Anda di halaman 1dari 6

Kegiatan Pembelajaran 14:

TARJAMAH AL-
A. Sekilas tentang Sejarah Terjemah Al-Quran
Sebelum berkembangnya bahasa Eropa modern, yang berkembang di Eropa
adalah bahasa Latin. Oleh karena itu, terjemahan Al-Quran dimulai ke dalam
bahasa Latin. terjemahan itu dilakukan untuk keperluan biara Clugny kira-kira
tahun 1135.

(Islamic Surveys 8), menyebutkan bahwa pertanda dimulainya perhatian Barat


terhadap studi Islam adalah dengan kunjungan Peter the Venerable, Abbot of
Clugny ke Toledo, pada abad kedua belas, diantara usahanya adalah menerbitkan
serial keilmuan untuk menandingi kegiatan intelektual Islam saat itu, terutama di
Andalus. Sebagai bagian dari kegiatan tersebut adalah menterjemahkan Al-Quran
ke dalam bahasa Latin yang dilakukan oleh Robert of Ketton (Robertus
Retanensis), dan selesai pada juli 1143.
Abad Renaissance di Barat memberi dorongan lebih besar untuk
menerbitkan buku-buku Islam, pada awal abad keenam belas buku-buku Islam
banyak diterbitkan, termasuk penerbitan Al-Quran pada tahun 1530 di Venica
dan terjemah Al-Quran kedalam bahasa Latin oleh Robert of Ketton tahun 1543
di Basle, dengan penerbitnya Bibliander. dari terjemahan bahasa latin inilah,
kemudian Al-Quran diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropa.
Al-Quran juga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa selain Eropa, seperti
Afrika, Persia, Turki, Urdu, Tamil, Pastho, Benggali, Jepang dan berbagai bahasa
di kepulauan Timur, tidak ketinggalan pula Al-Quran juga diterjemahkan ke

fansuri, seorang ulama dari Singkel, Aceh, menerjemahkan Al-Quran ke dalam


bahasa Melayu, walau mungkin terjemahan itu ditinjau dari sudut ilmu bahasa
Indonesia modern belum sempurna, namun, pekerjaan itu adalah berjasa besar
sebagai pekerjaan perintis jalan; hingga pada saat ini, kita bisa mendapatkan
berbagai terjemahan Al-Quran dalam bahasa Indonesia dengan sangat mudah
dan bermacam-macam versi.

B. Pengertian Terjemah
Kata terjemah ditinjau secara bahasa (etimologi), berasal dari bahasa arab,
yang berarti menafsirkan dan menerangkan dengan bahasa yang lain
(fassara wa syaraha bi lisanin akhar) menjadi
tarjamatun yang artinya pemindahan atau penyalinan dari suatu bahasa ke bahasa
lain (naql min lighatin ila ukhra).
Adapun ditinjau secara istilah (terminologi), menurut Al-Zarqani, kata
terjemah memiliki beberapa pengertian:
Tarjamah al- 1|5
1. Menyampaikan suatu ungkapan pada orang yang tidak tahu.
2. Menafsirkan sebuah ucapan dengan ungkapan dari bahasa yang sama.
3. Menafsirkan ungkapan dengan bahasa lain.
4. Memindah atau mengganti suatu ungkapan dalam suatu bahasa ke dalam
bahasa yang lain.
Dari keempat pengertian di atas, yang akan dibahas lebih lanjut adalah
pengertian keempat, karena pengertian inilah yang lazim dipahami oleh banyak
orang tentang kata terjemah.

C. Macam-Macam Terjemah
Dalam ranah - Tarjamah terbagi menjadi dua macam:
1. Tarjamah Harfiyah atau Tarjamah Lafdziyah.
Tarjamah Harfiyah adalah memindahkan suatu isi ungkapan dari satu bahasa ke
bahasa yang lain, dengan mempertahankan bentuk atau urutan kata-kata dan
susunan kalimat aslinya. Muhammad Husain al-Dzahabi, sebagaimana dikutip
oleh M. Amin Summa membedakan tarjamah harfiah ke dalam dua model, yaitu:
Pertama, tarjamah harfiah bi al-mitsl, yaitu, terjemahan yang dilakukan apa
adanya, yang terikat dengan susunan dan struktur bahasa asal yang
diterjemahkan. Kedua, tarjamah harfiah bighair al-mitsl, yaitu terjemahan yang
pada dasarnya sama dengan terjemah harfiah bi al-mitsl, hanya saja sedikit
longgar keterangannya dari susunan dan struktur bahasa asli yang
digunakannya.
2. Tarjamah Tafsiriyah atau .
Tarjamah Tafsiriyah adalah menerangkan sebuah kalimat dan menjelaskan
artinya dengan bahasa yang berbeda, tanpa mempertahankan susunan dan
urutan teks aslinya, dan juga tidak mempertahankan semua makna yang
terkandung dalam kalimat aslinya yang diterjemah.

D. Perbedaan dan Persamaan antara Tarjamah Tafsiriyah dan Tafsir


Terdapat sejumlah perbedaan antara Tarjamah Tafsiriyah dan Tafsir :
1. Perbedaan bahasa. Bahasa Tafsir seringkali menggunakan bahasa yang sama,
sementara bahasa Tarjamah Tafsiriyah harus dengan bahasa yang berbeda.
2. Pembaca karya Tafsir bisa memperhatikan rangkaian dan susunan teks asli
beserta arti yang di tunjukkan, di samping teks terjemahanya; sehingga dia bisa
menemukan kesalahan-kesalahan yang ada, sekaligus meluruskanya.
Sedangkan pembaca terjemah tidak sampai ke situ, karena dia tidak tahu
susunan Al-Quran dan arti yang ditunjukannya, bahkan kesan yang ada, bahwa
apa yang ia baca, dan ia pahami dari terjemah tersebut, adalah Tafsir atau arti
yang benar terhadap Al-Quran, sedangkan pengecekan terhadap teks aslinya
dan membandingkan dengan teks terjemahan, itu sudah di luar batas
kemampuanya, selama dia tidak tahu bahasa Al-Quran.
Adapun persamaan baik Tarjamah tafsiriyah maupun Tafsir adalah bahwa
kedua-duanya sama-sama bertujuan untuk menjelaskan. Tarjamah Tafsiriyah
Tarjamah al- 2|5
menjelaskan makna dari bahasa yang tidak dipahami melalui bahasa lain yang
dapat dipahami, sedangkan Tafsir menjelaskan sesuatu maksud yang semula
sulit dipahami menjadi mudah dipahami.

E. Syarat-Syarat Penerjemah
Seorang penerjemah Al-Quran harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Penerjemah haruslah seorang muslim, sehingga tanggung jawab
keislamannya dapat dipercaya.
2. Penerjemah haruslah seorang yang adil dan tsiqah. Karenanya, seorang
fasik tidak diperkenankan menerjemahkan Alquran.
3. Menguasai bahasa Arab dengan sangat baik, juga menguasai bahasa
terjemahan sangat baik pula.
4. Berpegang teguh pada prinsip-prinsip penafsiran Al-Quran dan
memenuhi kriteria sebagai mufasir, karena penerjemah pada hakikatnya
adalah seorang mufasir.
Selain syarat di atas, shighat terjemahan harus benar jika diletakkan pada
tempat aslinya dan terjemahann haruslah cocok benar dengan makna-makna dan
tujuan-tujuan aslinya, dan penerjemah harus memberikan keterangan
pendahuluan yang menyatakan bahwa terjemah Alquran tersebut bukanlah
Alquran, melainkan tafsir Alquran.

F. Hukum Terjemah Al-Quran


1. Hukum terjemah harfiah
Tidak ada keharaman menerjemahkan al-Quran dengan terjemah
harfiah, sebab al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada rasulnya,
merupakan mukjizat dengan lafadz dan maknanya, serta membacanya dipandang
sebagai suatu ibadah. Di samping itu, tidak seorang pun berpendapat , kalimat-
kalimat al-Quran itu jika diterjemahkan dinamakan pula kalamullah. Sebab Allah
tidak berfirman kecuali dengan al-Quran yang kita baca dengan bahasa Arab, dan
kemukjizatan hanya kusus bagi al-Quran yang diturunkan dengan bahasa Arab.
Kemudian yang dipandang ibadah dengan membacanya ialah al-Quran berbahasa
Arab yang jelas, berikut lafadz-lafadz, huruf-huruf dan tertib kata-katanya.
Tarjamah Harfiyah terhadap Al-Quran, adakalanya berupa Tarjamah
yang menyerupainya (Bil Mitsli), dan adakalanya tidak menyerupainya (Bi Ghoiril
Mitsli).
Tarjamah Harfiayah bil Mitsli artinya, menerjemahkan susunan Al-Quran ke
dalam bahasa lain, dengan menjelaskan kata perkata, menyamakan gaya
bahasanya (uslub-nya), sehingga bahasa terjemah mampu memuat apa yang
-pesan yang
tersampaikan dari gaya bahasa aslinya yang sangat Baligh , sekaligus hukum-
hukum syariatnya.
Tarjamah al- 3|5
Terjemahan model seperti ini mustahil untuk dilakukan karena diturunkanya
Al-Quran mempunyai dua tujuan, yaitu:
a. Untuk menunjukan kebenaran Nabi SAW dalam risalah-nya yang beliau
sampaikan dari tuhannya, ini semua terjadi, karena Al-
yang mana andaikan Manusia dan Jin bersatu-padu, bahu membahu untuk
membuat atau menandingi satu surat sekalipun, yang menyerupainya; niscaya
mereka tidak akan mampu untuk selamanya.
b. Untuk memberikan petunjuk pada Manusia, kepada kemaslahatan dan
keselamatannya, baik di Dunia maupun di Akhirat.
Sedangkan Tarjamah Harfiyah bi Ghoiril Mitsli adalah menerjemahkan
susunan Al-Quran dari kata perkata sebatas kemampuan si penerjemah, dan
sebatas jangkauan bahasa terjemah.

2. Hukum Terjemah secara Tafsiriyah


Penafsiran al-Quran dengan cara mendatangkan makna yang dekat, mudah
dan kuat, kemudian diterjemahkan dengan penuh kejujuran dan kecermatan,
maka cara demikian dinamakan dengan terjemah tafsiriyah. Dalam arti
mensyarahi (mengomentari) perkataan dan menjelaskan maknanya dengan
bahasa lain. Usaha seperti ini tidak terlarang, karena Allah mengutus Rasulullah
Muhammad SAW untuk menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat
manusia, dengan segala bangsa dan ras yang berbeda-beda. Nabi menjelaskan :
kaumnya secara khusus, sedang aku diutus kepada

Hingga saat ini, al-Quran telah diterjemahkan ke dalam 55 bahasa di dunia,


seperti Indonesia, Inggris, Prancis, Jepang, Cina dan lain-lain.

G. Metode Menerjemahkan Al-Quran dengan Baik


Berikut beberapa langkah untuk menerjemahkan al-Quran dengan baik :
1. Mengetahui huruf-huruf tambahan pada awal dan akhir kalimat, seperti huruf

muannassalim. Untuk mengetahui hal tersebut, kita harus mengetahui bentuk


tsulasi mujarot pada setiap kalimat. Contoh pada kata huruf tambahannya
n demikian akar katanya adalah . Yang perlu
diketahui adalah apa arti huruf tambahan dan akar kata tersebut.
2. Mengetahui makna kata sambung, apakah huruf athaf, huruf jer, amil nawasib,
amil jawazim, bentuk dhamir, atau bentuk lainnya. Untuk mengetahui makna
dari huruf atau kalimat penghubung tersebut, kita bisa lihat pada kitab-kitab
nahwu, dan kata penghubung tersebut harus dihafalkan atau di ketahui
masing-masing.

Tarjamah al- 4|5


3. i, mudhari

lainnya.
4. Mengetahui arti akar kata pada setiap kalimat, sehingga akan jelas arti dan
maknanya, ketika kata tersebut mengalami perubahan bentuk.
Demikianlah beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar kita dapat
menerjemahkan al-Quran dengan baik.

H. Urgensi Terjemah Al-Quran


Al-Quran diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk juga ke
dalam bahasa Indonesia dengan tujuan agar umat Islam yang tersebar ke seluruh
nusantara dapat memahami isi dan kandungan ayat Al-Quran. Terjemah Al-
Quran juga dapat membantu para penghafal Al-Quran dalam menghafalkan ayat-
ayat suci Al-Quran lebih mudah dengan memahami ayat-ayat yang sedang
dihafalkan, selain itu dengan terjemah sebagai muslim kita dapat menambah
banyak kosa kata yang dapat kita hafalkan sekaligus mempelajari bahasa Arab dan
membantu penceramah dalam menyampaikan ayat-ayat Al-Quran yang
disampaikan kepada audien saat kultum sehingga lebih mudah dipahami.

Tarjamah al- 5|5

Anda mungkin juga menyukai