(Terjemah al-Qur’an )
Dosen Pengampu: Misbahul Munir, M.Hum
Kelompok 11
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat dari Allah yang maha Esa kami bisa
Menyusun makalah ini sebagai tugas untuk mata kuliah studi al-quran, Adapun judul dari
makalah ini adalah tentang “Terjemah Al-Quran” dimana kami ditugaskan untuk menjelaskan
dan mempresentasikannya.
Tujuan dari pembutatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang
apa itu terjemah Al-quran dan perbedaannya dengan tafsir, dikarenakan banyak orang masih
bingung bahkan belum tahu ap aitu tafsir dan apa itu terjemah, oleh sebab itu maka kami
membuat makalah ini untuk menambah wawasan kita tentang Al-Qur’an/
Mungkin makalah ini masih baanyak kekurangannya baik dari materi atau
penyusunannya kami minta maaf dan sangat mengharapkan masukan dan sarannya, mungin
ini yang bisa kami sampaikan dalam kata pengantar . wallahu a’lam bisshowab
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5
A. Pengertian Terjemah…………………………………………………..……………...5
B. Macam-macam Terjemah Al-Qur’an……………………………………………..….6
C. Syarat-syarat penerjemah Al-Qur’an……………………………………………..…..8
D. Perbedaan terjemah dan tafsir………………………………………………………...9
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat islam yang abadi dimana semakin maju ilmu
pengetahuan semakin Nampak validitas kemukjizatannya. Allah Subhanahu wataala
menurunkan kepada nabi Muhammad ﷺ, demi membebaskan manusia dari berbagai
kegelapan hidup menuju cahaya ilahi, dan membimbing mereka ke jalan yang lurus.1
Untuk memahami apa itu Al-Qur’an maka perlu mempelajari ‘Ulum Al-qur’an (ilmu-
ilmu Al-Qur,an).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari terjemah Al-Qur’an?
2. Apa itu terjemah harfiyah dan terjemah tafsiriyah?
3. Sejarah terjemah Al-Quran
4. Apa saja syarat-syarat yang harus dimiliki seorang penerjemah?
5. Apa Perbedaan dari terjemah tafsiriyah dan tafsir?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar kita mengetahui pengertian dari terjemah
Al-Qur’an dan definisinya dari berbagai perspektif, juga mengetahui
klasifikasi terjemah dalam ‘ulumul Qur’ani, syarat-syarat bagi penerjemah,
dan perbedaan terjemah tafsiriyah dan tafsir.
1
Al-Qaththan, 2005, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur,an ,Jakarta:Pustaka Al-kautsar.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Terjemah
Tarjamah atau dalam tradisi pengucapan Indonesia menjadi terjemah. Dalam buku
Manahil al-irfan,2 Karya al-Zarqani dijelaskan bahwa menurut tinjauan Bahasa, kata
terjemah mengandung empat pengertian. Pertama menyampaikan pembicaraan, Kalam
kepada orang yang belum mengetahuinya. Kedua, menafsirkan pembicaraan, kalam,
dengan menggunakan Bahasa aslinya, dengan pengertian terjemah semacam ini, maka
gelar Ibn ‘Abbas sebagai turjuman Al-Qur’an dapat dipahami. Demikian pula yang
dimaksud al-zamakhsyari dalam kitabnya Asas Al-balaghah yang menyatakan, “setiap
kalimat yang diterjemahkan adalah juga ditafsirkannya.” Ketiga, menafsirkan
pembicaraan, kalam, dengan bahasa lain yang bukan bahasa aslinya. Dalam lisan al-arab
dan kamus, dikatakan turjuman ialah mufassir kalam. Jadi, menerjemahkan suatu kalimat
berarti menafsirkan dengan bahasa lain, demikian menurut al-jauhari. Dalam tafsir ibn
katsir dan Tafsir al-Baghawi, terjemahdifunsikan dalam arti menerangkan secara mutlak,
baik selaras dengan pengertian bahasa ataupun berbeda darinya. Keempat, pemindahan
pembicaraan, kalam dari satu bahasa ke bahasa lain. Disebutkan dalam Lisan al-arab, al-
turjuman, berarti menerjemahkan kalam dengan maksud memindahkannya ke dalam
bahasa lain. Yang dimaksud ialah memindahkannya dari satu bahasa ke bahasa lain.
2
Muhammad ‘Abd al-‘adzim al-Zarqani,Manahil al-‘irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an,Juz II,(Beirut:Dar al-
fikr,1995),hlm.109-120
3
Al-Qaththan, 2005, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur,an ,Jakarta:Pustaka Al-kautsar,hlm396
5
Kondisi Al-Qur’an berada pada puncak fashahah dan balaghah bahasa arab. Ia
mempunyai karakteristik susunan, rahasia uslub, makna-makna yang unik dan
kemukjizatan ayat-ayatnya yang semua itu tidak dapat diberikan oleh bahasa apa pun apa
dan mana pun juga4.
نقل الفاظ من لغة الي نظاءرها من اللغة االخري بحيث يكون النظم موافقا للنظم
والترتيب موافقا
للترتيب
Memudahkan kata-kata dari suatu bahasa yang sinonim dengan bahasa yang
lain, dimana susunan kata yang diterjemahkan sesuai dengan susunan kata
yang menarjemahkan, demikian juga susunan bahasa yang diterjemahkan
selaras dengan susunan bahasa yang menerjemahkan.
نقل الكالم من لغة الى لغة اخري مع مراعاة الموفقة في النظم والترتيب والمحافظة: الترجمة الحرفية
4
Ibid., hlm.396
5
Lihat Muhammad Husein al-Dzahaby, al-tafsir wa al-mufassirun, j. I,(Mesir:Dar al-Maktub al-Haditsah, 1976),
hlm.23.
6
Dalam memperhatikan batasan-batasan pengertian terjemah baik menurut
bahasa maupun istilah harfiah, sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka
seharusnya pengungkapan makna-makna yang terkandung dalam suatu bahasa itu
diusahakan sesuai dengan makna yang dikehendaki oleh pembuatnya. Namun, tidak
jarang terjadi terjemah yang dilakukan tidak sesuai dengan maksud dan keinginan
pengungkapnya. Hal ini terjadi karena yang melakukan transfer bahasa itu kurang,
untuk mengatakan tidak, menguasai sepenuhnya makna dari materi yang disajikan
dalam bahasa pertama yang diterjemahkan. 6
b. Terjemah Tafsiriyah
Terdapat beberapa definisi terjemah tafsiriyah yang dikemukakan oleh para
ulama’, di antaranya adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Manna’
Khalil al-Qaththan berikut ini :
وهي بيان معنى الكالم بلغة اخرى من غير تقييد بترتيب كلمات: الترجمة التفسيرية او المعنوية
شرح الكالم وبيان معناه بلغة اخرى بدون مراعاه لنظم: اما الترجمة التفسيرية او المعنوية فهي
Terjemah tafsiriyah sangat penting artinya bagi upaya pemahaman lebih luas
terhadap stetment orang yang menjadi sumber berita, agar orang lain yang membaca
6
Usman, Ulumul Qur’an,Yogyakarta:Pustaka teras, hlm.322
7
atau mendengarnya tidak terpaku pada makna leterlek yang kaku, sehingga
membuatnya terjebak pada salah pengertian.
Para ahli liguistik menyatakan bahwa terjemah tidak akan mencapai maksud
dan tujuan bahasa yang diterjemahkan bila penguasaan dan sense terhadap bahasa (yang
diterjemahkan) tidak meliputinnya, apalagi terjemah harfiah, sebab setiap bahasa
mempunyai ”style” sendiri-sendiri, begitu pula strukturnya.7
7
Ibid., hlm.324-325
8
Amroeni Drajat,Ulumul Qur’an Pengantar ilmu-ilmu Al-Qur’an,(Depok:Kencana,2017), hlm.132
8
a. Terjemahan harus dilakukan menurut persyaratan tafsir, dengan bersandar
kepada hadits-hadits Nabi, ilmu bahasa Arab dan prinsip-prinsip syari’at
Islam.
b. Penerjemah tidak berkecendrungan pada akidah yang justru berlawanan
dengan Akidah yang dibawa Al-Qur’an.
c. Penerjemah merasakan benar secara mendalam mengenai dzauq (sense) dari
kedua bahasa baik yang diterjemahkan, dalam hal ini al-Qur’an, maupun
bahasa terjemahannya, memahami rahasia-rahasianya, mengerti segi
persoalan, bentuk, gaya dan pola serta dalalah keduanya.
d. Pertama-tama dilakukan penulisan terhadap ayat al-Qur’an, setelah itu baru
dilakukan penafsiran, selanjutnya baru dikemukakan terjemah tafsiriyah,
sehingga tidak muncul dugaan bahwa itu terjemahan harfiah al-Qur’an. 9
9
Usman, Ulumul Qur’an,Yogyakarta:Pustaka teras, hlm.325-327
9
c. Dalam bahasa tafsir yang menjadi pokok perhatian adalah tercapainya
penjelasan tepat sasaran baik secara global maupun secara terinci. Tidak
demikian halnya dengan terjemah. Ia pada lazimnya mengandung tuntutan
terpenuhinya semua makna yang dikehendaki oleh bahasa pertama.
Dengan memperhatikan pernyataan-pernyataan di atas, maka dapat
dikatakan bahwa antara tafsir dengan terjemah (baik tafsiriyah maupun
harfiyah) tersdapat perbedaan yang cukup jelas. Khusus dalam hubungannya
dengan upaya pemahaman terhadap kandungan AlQur’an, keterangan
melalui terjemahnya tentu tidak akan dapat memberikan kejelasan yang
memadai. Antara tafsir dan terjemah (tafsiriyah) terdapat unsur persamaan.
Persamaannya adalah, bahwa baik tafsir maupun terjemah tafsiriyah
bertujuan untuk menjelaskan. Tafsir menjelaskan sesuatu maksud yang
semula sulit dipahami, sedangkan terjemah adalah menjelaskan makna dari
bahasa yang tidak dipahami melalui bahasa lain yang dapat dipahami.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Inilah yang bisa kami susunkan dalam makalah ini meskipun masih banyak
kekurangan dan kekeliruan didalam penyusunanan katanya, referensi yang digunakan,
ataupun kekurangan lainnya kami minta maaf dan insya Allah akan terus belajar lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Manna’ Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur,an terj. Aunur rofiq. Jakarta:Pustaka
Al-kautsar, 2005.
12