TARJAMAH AL-
A. Sekilas tentang Sejarah Terjemah Al-Quran
Sebelum berkembangnya bahasa Eropa modern, yang berkembang di Eropa
adalah bahasa Latin. Oleh karena itu, terjemahan Al-Quran dimulai ke dalam
bahasa Latin. terjemahan itu dilakukan untuk keperluan biara Clugny kira-kira
tahun 1135.
B. Pengertian Terjemah
Kata terjemah ditinjau secara bahasa (etimologi), berasal dari bahasa arab,
yang berarti menafsirkan dan menerangkan dengan bahasa yang lain
(fassara wa syaraha bi lisanin akhar) menjadi
tarjamatun yang artinya pemindahan atau penyalinan dari suatu bahasa ke bahasa
lain (naql min lighatin ila ukhra).
Adapun ditinjau secara istilah (terminologi), menurut Al-Zarqani, kata
terjemah memiliki beberapa pengertian:
Tarjamah al- 1|5
1. Menyampaikan suatu ungkapan pada orang yang tidak tahu.
2. Menafsirkan sebuah ucapan dengan ungkapan dari bahasa yang sama.
3. Menafsirkan ungkapan dengan bahasa lain.
4. Memindah atau mengganti suatu ungkapan dalam suatu bahasa ke dalam
bahasa yang lain.
Dari keempat pengertian di atas, yang akan dibahas lebih lanjut adalah
pengertian keempat, karena pengertian inilah yang lazim dipahami oleh banyak
orang tentang kata terjemah.
C. Macam-Macam Terjemah
Dalam ranah - Tarjamah terbagi menjadi dua macam:
1. Tarjamah Harfiyah atau Tarjamah Lafdziyah.
Tarjamah Harfiyah adalah memindahkan suatu isi ungkapan dari satu bahasa ke
bahasa yang lain, dengan mempertahankan bentuk atau urutan kata-kata dan
susunan kalimat aslinya. Muhammad Husain al-Dzahabi, sebagaimana dikutip
oleh M. Amin Summa membedakan tarjamah harfiah ke dalam dua model, yaitu:
Pertama, tarjamah harfiah bi al-mitsl, yaitu, terjemahan yang dilakukan apa
adanya, yang terikat dengan susunan dan struktur bahasa asal yang
diterjemahkan. Kedua, tarjamah harfiah bighair al-mitsl, yaitu terjemahan yang
pada dasarnya sama dengan terjemah harfiah bi al-mitsl, hanya saja sedikit
longgar keterangannya dari susunan dan struktur bahasa asli yang
digunakannya.
2. Tarjamah Tafsiriyah atau .
Tarjamah Tafsiriyah adalah menerangkan sebuah kalimat dan menjelaskan
artinya dengan bahasa yang berbeda, tanpa mempertahankan susunan dan
urutan teks aslinya, dan juga tidak mempertahankan semua makna yang
terkandung dalam kalimat aslinya yang diterjemah.
E. Syarat-Syarat Penerjemah
Seorang penerjemah Al-Quran harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Penerjemah haruslah seorang muslim, sehingga tanggung jawab
keislamannya dapat dipercaya.
2. Penerjemah haruslah seorang yang adil dan tsiqah. Karenanya, seorang
fasik tidak diperkenankan menerjemahkan Alquran.
3. Menguasai bahasa Arab dengan sangat baik, juga menguasai bahasa
terjemahan sangat baik pula.
4. Berpegang teguh pada prinsip-prinsip penafsiran Al-Quran dan
memenuhi kriteria sebagai mufasir, karena penerjemah pada hakikatnya
adalah seorang mufasir.
Selain syarat di atas, shighat terjemahan harus benar jika diletakkan pada
tempat aslinya dan terjemahann haruslah cocok benar dengan makna-makna dan
tujuan-tujuan aslinya, dan penerjemah harus memberikan keterangan
pendahuluan yang menyatakan bahwa terjemah Alquran tersebut bukanlah
Alquran, melainkan tafsir Alquran.
lainnya.
4. Mengetahui arti akar kata pada setiap kalimat, sehingga akan jelas arti dan
maknanya, ketika kata tersebut mengalami perubahan bentuk.
Demikianlah beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar kita dapat
menerjemahkan al-Quran dengan baik.