Pengetahuan awal terkait dengan materi adalah Al-Qur'an diartikan sebagai kitab suci yang berisi ajaran-
ajaran agama Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an adalah kitab suci bagi
umat Islam yang dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantaraan Malaikat Jibril.
A. AL-QUR’AN
B. TAFSIR
1. Pengertian Menurut bahasa kata tafsir diambil dari kata fassara-tafsir yang berarti menjelaskan.
Pengertian tafsir menurut bahasa juga bermakna al-idhah , al-bayan dan al-kasyf .
2. Secara harfiah (etimologis), tafsir berarti menjelaskan (al-īḍāh), menerangkan (al-tibyān),
menampakkan (al-iẓhār), menyibak (al-kasyf), dan merinci (al-tafṣil).
3. Menurut al-Zarkasyi Tafsir adalah ilmu untuk mengetahui penjelasan al-Qur'an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad untuk menjelaskan berbagai makna, hukum dan hikmah yang
terkandung di dalamnya.
4. Tafsir adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas tentang cara-cara menyebut Al Qur'an,
petunjuk-petunjuknya, hukum-hukumnya, baik secara ifrad, maupun secara tarkib, serta makna-
maknanya yang ditampung oleh tarkib lain-lain dari pada itu, seperti mengetahui nasakh, sebab
nuzul yang menjelaskan pengertian, seperti kisah-kisab Nabi dan rasul.
5. Komponen Pendukung Tafsir Menafsirkan Al-Qur'an boleh dilakukan secara individu dengan
syarat; beragama Islam, hafal Al-Qur'an, ahli hadits, ahli bahasa (balagoh), ahli sejarah serta
keilmuan pendukung lainnya.
6. Beliau menyebutkan lima sumber rujukan tafsir yang menjadi sumber utama dalam setiap
penafsiran Al-Qur'an, yaitu 1)”Al-Qur'an; 2) hadits; 3) perkataan para”sahabat dan tabi'in; 4)
kaidah-kaidah kebahasaan; dan 5) ijtihad yang didasarkan.pada dalil (Abd al-Wahhab Fayd, n.d.)
7. Perbedaan Tafsir dan al-qur’an menurut cendikiawan muslim Prof HM Quraish Shihab adalah
Al-Qur'an wahyu Allah swt yang pasti benar. Sedangkan tafsir adalah produk manusia yang bisa
benar dan bisa salah.
C. TAKWIL
1. Menurut bahasa, takwil berarti menerangkan atau menjelaskan. Menurut istilah, takwil berarti
mengembalikan sesuatu kepada tujuannya, yakni menerangkan apa yang dimaksud. Tafsir dan
takwil, menurut Prof Djalal, berupaya menjelaskan makna setiap kata di dalam Alquran.
2. Takwil, yaitu memalingkan lafaz dari makna zahirnya kepada makana lain yang memungkinkan
karena ada dalil, baik dari Al-Qur'an ataupun hadis yang menuntutnya dengan makna yang pantas
bagi keagungan Allah.
3. Ketentuan Takwil Adapun syarat-syarat ta'wîl adalah : (1) Lafaz itu dapat menerima ta'wîl seperti
lafaz zhahir dan lafaz nash serta tidak berlaku untuk muhkam dan mufassar. (2)Lafaz itu
mengandung kemungkinan untuk di-ta'wîl-kan karena lafaz tersebut memiliki jangkauan yang
luas dan dapat diartikan untuk di-ta'wîl.
4. Menurut al-Syatibiy, bahwa 2 syarat yang harus dipenuhi ketika melakukan takwil, yaitu: Makna
yang dipilih harus sesuai dengan hakikat kebenaran yang diakui oleh mereka yang memiliki
otoritas dalam bidangnya. Makna yang dipilih itu telah dikenal oleh bahasa Arab klasik.
5. Tafsir adalah tersembunyinya makna ayat kepada sebahagian pendengar. Apabila diisyaratkan
lafal-lafalnya dari segi bahasa, nahwu dan balaghah, maka pendengar dapat memahaminya
dengan baik dan teranglah jiwanya kepada indera tersebut. Sedang takwil adalah ayat yang
mempunyai beberapa makna yang semuanya dapat diterima
6. Takwil juga dibolehkan jika makna ayat tidak dapat dipahami dan dicerna oleh akal pikiran.
Selain itu, takwil dibolehkan jika makna ayat itu populer dan dikenal dalam lisan Arab. Takwil
yang dilakukan tidak bertentangan dengan hakikat agama dan hakikat kebahasaan.
D. TERJEMAH
1. Secara etimologi, terjemah diambil dari bahasa Arab dari kata tarjamah. Bahasa Arab sendiri
menyerap kata tersebut dari bahasa Armenia yaitu turjuman
2. Terjemah ialah menjelasakan apa yang diinginkan oleh kalimat dalam bahasa asalnya, bahkan
detail-detail teks aslinya, untuk di alihbahasakan kedalam teks penerjemah.
3. Jenis Terjemah Penerjemahan dibagi menjadi dua, yaitu terjemah harfiyyah dan terjemah
tafsiriyyah. Terjemah harfiyyah atau kerap juga disebut terjemah lafziyyah, yaitu mengalihkan
lafaz-lafaz dari satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa
sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa pertama
4. Muhammad Husayn al-Dzahabi membedakan terjemah harfiyyah ke dalam dua metode, yakni
terjemah harfiah bi al-mitsil dan terjemah harfiyyah bi ghayr al-mitsil.
5. Jika tafsir bermakna menjelaskan maksud dan tujuan ayat-ayat Alquran, baik dari sisi makna,
kisah, hukum, maupun hikmah, sehingga mudah dipahami oleh umat. Sedangkan, terjemah
adalah memindahkan makna sebuah lafaz dari bahasa tertentu ke dalam bahasa lainnya.
6. Terjemah merupakan salinan bahasa, jadi terjemah Al-Quran dari bahasa Arab dipindah ke
bahasa Indonesia. Sedangkan tafsir dan takwil itu bukan memindahkan bahasa, namun lebih
pada pemaknaan maksut dan tujuan dari bunyi ayat Al-Quran.
7. Penerjemah harus mengetahui madlulat lafadz (makna yang ditunjukkan oleh indikasi lafadz)
dalam dua bahasa, yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran, serta kandungan yang ditunjukkan
oleh konteks kalimat. Harus mengetahui makna lafadz-lafadz syar'i di dalam Al-Quran.
3. Konsep/teori/istilah pada modul yang memiliki perbedaan dengan pengetahuan awal Anda (miskonsepsi)
Materi yang sulit dipahami pada modul antara lain siapa saja yang boleh menafsirkan dan mentakwilkan al qur’an
Materi yang berpotensi mengalami miskonsepsi adalah ketika adanya perbedaan penafsiran pada ayat-ayat alquran
2023 Mahasiswa
HENDRY SAPUTRA
5. Setelah membaca modul, apa yang Anda harapkan/yang akan Anda lakukan di/pada tempat Anda bekerja sa
Membaca Alquran dapat menenangkan pikiran dan batin serta cara agar hati tenang dan dapat pula menjadikan rasa