Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 9
FAKULTAS SYARI’AH
TAHUN 2022
TERJEMAH
1. Pengertian Terjemah
Terjemah menurut bahasa adalah salinan dari suatu bahasa ke bahasa lain
ataumengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain.
Sedangkanyang dimaksud dengan terjemah al-qur‟an adalah seperti yang dikemukakan
oleh ash-shabuni; memindahkan al-qur‟an ke bahasa lain yang bukan bahasa arab dan
mencetak terjemah dalam beberapa naskah untuk dibaca orang yang tidak mengerti
bahasa arab,sehingga ia dapat memahami kitab Allah. Kata terjemah dapat
dipergunakan pada duaarti:
b.Terjemah Harfiyyah
2
dimulai dengan fi‟il kemudian fa‟il, baik dalam kalimat tanya maupun yang lainnya,
mudlaf didahulukan atas mudhof ilaihi, dan mausuf atau sifat, kecuali dengan idhofah
tasybih.Yang mana hal itu tidak dimilki oleh bahasa lain.
a. Penerjemah memahami tema yang terdapat dalam kedua bahasa, baik bahasa
pertamamaupun bahasa terjemahnya;
b. Penerjemah memahami gaya bahasa (uslub) dan ciri-ciri khusus atau karakteristik
darikedua bahasa tersebut;
d. Hendaknya bentuk (sighat) terjemahan lepas dari bahasa pertama (ashl). Seolah-
olahtidak ada lagi bahasa pertama melekat dalam bahasa terjemah tersebut.
3
bahasa di luar bahasa sumbernya. Ini berarti bahwa unsur penjelasan merupakan
unsuryang dominan dalam kandungan makna terjemahan. Bahkan, kalau dilihat di
dalam Tafsir Ibn Kasir tentang Abdullah bin Abbas yang mendapat julukan
sebagaipenerjemah, dapat dikatakan bahwa terjemahan menurut asal-usul kata bahasa
Arab,mutlak mengandung arti menjelaskan tanpa mempersoalkan bahasa yang
digunakandalam memberikan penjelasan tersebut. Apabila ditinjau dari sudut pandang
bahasayang digunakan dalam memberikan penjelasan, pendapat Ibn Kasir
(705 – 774H.) lebih bersifat umum di bandingkan dengan pendapat ketiga ini, sebab
dalam halmemberikan penjelasan dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa sumber
ataubahasa lain.
d. Alih bahasa, yaitu pengalihan makna atau amanat dari bahasa tertentu ke bahasa
lain.Pelaku pekerjaan mengalihkan mkana atau amanat tersebut di beri nama
penerjemah.Ibn Manzur menamakannya dengan tarjuman atau turjuman, yakni orang
yangmengalihbahasakan; juru terjemah.
3.Syarat-Syarat Penerjemahan
4
a) Penerjemahan harus sesuai dengan konteks bahasa sumber dan konteks
bahasapenerjemah.
b) Penerjemahan harus sesuai dengan gaya bahasa sumber dan gaya bahasa penerima.
c) Penerjemahan harus sesuai dengan ciri khas bahasa sumber dan ciri khasbahasa
penerima.
TAFSIR
1.Pengertian Tafsir
Menurut bahasa, tafsir besasal dari kata al-fasr yang berarti menjelaskan
ataumengetahui maksud suatu kata yang sulit.Istilah tafsir di dalam al Qur‟an dapat
dilihat pada surat al Furqan (25): 33 yang berbunyi:
Dari ayat di atas dapat dikatakan bahwa pengertian tafsir ialah upaya
untukmengungkap makna yang musykil dari suatu kosakata. Sementara itu, ada juga
pendapatyang menyatakan bahwa tafsir bersal dari kata Safara yang artinya membuka.
5
Sementara itu, menurut Abdullah Syahatah berpendapat bahwa tafsir ilah
ilmuyang membahas tentang Al-Quran Al-Karim yang melihat sudut dalalahnya untuk
mengetahui maksud Allah SWT dalam firman-Nya sesuai dengan kemampua yang
dimiliki oleh manusia.
2.Pembagian Tafsir
6
4) Tafsir yang hanya diketahui oleh Allah
Tafsir ini mencakup hakikat ghaib dan waktu terjadinya . tafsir ini tidak wajib
bagi siapapun, bahkan orang yang engaku mengetahuinya berarti telah
berbuatdosa dan berdusta terhadap Allah.
Berikut ini pembagian tafsir menurut cara penafsiran. Ada 2 kelompok yangtergabung
di dalamnya.
TA’WIL
1.Pengertian Ta’wil
Kata ta‟wil terdapat dalam surat Ali Imran (3) : 7 , yang berbunyi sebagai
berikut:
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya
ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-
7
ayat)mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada
kesesatan,maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
daripadanya untukmenimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada
yang mengetahuita'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kamiberiman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi
Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-
orang yangberakal.(QS. Ali-Imran (3) : 7)
Menurut Dr. Abdullah Syabatah dalam Ulum At-Tafsir , takwil berasal dari kata
awala- ya‟ulu-ta‟wilan yang bermakna merenungkan, memperkirakan, atau
menjelaskan.Akan tetapi, jika berasal dari kata ala-aulan-ma‟alan (ilaihi), artinya
kembali darinya.Sementara itu, secara istilah takwil ialah menjelaskan makna yang
dimaksud suatu pembicaraan sehingga artinya hampir sama dengan arti tafsir.
Ta‟wil secara bahasa berasal dari kata „ail‟ yang berarti ke asal, ada juga
yangmengatakan bahwa ta‟wil berasal dari kata „aul‟ yang berarti memalingkan,
memalingkan ayat dari makna yang dhahir kepada suatu makna yang dapat diterima
olehnya. Ta‟wil pada istilah mempunyai dua makna; pertama, takwil dengan pengertian
suatu makna yang kepadanya mutakallim (pembicara) mengembalikan perkataanya,
atau suatu makna yang kepadanya suatu kalam dikembalikan. Kalam ada dua
macam,insya‟dan ikhbar. Salah satu yang termasuk insya‟ adalah amr (kata perintah).
8
1. Takwil Al-Qur’an
Takwil Al-quran ialah membawa makna tekstual ayat kepada makna lain
yangtidk bertentangan. Hal yang masuk dalam pengertian ini adalah mengadaptasikan
teksAl-quran ke dalam situasi kontemporer. Dengan demikian, disamping untuk
memenuhikebutuhan teoretis, yaitu memahami pesan-pesan Al-quran, takwil juga
digunakan untukmemahami kebutuhan praktis, yaitu mengaplikasikan ayat-ayat Al-
quran dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, dari penjelasan tersebut dapat ditarik
kesimpulansebagai berikut:
a. Ada sebagian ayat-ayat Al-quran yang harus disertai penjelasan dari Nabi.
Alasanyasebagai berikut:
b. Ada sebagian dari kandungan Al-quran yang takwilnya hanya diketahui oleh
Allah,seperti datangnya ajal dan hari kiamat
c.Ada sebagian ayat-ayat Al-quran yang takwilnya dapat diketahui oleh orang yang
berilmu,
Sebagian mufasir ada yang menilai bahwa antara tafsir dan takwil adalah sama.Akan
tetapi, sebagian yang lain menyatakan keduanya berbeda. Sehubungan dengan itumu
fasir salaf, Ath-Thabiri, menggunakan kata takwil untuk tafsir ayat serta
penjelasanmaknanya, baik sesuai dengan zhahir ayat maupun tidak. Sementara itu,
menurut Abu Zaid, tafsir adalah upaya memahami teks dari sisi batin.
9
diistimbatkan (diproses)dari ayat-ayat Al-Qur‟an yang memerlukan perenungan dan
perkiraan, serta merupakan sarana pembuka tabir.
A. Kesimpulan
Terjemah menurut bahasa adalah salinan dari suatu bahasa ke bahasa lain atau
mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa
lain.Sedangkan yang dimaksud dengan terjemah al-qur‟an adalah seperti yang
dikemukakan oleh ash-shabuni; memindahkan al-qur‟an ke bahasa lain yang bukan
bahasa arab dan mencetak terjemah dalam beberapa naskah untuk dibaca orang yang
tidak mengertibahasa arab, sehingga ia dapat memahami kitab Allah.
Ta‟wil secara bahasa berasal dari kata „ail‟ yang berarti ke asal, ada juga yang
mengatakan bahwa ta‟wil berasal dari kata „aul‟ yang berarti
memalingkan,memalingkan ayat dari makna yang dhahir kepada suatu makna yang
dapat diterima olehnya.Ta‟wil pada istilah mempunyai dua makna; pertama, takwil
dengan pengertian suatu makna yang kepadanya mutakallim (pembicara)
mengembalikan perkataanya,atau suatu makna yang kepadanya suatu kalam
dikembalikan. Kalam ada dua macam,insya‟ dan ikhbar . Salah satu yang termasuk
insya‟ adalah amr (kata perintah).
10