaan8. Persamaanya adalah
bahwa baik tafsir maupun terjemahan tafsiriyah bertujuan untuk menjelaskan.
Tafsir menjelaskan suatu maksud yang semula sul;it dipahami, sedangkanm
terjemah adalah menjelaskan suatu makna dari suatu bahasa melalui suatu
bahasa yang dapat dipahami. Walaupun terdapat keasamaandiantara
keduanya tetapi buka berarti persamaan itu trerjadi secara mutlak. Oleh
karena itu perlu diketahui inti-inti perbedaan diantara keduanya. Perbedaan-
perbedaan yang dimaksud adalah :

a). Bahasa tafsir sering keterkaitan dengan bahasa aslinya. Selain itu dalam tafsir
tidak terjadi peralihan bahasa, sebagaimana dalam terjemahan yaitu
pemindahan bahasa dari bahasa yang satu kebahasa yang lain. Dalam bahsa
ini tidak lagi melekat lafal atau kosa kata bahasa pertama. Bentuk bhasa
pertama lepas sama sekali dari bahasa peretama yang diterjemahkan9.

7 Muhammad Ali al-Shabuniy, al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an, Beirut : Dar al-Irsyad, 1970.
8 Muhammad Az-Zarkani, Manahil Irfan Fi Ulumi Al-Qur’an, juz1 , Mesir.
9 Muhammad Husein al-Dzahabiy, al-tafsir wa al-Mufassirun, j. I, Mesir : Dar al-Maktub al-
Haditsah, 1976,
b). Dalam bahasa tafsir diutamakan adalah menyampaikan penjelasan dan pesan
dari bhasa asli yang pertama. Sedangkan dalam terjemahan tidak terdapat
istithrad, yakni mencari uraian melebihi kadar mencari padaan kata

c). Dalam bahasa tafsir diutamakan adalah menyampaikan penjelasan dan pesan dari
bhasa asli yang pertama. Sedangkan dalam terjemahan tidak terdapat istithrad,
yakni mencari uraian melebihi kadar mencari padaan kata.10

d).  Dalam  bahasa tafsir yang menjadi pokok perhatian adalah tercapainya penjelasan


tepat sasaran baik secara global maupun terperinci. Tidak demikian dengan
terjemahan pada lezimnya mengandung tun tuna terpenuhinya semua makna yang
yang dikehendaki oleh bahasa pertama11.

C. Otoritas Tafsir, Ta’wil dan Terjemah


Ilmu tafsir merupakan kunci utama untuk bisa memahami al-Qur’an dengan baik dari
berbagai aspeknya.tanpa ilmu tafsir, seseorang dengan kontekstualitasnya yang
sangat luas tentu mustahil bisa memahami al-Qur’an dengan benar dan baik.
Tanpa ilmu tafsir pemahaman makna tekstualitas dan kontektualitas al-qur’an
tidak mungkin bisa dikembangkan dan sosilalisasi publikasi pengamalan al-
Qur’an tidak akan berjalan lancar. Jadi ilmu tafsir memiliki fungsi yang sangat
penting dan strategis dalam upaya memahami al-Qur’an yang degan itu terciptalah
masyarakat ideal sesuai dengan petunjuk al-Qur’an.12

Sedangkan ta’wil adalah suatu ilmu yang berada dalam al-Qur’an yang dapat
membantu seseorang dalam memahami isi kandungan dan rahasia suatu ayat. Dengan
adanya ilmu tersebut seseorang dapat menjangkau sesuatu dengan ilmu
pengetahuannya. Tidak sembarang orang dapat menta’wilkanal-Qur’an melainkan
orang-orang yang dapat menguasai ilmu bahasa dan sastra Arab. Baik dalam ilmu
nahwusharaf badi’ ma’ani maupun bayannya.Dan terjemah adalah suatu alat atau
media yang dapat memberikan suatu pesan kepada orang lain uantuk dia mengerti
dari apa yang telah diterjemahkan dari al-Qur’an itu sendiri. Degan terjemah tersebut
10 Rifa’at syauqi Nawawi & M. Ali hasan, Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta: Bulan Bintang,1998.
11 Rosihon Anwar, Ulum Al-Quran, Bandung, CV pustaka setia, 2010.
12 Usman, Ulumul Qur’an, Yogyakarta : Teras Komplek POLRI Gowok Blok D 2 No. 186, Th.
2009.
akan membantu orang-orang yang kurang faham tentang bahasa Arab yang notabene
adalah bahasa al-Qur’an akan mengerti dan sedikitnya tau maksud atau pesan yang
terkandung dalam al-Qur’an tersebut

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tafsir adalah ilmu al-Qur’an yang berfungsi sebagai pembuka hijab
dari ketidak jelasan, yang semula gelap akan menjadi terang dan yang telah
terang menjadi lebih terang lagi. Rahasia-rahasia yang ada dibalik ayat-
ayatnya ditemukan dengan menggunakan ilmu tafsir.Ta’wil adalah
pengertian-pengertian yang samar / yang tersirat yang di-istinmbath-kan
(diproses) dari ayat-ayat al-qur’an, yang memerlukan renungan dan pemikiran
dan merupakan prosesing membuka tabir atau makna yang terkandung
didalamnya. Sedangkan terjemah adalah pengalihan bahasa dari satu bahasa
kedalam bahasa lain tanpa harus menyamakan secara persis dengan
karakteristik bahasa pertama.

Perbedaan antara ketiganya yaitu :Takwil adalah esensi yang


dimaksud dari suatu perkataan, maka takwil dari talab (tuntutan) adalah
esensi perbuatan yang dituntut itu sendiri dan takwil dari khabar adalah esensi
yang diberitakan.Dikatakan tafsir adalah apa yang telah jelas didalamnya
kitabullah atau tertentu (pasti) dalam sunnah yang sohih karena maknanya
telah jelas dan gamblang.

Sedangkan terjemah hanya merupakan pengalihan bahasa dari bahasa


arab yang digunakan al-qur’an kedalam bahasa lain.Perbedaan yang amat
jelas sekali dari kedua tafsir ini dibedakan atas sumbernya. Tafsir bi al-ma’sur
adalah metode penafsiran al-qur’an dengan menggunakan al-Qur’an, hadist,
ataupun perkataan sahabat rosul. Sedangkan tafsir bi al-ra’yi menggunakan
akal pada umum penafsiranya dan hanya sedikit pengambilan dalil dari
qur’an dan hadis tapi lebih menekan pada pemikiran dengan jalan berijtihad.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Izzan, Metodologi Ilmu Tafsir, Bandung, Tafakur, 2009.

Burhanuddin al Zarkasyi, al Burhan fi Ulum Al-Quran, Beirut : Dar al-Ma’rifat,


1972.

Hasbi Asy-Syidiqie, ilmu-ilmu Al-qur’an, Jakarta:PT Bulan Bintang, tahun 1972.

Khalid Abdul Ar-Rahman Al-‘ak, Ushul At-Tafsir wa Qawa’iduh, Bairut, 1986.

Manna’ Al-Qathathan,Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, Beirut : al-Syirkah al-


Muttahidah li al-Tauzi, 1973.

Mudzakir. AS, Study al-Qur’an, Jakarta : Lentera Antar Nusa, 2010.


Muhammad Ali al-Shabuniy, al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an, Beirut : Dar al-
Irsyad, 1970.

Muhammad Az-Zarkani, Manahil Irfan Fi Ulumi Al-Qur’an, juz1 , Mesir.

Muhammad Husein al-Dzahabiy, al-tafsir wa al-Mufassirun, j. I, Mesir : Dar al-


Maktub al-Haditsah, 1976,

Rifa’at syauqi Nawawi & M. Ali hasan, Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta: Bulan
Bintang,1998.

Rosihon Anwar, Ulum Al-Quran, Bandung, CV pustaka setia, 2010.

Usman, Ulumul Qur’an, Yogyakarta : Teras Komplek POLRI Gowok Blok D 2


No. 186, Th. 2009.

Anda mungkin juga menyukai