Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Zia Ulhaq Ridwan


B. Judul Modul : QUR’AN HADIS
C. Kegiatan Belajar : KB 1 ( Al-Qur’an dan Metode Memahaminya )

D. Refleksi Pribadi : Dewasa ini, beberapa kalangan masyarakat awam atau muslim
urban masih susah membedakan istilah tafsir, takwil dan terjemah al-Quran,
sehingga tidak jarang mengakibatkan adanya kesalahpahaman atau terjebak pada
pemaknaan al-Quran secara literal. Tidak dapat dipungkiri, minimnya pengetahuan
yang kurang komperhensif tentang tiga istilah ini akan menimbulkan kerancuan
dalam proses memahami makna al-Quran.Melalui materi ini sedikit memberikan
pencarahn yang luar biasa bagi saya yang masih minim pengetahun tentang tafsir
takwil

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Peta Konsep
(Beberapa istilah dan
1
definisi) di modul
bidang studi

1. AL-QUR’AN
Al-Qur’an secara etimologi mempunyai arti bacaan yang
sempurna. Adapun secara terminology Imam Alil Ash-
Shobuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai fiurman Allah
yang bersifat mu;jizat yang ditirunkan kepada nabi dan rasul
terakhir melalui malaikat Jibril serta ditulis dalam berbagai
mushaf. Al-Qur’an ini diawali dengan surat Al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat An-Naas.Dalam fungsinya sebagai
petunjuk, pesan yang disampaikan Al-Qur’an ada yang
berupa pernyataan tegas yang selanjutnya dikenal dengan
ayat muhkamat, dan ada yang bersifat samar yang
membutuhkan pemikiran mendalam yang dikenal dengan
ayat mutasyabihat.

a. Ayat Mukkamat
Muhkamat secara etimologi mempunyai artimenetapkan
atau memutuskan. Sedangkan secara terminology dari
Al-Qaththan mendefinisikan ayat muhkamat sebagai ayat
yang mudah diketahui maksudnya dan mengandung
makna tunggal, jelas serta dapat diketahui secara
langsung tanpa memerlukan keterangan lain.
b. Ayat Mutasyabihat
Secara etimologi mutasyabihat artinya serupa.
Sedangkan secara terminologo ayat mutasyabihat artinya
ayat-ayat yangmaknanya belum jelas dan memerlukan
keterangan lain.
Meskipun demikian,adanya muhkamat dan
mutasyabihat, tetap bisa dipastoikan bahwa Al-qur’an
kebenarannya bersifat absolut. Adapunperubahannya
menjadi relative ketika sudah menjadi pemahaman
manusia.

2. TAFSIR
Tafsir secara etimologi berarti menjelaskan dan menerangkan.
Adapun tafsir secara terminology dari Subhi As-Salih
mendefinisikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang digunakan
uintuk memahami kitabullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Sememtara menurut Imam Alil Ash-
Shobuni menjelaskan bahwa tafsir adalaha ilmu yang
membahas tentang Al-Qur’an dari segi pengertiannya terhadap
maklsud Allah sesuai kemampuan manusia. Dengandemikian
menafsirkan Al-Qur’an berarti upayamengungkap maksud Al-
Qur’an baik ayat perayat, surat persurat, maupun lafad perlafad
dengan tetap memperhatikan asbabunuzul, makiyyah,
madaniyyah dan ilmu qiro’atnya.

3. TAKWIL
Secara etimologi takwil berarti kembali. Adapun secara
terminologi dari Al-jurjani mendefinisikan takwil yaitu
mengalihkan lafad dari maknanya yang tampak kepada mnakna
tersembunyi yang dikandung olehnya selama makna yang
dimaksud tersebut dipandang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-
Sunah.
Adapuntakwil berbeda dengan tafsir, sekalipun keduanya
menjelaskan maksud dari sebuah pernyataan dalam Al-Qur’an.
Tafsir pada praktiknya menjelaskan m,aklna zohir, sementara
takwil mengungkap makna bathin.

4. TERJEMAH
Secara etimologi terjemah berarti Salinan atau memindahkan
dari satu Bahasa ke Bahasa lain. Sedangkan secara terminology
terjemah artinya mengungkapkan makna tuturan suatu Bahasa
didalam Bahasa lain dengan memenuhi seluriuh makna dan
maksud tuturan tesebut. Sedangkan terjemah dibagi dua bagian:
a. Terjemah Harfiyah artinya mengalihkan lafad lafad dari satu
Bahasa kedalam lafad yang serupa dari Bahasa lain
b. Terjemah Tafsiriyah artinya menjelaskan makna
pembicaraan dengan Bahasa lain tanpa terikat dengan tertib
kata-kata Bahasa asal atau memperhatikan susunan
kalimatnya

Materi yang sulit dipahami pada modul ini antara lain siapa saja yang
Daftar materi bidang
2 studi yang sulit boleh menafsirkan dan mentakwilkan Al-Qur’an, apakah setiap orang
dipahami pada modul ataukah hanya orang orang yang mempunyai kriteria tertentu.

Materi yang berpotensi mengalami miskonsepsi adalah ketika


Daftar materi yang adanya perbedaan penafsiran pada ayat-ayat Al-Qur’an oleh para
3 sering mengalami
mufassir terdahulukadang suka dibenturkan dengan kebebasan
miskonsepsi dalam
pembelajaran penafsiran oleh masyarakat sekarang.

Anda mungkin juga menyukai